Balok Dengan Tulangan Tunggal

12

2.2.2 Balok Dengan Tulangan Tunggal

Pada Gambar 2.6 penampang balok dengan parameter dimensi b, h, tulangan A s disebut elemen balok dengan tulangan tunggal. Dengan diameter tulangan utama d t , diameter sengkang d v , dan penutup beton d c , tinggi efektif d adalah : d = h – d c + d v + 0,5 d b . Dari kesetimbangan momen terhadap garis kerja C c Gambar 2.7 : M nd = f y A s d − a 2 2.11 Kemudian, berdasarkan kesetimbangan gaya horizontal dan syarat daktilitas diperoleh : C c = T s atau 0,85 f c ’ b a = f y A s 2.12 Gambar 2.6 Parameter penampang Sumber : Nasution Amrinsyah 2009 Persamaan 2.12 disubstitusikan ke persamaan 2.11 dengan menyatakan parameter a sebagai fungsi fA s . Diperoleh kuadrat : f y 0,85f c ′ b A s 2 − 2dA s + 2M nd f y = 0 2.13 Solusi persamaan kuadrat ini memberikan nilai luas tulangan perlu A s : 13 A s = 0,85f c ′ b f y d − d − 2M nd 0,85f c ′ b 2.14 Gambar 2.7 Diagram regangan, tegangan, gaya-gaya dalam penampang balok Sumber : Nasution Amrinsyah 2009 Persamaan inilah yang digunakan untuk menghitung luas tulangan tunggal yang diperlukan. Momen nominal kapasitas penampang M nk Pemeriksaan kekuatan nominal lentur penampang dapat ditetapkan dari analisis penampang dengan data penampang yang diketahuai : a. Kekuatan tekan rencana beton f c ’ b. Tegangan leleh baja tulangan f y c. Luas tulangan A s d. Dimensi penampang b dan h. Momen nominal kapasitas penampang M nk dihitung dengan prosedur sebagai berikut. Dari kesetimbangan gaya Gambar 2.7 : ∑ Gaya horizontal = 0; C c – T a = 0 0,85f c ′ ab − A s f y , sehingga a = A s f y 0,85f c ′ b 14 M nk = T a d − a 2 = A s f y d 1 − A s f y 1,70f c ′bd Jika ρ = A s bd , sebagai rasio tulangan tarik, maka M nk = ρbd 2 1 − 0,59ρ f y f c ′ Dengan mendefinisikan R u = M nk bd 2 dan m = f y 0,85f c ′ , maka kapasitas lentur penampang empat persegi sembarang adalah : R u = M nk bd 2 = ρf y 1 − 0,59 f y f c ′ = ρf y 1 − 0,59 . 0,85 f y 0,85f c ′ , sehingga: R u = M nk bd 2 = ρf y 1 − 0,50ρ . m 2.15 R u disebut juga koefisien kapasitas penampang. Hubungan R u dengan ρ bagi variasi f c ’ dan f y memberikan besarnya kapasitas lentur penampang. Persamaan 2.15 dapat juga digunakan bagi desain tulangan, dengan menetapkan dimensi b dan h dan M nk diganti menjadi momen nominal rencana M nd , sehingga rasio tulangan tarik ρ dicari dari persamaan μ ρ = 1 m 1 − 1 − 2mR u f y 2.16

2.2.3 Analisis Penampang Kondisi Seimbang Balance