ii. ……………………………………………..2.3
iii. Untuk menaksir nilai tingkat bunga yang dipersyaratkan oleh investor dapat
dilakukan dengan model-model keseimbangan seperti CAPM dan APT Arbitrage Pricing Theory.
2 Pendekatan Price Earning Ratio atau PER, yaitu menaksir nilai saham dengan
mengalikan laba per lembar saham dengan kelipatan tertentu. i.
………………………………………..…2.4
Keterangan : 1-b = Payout ratio atau rasio laba yang dibayarkan sebagai dividen
r-g = Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan r = Tingkat return yang disyaratkan = Rf + Premi Risiko
g = ROE x Tingkat Laba Ditahan
2.3 Teori Portofolio
Tujuan pembentukan
portofolio adalah
mengurangi risiko
dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Penilaian parameter yang digunakan dalam
analisis portofolio adalah ekspektasi return dan standar deviasi yang dikombinasikan dalam beberapa saham. Investor yang rasional akan menginvestasikan dananya
dengan memilih saham yang efisien, yang memberikan return maksimal dengan risiko tertentu, atau return tertentu dengan risiko minimal. Menghindari atau
memperkecil risiko, investor perlu melakukan strategi diversifikasi atas investasinya
dengan membentuk portofolio yang terdiri atas beberapa saham yang dinilai efisien. Menurut Sharpe et al 1995, portofolio dikategorikan efisien apabila memiliki
tingkat risiko yang sama, mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan risiko yang
lebih rendah. Dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M Markowitz
pada tahun 1952 yang disebut dengan teori portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu
rencana portofolio, diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio dan korelasi antar return. Teori portofolio Markowitz didasarkan
atas pendekatan mean rata-rata dan variance varian, dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori
portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-varian model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return mean dan meminimumkan
ketidakpastian atau resiko varian untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Portofolio investasi terdiri dari kumpulan dari berbagai macam aset mulai dari
saham, obligasi, properti ataupun reksa dana. Investor menyusun portofolio dengan harapan untuk mencapai tujuan investasinya. Komposisi dari portofolio tergantung
dari beberapa faktor namun yang paling penting adalah batas tolerenasi dari investor itu sendiri, jangka waktu untuk memegang aset investasi dan modal investasi Do,
2014. Portofolio investasi selalu dibandingkan dengan pasar, khususnya tingkat
pengembalian atau return. Risiko dari portofolio diukur melalui varians return portofolio terhadap return pasar. Portofolio yang terdiversifikasi akan menurunkan
risiko pasar dengan kata lain akan memiliki pergerakan yang sama dengan pasar Eiteman, et al 2010. Pada suatu portofolio, diversifikasi sangat penting untuk
mengurangi risiko-risiko disaat aset yang dipegang mengalami kerugian Do, 2014. Salah satu strategi portofolio yang dapat ditempuh oleh investor dalam
membentuk portofolio adalah dengan cara melakukan pemilihan saham, dimana investor melakukan analisis terhadap saham-saham yang ada berdasarkan risiko dan
return yang terbaik. CAPM merupakan salah satu formula paling dasar untuk menganalisis suatu investasi. Rumusnya menginterpretasikan ide bahwa seorang
investor memerlukan kompensasi dalam dua cara yaitu nilai waktu uang dan kemungkinan risiko pada suatu investasi Do, 2014. Suatu investasi harus
menemukan tingkat return yang diinginkan jika tidak maka investasi tersebut sebaiknya tidak dilakukan. CAPM juga menyediakan investor pemahaman penuh
untuk memahami bagaimana mengidentifikasi portofolio yang efisien sama dengan portofolio pasar Berk et al 2011:357.
2.4 Capital Asset Pricing Model CAPM