Iip Istirahayu, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING SPIRITUAL TEISTIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
INTRAPERSONAL MAHASISWA :
Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Mahasiswa STKIP Singkawang Tahun Akademik 20132014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
untuk menentukan pengaruh variabel bebas. Sedangkan variabel bebas adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh pelaksana eksperimen
untuk menentukan hubungannya ke fenomena yang diobservasi. Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah: 1 variabel
terikat yaitu kompetensi intrapersonal; dan 2 variabel bebas yaitu konseling spiritual teistik.
1. Konseling Spiritual Teistik
Konseling spiritual teistik adalah suatu proses pemberian bantuan dari peneliti yang bertindak sebagai konselor, kepada mahasiswa STKIP
Singkawang Tahun Akademik 20132014 agar memiliki kecakapan dalam memahami, mengarahkan dan menghargai dirinya untuk menemukan makna
kehidupan dengan merasakan adanya kekuatan Tuhan melalui intervensi- intervensi sebagai berikut.
a. Pemberian informasi tentang konsep-konsep spiritual Teaching
Spiritual Concepts , yaitu konselor peneliti memberikan informasi
kepada mahasiswa tentang konsep-konsep spiritual. b.
Pengungkapan spiritual diri Spiritual Self Diclosure, yaitu mengungkapkan pengalaman spiritual diri konselor peneliti untuk
memengaruhi mahasiswa. c.
Doa Klien Client prayer, yaitu mendorong mahasiswa untuk berdoa agar memperoleh petunjuk dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapi. d.
Biblioterapi keagamaan Religious bibliotherapy, yaitu konselor peneliti mendorong mahasiswa untuk membaca buku-buku atau
referensi keagamaan.
Iip Istirahayu, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING SPIRITUAL TEISTIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
INTRAPERSONAL MAHASISWA :
Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Mahasiswa STKIP Singkawang Tahun Akademik 20132014
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Kompetensi Intrapersonal
Kompetansi intrapersonal adalah kecakapan mahasiswa STKIP Singkawang Tahun Akademik 20132014, baik laki-laki maupun perempuan
yang mampu untuk berhubungan secara baik dengan dirinya sendiri, yaitu terkait dengan aspek memahami diri self-knowledge, aspek mengarahkan
diri self-direction, dan aspek menghargai diri self-esteem. Aspek dan indikatornya adalah sebagai berikut.
a. Pemahaman diri self-knowledge, yaitu mahasiswa yang memiliki
kemampuan untuk mengatasi permasalahan dengan cara-cara yang konstruktif dengan memahami kelebihan, kelemahan, kebutuhan,
perasaan, dan motif diri. b.
Pengarahan diri self-direction, yaitu mahasiswa yang mampu mengarahkan dirinya dan bertanggung jawab penuh terhadap
konsekuensi dari perilakunya. Lebih lanjut, yaitu terdiri dari. 1
Kepercayaan diri, yaitu mahasiswa mampu mempercayai kemampuan, persepsi, motif, dan penilaian diri sendiri.
2 Keandalan diri, yaitu mahasiswa mampu menciptakan situasi untuk
memenuhi kebutuhan diri sendiri. 3
Pengendalian diri, yaitu mahasiswa mampu memenyalurkan energi dan memungkinkannya untuk mengarahkan kehidupan.
c. Penghargaan diri self-esteem, yaitu mahasiswa mampu menerima diri
sebagai individu yang cakap, penuh kebajikan, dan berharga.
D. Instrumen Penelitian