Tahap Pengolahan Tahap Pembahasan

Eneng Nur Alawiyah, 2013 Pengaruh Teknik Cooperative Learning Dalam Menurunkan Kecemasan Komunikasi Anak Berbakat Terhadap Teman Sebaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu e. Membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan diteliti. f. Mempersiapkan alat ukur sebagai alat pengambilan data. g. Melakukan uji coba alat ukur terhadap subjek yang memiliki kriteria sampel penelitian. h. Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap hasil uji coba alat ukur.

2. Tahap Pengumpulan Data

a. Menghubungi wali kelas XII program akselerasi dan guru yang menjadi asisten peneliti, untuk pelaksanaan pengambilan data secara formal. b. Menetapkan jadwal pengambilan data. c. Meminta kesediaan siswa berbakat kelas XII yang terpilih sebagai sampel penelitian. d. Melakukan pre-test pada sampel penelitian untuk mengetahui bagaimana kecemasan komunikasi anak berbakat terhadap teman sebaya sebelum diberikan treatment. e. Melakukan treatment perlakuan pada sampel penelitian, yaitu menerapkan teknik cooperative learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Treatment dilakukan sebanyak empat kali pembelajaran. f. Melakukan observasi selama treatment diberikan. Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri, dengan tujuan untuk mengamati interaksi para siswa selama proses cooperative learning berlangsung di dalam kelas akselerasi selama treatment diberikan. g. Melakukan post-test pada sampel penelitian untuk mengetahui bagaimana kecemasan komunikasi anak berbakat terhadap teman sebaya setelah diberikan treatment.

3. Tahap Pengolahan

a. Membandingkan antara pretest dan posttest untuk menentukan seberapa besar perbedaan yang timbul sekiranya ada, sebagai pengaruh dari perlakuan treatment yang telah diberikan. Eneng Nur Alawiyah, 2013 Pengaruh Teknik Cooperative Learning Dalam Menurunkan Kecemasan Komunikasi Anak Berbakat Terhadap Teman Sebaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Menetapkan statistik yang cocok yaitu statistik nonparametrik, karena menggunakan data ordinal dan jumlah sampelnya yang sedikit Reksoatmodjo, 2007. Dalam hal ini, data hasil pretest dan posttest dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test untuk menentukan apakah pengaruh itu signifikan dan mengetahui arah dan ukuran perbedaan dari hasil pretest dengan hasil posttest Reksoatmodjo, 2007: 150. c. Menghitung indeks gain untuk melihat besarnya penurunan kecemasan komunikasi anak berbakat terhadap teman sebaya. d. Melakukan uji korelasi dan uji crosstab.

4. Tahap Pembahasan

a. Menginterpretasi hasil analisis statistik dan membahasnya berdasarkan teori dan kerangka pemikiran. b. Membuat kesimpulan hasil penelitian dan mengajukan rekomendasi yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya. c. Menyusun laporan hasil penelitian. d. Memperbaiki dan menyempurnakan laporan hasil penelitian. e. Mempertanggungjawabkan laporan penelitian dalam sidang ujian skripsi. Eneng Nur Alawiyah, 2013 Pengaruh Teknik Cooperative Learning Dalam Menurunkan Kecemasan Komunikasi Anak Berbakat Terhadap Teman Sebaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 83

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Berdasarkan hasil pretest sebelum diberikan treatment, anak berbakat kelas XII program akselerasi di SMAN 3 Kota Sukabumi sebagian besar memiliki kecemasan berkomunikasi terhadap teman sebaya dengan kategori sedang. 2. Berdasarkan hasil posttest setelah diberikan treatment, anak berbakat kelas XII program akselerasi di SMAN 3 Kota Sukabumi sebagian besar memiliki kecemasan berkomunikasi terhadap teman sebaya dengan kategori sedang. 3. Meskipun pada hasil pretest dan posttest sebagian besar anak berbakat sama-sama memiliki kecemasan komunikasi yang termasuk pada kategori sedang, namun pada hasil posttest semua anak berbakat tersebut mengalami penurunan kecemasan dalam berkomunikasi terhadap teman sebayanya jika dibandingkan dengan hasil pretest sebelum diberikan treatment, dengan rata-rata penurunan sebesar 40 dan termasuk pada kategori sedang. 4. Dari selisih persentase hasil pretest dan posttest, diperoleh hasil bahwa tingkat kecemasan komunikasi anak berbakat terhadap teman sebaya cenderung mengalami penurunan pada hasil posttest. Siswa yang berkategori tinggi mengalami penurunan dari 31,8 menjadi 0; siswa yang berkategori sedang mengalami peningkatan dari 63,6 menjadi 77,3 dan siswa yang berkategori rendah mengalami peningkatan dari 4,55 menjadi 22,7 . Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini terbukti kebenarannya karena teknik cooperative learning berpengaruh