C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih rawat inap di RSUD Kabupaten Sukoharjo tahun 2014.
2. Mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien infeksi saluran
kemih di RSUD Kabupaten Sukoharjo tahun 2014 dengan standar terapi Standar Pelayanan Medik SPM RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014.
D. Tinjauan Pustaka
1. Infeksi saluran kemih a. Definisi
Infeksi saluran kemih ISK adalah infeksi akibat adanya mikroorganisme dalam urin dan memiliki potensi untuk menginvasi jaringan-jaringan pada saluran
kemih. Infeksi saluran kemih ISK bergantung pada banyak faktor seperti usia, jenis kelamin, prevalensi bakteriuria dan faktor predisposisi yang menyebabkan
perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Dalam keadaan normal, urin juga mengandung mikroorganisme, umumnya sekitar 10² hingga 10
4
bakteriml urin. Pasien didiagnosis infeksi saluran kemih bila urinnya mengandung lebih dari
10
5
bakteriml Coyle et al., 2005. Penderita infeksi saluran kemih dapat tidak mengalami gejala, namun
umumnya mempunyai gejala yang terkait dengan tempat dan keparahan infeksi. Gejala-gejalanya meliputi berikut ini, sendirian atau bersama-sama: 1 menggigil,
demam, nyeri pinggang, sering mual dan muntah biasanya terkait dengan pielonefritis akut dan 2 disuria, sering atau terburu-buru buang air kecil, nyeri
suprapubik, dan hematuria yang biasanya terkait dengan sistitis Coyle et al., 2005.
b. Jenis-jenis infeksi saluran kemih ISK
Infeksi saluran kemih ISK dari segiklinik dibagi menjadi 2 yaitu : 1
Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi simpleuncomplicated urinary tract infection
yaitu bila infeksi saluran kemih tanpa faktor penyulit dan tidak didapatkan gangguan struktur maupun fungsi saluran kemih.
2 Infeksi saluran kemih terkomplikasi complicated urinary tract infection
yaitu bila terdapat hal-hal tertentu sebagai infeksi saluran kemih dan kelainan struktur maupun fungsional yang merubah aliran urin seperti obstruksi aliran
urin, batu saluran kemih, kista ginjal, tumor ginjal, ginjal, residu urin dalam kandung kemih.
Perbedaan antara infeksi saluran kemih terkomplikasi dan tidak terkomplikasi yaitu dalam hal kebutuhan pemeriksan penunjang untuk penegakan
diagnosis,lama dan penatalaksanaan,serta gejala infeksi saluran kemih Suwitra dan Mangatas, 2004.
c. Etiologi
Mikroorganisme yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih sejauh ini adalah Escherichia coli yang diperkirakan bertanggung jawab terhadap
80 kasus infeksi, 20 sisanya disebabkan oleh bakteri Gram negatif lain seperti Klebsiella
dan spesies proteus, dan bakteri Gram positif seperti Cocci, Enterococci
, dan Staphylococcus saprophyticus. Organisme terakhir dapat ditemui pada kasus-kasus infeksi saluran kemih wanita muda yang aktif kegiatan
seksualnya. Infeksi saluran kemih yang berhubungan dengan abnormalitas struktur saluran kemih sering disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten seperti
Pseudomonas aeruginosa , Enterobacter dan spesies Serratia. Bakteri-bakteri ini
juga sering ditemui pada kasus infeksi saluran kemih, terutama pada pasien yang mendapatkan diagnosa infeksi saluran kemih Bint, 2003.
Tabel 1. Jenis Mikroorganisme Penyebab ISK Mikroorganisme
Persentase biakan ≥ 10
5
cfuml
Escherechia coli Klebsiella atau Enterobacter
Proteus morganella, atau providencia Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus epidermis Enterococci
Candida albicans Staphylococcus aureus
50-90 10-40
5-10 2-10
2-10 2-10
1-2 1-2
Selain karena bakteri, faktor lain yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran kemih antara lain kehamilan, menopause, batu ginjal, memiliki
banyak pasangan dalam aktivitas seksual, penggunaan diafragma sebagai alat
kontrasepsi, inflamasi atau pembesaran pada prostat, kelainan pada uretra, immobilitas, kurang masukan cairan, dan kateterisasi urin Knowles, 2005.
d. Patogenesis