8
Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata dan Produktivitas pada Pekerja Bagian Operator Jahit CV. Maju Abadi Garment Sukoharjo
PUBLIKASI ILMIAH
Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
hanya 1 orang tenaga kerja yang mempunyai umur lebih dari 40
tahun.
2. Lama kerja
Berdasarkan hasil lama kerja responden pada penelitian ini ra-
rata 2,5 tahun, lama kerja maksimum 4 tahun dan minimum 1
tahun. Pada kelompok kontrol responden yang lama bekerja
rata-rata sebanyak 23 responden 56,1 dan responden yang
bekerja
≥ rata-rata sebanyak 18 responden 43,9. Sedangkan
untuk kelompok eksperimen responden yang bekerja rata-rata
sebanyak 19 responden 46,3 dan sebesar 22 responden 53,7
memiliki lama kerja
≥ rata-rata, hal ini berbanding terbalik dengan
kelompok kontrol. Menurut Pandapotan 2013
dalam Jurnal Ilmiah Pengaruh Variabel Pendidikan, Upah, Masa
Kerja dan Usia Terhadap Produktivitas Karyawan Studi
Kasus Pada PT. Gandum Malang, menyatakan hasil penelitian bahwa
masa kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.
Artinya semakin lama masa kerja karyawan, maka produktivitas akan
semakin tinggi, sedangkan masa kerja pendek maka produktivitas
kerja juga rendah. Masa kerja yang sudah lama memiliki pengalaman
kerja yang banyak, artinya karyawan yang memiliki masa
kerja cukup lama akan memiliki pengalaman kerja yang banyak
sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Sedangkan karyawan dengan masa kerja pendek karyawan baru
masih belum berpengalaman sehingga produktivitasnya juga
rendah. Hasil ini sesuai dengan pendapat Simanjuntak dalam
Susilawati 2008 menyatakan bahwa orang yang baru mulai
bekerja kurang berpengalaman dan biasanya memiliki produktivitas
yang rendah pula. Sedangkan menurut istilah umum
ketenagakerjaan, pengalaman kerja adalah pengetahuan atau
kemampuan karyawan yang terserap oleh seorang pekerja
karena melakukan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.
C. Pengaruh penerangan terhadap
Kelelahan Mata
Pada kelompok eksperimen terkait dengan keluhan kelelahan mata pada
pekerja, hasil pre-test menunjukkan bahwa dari 41 responden 100
sebagian besar yaitu sebanyak 17 responden 41,5 mengalami keluhan
cukup lelah dan 10 responden 24,4 dalam kategori lelah, 1 responden
2,4 sangat lelah sedangkan sisanya 13 responden 31,7 memiliki mata
tidak lelah. Kemudian setelah diberikan perlakuan dengan mengganti lampu
LED sehingga Lux nya lebih besar, menunjukkan hasil nilai post-test
tingkat kelelahan mata sebagian besar responden menjadi tidak lelah yaitu
sebanyak 25 responden 61,0 dan yang cukup lelah menurun menjadi 15
responden 36,6, untuk kategori lelah menurun menjadi 1 responden 2,4
sedangkan sangat lelah tidak ada.
Berdasarkan hasil kuesioner sebagian besar responden mengalami
tanda-tanda kelelahan mata yaitu sebanyak 68,3 mengatakan mata
terasa gatal, kemudian sebesar 82,9 mengalami mata terasa berat, selain itu
sebesar 53,7 juga mengatakan terasa ada yang mengganjal di kelopak mata
dan sebesar 46,3 mengatakan matanya
9
Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata dan Produktivitas pada Pekerja Bagian Operator Jahit CV. Maju Abadi Garment Sukoharjo
PUBLIKASI ILMIAH
Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
mudah berair. Hal ini dapat disebabkan dari pencahayaan yang kurang baik dan
tidak memenuhi standar pencahayaan sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1405 tahun 2002, tentang Persyaratan Lingkungan Kerja
Industri, pekerjaan kasar dan terus menerus seperti pekerjaan dengan mesin
dan perakitan kasar tingkat pencahayaan yang dibutuhkan minimal 200 Lux.
Hasil uji Independent t-test kelelahan mata antara kelompok
eksperimen dan kontrol diperoleh nilai p-valuepre-test
0,9440,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
kelelahan mata antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata kelelahan mata responden kelompok eksperimen
dan kontrol hampir sama. Untuk hasil nilai
p-valuepost-test diperoleh
0,0240,05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh intensitas penerangan
terhadap kelelahan mata pada pekerja di bagian operator jahit. Hal ini
menunjukkan bahwa penurunan rata- rata nilai kelelahan mata saat post-test
pada kelompok eksperimen benar-benar terjadi karena pemberian perlakuan
penambahan penerangan dengan penggantian lampu LED. Pada
penelitian perlakuan pergantian lampu berhasil mempengaruhi penurunan
keluhan kelelahan mata.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwani 2009
tentang Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Tenaga
Kerja PT. Indo Acidatama Tbk, Kemiri Kebak Keramat Karanganyar. Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara intensitas penerangan
terhadap kelelahan mata pada tenaga kerja dibagian control room dan
whorkshop di PT. Indo Acidatama Tbk, Karanganyar setelah dilakukan
pengukuran terhadap jenis penerangan setempat. Hal ini menunjukkan bahwa
penerangan benar-benar mempengaruhi keluhan mata.
Selain itu penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Widowati
2009 menunjukkan ada pengaruh antara intensitas pencahayaan terhadap
kelalahan mata, yaitu meningkatnya intensitas pencahayaan 1 Lux akan
diikuti dengan menurunnya kelelahan mata responden sebesar 1.782 milidetik.
Penelitian lain yang sejenis dilakukan oleh Nugroho, 2009 yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh intensitas penerangan terhadap
kelelahan mata di Laboratorium PT. Polypet Karyapersada denga p-value
0,020,05.
D. Pengaruh penerangan terhadap
produktivitas
Dari hasil data yang diperoleh didapatkan rata-rata produktivitas untuk
kelompok kontrol sebesar 12,74 dan rata-rata produktivitas untuk kelompok
eksperimen sebesar 13,23 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan produktivitas sebesar 0,49. Rata-rata tingkat produktivitas pada
Line
A kelompok kontrol sebesar 12,74±4,106. Sedangkan tingkat
produktivitas pada Line D kelompok eksperimen sebesar 13,24±5,024.
Hasil uji Independen t-test produktivitas antara kelompok kontrol
dan eksperimen diperoleh nilai p- valuepre-test
0.218 0.05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
produktivitas kerja antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas kerja responden kelompok
eksperimen dan kontrol hampir sama 9,633 untuk eksperimen dan 9,627
untuk kontrol. Untuk hasil nilai p- valuepost-test
diperoleh 0.047 0.05,