commit to user
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Identifikasi Limbah B3 PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience Limbah  yang  dihasilkan  dari  poses  produksi  PT.  Bayer  Indonesia-
Bayer  CropScience  berupa  limbah  padat,  cair dan  gas.Adapun  flow  chart limbah  dari  proses  produksi  terlampir  lampiran  1.  Limbah  yang
dihasilkan adalah : Limbah dibedakan menjadi 2 kelompok besar
a Limbah Non Kontaminan Yang  dimaksud  dengan  limbah  non  hazardous  waste adalah
limbah  yang  tidak  terkontaminasi  dengan  bahan-bahan  pembuat pestisida.  Limbah non  hazardous ini  ada  yang  masih  ditreatment  lagi
ataupun langsung dijual kepihak ketiga. b Limbah Kontaminan
Yang dimaksud  dengan  hazardous  waste adalah  limbah  yang terkontaminasi  dengan  bahan-bahan  pembuat  pestisida  dari  proses
produksi. Limbah  yang  termasuk  kelompok  ini  yaitu  bekas  wadah material-material  yang  terkontaminasi  dengan  pestisida  atau  bekas
yang dipakai untuk produk, debu dari peyaringan, limbah dari bocoran atau tumpahan dan sludge dari endapan WWPT.
Limbah berdasarkan fisiknya dibedakan menjadi 3 yaitu:
commit to user 31
a Limbah Padat Limbah  padat yang  dihasilkan  oleh  PT.  Bayer  Indonesia-
Bayer  CropScience  merupakan  hasil  dari  raw  material,  proses produksi  juga  packaging.  Adapun  daftar  limbah  yang  dihasilkan
oleh  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer CropScience  disajikan  pada  tabel berikut :
Tabel 1. Limbah Padat Kontaminan No
Jenis Limbah Bentuk
Limbah Karakteristik
1 Alufoil Ex. Bongkaran
Produk Padat
toxic 2
Sak Ex. Technical Padat
toxic 3
Jumbo Bag Padat
toxic 4
Metal Drum Ex. Material Padat
toxic 5
Pil Ex. Solfac Padat
toxic 6
Plastik Ex. Technical Padat
toxic 7
Ex. Label Box Padat
toxic 8
Sak Ex. Material Padat
toxic 9
Jerican Ex. Material Padat
toxic 10
HDPE Drum Ex. Material Padat
toxic 11
Paper Drum Ex. Material Padat
toxic 12
Container Padat
toxic 13
Sak Balon Ex. Antracol Padat
toxic 14
Masker Padat
toxic 15
Hands Gloves Padat
toxix 16
Baterai Padat
toxic, korosif 17
Drum Lem Padat
toxic, korosif 18
Sapu Padat
toxic 19
Baju Catle Pak Padat
toxic 20
Inner Body padat
toxic 21
Plastik Inner Plug Padat
toxic 22
PE Bag Ex. Produk padat
toxic 23
Expired Material Sesbuk
toxic 24
Kaolin Serbuk
toxic 25
sludge sludge
toxic Sumber: PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience
commit to user 32
b Limbah Cair Limbah cair yang dihasilkan oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience
berasal  dari  proses  produksi,  kegiatan  loundry,  kegiatan  di  laboratorium dan juga dari kamar mandi toilet. Adapun daftar limbah cair yang terdapat
pada PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience tersaji dalam tebel berikut : Tabel 2. Limbah cair kontaminasi
No Jenis
Bentuk Fisik
Sumber Karakteristik
1 Solvent
Cair flasing ex product
Flammable 2
Oil Cair
proses produksi, bahan bakar
sumber tidak berbahaya
3 Expired Product
Cair product
toxic 4
Air Laboratorium
Cair kegiatan
laboratorium toxic
Sumber: PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience
Tabel 3. Limbah Cair Non Kontaminasi No
Jenis Bentuk
Fisik Sumber
Karakteristik 1
Air Retention Pond
Cair air hujan, air
keadaan darurat tidak berbahaya
2 Air Kamar Mandi
Toilet Cair
Limbah Domestik tidak berbahaya
Sumber: PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience 2. Pengelolaan Limbah B3
a. Reduksi Pemilahan dilakukan di tempat terbuka atau berventilasi baik atau
di  ruang  yang terlindung  dari  udara  panas  yang  yang  disediakan perusahaan  gudang  penyimpanan  sementara limbah  B3.  Pemilahan
dilakukan  sedekat  mungkin  dengan  area  penyimpanan,  semua  bahan yang  akan  dipilah  diberi  label  dengan  jelas  dan  dipisahkan  sesuai
commit to user 33
dengan  kategorinya.  Petugas  menggunakan  alat  pelindung  diri  sarung tangan,  sepatu  bot,  pakaian  kerja,  masker, kaca  mata  safety. Setelah
dipilah lmbah dimasukkan ke dalam kardus dan pada bagian luar wadah ditulis secara  jelas  mengenai  isinya dan  jumlahnya.  Bahan-bahan
tersebut  kemudian  disimpan  di  tempat  yang kering  dan  aman,  yaitu  di gudang  yang  terpisah  antara  samapah  kontaminan  dengan  non
kontaminan. b. Pewadahan dan Pengumpulan
Pewadahan  di  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer  CropScience disesuaikan  dengan  limbah  yang  ada.  Untuk  limbah  padat  kontaminan
ditempatakan pada jumbo bag dan untuk limbah padat non kontaminan ditempatkan  pada  kardus-kardus.  Sedangkan  untuk  limbah  cair
ditempatkan  pada  drum  dan  juga  dirigen yang  diberi  label  identitas limbah. Untuk  Pengumpulan limbah B3 di PT. Bayer Indonesia-Bayer
CropScience  adalah pegumpulan  yang  bersifat  intern  pabrik, artinya limbah  B3  yang  dihasilkan  dari  area  produksi,  office,  logistic,
engineering dan area lainya diangkut untuk kemudian dikumpulkan ke penampungan sementara limbah B3 yaitu pada area B3.
c. Penyimpanan Sementara 1 Tata  cara  penyimpanan  sementara  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer
CropScience  adalahh : a
Solvent  ex. Flusing product  di kumpulkan pada drum plastic berkapasitas 200 liter kemudian dikirim ke PIT  B3.
commit to user 34
b Drum  bekas  dan  container yang  telah  dipres  disusun  rapi  pada
area  tempat  drum  bekas  untuk  menunggu  pengangkutan  dari UD. Pandan Jaya.
c Product  expired disimpan  pada  metal  drum  berkapasitas  200
liter  kemudian  duisusun  pada  palet  pada  area  limbah  cair  non kontaminan.
d Untuk  oli bekas ditempatkan  pada  drigen  berkapasitas  20  liter
kemudian  disimpan  pada  area  cair  limbah  kontaminan. Disimpan menunggu pengangkutan dri PT. TLI bersama limbah
padat kontaminan. e
Untuk  air  dari  laboratorium  di  tambung  pada  bak  khusus kemudian dialirkan ke WWPT.
f Untuk  limbah  padat  kontaminan  dikumpulkan  pada  jumbo  bag
yang  kemudian  disimpan  pada  area  limbah  kontaminan,  dan menunggu pengangkutan oleh PT. TLI.
g Untuk  karton  bekas    kardus  disusun  kemudian  ditali  dengan
rapi,  di  tumpuk  pada  area  limbah  non  kontaminan  dan menunggu pengangkutan dari UD. Lancar Jaya.
2 Bangunan Penyimapanan Limbah Bangunan penyimpanan limbah sementara PT. Bayer Indonesia-
Bayer  CropScience  terdapat  didekat  area  parkir  forklift  dan  tangki hydrant terletak di area belakang perusahaan. Bangunan penyimpanan
limbah  B3 dengan luas 20 m
2
dan memiliki  ventilasi yang cukup dan
commit to user 35
menggunakan  penerangan  alami  buatan. Lay  out area  B3  terlampir lampiran  2. Penempatan  limbah  disesuaikan  dengan  jenis  masing-
masing  limbah yaitu  limbah  non  kontaminan  ditempatkan  pada  area non  kontaminan,  untuk  limbah  padat  kontaminan  ditempatkan  pada
area  kontaminan  sedangkan  untuk  limbah  cair  kontaminan  di  simpan pada drum yang ditata rapi pada area PIT. Penyimpanan limbah diarea
B3  hanya  sekitar  1  - 2  bulan  saja kemudian  diangkut  oleh  provider. Area  B3  pada  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer  CropScience  belum  diberi
tanda  yang  menandakan  bahwa  tempat  itu  merupakan  area penyimpanan limbah.
Sarana pendukung bangunan tempat penyimpanan limbah B3 di PT.  Bayer  Indonesia-Bayer  CropScience  antara  lain alat  pemadam
kebakaran APAR dari jenis dry powder, eye wash,  fasilitas bongkar muat yang digunaka seperti forklift yang dirancang untuk memudahkan
pemindahan  limbah  B3,  lantai  untuk  kegiatan  bongkar  muat  kuat  dan kedap air serta dilengkapi dengan saluran pembuangan selokan.
d. Pelabelan dan Simbol Sebelum  di  simpan  di  area  limbah  B3,  limbah  terlebih  dahulu
dikemas dengan kemasan  yang sesuai dengan jenis limbah. Pelabelan limbah  yang  dilakukan  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer  CropScience  B3
yaitu:
commit to user 36
1 Oli bekas disimpan dalam dirigen kapasitas 20 liter dan dipasang
simbol label sesuai jenis limbah limbah kontaminasi, tanpa ada karateristik limbah.
2 Solvent disimpan  dalam drum  kapasitas  200  liter.  Serta  dipasang
simbol  dan label limbah cair kontaminan. 3
Limbah  padat  kontaminasi  disimpan  pada  jumbo  bag dan  diberi label bahan campuran.
4 Limbah padat non kontaminasi disimpan pada kardus diberi label
limbah non kontaminasi. e. Pengangkutan
1 Pengangkutan Intern
a Dokumen  yang  diperlukan  dalam pengangkutan  dari  unit
produksi  ke  tempat penampungan  sementara  adalah  dokumen waste  transfer yang  mencantumkan identifikasi  jenis,  jumlah
dan sumber limbah B3, atau dokumen berita acara serah terima limbah.
b Operator
Pengankutan limbah
PT. Bayer
Indonesia-Bayer CropScience  menggunakan  hand  lift  dan  juga  forklift.  Untuk
pengemudi  forklift  harus  berpengalaman  di  lapangan, mempunyai  kualifikasi  sebagai  pengemudi  alat  angkut  yang
akan  dipakai,  mempunyai  surat  ijin  kerja,  telah  mengikuti pelatihan keselamatan kerja.
commit to user 37
2 Pengankutan dari PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience
Pada  pengangkutan  limbah  B3  untuk  diolah ke  pihak provider,  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer  CropScience  dengan
menggunakan truk dalam keadaan tertutup dan diberi tanda bahaya. Pengiriman limbah B3 ke PT. TLI memenuhi persyaratan yang ada
dengan dilengkapi manifest . f. Pemanfaatan
PT.  Bayer  Indonesia-Bayer  CropScience  dalam  kegiatan produksinya  menghasilkan  limbah  yang salah  satunya  merupakan
sisa-sisa  oli bekas  dan  lain-lain  yang  berupa  drum-drum yang  dalam kondisi  masih  bagus,  kardus  bekas  packeging.  Drum-drum  tersebut
bila  disimpan  di  gudang  penyimpanan  akan  membuat  timbunan membutuhkan  lahan  yang  luas,  oleh  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer
CropScience    limbah  yang  berupa  drum-drum  bekas  itu  kemudian dimanfaatkan dengan  cara,  drum dicuci  bersih  kemudian  di  pres
kemudian dijual ke provider. Limbah B3 yang dihasilkan dari produk rejected seperti  botol  yang berisi  maupun cairan,  isinya dikumpulkan
dan disimpan di gudang B3 kemudian botol dicuci sampai bersih juga kardus  bekas  peceging  dikumpulkan  kemudian  dijual  ke  pihak
provider. g. Pengolahan
Pengolahan  limbah  cair  mengikuti  estate  regulation dari  PT. SIER  Tempat  penampungan  limbah  berbentuk  cairan  yang  dihasilkan
commit to user 38
dari segala kegiatan  pada  PT  Bayer Surabaya Plant  ini  terdiri dari tiga bagian  yaitu  B3  Pit,  Waste  Water  Pretreatment WWPT  dan
Accumulation  Tank.  Ketiga  tempat  ini  mempunyai  peran  masing- masing yang sesuai dengan proses pengolahannya.
1 B3 PIT B3  Pit  adalah  tempat  penampungan  awal  pada  proses
pengolahan  limbah  berbentuk  cair.  Limbah  pada  B3  Pit  ini  berasal dari kegiatan produksi seperti produksi liquid produk dan sisa limbah
dari  area  produksi,  loker,  toilet,  kantin.  Sebelum  ditampung  pada PIT,  limbah  dai  produksi  baik  dari  air  ex  flusing produk  dan  air  ex
cleaning mesin di kumpulkan dahulu pada drum  ICB container. Pada B3 Pit tidak ada perlakuan khusus yang diberikan terhadap
limbah  karena  fungsi  dari  B3  Pit  ini  hanya  sebagai  tempat penampungan  atau  collecting seluruh  limbah  sebelum  ditransfer  ke
WWPT.  Proses  yang  dilakukan  adalah  monitoring  dan  control volume  limbah  yang  terdapat  didalam  B3  Pit.  Dengan  dimensi  fisk
seperti itu maka volume limbah yang dapat ditampung berkisar 6,75 m
3
. Dengan  volume yang itu, B3 Pit dapat menampung limbah dari 2-3  hari  kegiatan  pabrik. Jika  kondisi  dalam    B3  Pit  telah  penuh
maka  limbah  ditransfer  ke  WWPT  untuk  di  treatment  dengan membuka  pompa  out  yang  menuju  ke  WWPT.  Kalau  masih  ada
endapan yang tersisa, ditambahkan air kemuadian diaduk agar semua endapan tidak ada yang tertinggal didalam B3 Pit.
commit to user 39
2 Waste Water Pre Treatment Water  Treatment  atau  bisa  juga  disebut  sebagai  WWPT  adalah
bak  penmapungan  limbah  cair  dari  berbagai  daerah  kerja  di  pabrik ini  contohnya  dari  collecrting  pit area  limbah  B-3,  collecting  Pit
ECSL  Plant.  Air  Limbah  yang  ditampung  di  WWPT  berasal  dari PIT,  dan  laboratorium.  WWPT  memiliki  kapasitas  maximal  yaitu
9,375  m
3
.  Setelah  WWPT  ini  penuh  maka  segera  dilakukan treatment.  Jenis  treatment  yang  dilakukan  pada  WWPT  ini
berdasrkan  kenaikan  pH  limbah.  Ketika  baru  pertama  dipindahkan dari  Pit,  pH  limbah  akan  menunjukkan  angka  berkisar  4-5  yang
menandakan  bahwa  pH  bersifat  asam.  Untuk  menaikkan  pH dilakukan  penambahan  NAOH  hingga  pH  mencapai  12  bersifat
sangat  basa.  pH  diukur  dengan  alat  digital  yang  dipasang  dekat dengan  WWPT.  Setelah  dicapai  pH  12  maka  dimixer  selama  5-10
menit,  setelah  itu  diambil  sample  limbah  lalu  diserahkan  ke  analis untuk  dianalisa  apakah kandungan  racun  telah  hilang   berkurang  .
Bila kandungan AI lebih  dari 20ppm maka akan  dilakukan tretment lagi  tapi  jika  hasil  analisa  bagus,  lalu  limbah  dialirkan  ke
Accumulation Tank. 3 Acumulation Tank
Accumulation  Tank  adalah  bak  penampungan  air  limbah  yang telah  diproses  di  WWPT  untuk  dilakukan  aerasi  hingga  didapatkan
kualitas air limbah  yang  memenuhi standart   baku mutu  PT. SIER.
commit to user 40
Accumulation  ini  terdiri  dari  3  bagian  yang  masing-masing  bagian volumnya 25 m
3
masing-masing bagian diberi nomor 1, 2 dan 3 yang pengoprasiannya  secara  urut  bergantian.  Treatment  yang  dilakukan
pada  Acc.  Tank  ini  dengan  metode  aerasi  selama  24  jam,  dimana udara  dialirkan  melalui  pipa-pipa  yang  terdapat  lubang  sebagai
tempat  mengalirnya  udara  kedalam  limbah  sehingga  akan  terjadi penurunan  pH  yang  semula  dari  ph  basa  yaitu  12  menjadi  pH
berkisar antara 6-9. Standart pH yang diberlakukan PT. SIER adalah 6-9  dan  kadar  COD  maksimal  yaitu  3000.  Jika  parameter  yang
diharuskan  tidak  didapatkan  maka  harus  dilakukan  treatment kembali.
Air limbah yang sudah paling lama ditampung adalah yang pertama-tama  akan  diproses  kemudian  dipompa  ke  saluran
penampungan air limnah PT SIER. Setelah diproses, limbah di Acc. Tank  akan  disampling  lalu  diserahkan  ke  laboratorium  untuk
dianalisa  kandungn  COD.  Bila  hasilnya telah  sesuai  maka  limbah dapat langsung dipompa keluar dengan membuka valve yang menuju
ke  saluran  limbah  PT. SIER  lalu  pompa  dihidupkan  dan  air  limbah akan  mengalir  dari  Acc.  Tank  ke  penampungan  limbah  PT  SIER.
Apabila  rekomendasi  yang  diberikan  lain  maka  air  dari  bagian Acc.Tank  tersebut  tidak  dipompakan  keluar  menuju  PT.SIER
melainkan  ditreatment  kembali  hingga  sesuai  dengan  sayarat  yang
commit to user 41
ditentukan oleh PT SIER. Adapun standart yang ditetapkan oleh PT. SIER terlmpir  lampiran 3
PT.  Bayer  Indonesia-Bayer  CropScience  dalam  hal  pengolahan limbah  B3  selama  ini  melakukan  kesepakatan dengan  pihak  provider
yaitu  PT.  TLI.  Sehingga  limbah  B3  dari  PT.  Bayer  Indonesia-Bayer CropScience  harus  diangkut  ke  pihak  PT,  TLI  untuk  diolah  sesuai
dengan regulasi yang berlaku. h. Rekapitulasi Data
Rekapitulasi data terhadap dokumen-dokumen pengelolaan limbah B3 di departemen HSE meliputi sebagai berikut:
a. Jenis, jumlah dan waktu dihasilkannya limbah B3. b. Jenis, jumlah, nama operator  dan waktu penyerahan limbah B3.
c. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3.
i. Reporting Reporting  dilakukan  oleh  departemen  QHSE sebagai  departemen
yang  berwenang  dalam  kegiatan  pengelolaan  limbah  B3.  Pelaporan yang  dilakukan  meliputi  pelaporan  ke  pihak  internal  perusahaan dan
perusahaan  pusat.  Dan  juga  kepada  pihak  eksternal,  PT.  Bayer Indonesia-Bayer CropScience telah mewajibkan perusahaan pengumpul
atau  pemanfaatan  limbah  B3  dalam  hal  ini  PT.  TLI untuk  melaporkan kegiatan  pengumpulan  dan  pemanfaatan  kepada  Menteri  Negara
Lingkungan  Hidup,  tembusan  kepada  Kepala  Badan  Pengendalian
commit to user 42
Dampak  Lingkungan  dengan  tembusan  BupatiWalikotamadya  Kepala Daerah  Tingkat  II  dan  Gubernur  Kepala  Daerah  Tingkat  I  Surabaya.
Catatan  limbah  B3  dipergunakan  untuk  inventarisasi  jumlah  limbah yang  dihasilkan  dan  sebagai  bahan  evaluasi  dalam  rangka  penetapan
kebijakan  dalam  pengelolaan  limbah  B3”.Kegiatan  penyerahan  limbah B3 oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience  dan atau pengumpul
dan atau pemanfaat dan atau pengolah kepada pengangkut telah disertai dengan dokumen limbah B3.
B. Pembahasan