Teknik Dasar Lalai dalam Mencerna polen Jenis Tumbuhan Pakan Kalong

-1.0 1.0 -0 .4 1 .2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 GI PA MA Keterangan : 1. = Cynopterus minutus jantan, 2 = C. minutus betina, 3= C. brachyotis jantan, 4= C. bracyotis betina, 5= C. sphinx jantan, 6= C. sphinx betina, 7= C. titthaheileus jantan, 8=C. titthaheileus betina, 9= Macroglossus sobrinus jantan, 10= Macroglossus sobrinus betina, 11= Rousettus amplexicaudatus betina, 12= Eonycteris spelaea jantan, 13= Eonycteris spelaea betina.; GI = Gigantic, MA = Magna, PA = Permagna Gambar 11. Grafik analisis hCCA jenis lalai berdasarkan ukuran polen.

4.1.3. Teknik Dasar Lalai dalam Mencerna polen

Polen yang termakan oleh kelelawar lalai terlihat dalam bentuk exin, intin, terbelah dan kondisi busuk atau menghitam. Bentuk exin artinya bahwa polen masih terlihat memiliki exin yang tebal dan sering tidak terlihat pada pengamatan polen menggunakan mikroskop cahaya. Polen terlihat intin artinya bahwa polen sudah terkikis lapisan exinnya oleh proses pencernaan sehingga tampak lapisan intinnya. Untuk polen yang terlihat terbelah artinya bahwa polen mulai terbelah pada lapisan intinnya melalui porate atau colpate. Polen busuk atau menghitam artinya bahwa polen terlihat berwarna hitam mungkin dikarenakan pembusukan pada proses pencernaan atau akibat pewarna dari sari buah yang dimakan. Kondisi polen yang dimakan oleh lalai disajikan pada Tabel 2. Axis 1 Axis 2 Tabel 2. Kondisi polen yang dimakan lalai Th. 2008 Th. 2009 Mar Apr Mei Jun Jul Ags Spt Okt Nop Des Jan Feb Jenis Lalai Kon- disi Polen ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ Ex x x x x x x x x In x x x x Be CM Bu x x Ex x x x x x x x x x x x x x In x x x x x x x x x x x Be x x x CB Bu x x x x Ex x x x x x x x x In x x x x x x x x Be x x CS Bu x x x x x Ex x x x x x x x x x x x x x In x x x x x x x x x x x Be x x x CT Bu x x x x x x x Ex x In Be R Bu Ex x x x x x x In x x x x x x Be x x x M Bu Ex x x x In x x Be x x A Bu Keterangan : CM = Cynopterus minutus , CB = C. brachyotis, CS = C. sphinx, CT = C. titthaheileus, R = Rousettus amplexicaudatus, M = Macroglossus sobrinus, A = Eonycteris spelaea, ♂ = Jantan, ♀ = Betina , Ex= Exin, In= Intin, Be= Belah, Bu= Busuk, x = ada 4.1.4. Kesamaan Jenis Pakan Lalai 4.1.4.1. Pengelompokkan berdasarkan karakteristik jenis pakan Hasil analisis pengelompokkan jenis lalai jantan dan betina berdasarkan tipe mahkota, tipe polen, dan ukuran polen menggunakan hDCCA terlihat pada Gambar 12. variasi data spesies yang dapat diterangkan adalah untuk axis 1 = 0,146, dengan eigenvalue = 0,753; axis 2 = 0,177, dengan eigenvalue = 0,162. Axis 1 pada analisis hDCCA menjelaskan kedekatan masing-masing kelompok lalai pada pemilihan tipe mahkota, tipe dan ukuran polen. Axis 2 menjelaskan hubungan kedekatan anggota spesies dalam satu kelompok atau antar kelompok dalam nilai axis 1 yang sama. Tampak bahwa jenis Macroglossus sobrinus jantan dan Eonycteris spelaea betina membentuk kelompok pertama yang memiliki kesamaan pemilihan tipe pakan. Kelompok kedua terdiri dari Cynopterus brachyotis jantan dan C. minutus betina. Kelompok ketiga terdiri dari C. titthaheileus betina dan C. titthaheileus jantan, C. brachyotis betina, Macroglossus sobrinus betina, C. sphinx jantan, C. minutus jantan, C. sphinx betina. -2 6 -1 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TA_B BI_T DI_S KU_P LO_C MA_K KE_D BU_L PE_OB OB SB_OB OB_SP PR_SP PR PE_PR Keterangan : 1. = Cynopterus minutus jantan, 2 = C. minutus betina, 3= C. brachyotis jantan, 4= C. bracyotis betina, 5= C. sphinx jantan, 6= C. sphinx betina, 7= C. titthaheileus jantan, 8=C. titthaheileus betina, 9= Macroglossus sobrinus jantan, 10= Macroglossus sobrinus betina, 11= Rousettus amplexicaudatus betina, 12= Eonycteris spelaea jantan, 13= Eonycteris spelaea betina. SB_OB= Sub Oblate, OB= Oblate, PR_SP= Prolate Speroidal, PE_PR= Perprolate, PR= Prolate, PE_OB= Peroblate, OB_SP= Oblate spheroidal. TA_B= Tabung, BI_T= Bintang, DI_S= Disk, KU_P= Kupu-kupu, LO_C= Lonceng, MA_K= Mangkuk, KE_D= Kedok, BU_L=Bulat. Gambar 12. Pengelompokkan spesies lalai berdasarkan karakteristik mahkota bunga, tipe polen. Axis 1 Axis 2 Kelompok I Kelompok II Sub Kel. C Sub Kel. E Kelompok V Kelompok IV Kelompok III Sub Kel. D Sub Kel. A Sub Kel. B 4 2 -1 2 4 Kelompok pertama terbagi menjadi dua sub kelompok, sub kelompok A terdiri dari jenis Macroglossus sobrinus jantan dan sub kelompok B terdiri dari jenis Eonycteris spelaea betina. Kelompok ketiga terbagi menjadi tiga subkelompok yaitu subkelompok C, subkelompok D dan subkelompok E. Pada sub kelompok C terdiri dari jenis C. titthaheileus jantan dan C. titthaheileus betina, sub kelompok D terdiri dari jenis C. brachyotis betina, sub kelompok E terdiri dari jenis Macroglossus sobrinus betina, C. sphinx jantan, C. minutus jantan, C. sphinx betina. Kelompok keempat ditempati oleh jenis Rousettus amplexicaudatus betina, dan pada kelompok kelima ditempati oleh jenis Eonycteris spelaea jantan. Pengelompokan jenis lalai didasarkan oleh karakteristik mahkota bunga, tipe dan ukuran polen Gambar 12. dan Gambar 13.. Kelompok pertama dipengaruhi oleh mahkota bunga disk, bintang, tabung dan tipe polen sub oblate, oblate spheroidal dan prolate spheroidal. jenis Macroglossus sobrinus jantan dipengaruhi ukuran polen magna membentuk sub kelompok A, sedangkan jenis Eonycteris spelaea betina dipengaruhi oleh ukuran polen magna dan gigantic membentuk sub kelompok B. Kelompok kedua dipengaruhi oleh mahkota mangkuk, lonceng, bulat dan tipe polen peroblate dan perprolate. Kelompok kedua ini dipengaruhi oleh ukuran polen permagna. Kelompok ketiga dibagi menjadi subkelompok C, D dan subkelompok E. Pada subkelompok C dipengaruhi oleh bentuk mahkota kupu-kupu dan tipe polen oblate dan ukuran pole gigantic. Subkelompok D dan E dipengaruhi oleh mahkota mangkuk, lonceng dan tipe polen peroblate dan perprolate. C. brachyotis betina dipengaruhi oleh ukuran polen magna membentuk sub kelompok C. Untuk sub kelompok E dipengaruhi lemah oleh ukuran polen permagna. Kelompok keempat dikelompokkan berdasarkan ketidakterpengaruhnya kelompok ini oleh bentuk mahkota, tipe dan ukuran polen. Kelompok kelima dipengaruhi oleh mahkota kedok, tipe polen prolate serta ukuran polen gigantic. -1 5 -1 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 -1 5 -1 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Keterangan : 1. = Cynopterus minutus jantan, 2 = C. minutus betina, 3= C. brachyotis jantan, 4= C. bracyotis betina, 5= C. sphinx jantan, 6= C. sphinx betina, 7= C. titthaheileus jantan, 8=C. titthaheileus betina, 9= Macroglossus sobrinus jantan, 10= Macroglossus sobrinus betina, 11= Rousettus amplexicaudatus betina, 12= Eonycteris spelaea jantan, 13= Eonycteris spelaea betina. Gambar 13. Karakteristik ukuran polen yang mempengaruhi pengelompokan lalai. a. ukuran polen magna, b. ukuran polen permagna, c. ukuran polen gigantic. a. b. Axis 1 Axis 2 Axis 1 Axis 2 Kelompok I Kelompok II Sub Kel. C Sub Kel. E Kelompok V Kelompok IV Kelompok III Sub Kel. D Sub Kel. A Sub Kel. B Kelompok I Kelompok II Sub Kel. C Sub Kel. E Kelompok V Kelompok IV Kelompok III Sub Kel. D Sub Kel. A Sub Kel. B 4 3 1 -1 2 3 4 3 1 -1 2 3 -1 5 -1 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Keterangan : 1. = Cynopterus minutus jantan, 2 = C. minutus betina, 3= C. brachyotis jantan, 4= C. bracyotis betina, 5= C. sphinx jantan, 6= C. sphinx betina, 7= C. titthaheileus jantan, 8=C. titthaheileus betina, 9= Macroglossus sobrinus jantan, 10= Macroglossus sobrinus betina, 11= Rousettus amplexicaudatus betina, 12= Eonycteris spelaea jantan, 13= Eonycteris spelaea betina. Gambar 13. Lanjutan Pada Gambar 14. akan tampak jenis-jenis tumbuhan pakan yang mempengaruhi pengelompokkan lalai. Pada kelompok pertama jenis yang mempengaruhi adalah jenis Anacardium sp., Adenanthera sp., Apocynaceae sp.1., Paceae sp.1, Syzygium sp.1. Kelompok kedua jenis yang mempengaruhi adalah Anacardium sp.3., Annona sp., Ceiba sp.3, Ceiba sp.1, Acanthaceae sp.1, Pinaceae sp.1, Begoniaceae sp.1, Duabanga sp., Eugenia sp. Pada kelompok ketiga yang terbagi kedalam 2 sub kelompok, masing-masing subkelompok memiliki keterkaitan jenis yang berbeda. Sub kelompok A jenis tumbuhan yang mempengaruhi adalah Hisbiscus sp. Sub kelompk B jenis tumbuhan yang mempengaruhi adalah Orchidaceae sp.2, Acacia sp., Convolvulaceae sp.1, Cyathea sp., Salacia sp., Convolvulaceae sp.2, Cyperus sp., Croton sp., Acanthaceae sp.1, Pinaceae sp.1, Begoniaceae sp.1. Kelompok keempat tidak ada tumbuhan yang mempengaruhi kuat. Kelompok kelima dipengaruhi oleh tumbuhan jenis Orchidaceae sp.3. Axis 1 Axis 2 c. Kelompok I Kelompok II Sub Kel. C Sub Kel. E Kelompok V Kelompok IV Kelompok III Sub Kel. D Sub Kel. A Sub Kel. B 4 3 1 -1 2 3 -1 5 -1 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 a c 3 f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y ac ab aa ad ae af ag ah ai ij ak al am an ao ap aq ar aq at au av aw ax ay az d Keterangan : 1. = Cynopterus minutus jantan, 2 = C. minutus betina, 3= C. brachyotis jantan, 4= C. bracyotis betina, 5= C. sphinx jantan, 6= C. sphinx betina, 7= C. titthaheileus jantan, 8=C. titthaheileus betina, 9= Macroglossus sobrinus jantan, 10= Macroglossus sobrinus betina, 11= Rousettus amplexicaudatus betina, 12= Eonycteris spelaea jantan, 13= Eonycteris spelaea betina. a=Anacardiaceae sp.3, c=Acanthaceae sp.1, d=Acasia sp., e=Acasia sp.2, f =Adenanthera sp.,g=Alnus sp., h=Anacardium sp., i=Annona sp. ,j=Apocynaceae sp. 1, k=Baringtonia sp., l=Bauhinia sp., m=Begoniaceae sp. 1, n=Betula sp., o=Betulaceae sp. 1, p=Ceiba pentandra, q=Ceiba sp. 1, r=Ceiba sp. 2, s=Ceiba sp.3, t=Celastraceae sp.1, u=Compositae sp.1, v= Convulvulaceae sp.1, w=Convulvulaceae sp.2, x=Crateva sp., y=Croton sp., z=Croton sp.2, aa=Cyathea sp., ab=Cyperaceae sp.2, ac=Cyperus sp., ad=Dacrydium sp., ae=Dilleniaceae sp. 1, af=Duabanga sp., ag=Durio sp., ah=Durio zibethinus, ai=Ericaceae sp.1, aj=Eugenia sp., ak=Euphorbiaceae sp.1, al=Hisbiscus sp., am=Licania sp., an=Mimosa sp., ao=Orchidaceae sp.2, ap=Orchidaceae sp.3, aq=Orchidaceae sp.4, ar=Parkia sp., as=Persea sp., at=Pinaceae sp. 1, au=Pinaceae sp.2, av=Poaceae sp. 1, aw=Poaceae sp. 2, ax=Salacia sp., ay=Syzygium sp.1, az=Typhaceae sp.1 Gambar 14. Jenis tumbuhan pakan yang mempengaruhi pengelompokan lalai. Axis 1 Axis 2 Kelompok I Kelompok II Sub Kel. C Sub Kel. E Kelompok V Kelompok IV Kelompok III Sub Kel. D Sub Kel. A Sub Kel. B 4 3 2 1 -1 1 2 3

4.1.4.2. Niche overlap berdasarkan jenis tumbuhan pakan

Persaingan terjadi pada spesies yang sama, yaitu antara individu jantan dan individu betina. Niche overlap antara jantan dan betina lalai disajikan pada Tabel 3. Niche overlap terbesar terjadi pada Eonycteris spelaea betina dan Macroglossus sobrinus jantan dengan nilai 0,713, kemudian oleh Macroglossus sobrinus betina dengan Cynopterus titthaheileus jantan yaitu sebesar 0,662 dan jenis Cynopterus titthaheileus jantan dengan Cynopterus brachyotis betina yaitu sebesar 0,434. Jenis Cynopterus brachyotis memiliki nilai niche overlap 0,35 dengan Macroglossus sobrinus betina, kemudian Cynopterus sphinx memiliki nilai niche overlap sebesar 0,283 dengan jenis Cynopterus titthaheileus. Sedangkan untuk jenis lainnya sangat kecil terjadi niche overlap, nilainya berkisar antara 0,001 sampai 0,1. Tabel 3. Nilai niche overlap antara jantan dan betina lalai CM_J CM_B CB_J CB_B CS_J CS_B CT_J CT_B M_J M_B R_J R_B A_J A_B CM_J 1 0,007 0,009 0,017 0,024 0,008 0,019 0,086 0 0 err 0 0 0 CM_B 1 0,051 0,033 0 0,003 0,086 0,057 0,097 0 err 0 0 0,000 CB_J 1 0,076 0,002 0,007 0,034 0,091 0,000 0,015 err 0 0 0,001 CB_B 1 0,048 0,001 0,434 0,105 0,002 0,350 err 0,006 0 CS_J 1 0,064 0,123 0,064 0,000 0,078 err 0 0 0,013 CS_B 1 0,283 0,156 0,001 0,240 err 0,023 0 CT_J 1 0,151 0,003 0,662 err 0 0,008 0,006 CT_B 1 0,000 0,079 err 0,008 M_J 1 0,003 err 0 0 0,713 M_B 1 err R_J 1 err err err R_B 1 A_J 1 A_B 1 Keterangan : CM_J = C. minutus jantan, CM_B = C. minutus betina , CB_J = C. brachyotis jantan, CB_B = C. brachyotis betina , CS_J = C. sphinx jantan , CS_B = C. sphinx betina, CT_J = C. titthaheileus jantan, CT_B = C. titthaheileus betina, M_J = Macroglossus sobrinus jantan, M_B = Macroglossus sobrinus betina, R_J = Rousettus amplexicaudatus jantan, R_B = Rousettus amplexicaudatus betina, A_J = Eonycteris spelaea jantan, A_B = Eonycteris spelaea betina.

4.1.5. Jenis Tumbuhan Pakan Kalong

Pengamatan analisis polen dari 13 sampel kalong Pteropus vampirus diperoleh hasil bahwa kalong memakan 6 jenis polen tanaman dari 5 famili. Famili tumbuhan pakan terbanyak adalah famili Euphorbiaceae. Untuk jenis Sonneratia sp. merupakan jenis yang terbanyak dimakan oleh kalong dan diperkirakan sumber makanan terjauh dari Kebun Raya Bogor. Letak jenis tumbuhan Sonneratia sp. terdekat dapat dijumpai pada ekosistem mangrove yaitu di daerah muara utara Jakarta yaitu kurang lebih 65km. Kalong betina lebih banyak memakan polen dibandingkan dengan kalong jantan. Kalong betina memakan 5 jenis polen sedangkan kalong jantan hanya 1 jenis polen. Rincian jenis polen yang termakan oleh kalong disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Jenis polen yang termakan oleh kalong Jantan Betina No. Jenis Suku n No. Jenis Suku n 1 [Palmae] sp. 1 Palmae 1 1. Inga sp. Euphorbiaceae 1 2. Sonneratia sp. Sonneratiaceae 22 3. [Euphorbiaceae] sp.1 Euphorbiaceae 1 4. Durio oblongus Bombacaceae 1 5. [Anacardiaceae] sp.1 Anacardiaceae 13 Jumlah Proporsi 1 Jumlah Proporsi 38 Keterangan : n = jumlah proporsi 4.1.6. Manajemen Pelestarian Kalong 4.1.6.1. Kerusakan pohon