Hubungan antara Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Anggota Gerak Bawah dengan Kemampuan Fungsional Lanjut Usia

Hubungan antara Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot
Anggota Gerak Bawah dengan Kemampuan Fungsional
Lanjut Usia.

TESIS

Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Oleh :
Budi Utomo
NIM S. S540908003

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

ABSTRAK

Budi Utomo, S540908003, 2010. Hubungan antara Kekuatan Otot dan Daya
Tahan Otot Anggota Gerak Bawah dengan Kemampuan Fungsional Lanjut Usia.

Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Lanjut usia (lansia) jumlahnya makin meningkat, pada lansia akan terjadi
penurunan fungsi tubuh, sehingga akan mengalami penurunan fungsi jalan,
penurunan keseimbangan, penurunan kemampuan fungsional. Kemandirian lansia
akan menurun sehingga kualitas hidup lansia juga akan menurun. Pengkajian
kemampuan fungsional dan faktor-faktor yang mempengaruhinya menjadi sangat
penting.
Rancangan penelitian ini adalah analitik observasional dengan arah studi
cross sectional. Tempat penelitian di Panti Wreada Dharma Bhakti Surakarta,
jumlah, subyek penelitian 40 orang lansia, usia rata-rata 74,1 tahun. Kemampuan
fungsional lansia diukur dengan The Late Life Function and Disability Instrument
(LLFDI), kekuatan otot quadrisep femoris diukur dengan one repetition (1 RM)
dan daya tahan otot diukur dengan beban 40% dari 1 RM.
Hasil penelitian diketahui ada hubungan antara kekuatan otot quadrisep
femoris dengan kemampuan fungsional lansia (p