Ruang Lingkup Pembahasan Metode Penelitian

C. Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam setiap penelitian diperlukan adanya pembahasan masalah agar pembahasan tidak terlalu melebar, sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami pokok permasalahan yang dibahas. Untuk itu pembahasan dalam skripsi ini akan dibatasi berdasarkan pada cerita yang tergambar pada novel Memoirs of a Geisha karya Arthur Golden. Skripsi ini membahas tentang psikologi tokoh utama dan konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel, berdasarkan teori kepribadian psikoanalisa Sigmund Freud. Untuk memperjelas dalam pembahasan masalah pada skripsi ini, penulis juga menjelaskan tentang defenisi novel, unsur intrinsik, defenisi psikologi sastra, teori kepribadian Sigmund Freud dan biografi pengarang.

D. Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori

1. Tinjuan Pusataka

Karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek hidup dan kehidupan, tidak terkecuali ilmu jiwa atau psikologi. Hal ini tidak terlepas dari pandangan dualisme yang menyatakan bahwa manusia pada dasarnya terdiri atas jiwa dan raga. Maka penelitian yang meggunakan pendekatan psikologi terhadap karya sastra merupakan bentuk pemahaman dan penafsiran karya sastra dari sisi psikologi. Alasan ini didorong karena tokoh-tokoh dalam karya sastra dimanusiakan, mereka semua diberi jiwa, mempunyai raga bahkan untuk manusia yang disebut pengarang mungkin memiliki penjiwaan yang lebih bila dibandingkan dengan manusia lainnya, terutama dalam hal penghayatan mengenai hidup dan kehidupan Andre Hardjana, 1985:60. Universitas Sumatera Utara Novel adalah suatu cerita dengan alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih yang menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif Tarigan, 2000:164. Sedangkan secara etimologi, novel berasal dari bahasa latin yaitu novellus dibentuk dari kata novus yang berarti baru. Dikatakan baru karena bentuk novel adalah bentuk karya sastra yang datang dari bentuk karya sastra lainnya seperti puisi dan drama. Sedangkan dari bahasa Italia yaitu novella yang artinya cerita pendek dalam bentuk prosa. Tokoh cerita dalam suatu karya satra fiksi merupakan hasil karya pengarang yang murni berasal dari alam pikirnya. Boulton Aminuddin, 2000:79, mengungkapkan bahwa cara pengarang menggambarkan atau memunculkan tokohnya itu dapat berbagai macam. Mungkin pengarang menampilkan tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup dalam mimpi, pelaku yang memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara sesuai dengan kehidupan manusia yang sebenarnya, maupun pelaku yang egois, kacau dan mementingkan diri sendiri. Dalam cerita fiksi, tokoh tersebut dapat berupa manusia atau tokoh makhluk lain yang diberi sifat manusia. Tokoh cerita dalam karya sastra fiksi sama seperti halnya manusia dalam kehidupan sehari-hari sekitar kita, selalu memiliki watak-watak tertentu. Aminuddin, 2000:80, mengatakan bahwa dalam upaya memahami watak seorang tokoh pembaca dapat menelusurinya lewat: 1. Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya. 2. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan hidupnya maupun cara berpakaian. Universitas Sumatera Utara 3. Menunjukkan bagaimana perilakunya. 4. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri. 5. Memahami jalan pikirannya. 6. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya. 7. Melihat tokoh lain berbincang dengannya. 8. Melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain itu memberikan reaksi terhadapnya. 9. Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh lainnya. Setelah memahami watak dalam karya sastra fiksi, barulah kita bisa memahami bagaimana seorang pengarang dalam menampilkan tokoh tersebut dalam karya sastranya. Begitu juga dengan karya sastra yang berjudul Memoirs of a Geisha, di dalamnya tergambar kondisi dan kehidupan masyarakat pada saat itu, yang juga tidak terlepas dari konflik kehidupan manusia. Dalam pengertian Ensiklopedia Umum 1990:360, Geisha adalah wanita khusus yang dilatih untuk menjadi penjamu dan penghibur, ahli tari, ramah-tamah dalam pergaulan dan mampu memberi jawaban-jawaban yang tepat dalam wawancara. Sedangkan pengertian Geisha secara etimologi adalah berasal dari kata 芸 gei yang artinya seni dan 者 sha yang artinya pelaku atau hal yang menyatakan orang. Jadi bisa dikatakan bahwa Geisha itu adalah seorang seniman. Pengertian ini memang tidak terlalu jauh dari kegiatan Geisha itu sendiri yang tidak hanya mengandalkan kecantikan dan kemolekan fisik saja. Tetapi juga dituntun harus mahir Universitas Sumatera Utara dan ahli dalam seni musik, seni tari, seni upacara minum teh, menuangkan sake dan menguasai pembicaraan para tamu-tamunya.

2. Kerangka Teori

Untuk dapat menganalisis suatu karya sastra diperlukan satu atau lebih teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan penulisan ini. Dalam hal ini penulis menggunakan dua teori pendekatan yaitu: Pendekatan Psikologi Sastra Dan Pendekatan Semiotika. Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologis Hartoko melalui Endra Swara, 2008:70. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:392, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan perilaku ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa. Siswanto 2008:12 dalam argumennya menyatakan bahwa kepribadian sastrawan adalah unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan dari setiap individu manusia. Unsur tersebut adalah pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri. Teori psikologi sastra yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teori Sigmund Freud. Dimana Sigmund Freud mengibaratkan kesadaran manusia sebagai gunung es, sedikit yang terlihat di permukaan adalah menunjukkan kesadaran, sedangkan bagian tidak terlihat yang lebih besar menunjukkan aspek ketidaksadaran. Dalam daerah ketidaksadaran yang sangat luas ini ditemukan dorongan-dorongan, nafsu-nafsu, ide-ide dan perasaan-perasan yang ditekan, suatu dunia dalam yang besar dan berisi 14 kekuatan vital yang melaksanakan kontrol penting atas pikiran- pikiran dan perbuatan sadar manusia S. Calvin Hall dan Lindzey Gardner, 1993:60. Universitas Sumatera Utara Penekanan Freud pada aspek ketidaksadaran yang letaknya lebih dalam daripada aspek kesadaran tersebut, membuat aliran psikologi yang disusun atas dasar penyelidikannya itu disebut ‘Psikologi Dalam’ Sujanto, 1980:62. Namun hal tersebut lebih lazim disebut psikoanalisa, yang menekankan penyelidikannya pada proses kejiwaan dalam ketidaksadaran manusia S. Calvin Hall dan Lindzey Gardner, 1993:73. Secara umum, Id bisa dipandang sebagai komponen biologis kepribadian, Ego sebagai komponen psikologisnya sedangkan Super Ego adalah komponen sosialnya. 1. Id adalah aspek biologis yang merupakan sistem asli dalam kepribadian, dari sini aspek kepribadian yang lain tumbuh. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir dan yang menjadi pedoman Id dalam berfungsi adalah menghindarkan diri dari ketidakenakan dan mengejar kenikmatan. Untuk mengejar kenikmatan itu Id mempunyai dua cara, yaitu: tindakan refleks dan proses primer, tindakan refleks seperti bersin atau berkedip, sedangkan proses primer seperti saat orang lapar membayangkan makanan Sumadi Suryabrata, 1993:145 - 146. 2. Ego adalah adalah aspek psikologis dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan baik dengan dunia nyata. Dalam berfungsinya Ego berpegang pada prinsip kenyataan atau realitas. Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, karena Ego mengontrol jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya. Dalam berfungsinya sering kali Ego harus Universitas Sumatera Utara mempersatukan pertentangan-pertentangan antara Id dan Super Ego. Peran Ego ialah menjadi perantara antara kebutuhan-kebutuhan instingtif dan keadaan lingkungan Sumadi Suryabrata, 1993:146 - 147. 3. Super Ego adalah aspek sosiologi kepribadian, merupakan wakil dari nilai- nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana yang ditafsirkan orang tua kepada anaknya lewat perintah-perintah atau larangan-larangan. Super Ego dapat pula dianggap sebagai aspek moral kepribadian, fungsinya menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah, pantas atau tidak, sesuai dengan moralitas yang berlaku di masyarakat. Fungsi pokok Super Ego adalah merintangi dorongan Id terutama dorongan seksual dan agresif yang ditentang oleh masyarakat. Mendorong Ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralistis dari pada realistis dan megejar kesempurnaan. Jadi Super Ego cenderung untuk menentang Id maupun Ego dan membuat konsepsi yang ideal Sumadi Suryabrata, 1983:148 - 149. Dalam pendekatan psikoanalisa ini, penulis dapat meneliti kepribadian dan psikologis tokoh utama yang tergambar melalui sikap tokoh dalam menghadapi konflik atau persoalan-persoalan yang ada dengan teori psikoanalisa Sigmund Freud. Menurut Paul Lobley dan Litza Tanz Kutha Ratna, 2004:7, Semiotika berasal dari kata seme dalam bahasa yunani yang berarti penafsir tanda. Dalam pengertian yang lebih luas, sebagai teori semiotika berarti studi sistematis mengenai produksi dan interpretasi tanda, bagaimana cara kerjanya dan apa manfaatnya terhadap kehidupan manusia . Universitas Sumatera Utara Teori semiotika yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika Peirce. Teori peirce dicetuskan oleh Charles Sanders Peirce, yang mengatakan bahwa sesuatu itu dapat disebut sebagai suatu tanda jka ia mewakili sesuatu yang lain. Sebuah tanda haruslah mengacu atau mewakili sesuatu yang disebutnya sebagai objek acuan Nurgiyantoro, 1995:41. Melalui pendekatan semiotika ini, penulis dapat meneliti kepribadian tokoh yang dapat dilihat secara tersirat dalam pembicaraan atau dialog antar tokoh cerita yang terdapat dalam novel Memoirs of a Geisha. Dari penggunaan bahasa, isi hati dan pemikiran para tokoh menunjukkan psikologis yang dimiliki setiap tokoh yang tentunya berbeda dengan tokoh lainnya. Universitas Sumatera Utara

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan skripi ini adalah: 1. Mendeskripsikan konflik psikologis yang dialami tokoh utama dalam novel Memoirs of a Geisha. 2. Mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam novel Memoirs of a Geisha berdasarkan teori kepribadian psikoanalisis Sigmund Freud.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis maupun praktis seperti: 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang budaya jepang yaitu Geisha pada khususnya dan studi sastra pada umumnya. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberi sumbangan dalam teori sastra dan teori psikologi satra dalam mengungkap novel Memoirs of a Geisha. 2. Manfaat Praktis Secara praktis dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi cerita dalam novel Memoirs of a Geisha. Terutama, Universitas Sumatera Utara kondisi kejiwaan para tokoh dan konflik yang dihadapi dengan pemanfaatan lintas disiplin ilmu yaitu psikologi dan sastra.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah petunjuk yang memberi arah dan corak penelitian, sehingga dengan metode yang tepat suatu penelitian akan memperoleh hasil yang maksimal. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang sifat-sifat suatu individu, keadaan atau gejala dari kelompok tertentu yang dapat diamati Lexy J. Moleong, 2001:6. Data deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, frase, klausa, kalimat atau paragraf dan bukan angka-angka. Dengan demikian, hasil penelitian ini berisi analisis data yang sifatnya menuturkan, memaparkan, menganalisis dan menafsirkan Soediro Satoto, 1992:15. Sementara itu, teknik yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data adalah metode Library Research penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data yang ada dari berbagai sumber tulisan yang ada. Diantaranya adalah buku-buku, hasil penelitian baik yang ilmiah seperti skripsi, tesis ataupun non ilmiah. Penulis juga melakukan penelusuran data melalui internet seperti Google Book maupun Blog-Blog yang membahas mengenai masalah yang berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara judul skripsi ini. Sumber utama penelitian ini adalah novel Memoirs of a Geisha Karya Arthur Golden. Setelah data diperoleh dari referensi yang berkaitan dalam penulisan ini, maka data tersebut dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dan saran. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL MEMOIRS OF A

GEISHA DAN KONSEP PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

2.1 Definisi Novel

Sebutan novel berasal dari bahasa italia, yakni novella yang secara harfiah berarti sebuah barang baru yang kecil dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa Abrams dalam Nurgiyanto, 1995:9. Dalam bahasa Jerman novel disebut dengan novelle dan dalam bahasa inggris disebut dengan novel, istilah ini yang kemudian masuk ke dalam bahasa Indonesia. Menurut Djsacob Sumardjo 1992:11-12, novel adalah genre sastra yang berupa cerita yang mudah dibaca dan dicernakan, juga kebanyakan mengandung unsur suspense dalam alur ceritanya yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. Novel merupakan jenis dan genre prosa dalam karya sastra. Prosa dalam pengertian kesusasteraan juga disebut fiksi. Karya fiksi menyarankan pada suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya kedunia nyata Nurgiyantoro, 1995:2. Dan menurut Takeo Pujiono, 2002:3, novel merupakan sesuatu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat meskipun kejadiannya tidak nyata. Universitas Sumatera Utara