Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara harfiah, kata sastra berasal dari bahasa latin, yakni “littera” yang berarti tulisan. Demikian pula dalam bahasa indonesia, kata sastra diambil dari bahasa sansekerta yang juga berarti tulisan. Jadi yang menjadi pengertian dan sekaligus batasan sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Sedangkan menurut Atar Semi 1993:8, Sastra adalah bagian dari seni karya sastra yang berkaitan dengan ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena karya sastra berhubungan dengan ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan. Contohnya seperti perasaan, semangat, kepercayaan dan keyakinan yang mampu membangkitkan kekaguman. Sebagai karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia. Di samping itu, sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia. Karya sastra dibedakan atas prosas, puisi dan drama. Jenis prosa dalam pengertian kesusasteraan juga disebut sebagai fiksi. Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan kepada kebenaran sejarah Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995:2. Prosa terbagi lagi kedalam jenis novel, cerita pendek cerpen dan roman. Universitas Sumatera Utara Novel merupakan sesuatu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat meskipun kejadiannya tidak nyata Takeo dalam Pujiono 2002:3. Sedangkan Menurut Djacob Sumardjo 1999:11-12, novel adalah genre sastra yang berupa cerita, mudah dibaca dan dicerna, novel juga kebanyakan mengandung unsur suspense dalam alur ceritanya yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. Jadi dalam novel terdapat bahasa sastra yang berusaha mempengaruhi, membujuk dan pada akhirnya mengubah sikap pembaca. Begitu juga dengan novel yang berjudul Memoirs of a Geisha yang merupakan salah satu hasil karya sastra yang memaparkan dan mendeskripsikan situasi sosial yang keras pada masa itu di Yoroido dan Kyoto. Novel ini berceritakan tentang kehidupan seorang Geisha sebelum perang dunia ke-II. Kisah didalamnya merupakan perjalanan hidup seorang wanita, mulai dari kehidupan masa kecilnya yang sulit, bersaing untuk menjadi seorang Geisha profesional di Kyoto hingga pensiun dari pekerjaannya. Pada awalnya Sayuri tidak mau menjadi seorang Geisha ketika dijual ke Kyoto. Hal ini dibuktikan ketika Sayuri berulang kali mencoba melarikan diri dari Okiya, yang membuatnya terancam menjadi pelayan seumur hidup. Okiya adalah tempat menginap atau tempat tinggal Geisha. Namun semuanya berubah ketika Sayuri bertemu dengan tuan Iwamura Ken seorang pedagang kaya di Kyoto. Pertemuan itu membuat Sayuri bertekad untuk menjadi Geisha. Persaingan untuk menjadi seorang Geisha yang populer membuat kawan sendiri pun menjadi lawan. Sayuri dihadapkan pada persoalan-persoalan yang Universitas Sumatera Utara menyebabkan konflik dalam dirinya. Sebagai perempuan biasa yang ingin mencintai dan dicintai dan sebagai seorang Geisha yang harus konsisten terhadap karirnya. Ketika Sayuri mulai menyukai Iwamura Ken yang sering dipanggil Ketua, Sayuri berusaha menjadi Geisha agar bisa menjadi wanita simpanan Ketua, hal ini menunjukkan adanya dorongan Id dalam diri Sayuri yaitu rasa ingin memiliki terhadap Ketua. Walaupun Sayuri mengetahui bahwa Ketua sudah memiliki istri tapi Sayuri tetap memperjuangkan cintanya. Hal ini menunjukkan bahwa Sayuri sadar akan status Ketua, namun Sayuri tetap tidak memperdulikannya. Adanya kesadaran dalam diri Sayuri akan hal itu menunjukkan adanya Ego dalam dirinya. Ketika Sayuri tetap berusaha mendekati dan menarik perhatian Ketua walaupun hanya sebagai istri simpanan, menunujukkan bahwa Ego yang dimiliki Sayuri kalah terhadap Id. Sedangkan mengenai Super Ego dapat dilihat sebelum Sayuri bertemu Ketua, Sayuri berulang kali mencoba melarikan diri dari Okiya agar bisa bertemu dengan kakaknya. Sayuri sadar bahwa setiap calon Geisha yang melarikan diri dari Okiya akan menjadi pelayan seumur hidup. Akan tetapi Sayuri tetap tidak mengurungkan niatnya. Hal ini menunjukka Super Ego yang dimiliki Sayuri kalah terhadap Id. Konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel ini, yang membuat penulis tertarik untuk menganalisa psikologis tokoh utama berdasarkan teori kepribadian Sigmund Freud melalui Id aspek biologis, Ego aspek psikologis dan Super Ego aspek sosiologis. Dalam hal ini penulis mengambil acuan dalam sebuah novel, yang mengangkat tema tentang kehidupan seorang Geisha pada zaman Showa di Jepang. Universitas Sumatera Utara Skripsi ini berjudul “ Analisis Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel Memoirs Of A Geisha Karya Arthur Golden ”.

B. Perumusan Masalah