Deskripsi per siklus Hasil Penelitian

xxxvii Pengamatan atau observasi adalah proses dimana teman sejawat memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada lembar observasi yang telah disediakan. Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran. e. Refleksi Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan- kekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.

3. Deskripsi per siklus

a. Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 29-30 Maret 2010 dengan mengikutsertakan 24 siswa kelas V SDN Guci 02. Materi pokok yang diajarkan adalah Gaya Magnet. Dalam penyampaian materi guru selain memberi penjelasan, demonstrasi, tanya jawab, siswa diajak membuktikan pemahaman konsep gaya magnet melalui percobaan, sehingga siswa sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran. Data untuk perencanaan telah tertuang dalam RPP, yang dapat dilihat pada lampiran laporan ini. Sedangkan data pelaksanaan, berupa hasil pengamatan keaktifan dan ketrampilan proses siswa lebih rinci lihat lampiran 11 halaman 62. 1 Hasil evaluasi xxxviii Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA dengan materi konsep gaya magnit pada Siklus I pertemuan I, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep gaya magnit dari kondisi pra siklus. Pada Siklus I Pertemuan I, siswa yang mencapai ketuntasan 8 anak 33,3 dengan rata-rata kelas 62 lebih rinci lihat lampiran 11 halaman 62. Dari hasil Siklus I pertemuan I belum mengalami peningkatan yang signifikan, jika dilihat dari kriteria keberhasilan penelitian yang telah disepakati siswa yang mendapat nilai di atas KKM = 63 harus 75, penelitian pada Siklus I Pertemuan I ini belum berhasil. Oleh karena itu, diadakan pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2. Dari hasil Siklus I Pertemuan 2 diperoleh hasil, siswa yang tuntas 15 siswa 62,5. Nilai rata-rata kelas pada Siklus I Pertemuan 2 ini adalah 73. Hasil pada Siklus I pertemuan 2 dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas ini belum berhasil. Untuk lebih jelas dapat digambarkan pada tabel dan diagram di bawah ini : Tabel 3 : Pengelompokan nilai Siklus I Pertemuan I dan Pertemuan II Kel. Nilai Jumlah Siswa Pertemuan I Jumlah Siswa Pertemuan II A 80 8 33,3 15 62,5 B 70 - 79 - - - - C 60 - 69 10 41,7 9 37,5 D 59 6 25 - - xxxix Berdasar data tersebut dapat diketahui tingkat pemahaman siswa pada Siklus I Pertemuan I : amat baik A ada 8 siswa, pemahaman baik B sejumlah 0 siswa, sedangkan pemahaman cukup C dicapai oleh 10 siswa, dan siswa yang memiliki pemahaman kurang D ada 6 siswa. Sedangkan pada Pertemuan II : amat baik A 15 siswa, pemahaman baik B sejumlah 0 siswa, sedangkan pemahaman cukup C dicapai oleh 9 siswa. Gambaran tentang tingkat pemahaman siswa pada konsep pecahan untuk siklus I dapat disajikan dalam grafik di bawah ini : 2 4 6 8 10 12 14 16 Pertemuan I Pertemuan II A 80 B 70 - 79 C 60 - 69 D 59 Grafik 1 : Kelompok Nilai Siswa Siklus I 2 Pemahaman Konsep Gaya Magnet Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA dengan materi konsep gaya magnit pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep gaya magnit. Pada pra siklus siswa yang mencapai ketuntasan 13 anak 54 setelah xl dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I ada peningkatan menjadi 14 anak 58,3, Peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan dibarengi dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus. Pada pra siklus nilai rata-rata 64,58, setelah perbaikan pembelajaran siklus I meningkat menjadi 68 lebih rinci lihat lampiran 5 halaman 44. Sedangkan hasil evaluasi siswa pada Siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat dalam diagram berikut : DIAGRAM HASIL TES SIKLUS I Pertemuan I dan II 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 N il a i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 No. Absen Sisw a Pertemuan I Pertemuan II 3 Keaktifan Prestasi Belajar Siswa Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I keaktifan belajar siswa hanya mencapai 60. lebih rinci lihat lampiran 11 halaman 82. xli Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat, diperoleh data sebagai berikut : a Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan motivasi siswa. b Dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. c Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan tekanan. d Siswa dalam mengikuti KBM belum dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok. e Hasil evaluasi belajar juga mengalami peningkatan walaupun masih ada yang belum tuntas. 4 Simpulan siklus I a Siswa belum memahami dengan baik tentang konsep gaya magnet. b Penggunaan alat percobaan kurang optimal sehingga murid kurang puas. keterbatasan magnet c Masih banyak siswa yang belum berpartisipasi aktif dalam kerjasama kelompok, tidak terlibat aktif dalam percobaan gaya magnet. d Hadirnya observer juga mempengaruhi KBM, siswa agak terbagi konsentrasinya dengan proses pengambilan foto. 5 Dari hasil observasi dan refleksi maka peneliti harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a Guru memberi penjelasan kembali, siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan seksama. b Mengoptimalkan penggunaan alat percobaan. c Guru memberi motivasi pada siswa agar dapat bekerjasama dengan kelompok d Sebelum pelajaran guru memberitahu bahwa kelas akan diobservasi dan difoto diharap anak tidak terpengaruh. xlii b. Siklus II Siklus II kedua dilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 5-6 April 2010 dengan mengikut sertakan 24 siswa kelas V. Materi pokok yang diajarkan merupakan kelanjutan dari materi siklus I, dimana siklus II ini adalah tidak lanjut dari siklus I. Selain memberikan penjelasan guru mengoptimalkan penggunaan alat dan bahan percobaan pada praktikum, serta guru memotifasi siswa dalam kerja kelompok dan mengerjakan soal- soal latihan. Data untuk perencanaan pada Siklus II ini juga telah tertuang dalam RPP, yang dapat dilihat pada lampiran laporan ini. Sedangkan data pelaksanaan, berupa hasil pengamatan keaktifan dan ketrampilan proses siswa lebih rinci lihat lampiran 21 halaman 84. 1 Hasil evaluasi Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA dengan materi konsep gaya magnit pada Siklus II pertemuan I, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep gaya magnit dari kondisi Siklus I. Pada Siklus II Pertemuan I, siswa yang mencapai ketuntasan 16 anak 66,7 dengan rata-rata kelas 76. lebih rinci lihat lampiran 19 halaman 81. Dari hasil Siklus II pertemuan I belum mengalami peningkatan yang signifikan, jika dilihat dari kriteria keberhasilan penelitian yang telah disepakati siswa yang mendapat nilai di atas KKM = 63 harus 75, penelitian pada Siklus II Pertemuan I ini belum berhasil. Oleh karena itu, diadakan pelaksanaan Siklus II Pertemuan 2. Dari hasil Siklus II Pertemuan 2 diperoleh hasil, siswa yang tuntas 21 siswa 87,5. Nilai rata-rata kelas pada Siklus II Pertemuan 2 ini adalah 81. Hasil pada Siklus I pertemuan 2 dapat disimpulkan xliii penelitian tindakan kelas ini sudah berhasil. Untuk lebih jelas dapat digambarkan pada tabel dan diagram di bawah ini : Tabel 3 : Pengelompokan nilai Siklus II Pertemuan I dan Pertemuan II Kel. Nilai Jumlah Siswa Pertemuan I Jumlah Siswa Pertemuan II A 80 16 66,7 21 91,7 B 70 - 79 - - - - C 60 - 69 8 33,3 3 8,3 D 59 - - - - Berdasar data tersebut dapat diketahui tingkat pemahaman siswa pada Siklus II Pertemuan I : amat baik A ada 16 siswa, pemahaman baik B sejumlah 0 siswa, sedangkan pemahaman cukup C dicapai oleh 8 siswa, dan siswa yang memiliki pemahaman kurang D ada 6 siswa. Sedangkan pada Pertemuan II : amat baik A 21 siswa, pemahaman baik B sejumlah 0 siswa, sedangkan pemahaman cukup C dicapai oleh 3 siswa. Gambaran tentang tingkat pemahaman siswa pada konsep pecahan untuk siklus I dapat disajikan dalam grafik di bawah ini : xliv 5 10 15 20 25 Pertemuan I Pertemuan II A 80 B 70 - 79 C 60 - 69 D 59 Grafik 2 : Kelompok Nilai Siswa Siklus II 2 Pemahaman Konsep Gaya Magnet Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA dengan materi konsep gaya magnit pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep gaya magnit. Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan 14 anak 58,3 setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II ada peningkatan menjadi 22 anak 91,7, Peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan dibarengi dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus. Pada siklus I nilai rata-rata 68 setelah perbaikan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 78 lebih rinci lihat lampiran 27 halaman 110. Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat tentang implementasi RPP sebagai berikut : No. Aspek yang di amati Hasil xlv 1 Pra pembelajaran Baik 2 Kegiatan membuka pelajaran Baik 3 Kegiatan inti pelajaran Baik a. Pelaksanaan materi pembelajaran Baik b. Strategi belajar Baik c. Pemanfaatan media pembelajaran Baik d. Penilaian proses dan hasil belajar Baik e. Penggunaan bahasa Baik 4 Penutup Baik Sedangkan hasil evaluasi siswa pada Siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat dalam diagram berikut : DIAGRAM HASIL TES SIKLUS II Pertemuan I dan II xlvi 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 N il a i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 No. Absen Sisw a Pert em uan I Pert em uan II 3 Keaktifan Prestasi Belajar Siswa Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I keaktifan belajar siswa hanya mencapai 74. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II, hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat menunjukkan ada peningkatan keaktifan dan keterampilan proses mencapai 76 lebih rinci lihat lampiran 21 halaman 84. Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat, diperoleh data sebagai berikut : a Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan motifasi siswa lembar pengamatan motivasi b Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif . c Siswa belajar dengan menyenangkan ,karena anak melakukan percobaan langsung d Pembelajaran menjadi efektif ,karena anak dapat langsung melihat benda aslinya. e Hasil evaluasi meningkat dengan rata-rata 84,95 artinya siswa mampu memahami materi yang diajarkan dengan baik . Kelemahan dalam siklus II tidak ada , hanya penggunaan bahan dan alat percobaan sebaiknya sesuai standar praktik xlvii

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SDN Srondol Kulon 02 Semarang

0 6 233

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA ( KONSEP PESAWAT SEDERHANA ) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN 01 WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 31 92

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN SUMBAGA 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 19 52

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SDN NGLOROG 4 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDANEGARA KEDUNGREJA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 75

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG KONSEP PESAWAT SEDERHANA PADA BIDANG STUDI IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS V SDN 02 ISER TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 5 40

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA GESEK MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KORIPAN MATESIH KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 72

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY METHOD SISWA KELAS V SD NEGERI 2 AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 96

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN PERMAINAN PADA SISWA KELAS IV SDN WATUBONANG 02 TAHUN 2010/2011.

0 1 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN PERMAINAN PADA SISWA KELAS IV SDN WATUBONANG 02 TAHUN 2010/2011.

0 0 4