BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Kekentalan Viskositas
Kekentalan viskositas merupakan karakteristik yang kadang-kadang dinamakan pula sebagai geseran fluida. Karena itu kekentalan dapat diukur dengan mengukur
geseran atau gaya geserannya shear force. Salah satu metode ini adalah metode Viscograf.
Pengukuran kekentalan dapat pula dilakukan lewat pengukuran beda tekanan lewat bejana licin yang dialiri fluida. penghambatnya adalah tabung
logam dengan dinding licin. Tekanan diukur lewat sadapan di kedua ujung tabung. Laju ukuran dan densitas dan percepatan gravitasi dijaga tetap.
Sifat- sifat kerapatan dan berat jenis adalah ukuran dari “beratnya” sebuah
fluida. Namun jelas bahwa sifat-sifat ini saja tidak cukup untuk mengkarakterisasi secara khas bagaimana fluida berperilaku karena dua fluida misalnya air dan
minyak yang memiliki nilai kerapatan hampir sama memiliki perilaku yang berbeda ketika mengalir. Tampaknya ada sifat tambahan yang diperlukan untuk
menggambarkan “fluiditas” dari fluida. Kekentalan yang sering disebut sebagai viskositas dalam satuan poise
dapat dianggap sebagai gesekan antar bagian dalam suatu fluida. Viskositas untuk semua fluida sangat dipengaruhi oleh temperatur, jika temperatur naik, kekentalan
gas ternyata bertambah sedangkan kekentalan cairan berkurang. Kecepatan fluida kental yang mengalir melalui pipa tidak sama di seluruh
penampang lintangnya. Lapisan paling luar yang melekat pada dinding pipa
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kecepatannya nol dan berangsur-angsur ke tengah semakin besar sehingga kecepatan paling besar berada di tengah penampang, seperti gambar 2.1.
Gambar 2.1 Distribusi kecepatan aliran fluida kental Jika ada gerak antara fluida cairan atau gas dengan benda lain, selalu
terjadi gaya yang melawan gerak tersebut yang disebut gaya kekentalan. Bila sebuah benda berbentuk bola, bergerak dengan kecepatan rendah di dalam suatu
medium cairan atau gas, maka besar gaya kekentalan adalah: Fv = -6
ᴨ ὴ r v………………………………………………….2.1 dengan:
Fv = gaya gesekan yang melawan gerakan dyne ὴ = koefisien kekentalan poise
r = jari-jari bola cm v = kecepatan bola relatif terhadap medium cms
Tanda minus- pada persamaan 2.1 menunjukkan arah Fv berlawanan dengan arah v. Persamaan tersebut dikenal dengan hukum Stokes. Adapun syarat-
syarat pemakaian hukum Stokes adalah: a. Ruangan atau medium tidak terbatas ukurannya cukup besar
b. Tidak ada turbulensi penggelinciran pada medium, praktisnya kecepatan v tidak besar.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Komponen Penyusun Rangkaian 2.2.1 Sensor Photodioda