BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengukuran Kekentalan (Viskositas) - Alat Pengukur Kekentalan Cairan Pada Minyak Goreng Dengan Sensor Photodioda Berbasis Atmega8

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengukuran Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan (viskositas) merupakan karakteristik yang kadang-kadang dinamakan
pula sebagai geseran fluida. Karena itu kekentalan dapat diukur dengan mengukur
geseran atau gaya geserannya (shear force). Salah satu metode ini adalah metode
Viscograf.
Pengukuran kekentalan dapat pula dilakukan lewat pengukuran beda
tekanan lewat bejana licin yang dialiri fluida. penghambatnya adalah tabung
logam dengan dinding licin. Tekanan diukur lewat sadapan di kedua ujung tabung.
Laju ukuran dan densitas dan percepatan gravitasi dijaga tetap.
Sifat-sifat kerapatan dan berat jenis adalah ukuran dari “beratnya” sebuah
fluida. Namun jelas bahwa sifat-sifat ini saja tidak cukup untuk mengkarakterisasi
secara khas bagaimana fluida berperilaku karena dua fluida (misalnya air dan
minyak) yang memiliki nilai kerapatan hampir sama memiliki perilaku yang
berbeda ketika mengalir. Tampaknya ada sifat tambahan yang diperlukan untuk
menggambarkan “fluiditas” dari fluida.
Kekentalan yang sering disebut sebagai viskositas dalam satuan poise

dapat dianggap sebagai gesekan antar bagian dalam suatu fluida. Viskositas untuk
semua fluida sangat dipengaruhi oleh temperatur, jika temperatur naik, kekentalan
gas ternyata bertambah sedangkan kekentalan cairan berkurang.
Kecepatan fluida kental yang mengalir melalui pipa tidak sama di seluruh
penampang lintangnya. Lapisan paling luar yang melekat pada dinding pipa

Universitas Sumatera Utara

7

mempunyai kecepatannya nol dan berangsur-angsur ke tengah semakin besar
sehingga kecepatan paling besar berada di tengah penampang, seperti gambar 2.1.

Gambar 2.1 Distribusi kecepatan aliran fluida kental
Jika ada gerak antara fluida (cairan atau gas) dengan benda lain, selalu
terjadi gaya yang melawan gerak tersebut yang disebut gaya kekentalan. Bila
sebuah benda berbentuk bola, bergerak dengan kecepatan rendah di dalam suatu
medium (cairan atau gas), maka besar gaya kekentalan adalah:
Fv = -6 ᴨ ὴ r v………………………………………………….(2.1)
dengan:

Fv = gaya gesekan yang melawan gerakan (dyne)
ὴ = koefisien kekentalan (poise)
r

= jari-jari bola (cm)

v = kecepatan bola relatif terhadap medium (cm/s)
Tanda minus(-) pada persamaan 2.1 menunjukkan arah Fv berlawanan
dengan arah v. Persamaan tersebut dikenal dengan hukum Stokes. Adapun syaratsyarat pemakaian hukum Stokes adalah:
a. Ruangan atau medium tidak terbatas (ukurannya cukup besar)
b. Tidak ada turbulensi (penggelinciran) pada medium, praktisnya kecepatan v
tidak besar.

Universitas Sumatera Utara

8

2.2 Komponen Penyusun Rangkaian
2.2.1 Sensor Photodioda
Sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi

untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor merupakan jenis transduser yang
digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia
menjadi tegangan dan arus listrik.
Photodioda merupakan suatu komponen aktif yang peka terhadap cahaya.
Photodioda juga sering disebut sebagai sensor cahaya karena kepekaannya
terhadap cahaya. Photodioda memiliki bentuk yang sama persis dengan LED
tetapi jika dilihat lebih detail dari bagian atas maka pada photodioda akan terdapat
sebuah kotak kecil berwarna hitam dan terdapat seperti kawat tembaga kearah
tengah. Selain itu photodioda tidak memancarkan cahaya seperti LED.
Jika terkena cahaya, hambatan antara katoda dan anoda pada photodioda
sangat kecil hampir seperti hubung singkat tetapi jika tidak terkena cahaya
hambatanya sangat besar. Respon yang dimiliki photodioda dari gelap menuju
terang dan terang menuju gelap sangat cepat dan cocok untuk frequensi tinggi
sehingga. Bentuk dan simbol photodioda dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.2 Bentuk dan simbol Photodioda

Universitas Sumatera Utara

9


Jika mencermati simbol photodioda akan sedikit berbeda dengan simbol
LED walaupun sama-sama menggunakan simbol dioda ditambah panah, arah
panah pada photodioda mengarah kedalam. Arah panah ini menandakan bahwa
photodioda menyerap cahaya untuk mengatur sambungan antara katoda dan
anoda. Cara menentukan kaki anoda (positif) dan kaki katoda (negatif) adalah
dengan melihat panjang kakinya, kaki anoda lebih panjang daripada kaki katoda.
Dalam penggunaannya sebagai sensor cahaya, photodioda dipasang dalam
keadaan reverse (terbalik). Photodioda adalah sensor cahaya yang termasuk
kategori sensor cahaya photo conductive yaitu sensor cahaya yang akan
mengubah perubahan intensitas cahaya yang diterima menjadi perubahan
konduktansi pada terminal sensor tersebut. Photodioda merupakan sensor cahaya
yang akan mengalirkan arus listrik satu arah saja dimana akan mengalirkan arus
listrik dari kaki anoda ke kaki katoda pada saat menerima intensitas cahaya.
2.2.2 Infra Merah
Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada
berbagai peralatan seperti televisi, handphone sampai pada transfer data pada PC.
Media infra merah ini dapat digunakan baik untuk kontrol aplikasi lain maupun
transmisi data. Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk
mentransfer data tetapi dengan suatu standar/protokol tersendiri.

Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat
dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada
spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang
cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan

Universitas Sumatera Utara

10

tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih
terasa/dideteksi.
Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan
radiasi infra merah, termasuk tubuh manusia maupun tubuh hewan. Cahaya infra
merah mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetapi tidak dapat
menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak,
sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya
yang nampak oleh mata.
Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah
yang termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan frekuensi tertentu akan dapat
memperjauh trasnmisi data sinyal infra.

2.2.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir
sama dengan loudspeaker, buzzer juga terdiri dari kumparan yang
terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam dan keluar,
tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang
pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan
suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau
terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Universitas Sumatera Utara

11

Gambar 2.3 Simbol Buzzer
2.2.4 Kapasitor
Kapasitor atau disebut kondensator adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan

internal dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad dari
nama Michael Faraday. Jenis kapasitor ada 2, yaitu:
a. Kapasitor diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan
negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Lambang kapasitor (mempunyai kutub) pada skema elektronika.
b. Jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat
pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.

Gambar 2.4 Jenis kapasitor

Universitas Sumatera Utara

12

2.2.5 Mikrokontroller ATmega8
Mikrokontroller adalah sebuah system microprocessor dimana didalamnya sudah

terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah
saling terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik
pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal
memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya.
Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan
mikrokontroler seri MCS-51. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set
Computer), sedangkan seri MCS-51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set
Computer).
Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu
keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan keluarga
AT89RFxx.Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah
memori, kelengkapan periperal dan fungsi-fungsi tambahan yang dimiliki.
2.2.5.1 Arsitektur Mikrokontroller AVR
Mikrokontroler adalah suatu chip yang dapat digunakan sebagai pengontrol utama
sistem elektronika, misalnya sistem pengukur suhu digital, sistem keamanan
rumah dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan di dalam chip tersebut sudah ada
unit pemroses, memori ROM (Read Only Memori), RAM (Random Access
Memory), Input-Output, dan fasilitas pendukung lainnya. Mikrokontroler AVR
memiliki arsitektur RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16bit (16-bit word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus
clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock.


Universitas Sumatera Utara

13

Hal ini terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki
arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruksi Set
Computing), sehingga eksekusi instruksi dapat berlangsung sangat cepat dan
efisien. Sedangkan seri MCS51 berteknoli CISC (Complex Instruktion Set
Computing). Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah
memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang
digunakan, mereka bias dikatakan hampir sama.
Mikrokontroler AVR sudah menggunakan konsep arsitektur Harvard yang
memisahkan memori dan bus untuk data dan program, serta sudah menerapkan
single level pipelining.
Berikut adalah feature-feature mikrokontroller seri ATmega8.
1. Memori Flash 8 Kbytes dalam programmable flash
2. Memori EEPROM 512 bytes untuk data yang dapat diprogram saat operasi
3. Memori SRAM 1 bytes untuk data
4. Dua buah Timer / Counter18 bit dengan kemampuan pembandingan

5.Watchdog Timerdengan osilator internal
6. 6 channel ADC, Empat Saluran 10-bit Akurasi dan Dua Saluran 8-bit Akurasi
7. Lima Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, dan
Siaga
8. Antar muka komparator analog
9. Saluran I/O sebanyak 23 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
10. Unit interupsi internal dan eksternal
11. Programmable Serial USART
12. Master / Slave SPI Serial Interface

Universitas Sumatera Utara

14

13. Power-on reset dan Deteksi Programmable Brown-out
14. Internal dikalibrasi RC Oscillator
2.2.5.2 Penjelasan Fungsi PIN Mikrokontroller AVR
IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang berbeda. Namun pada
dasarnya fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu
bentuk IC seri mikrokontroler AVR Atmega 8 dapat dilihat pada gambar berikut

ini:

Gambar 2.5 Pin Atmega8
Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki :
1) PORT B
Port B dapat memberi arus 20mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register Port B (DDRB) harus disetting terlebih dahulu
sebelum Port b digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika inginmemfungsikan pin-pin
Port B bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Pin-pin Port B
juga memiliki fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel
konfigurasi pin Port B ATmega 8 berikut:

Universitas Sumatera Utara

15

Tabel 2.1 Konfigurasi Pin Port B ATmega8
2) PORT C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal
pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus
20mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction
Register port C (DDRC) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port C
digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang
bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, dua pin port
C (PC6 dan PC7) juga fungsi alternatif sebagai oscillator untuk timer/counter 2.
3) PORT D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal
pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat member arus
20mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction
Register port D (DDRD) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port D
digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang
bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.

Universitas Sumatera Utara

16

Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus
seperti yang dapat dilihat dalam tabel konfigurasi pin Port D ATmega8 berikut:

Tabel 2.2 Konfigurasi Pin Port D ATmega8
4) RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low
selama minimal 2 siklus maka system akan di-reset.
5) XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal
clock operating circuit.
6) XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
7) Avcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus secara
eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
8) AREF

Universitas Sumatera Utara

17

AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasionalisasi
ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
9) AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali
jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.

2.2.6 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang banyak digunakan. Penampil
LCD menggantikan fungsi dari penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah
berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambar/text baik
monokrom (hitam dan putih), maupun yang berwarna. Teknologi LCD
memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT (Cathode Ray
Tube), karena pada dasarnya, CRT (Cathode Ray Tube) adalah tabung triode yang
digunakan sebelum transistor ditemukan.
Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT (Cathode Ray
Tube) adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih
bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT (Cathode Ray
Tube) lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD.
LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai
pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi
piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan
baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane),
yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang

Universitas Sumatera Utara

18

ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan. Dalam keadaan normal, cairan yang
digunakan memiliki warna cerah.

Gambar 2.6 LCD 2x16
Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam
ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat
pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan. Keunggulan LCD adalah hanya
menarik arus yang kecil (beberapa microampere), sehingga alat atau sistem
menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil.
Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca
dengan mudah di bawah terang sinar matahari. Di bawah sinar cahaya yang
remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang
dibelakang layar tampilan. LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang
menampilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD
ini adalah mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit
data dan 3 bit control, ukuran modul yang proporsional, daya yang digunakan
relative sangat kecil.

Universitas Sumatera Utara

19

Gambar 2.7 Konfigurasi Pin LCD
PIN

Keterangan

Konfigurasi Hubung

1

GND

Ground

2

VCC

Tegangan +5V DC

3

VEE

Ground

4

RS

Kendali RS

5

RW

Ground

6

E

Kendali E/Enable

7

D0

Bit 0

8

D1

Bit 1

9

D2

Bit 2

10

D3

Bit 3

11

D4

Bit 4

12

D5

Bit 5

13

D6

Bit 6

14

D7

Bit 7

15

A

Anoda (+5V DC)

16

K

Katoda (Ground)

Tabel 2.3 Konfigurasi Pin LCD

Universitas Sumatera Utara

20

Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses
proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan
instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap
karakter dengan huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter
(membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data. Perintah
utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display
Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift.

Tabel 2.4 Operasi Dasar LCD
Lapisan film yang berisis kristal cair diletakkan di antara dua lempeng
kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat tegangan dicatukan
pada beberapa pasang elektroda, molekul – molekul kristal cair akan menyusun
diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil
pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka,
atau gambar sesuai bagian yang di aktifkan.
LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular
untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain
seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter
digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan

Universitas Sumatera Utara

21

mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam
satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan
baris secara bersamaan digunakan metode Screening.
Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan
suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua.
Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan
untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD,
mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PMLCD), hingga Thin-Film
Transistor Active Matrix (TFT-AMLCD).

2.2.7 Regulator 7805

Gambar 2.8 LM7805
Sirkuit terpadu seri 78xx adalah sebuah keluarga sirkuit terpadu regulator
tegangan bernilai tetap. 78xx adalah pilihan utama bagi banyak sirkuit elektronika
yang memerlukan catu daya teregulasi karena mudah digunakan dan harganya
relatif murah. Untuk spesifikasi IC individual, xx digantikan dengan angka dua
digit yang mengindikasikan tegangan keluaran yang didesain, contohnya 7805
mempunyai keluaran 5 volt dan 7812 keluaran 12 volt. 78xx adalah regulator

Universitas Sumatera Utara

22

tegangan positif, yaitu regulator yang didesain untuk memberikan tegangan
keluaran yang relatif positif terhadap ground bersama.
IC 78xx mempunyai tiga terminal dan sering ditemui dengan kemasan
TO220, walaupun begitu, kemasan pasang-permukaan D2PAK dan kemasan
logam TO3 juga tersedia. Peranti ini biasanya mendukung tegangan masukan dari
3 volt di atas tegangan keluaran hingga kira-kira 36 volt, dan biasanya mempu
pemberi arus listrik hingga 1.5 Ampere (kemasan yang lebih kecil atau lebih besar
mungkin memberikan arus yang lebih kecil atau lebih besar).
Seri 78xx memiliki beberapa keunggulan dibandingkan regulator tegangan
lainnya:
*Seri 78xx tidak memerlukan komponen tambahan untuk meregulasi tegangan,
membuatnya mudah digunakan, ekonomis dan hemat ruang. Regulator tegangan
lainnya mungkin memerlukan komponen tambahan untuk membantu peregulasian
tegangan. Bahkan untuk regulator bersakelar, selain membutuhkan banyak
komponen, juga membutuhkan perencanaan yang rumit.
*Seri 78xx memiliki rangkaian pengaman terhadap pembebanan lebih, panas
tinggi dan hubungsingkat, membuatnya hampir tak dapat dirusak. Dalam keadaan
tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 78xx tidak hanya melindunginya
sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang ditopangnya.
Seri 78xx memiliki beberapa kekurangan yang mungkin membuatnya kurang
diinginkan untuk penggunaan tertentu:
*Tegangan masukan harus lebih tinggi dari tegangan keluaran (biasanya 2-3 volt).
Ini membuatnya tidak tepat digunakan untuk penggunaan tegangan rendah,

Universitas Sumatera Utara

23

misalnya regulasi 5 volt dari sumber baterai 6 volt tidak akan bekerja dengan
7805.
*Sebagaimana regulator linier lainnya, arus masukan sama dengan arus keluaran.
Karena tegangan masukan lebih tinggi daripada tegangan keluaran, berarti ada
daya yang diboroskan sebagai bahang. Sehingga untuk keperluan daya tinggi,
diperlukan benaman bahang.
Ada beberapa konfigurasi umum dari IC 78xx, yaitu versi 7805 (5 volt),
7806 (6 volt), 7808 (8 volt), 7809 (9 volt), 7810 (10 volt), 7812 (12 volt), 7815
(15 volt), 7818 (18 volt), dan 7824 (24 volt). Beberapa produsen juga
memproduksi varian yang kurang umum seperti konfigurasi daya rendah seri
LM78Mxx (500mA) dan seri LM78Lxx (100mA) dari National Semiconductor.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65