Uji toksisitas akut Bahan Penelitian 1.

setelah 24 jam menjadi larva. Larva yang berumur 48 jam dapat digunakan untuk uji toksisitas McLaughlin, 1991. c. Pengujian sampel dilakukan dengan cara memasukkan masing-masing sampel ke dalam flakon yang kemudian diuapkan dengan diangin-anginkan hingga pelarutnya hilang. Selanjutnya flakon diisi air laut 1 mL, kemudian divortex kurang lebih selama 1 menit untuk menghomogenkan sampel. Sepuluh ekor A. salina Leach. umur 48 jam yang sehat bergerak aktif dipilih secara acak, dimasukkan ke dalam flakon yang berisi sampel yang bebas pelarut menggunakan pipet tetes kemudian ditambahkan air laut sampai 5 mL. Satu tetes suspensi ragi Saccharomyces cerevicease 3 mg10 ml air laut ditambahkan ke dalamnya sebagai makanan A. salina Leach. Flakon diletakkan di bawah lampu penerangan selama 24 jam dan dihitung jumlah larva A. salina Leach. yang mati tidak bergerak lagi. d. Menghitung persen kematian larva uji setelah 24 jam perlakuan menggunakan rumus : Kematian = jumlah larva A. salina mati x 100 jumlah larva uji Jika terjadi kematian pada kontrol uji dapat dikoreksi dengan rumus Aboot, yaitu : Kematian = jumlah larva A. salina mati-kontrol x 100 jumlah larva uji

4. Uji toksisitas akut

a. Menyiapkan hewan uji mencit galur balbC jantan dengan kisaran berat badan 20-30 gram yang sudah diaklimasi selama satu minggu kemudian dipuasakan selama 18 jam sebelum diberikan perlakuan. Kemudian mencit dikelompokkan ke dalam lima kelompok dosis dan satu kelompok kontrol negatif. Masing-masing kelompok terdiri dari lima mencit. b. Setiap mencit diberikan label dengan asam pikrat bewarna kuning pada bagian kepala, ekor, badan, kaki depan sebelah kanan dan kaki belakang sebelah kanan. c. Sampel yang diujikan merupakan hasil dari partisi yang memiliki komponen senyawa yang paling aktif dari pengujian bioassay metode BST. Kemudian dilakukan pembuatan stok larutan dosis sampel berdasarkan kelompok dosis yang disesuaikan dengan berat badan hewan uji . Sampel tersebut dilarutkan ke dalam suspensi CMC-Na 0,5 dengan bantuan pemanasan di atas hot plate. Kelompok dosis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 5,687, 4,687, 3,687, 2,687, 1,687 gkgBB dan kontrol suspensi CMC-Na 0,5. Variasi dosis tersebut ditentukan berdasarkan penelitian Yandiana 2008 dalam majalah Trubus 2008 yang telah menguji efek farmakologi buah merah terhadap mencit jantan dengan hasil uji toksisitas menunjukkan LD 50 sebesar 2,687 gkgBB. Kemudian, pada penelitian ini dosis tersebut dijadikan kisaran dosis dengan selisih antar kelompok dosis sebesar 1 gkgBB. Pengujian tersebut dilakukan secara oral pencekokan dengan jarum kanul ukuran 1 mL. d. Pengamatan dilakukan pada 3 jam pertama setelah pencekokan kemudian dilanjutkan pengamatan selama 7-14 hari secara kontinyu. Pengamatan tersebut meliputi gejala klinis, berat badan dan jumlah kematian hewan. Gejala klinis yang diamati antara lain keaktifan gerak aktif bergelantungan pada atap kandang dan sering mengendus-endus sekelilingrasa ingin tau yang tinggi, kejang otot, dan muntah. e. Selama 7-14 hari berturut-turut berat badan g ditimbang dari sebelum diberi perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. f. Jumlah kematian masing-masing kelompok yang diperoleh digunakan untuk menentukan nilai LD 50 mengunakan metode Thomson and Weil 1950, dengan rumus perhitungan: Log LD 50 =log D + d f+1, dimana: D = dosis terkecil yang digunakan, d = logaritma kelipatan dosis, f = faktor dalam tabel r. Jika selama pengamatan pada waktu yang telah ditentukan tidak ditemukan adanya kematian pada setiap kelompok hewan uji maka LD 50 Thomson and Weil 1950 tidak dapat dihitung, sehingga nilai LD 50 pada pengujian tersebut dapat dinyatakan sebagai LD 50 semu yaitu lebih besar dari konsentrasi tertinggi yang digunakan dalam pengujian Wattimena, 1986. Penelitian secara keseluruhan dapat ditunjukkan dengan skema kerja pada Gambar 7 berikut. Buah Merah Maserasi dengan pelarut etanol 96 Ekstrak etanolik kental Pengujian BST konsentrasi 1000 µgmL, 500 µgmL, 100 µgmL Partisi dengan pelarut n-heksan Bagian larut n-heksan Bagian tidak larut n-heksan non dan semi-polar polar Bagian teraktif Fraksinasi dengan VLC Pengujian toksisitas akut Komponen teraktif dari uji BST Mencit balbC 20-30 g jantan secara oral F1 F2 F3 F4 Fx 6 kelompok 5 ekor 2 replikasi Profil kandungan senyawa kimia fraksi-fraksi di KLT dan keaktifan fraksi K 1 II III IV V dimonitoring dengan BST Dosis tunggal Penentuan nilai LC 50 fraksi teraktif Pengamatan 7-14hari Gambar 7. Skema kerja penelitian secara keseluruhan Gejala klinis: Berat badan g, gerak. Kejang otot,muntah Analisis Data berat badan terhadap dosis Jumlah kematian hewan uji Penentuan LD 50 Thomson dan Weil, 1950

E. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Ekstraksi Daging Biji Picung (Pangium edule Reinw) dan Uji Toksisitas Terhadap Artemia salina Leach.

0 2 6

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA FRAKSI TERAKTIF BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam. ) HASIL UJI TOKSISITAS SECARA BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

0 11 83

Uji Toksisitas Ekstrak Pigmen Karotenoid Buah Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch.) Terhadap Artemia Salina Leach. Sebagai Kandidat Antikanker.

0 1 14

PENENTUAN KANDUNGAN KIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam).

0 0 2

UJI TOKSISITAS SENYAWA BIOAKTIF TUMBUHAN POLOHI WASU (Begonia sp.) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach) Nurlansi1 , Nasruddin

0 0 8