12
Melalui  mekanisme  pasar  tersebut,  maka  status
perombong
hanya diposisikan sebagai  produsen pembuat  garam,  tanpa akses pasar sama sekali.
Tengkulak,  pengepul,  hingga  distributor  memiliki  otoritas  untuk  menguasai produk  garam  yang  dihasilkan
perombong
dan  sekaligus  menguasai  akses pasar. Dengan begitu terjadi praktik monopoli pembelian produk garam  yang
dihasilkan
perombong
.  Dalam  kondisi  yang  demikian,  terbuka  peluang  luas untuk  menentukan  harga  garam  secara  sepihak.  Penentuan  harga  yang
cenderung  sepihak  ini  tentu  merugikan  petani  dan  perombong,  sehingga diperlukan upaya perlindungan hukum agar terjadi kedudukan yang seimbang
dalam penentuan harga garam.
E. METODE PENELITIAN
1. Metode  Pendekatan
Penelitian ini mendasarkan pada penelitian hukum  yang dilakukan dengan  pendekatan  non  doktrinal  atau  biasa  disebut  dengan  penelitian
yuridis  empirissosiologis.  Dalam  penelitian  non  doktrinal,  hukum  tidak hanya  dikonsepkan  sebagi  keseluruhan  asas-asas  dan  kaidah  yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan meliputi pula lembaga-lembaga dan proses-proses yang mewujudkan berlakunya kaidah-
kaidah itu dalam masyarakat, sebagai perwujudan makna-makna simbolik dari  pelaku  sosial,  sebagaimana  termanifestasi  dan  tersimak  dalam  dan
dari aksi dan interkasi antar mereka.
7
7
Soerjono Soekanto. 2010. Pengantar Penelitian Hukum, Edisi 11. Jakarta: UI Press. Hal. 34
13
2. Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis tipe deskriptif analitis, yang berusaha memberikan  gambaran  secara  menyeluruh,  sistematis  dan  mendalam
tentang  suatu  keadaan  atau  gejala  yang  diteliti.
8
Kajian  dalam  yang bersifat deskriptif adalah bermaksud menggambarkan secara jelas, tentang
berbagai hal  yang terkait dengan objek  yang diteliti,  yaitu  pola distribusi garam  yang  selama  ini  berlaku  di  Desa  Jono  Kecamatan  Tawangharjo
Kabupaten  Grobogan  dan  perlindungan  hukum  bagi  pelaku  usaha  yang terlibat dalam distribusi garam.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian  ini  mengambil  tempat  atau  lokasi  di  Desa  Jono Kecamatan  Tawangharjo  Kabupaten  Grobogan,  Penentuan  lokasi
penelitian  ini  dilakukan  secara
purposive
,  yang  didasarkan  pada pertimbangan-pertimbangan,  yaitu:
pertama
,  karena  dalam  pemasaran yang dilakukan oleh produsen masih dalam sekala kecil,
kedua
, karena di daerah  Jono  membuat  garam  dan  air  garam  dan  langsung  untuk  menjual
tersebut.
Ketiga
,  untuk  mengetahui  kenerja  yang  dilakukan  oleh pemerintah  daerah  dalam  pemasaran  atau  distribusi  tersebut,  dan
seterusnya atau sebagainya.
4. Sumber dan Jenis Data
Penelitian  ini  menggunakan  jenis  data  yang  berasal  dari  dua sumber yang berbeda, yaitu :
8
Soerjono Soekanto. Op.Cit. Hal 40
14
a. Data Primer
Data  primer  adalah  data-data  yang  berupa  keterangan- keterangan  yang berasal  dari pihak-pihak  yang terlibat dengan objek
yang  diteliti.  Data  primer  berasal  dari  sumber  data  utama,  yang berwujud  tindakan-tindakan  sosial  dan  kata-kata.
9
Adapun  data-data primer  ini  akan  diperoleh  melalui  para  informan  dan  situasi  sosial
tertentu, yang dipilih secara
purposive
, dengan menentukan informan dan situasi sosial awal terlebih dahulu.
Penentuan  informan  awal,  dilakukan  terhadap  beberapa informan  yang  memenuhi  kriteria  sebagai  berikut  :  1  mereka  yang
menguasai  dan  memahami  fokus  permasalahannya  melalui  proses enkulturasi;  2  mereka  yang  sedang  terlibat  dengan    didalam
kegiatan  yang  tengah  diteliti  dan;  3  mereka  yang  mempunyai kesempatan  dan  waktu  yang  memadai  untuk  dimintai  informasi.
10
Untuk itu mereka-mereka yang diperkirakan dapat menjadi informan awal  adalah:  Biro  Hukum  dan  Humas  Pemerintah  Kabupaten
Grobogan,  kemudian  dengan  petani  garam,  serta  pelaku  usaha  yang terlibat  dalam  distribusi  garam  yaitu  tengkulak,  pedagang  pengepul,
serta perwakilan dari Industri Kecil dan Menengah IKM. Penentuan  informan  lebih  lanjut  akan  dilakukan  terhadap
informan-informan  yang  dipilih  berdasarkan  petunjuksaran  dari
9
Lexy J. Moleong, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, hal. 52
10
Ibid, hal. 61.
15
informan awal, berdasarkan prinsip-prinsip
snow bolling
11
Penentuan informan  berpijak  pada  kriteria  berupa  informan  yang  sekiranya
memiliki informasi terkait dengan distribusi garam. b.
Data Sekunder
Penelitian  ini  menggunakan  jenis  sumber  data  sekunder  yang merupakan data utama  yang diperoleh melalui kajian pustaka, dalam
hal  ini  berupa  dokumen  peraturan  perundang-undangan,  arsip, literatur  dan  hasil  penelitian  serta  putusan  hakim  yang  dikeluarkan
oleh Pengadilan. Bahan dari kajian pustaka meliputi: 1
Dokumen-dokumen  tertulis,  yang  bersumber  dari  peraturan perundang-undangan  hukum  positif  Indonesia,  artikel  ilmiah,
buku-buku literatur, dokumen-dokumen resmi, arsip dan publikasi dari lembaga-lembaga yang terkait
2 Dokumen-dokumen yang bersumber dari data-data statistik, baik
yang  dikeluarkan  oleh  instansi  pemerintah,  maupun  oleh perusahaan, yang terkait dengan fokus permasalahan.
5. Metode Pengumpulan Data