independen terhadap variabel dependen. Dan bila R
2
semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen. Uji ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Uji Goodness Of Fit
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .836
a
.787 .739
.83780 a. Predictors: Constant, NIM, CAR, LDR, BOPO, NPL
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Hasil Output SPSS 19 Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel diatas, maka
besarnya nilai adjusted R
2
dalam model regresi bank yang go public diperoleh sebesar 0,739. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kemampuan menjelaskan
variabel independen yaitu CAR, NPL, LDR, BOPO dan NIM terhadap variabel dependen ROA yang dapat diterangkan dari model persamaan ini adalah sebesar
73,9, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Selain itu nilai R
2
adalah sebesar 0,787, jika nilai R
2
semakin mendekati 1 maka variabel-variabel independen CAR, NPL, LDR, BOPO dan NIM semakin kuat pengaruhnya dalam menjelaskan variabel
dependen ROA.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat diketahui bahwa hasil uji F diketahui bahwa kinerja keuangan ROA bank dapat dipengaruhi signifikan
Universitas Sumatera Utara
secara bersama-sama oleh variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Loan to Deposit Ratio LDR, Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional BOPO, dan Net Interest Margin NIM dengan nilai 5,952 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Dan nilai adjusted R square
diperoleh sebesar 73,9, sehingga variabel kinerja keuangan ROA bank dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen dalam penelitian ini. Secara parsial
diperoleh hubungan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hasil uji regresi menunjukkan adanya pengaruh signifikan yang negatif
antara CAR dengan kinerja keuangan ROA bank. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar CAR maka ROA yang diperoleh bank
tersebut akan semakin kecil. Dengan semakin besarnya modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham, maka hal ini akan memprediksi
bahwa keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabah, dimana pemberian suku bunga kredit yang tinggi oleh bank kepada nasabah akan mengurangi minat nasabah untuk menabung di
bank tersebut. Oleh sebab itu CAR memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan ROA bank. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hesti Werdaningtyas 2002 dan Yuliani 2007 yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif
terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif
terhadap kinerja keuangan ROA bank, dengan kata lain semakin tinggi rasio NPL maka hal ini menunjukkan bahwa semakin buruknya kualitas
kredit yang menyebabkan jumlah kredit yang bermasalah semakin besar. Dan penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Wisnu Mawardi 2005 yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan ROA bank.
c. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan ROA bank. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yuliani 2007 yang menyatakan
bahwa LDR memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan ROA bank.
d. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa BOPO tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan ROA bank. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi 2005 dan
Yuliani 2007 yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan ROA bank.
e. Didalam penelitian ini menunjukkan bahwa NIM berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja keuangan ROA bank. Semakin tinggi rasio NIM, maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang
dikelola oleh bank, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil, maka kinerja keuangan ROA bank juga
akan mengalami peningkatan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Universitas Sumatera Utara
terdahulu yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi 2005 yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan ROA bank.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial dapat disimpulkan bahwa:
a. Hasil pengujian parsial uji t antara CAR dengan kinerja keuangan bank
menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,245 dengan nilai signifikan sebesar 0,028 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka
CAR berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan bank, yang artinya semakin besar CAR maka ROA yang diperoleh bank tersebut akan
semakin kecil. Dengan semakin besarnya modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham, maka hal ini akan memprediksi bahwa keuntungan
yang diperoleh juga akan semakin besar. b.
Hasil pengujian parsial uji t antara NPL dengan kinerja keuangan bank menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,114 dengan nilai signifikan sebesar
0,038 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan bank, yang
artinya semakin tinggi rasio NPL maka hal ini menunjukkan bahwa semakin buruknya kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit yang
bermasalah semakin besar dan hal ini menyebabkan bank tersebut berada dalam kondisi bermasalah yang semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
c. Hasil pengujian parsial uji t antara LDR dengan kinerja keuangan bank
menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,464 dengan nilai signifikan sebesar 0,644 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak, karena Ho diterima maka dapat disimpulkan bahwa LDR tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan bank. d.
Hasil pengujian parsial uji t antara BOPO dengan kinerja keuangan menunjukkan nilai t hitung sebesar -1,009 dengan nilai signifikan sebesar
0,316 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, karena Ho
diterima maka dapat disimpulkan bahwa BOPO tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank.
e. Hasil pengujian parsial uji t antara NIM dengan kinerja keuangan bank
menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,779 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, karena Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa NIM berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja keuangan bank, yang artinya semakin besar rasio NIM maka hal ini akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva
produktif yang dikelola oleh bank, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil.
2. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa nilai F hitung sebesar 5,952 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai signifikan ini lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, yang artinya CAR, NPL, LDR, BOPO dan NIM
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh terhadap kinerja keuangan ROA bank dan model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan.
3. Dari hasil uji determinasi regresi R
2
dapat dilihat bahwa besarnya kemampuan menjelaskan variabel independen CAR, NPL, LDR, BOPO dan
NIM terhadap variabel dependen ROA adalah sebesar 73,9. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor yang lain yang tidak disebutkan dalam model
regresi ini, dan hasil variabel independen CAR, NPL, LDR, BOPO dan NIM mempunyai pengaruh dalam menjelaskan variabel dependen ROA bank.
4. Besarnya pengaruh koefisien regresi dari masing-masing variabel independen
CAR, NPL, LDR, BOPO dan NIM terhadap variabel dependen ROA adalah sebesar -0.042, -0.142, 0.003, -0.007 dan 0.119.
5.2 Saran