Tegangan stator Tegangan rotor Torsi elektormagnetik Kecepatan angular Flux linkage

2.7.1 Tegangan stator

Persamaan tegangan stator motor induksi tiga fasa dapat dituliskan sebagai berikut s s s s s j s dt d I R V       2.57 Dimana : qs ds s jv v V   2.58 qs ds s i j i i   2.59 qs ds s j      2.60

2.7.2 Tegangan rotor

Persamaan tegangan rotor motor induksi tiga fasa dapat dituliskan sebagai berikut   r r s r r r r j dt d I R V         2.61 Dimana : qr dr r jv v V   2.62 qr dr r i j i i   2.63 qr dr r j      2.64

2.7.3 Torsi elektormagnetik

Torsi Elektromagnetik T e merupakan fungsi dari arus stator dan arus rotor, yang dituliskan sebagai berikut : T e = pM i dr i qs - i qr i ds 2.65 dimana : p = Jumlah pasangan kutub M = Induktansi gandeng H i dr = Arus rotor pada sumbu d A i qs = Arus stator pada sumbu q A i qr = Arus rotor pada sumbu q A i ds = Arus stator pada sumbu d A

2.7.4 Kecepatan angular

Kecepatan putaran rotor, dinyatakan sebagai fungsi dari torsi beban, dan torsi elektromagnetik, yang dinyatakan sebagai berikut : l e r g r T T K dt d p J      2.66 dimana : K g = Konstanta gesekan kg.m 2 dt J = Momen inersiakg.m 2  r = Kecepatan Angular

2.7.5 Flux linkage

Flux linkage didefinisikan sebagai besarnya medan putar fluks pada kumparan baik stator maupun rotor dengan jumlah N lilitan. Masing-masing harga flux linkage baik pada rangkaian stator dan rotor adalah : r s s s I M I L    2.67 r r r r I M I L    2.68 dimana :  s = Fluks Linkage pada kumparan stator dengan N lilitan  r = Fluks Linkage pada kumparan rotor dengan N lilitan L s = Induktansi diri kumparan stator H L r = Induktansi diri kumparan rotor H i r = Arus rotor A i s = Arus stator A persamaan arus stator dan arus rotor dapat dinyatakan dalam persamaan berikut 1 2 1 MA A L D i dt d r ds   2.69 1 2 1 MB B L D i dt d r qs   2.70 1 2 1 A L MA D i dt d s ds    2.71 1 2 1 B L MB D i dt d s qs    2.72 Sedangkan persamaan sudut posisi dan kecepatan dari putaran rotor, dinyatakan dengan : r r dt d    2.73 r g l e r K T T J dt d      1 2.74 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Perancangan

Pada software Artificial Intelligent ini menggunakan dua jenis controller yaitu controller PID dan ANFIS. Kedua jenis controller ini penggunaannya tidak secara bersamaan. User harus memilih salah satu controller yang dikehendaki. Jika user memilih controller PID maka user akan diberi kesempatan mengisi kotak setpoint, Konst.Prop untuk controller P, Konst.Int untuk controller I, Konst.Der untuk controller D. Berbeda dengan pemilihan ANFIS user hanya mengisi kotak setpoint saja. Hasil respon sistem akan ditampilkan bagian output, berupa data overshoot, Settling Time, Rise Time, Error, Error S S, Kp, Ki, Kd . Data ini akan tampil untuk kedua jenis controller. Tampilan yang akan diberikan berupa informasi dengan grafik yang terdiri dari 3 jenis. Grafik untuk tampilan Error Delta Error, Respon Sistem dan Konstanta PID. Untuk kedua controller akan sama – sama memberikan informasi tersebut. Dan untuk tampilan grafik tersebut dapat disimpan dalam bentuk ektensi BMP Image. Penentuan grafik yang akan disimpan dapat disesuaikan dengan keinginan user.