Defuzzyfikasi Struktur Dasar Controller Logika Fuzzy

Table 2.2. Fungsi-fungsi Implikasi Fuzzy Tipe Operasi Fungsi-fungsi implikasi untuk ‘IF x is A THEN y is B’ Mini Rule [Mamdani]       v u v u B A R B A v u c ,         Product Rule [Larsen]       v u v u B A R B A v u p ,         Max-min Rule [Zadeh]                 v u u v u V notA B A R A B A v u m , 1              Arithmetic rule [Zadeh]             v u u u B U V notA R B A v u a , 1 1             Boolean             v u u u B U V notA R B A v u b , 1 1            

2.4.3 Defuzzyfikasi

Dalam sistem kontrol secara umum, terdapat suatu hubungan sebab- akibat yang spesifik antara input dan output sistem tersebut. Karakteristik hubungan inilah yang membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Pengendali yang menggunakan logika fuzzy juga membutuhkan spesifikasi hubungan antara inputdan output, yang secara umum dinyatakan dengan : IF A 1 THEN B 1 … IF A n THEN Bn A 1, …, An adalah antecedent, yaitu inputyang telah difuzzyfikasi, sedangkan B 1, …, Bn adalah consequent, yaitu aksi pengendalian output. Hubungan antara antecedent dan consequent disebut aturan rule, dan antara satu rule dengan yang lain tidak terdapat hubungan sebab-akibat. Proses untuk mendapatkan aksi output dari suatu kondisi input dengan mengikuti rule-rule yang telah ditetapkan disebut inference atau reasoning pengambilan keputusan. Keputusan yang dihasilkan dari proses penalaran ini masih dalam bentuk fuzzy, yaitu berupa derajat keanggotaan output. Hasil ini harus diubah kembali menjadi variabel numerik non-fuzzy melalui proses defuzzifikasi. Dua metode defuzzifikasi yang umum digunakan menurut Kuswadi 2000:37 adalah :

A. Maximum of Mean

MOM Metode ini didefinisikan sebagai :    j j j J v v 1 2.30   v v μ max V v j v   2.31 v = nilai output J = jumlah harga maksimum V j = nilai output maksimum ke-j   v v  = derajat keanggotaan elmen-elemen pada fuzzy set v V = semesta pembicaraan

B. Centre of Area

COA Metode ini didefinisikan sebagai :          m k k v v m k k v v k v v 1 1   2.32 v o = nilai output m = tingkat kuantisasi v k = elemen ke-k   k v v  = derajat keanggotaan elmen-elemen pada fuzzy set v V = semesta pembicaraan Kesulitan yang ada adalah dalam penentuan MF dalam rule base yang akan kita buat. Nilai yang kita masukkan haruslah sesuai, untuk itu kita perlu mengadakan suatu eksperimen sampai kita mendapat nilai MF yang paling sesuai untuk sistem kita. Semakin sesuai MF yang kita masukkan dengan sistem yang kita buat maka output atau output yang dihasilkan sistem akan semakin baik.

2.5 Adaptive Neuro Fuzzy Inference System