Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pajak Restoran

3 prosedur penerimaan pajak restoran sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku untuk mengoptimalkan penerimaan pajak restoran di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan dan kepatuhan wajib pajak restoran di Kabupaten Sleman, mengevaluasi prosedur penerimaan pajak restoran dan mengetahui hambatan yang terjadi di kabupaten Sleman dalam penerimaan pajak restoran.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengetahuan dan kepatuhan wajib pajak restoran tentang peraturan pajak restoran yang berlaku di Kabupaten Sleman? 2. Apakah prosedur penerimaan pajak restoran telah sesuai dengan Peraturan Daerah No. 2 tahun 2011 tentang pajak restoran? 3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam prosedur penerimaan pajak restoran di Kabupaten Sleman?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan wajib pajak restoran sudah sesuai dengan peraturan perpajakan khususnya pajak restoran yang berlaku di Kabupaten Sleman dan tingkat kepatuhan wajib pajak restoran di Kabupaten Sleman serta untuk mengevaluasi prosedur penerimaan pajak restoran di Dinas Pendapatan daerah dan prosedur yang dilakukan oleh wajib pajak dalam menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak restoran telah sesuai dengan peraturan daerah no. 2 tahun 2011 tentang pajak restoran. LANDASAN TEORI 1. Pajak Daerah Menurut UU No. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Pajak Restoran

Menurut Peraturan Daerah No. 2 tahun 2011 tentang pajak restoran, yang dimaksud pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa bogakatering. Obyek Pajak adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran. Setiap pelayanan yang disediakan restoran meliputi pelayanan penjualan makanan danatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain termasuk jasa bogakatering. Subyek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanan danatau minuman dari restoran. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang 4 mengusahakan restoran. Dasar pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran dan tarif pajak ditetapkan sebesar 10 sepuluh persen. Besaran pokok pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak yang telah ditetapkan dengan dasar pengenaan pajak.

3. Kepatuhan Wajib Pajak