KomuniTi, Vol. VI, No. 2 September 2014
114
tengah operasional perusahaan itu berada. Artinya dengan kesadarannya, perusahaan
harus bisa membawa masyarakat komunitas lokal ke arah kesejahteraan dan kemandirian
tanpa merusak tatanan sosial budaya yang ada. Budimanta menjelaskan bahwa community
development adalah kegiatan pengembangan masyarakat yang diseleng
garakan secara sistematis, terencana, dan diarahkan untuk
memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas kehidupan
yang lebih baik Rahman, 2009:108. Pada hakikatnya community development adalah upaya
pemberdayaan yang dilakukan oleh perusahaan, pemerintah dan masyarakat lokal.
Pelaksanaan program community development menurut AB Susanto dapat dilakukan
dengan siklus pengembangan komunitas yang dimulai dengan prinsip development,
yaitu pengembangan konsep, tujuan, dan sasaran program berdasar community need
analysis atau analisa kebutuhan komunitas Rahman,2009:34. Dalam melakukan analisis
kebutuhan, perusahaan harus bisa memahami apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan
masyarakat. Kebutuhan tersebut sifat nya harus jangka panjang dan bukan sementara. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan cermat, dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat untuk
menggali ide program yang menjadi kebutuhan bersama dan bukan kebutuhan beberapa orang
saja. Tahap selanjutnya adalah sosialisasi
program ke seluruh masyarakat. Sehingga sebagai sasaran kegiatan, komunitas
masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan serta keberhasilan
program. Dalam proses sosialasi tersebut harus dilakukan melaui media dengan pesan
komunikasi yang tepat. Program sosialisasi ini merupakan bagian dari aktivitas public relations,
termasuk menciptakan strategi komunikasi untuk menjalin relasi dengan komunitasnya.
Selain itu, kegiatan community development mengandung upaya untuk meningkatkan
partisipasi dan rasa memiliki participating dan belonging together terhadap program
pemberdayaan yang dilaksanakan. Partisipasi masyarakat diungkapkan
oleh Jim Ife dan Frank Tesoriero, sebagai suatu konsep dalam community development
merupakan sebuah konsep sentral dan prinsip dasar dari community development. peningkatan
partisipasi masya rakat merupakan salah satu
bentuk pemberdayaan masyarakat yang ber- orien tasi pada pencapaian hasil pelaksanaan
yang dilakukan masyarakat Jim Ife, 2009:294.
D. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti meng- gunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan dalam riset yang bertujuan untuk menjelaskan
fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya
Kriyantono, 2010:56. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau
sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas.
Penelitian ini akan dilakukan pada masyarakat di sekitar PT. Holcim Indonesia Tbk
Pabrik Cilacap yang sudah terkena program Posdaya. Data yang diperlukan dalam penelitian
ini, meliputi data primer dan data sekunder. 1. Data
Primer Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari sumber lokasi penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode observasi dan FGD. Pada penelitian ini peneliti melakukan
115
observasi langsung dengan mengamati dan ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan
oleh PT Holcim maupun masyarakat yang sudah tergabung dalam Posdaya. Peneliti
melakukan FGD kepada pengelolan Posdaya yang sudah berada dalam level
Mandiri. 2. Data
Sekunder Data sekunder yaitu data yang didapat
dari bahan kepustakaan dan referensi- referensi dari buku yang berkaitan dengan
bahan penelitian. Untuk melengkapi data, peneliti mengumpulkan data berupa :
data dari media massa yang berkaitan dengan program Posdaya PT Holcim Tbk,
maupun jurnal-jurnal ilmiah penelitian, maupun buku-buku yang berkaitan dengan
community development Pengumpulan data dilakukan dengan
cara focus group discussion dengan para pengurus Posdaya dengan purposive
sampling sebagai metode utama penentuan informan. Disamping itu, peneliti juga
melakukan observasi terhadap terhadap implementasi program CSR secara
detail dilapangan. Untuk menghasilkan penelitian yang valid, maka kali ini peneliti
Menggunakan triangulasi sumber. Yakni, sebuah teknik yang berorientasi pada
tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili realitas gejala
yang diteliti. Analisis kualitatif merupakan analisis
yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar variabel yang sedang
diteliti. Tujuannya adalah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-
variabel sehinga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan
dalam penelitian Sarwono, 2006: 239. Menurut Miles dan Huberman dalam
Sutopo 2006:128, terdapat beberapa komponen pokok dalam menyusun
penelitian yang bersifat kualitatif, yaitu: 1. Pengumpulan
Data Pengumpulan data didapat dari
wawancara Tanya jawab dengan pihak pengurus Posdaya, Observasi
untuk mendapatkan data dan fakta tentang implementasi Posdaya PT
Holcim serta dengan menggunakan studi kepustakaan untuk menggali
topik-topik yang terkait dengan penelitian.
2. Reduksi data
Setelah semua data atau informasi ini terkumpul lengkap,
peneliti melakukan proses penelitian, pemusatan perhatian pada satu
fokus, membuang hal-hal yang tidak diperlukan untuk mengatur data yang
sedemikian rupa sehingga kesimpulan penelitian dapat dilakukan.
3. Penyajian data
Penyajian data dapat diketahui apa yang terjadi dan kemungkinan
untuk mengerjakan sesuatu pada analisa ataupun tindakan penyajian
data itu sendiri dapat diketahui apa yang terjadi dan ataupun tindakan
penyajian data itu sendiri dapat berupa kalimat-kalimat, cerita-cerita
maupun tabel-tabel. 4. Penarikan
kesimpulan merupakan sebagian dari suatu
kegiatan dan konfigurasi penelitian yang utuh. Peneliti memberikan
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Community Development
KomuniTi, Vol. VI, No. 2 September 2014
116
makna penuh dari data yang terkumpul dan telah diolah tadi,
sehingga membentuk satu sinopsis utuh seluruh rangkaian panujang
penelitian ini Sutopo:2000,91-93
E. HASIL DAN PEMBAHASAN