BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Definisi Iklan
Periklanan
advertising
tidak sama dengan iklan
advertisement
. Kata
advertising
berasal dari bahasa latin yaitu
ad-vere
yang berarti mengalihkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Sehingga
advertising
dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian
audience
terhadap suatu produk atau jasa.
Advertising
mencakup rangkaian kegiatan yang panjang sebelum sampai pada perwujudan akhirnya. Sedangkan iklan adalah salah satu
bentuk seni persuasi yang membujuk khalayak agar membeli produk yang diiklankan.
Menurut Dunn dan Barban, iklan adalah bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang
dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk persuasif kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non-komersial, maupun pribadi
yang berkepentingan Rendra Widyatama, 2005:15. Menurut Kotler, iklan adalah bentuk penyajian non-personal, promosi
ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar Rendra Widyatama, 2005:15.
Secara prinsip, iklan adalah bentuk penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara non-personal melalui media untuk ditujukan pada
komunikan dengan cara membayar Rendra Widyatama, 2005:13.
Berikut dibawah ini beberapa definisi periklanan agar dapat membedakan dengan iklan:
· Periklanan adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang
diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya Frank
F. Jefkins, 1996:5. ·
Periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian pesan
Rhenald Khasali, 1995:8. Dari definisi diatas, dapat diketahui perbedaan antara iklan dan
periklanan, yaitu iklan lebih mengacu pada segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang ditujukan kepada khalayak yang disampaikan lewat
suatu media. Sedangkan periklanan merupakan keseluruhan proses meliputi, persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
Dalam kegiatannya, periklanan harus lebih sekedar dari memberi informasi kepada khalayak, namun juga dapat mempengaruhi khalayak dalam
pengambilan keputusan pembelian, sehingga mampu meningkatkan keuntungan bagi produsen.
Iklan sendiri diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi konsumen sehingga konsumen menaruh perhatian yang lebih besar terhadap produk yang
diiklankan. Daya
tarik iklan
merupakan penawaran
yang akan
dikomunikasikan kepada konsumen dan mencerminkan manfaat yang akan
ditawarkan produsen melalui iklan, dengan daya tarik tersebut sasaran periklanan diharapkan dapat tercapai.
Adapun fungsi iklan yang dikemukakan oleh Rotzoil yaitu: Rendra Widyatama, 2005:147
a.
Precipation
Mempercepat berubahnya suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak bisa mengambil keputusan terhadap produk menjadi dapat
mengambil keputusan. Fungsi ini misalnya meningkatkan permintaan atas suatu produk dan menciptakan kesadaran dan
pengetahuan tentang merek suatu produk.
b. Perssuasion
Membangkitkan keinginan dari khalayak sesuai pesan yang diiklankan. Meliputi persuasi atas daya tarik emosi, menyebarkan
informasi tentang ciri-ciri suatu produk dan membujuk konsumen untuk tetap membeli.
c. Reinforcement
Mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil oleh khalayak. Peneguhan ini meliputi mengabsahkan daya beli para konsumen
yang sudah ada terhadap suatu produk dan mengabsahkan keputusan sebelumnya dalam mengkonsumsi produk
d. Reminder
Mengingatkan dan semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan, misalnya memperkuat loyalitas konsumen akan produk
yang sudah disenanginya. Sekalipun muncul produk baru yang sejenis, namun bila seseorang tetap setia dengan produk yang lama
karena terpengaruh iklan, maka iklan tersebut dapat dikatakan mampu melakukan fungsi
reminder
.
C. Kreatif