Tingkat Kepuasan Komunikasi Downward

30 Tingkat kepuasan komunikasi karyawan mampu menciptakan iklim komunikasi yang positif. Dimana Iklim komunikasi organisasi yang positif dapat berpengaruh pada produktivitas kerja atau kinerja karyawan secara keseluruhan. Menurut Guzley dalam Paramita, 2011:41 iklim komunikasi yang positif memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu. Iklim komunikasi yang positif tidak hanya memberikan manfaat pada organisasi, namun juga kepada individu dalam menanggapi siapa lawan bicara dan bagaimana harapan individu ketika menghadapi kita saat berkomunikasi. Iklim komunikasi yang positif mempengaruhi keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk meningkatkan diri mereka dalam organisasi serta bagaimana mereka akan bekerja dan berpartisipasi untuk organisasi. Sedangkan iklim komunikasi organisasi yang negatif dapat menghambat kinerja karyawan secara keseluruhan.

1. Tingkat Kepuasan Komunikasi Downward

Tingkat kepuasan komunikasi menurut Redding dalam Paramita, 2011: 47 adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan dalam mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan. Tingkat kepuasan komunikasi downward merupakan tingkat kepuasan seorang karyawan dalam aliran komunikasi dari atas ke bawah, dari atasan atau organisasi kepada bawahan dalam suatu organisasi. Kepuasan tersebut merujuk pada bagaimana 31 sebuah informasi dari atasan ke bawahan yang tersedia memenuhi persyaratan permintaan dan harapan karyawan. Jika informasi dari atasan ke bawahan tersedia sesuai dengan permintaan dan harapan karyawan maka dapat dikatakan tingkat kepuasan komunikasi downward tersebut tinggi, dan sebaliknya jika komunikasi dari atasan tidak dapat memenuhi permintaan dan harapan karyawan maka dapat dikatakan tingkat kepuasan komunikasi downward tersebut rendah. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan dimensi tingkat kepuasan komunikasi organisasi yang dikembangkan oleh Downs dan Hazen untuk mengukur tingkat kepuasan komunikasi downward. Namun dari delapan dimensi yang ada tidak semua dimensi diteliti, hanya dimensi yang berkaitan dengan komunikasi dari atasan ke bawahan saja yang akan digunakan. Dimensi-dimensi tersebut antara lain : a. Sejauh mana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para pegawai untuk memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada organisasi. Apabila komunikasi downward dapat memotivasi karyawan untuk memenuhi tujuan organisasi maka dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan komunikasi downward tinggi, begitu pula sebaliknya. b. Sejauh mana para penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan, dan menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Apabila penyelia terbuka kepada karyawan, 32 maka dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan komunikasi downward tinggi, begitu pula sebaliknya. c. Sejauh mana individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu. Apabila individu dapat menerima informasi yang didapatkan mengenai lingkungan kerja dengan jelas, maka dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan komunikasi downward tinggi, begitu pula sebaliknya. d. Sejauh mana pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan tertulis singkat dan jelas, komunikasi dalam organisasi cukup. Apabila organisasi memiliki jadwal pertemuan tetap, karyawan mengerti dengan baik pengarahan tertulis, dan adanya komunikasi yang terlaksana dengan baik dalam organisasi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan komunikasi downward tinggi, begitu pula sebaliknya. e. Sejauh mana pegawai mengetahui bagaimana mereka dinilai dan bagaimana kerja mereka dihargai. Apabila pegawai mengetahui sistem penilaian terhadap kerja mereka melalui pemberitahuan yang dijelaskan oleh atasan baik baik secara lisan maupun tulisan, maka dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan komunikasi downward tinggi, begitu pula sebaliknya.

2. Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BULELENG-BALI.

0 3 28

PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARDTERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KUSUMA SAHID PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL SOLO.

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL SOLO.

0 2 60

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD DAN TINGKATKOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KINERJA KARYAWAN PDAM HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD DAN TINGKAT KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KINERJA KARYAWAN PDAM WONOSOBO.

0 5 19

PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD DAN TINGKAT KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KINERJA KARYAWAN PDAM WONOSOBO.

0 4 43

PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARDTERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PRIMA JAYA MANDIRI PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PRIMA JAYA MANDIRI YOGYAKARTA.

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI DOWNWARD TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PRIMA JAYA MANDIRI YOGYAKARTA.

0 5 36

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PUBLIK INTERNAL TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN DI KANTOR DINAS Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Kinerja Publik Internal Terhadap Kepuasan Karyawan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata surakarta.

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Kinerja Publik Internal Terhadap Kepuasan Karyawan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata surakarta.

0 3 7

Perkembangan Pariwisata di buleleng Bali

0 0 13