Pengujian Koneksi Modul GSM Wavecom dengan Mikrokontroller ATMEGA8535 via serial max232

DDRB = 0X00; PORTC = 0X00; DDRC = 0X01; PORTD = 0X00; DDRD= 0X00; LCD module initialization lcd_init16; lcd_gotoxy0,0; lcd_putsfFajar; Program di atas akan menampilkan kata “Fajar ” di baris pertama pada display LCD 2x16. Pada alat dalam penelitian ini, Saat keseluruhan rangkaian diaktifkan, maka pada LCD akan menampilkan status sensor dan pemberitahuan apabila mengirim sms .

4.4. Pengujian Koneksi Modul GSM Wavecom dengan Mikrokontroller ATMEGA8535 via serial max232

Pada pengujian komunikasi serial ini, kita lakukan dengan cara mengkomunikasikan mikrokontroller dengan komputer menggunakan kabel serial yang terhubung ke mikro melewati IC MAX232. pengujian dapat dilakukan dan dapat dilihat pada hyper Terminal yang sudah ada pada Windows. Pengujian pada hyper terminal ini akan muncul beberapa pilihan yaitu pilih Com1 dan pada bit per second baud pilih 9600. Dalam pengujian komunikasi serial ini kita harus memperhatikan perhitungan clock generator pada mikro, karena cristal yang harus dipergunakan harus menggunakan perhitungan. Hal ini diperlukan agar data yang masuk bener-bener bisa dibaca oleh komputer. Dalam pengujian ini menggunakan krystal 11.059200 MHz. Mikrokontroller dikomunikasikan secara serial dengan wavecom fastrack 1306 b selanjutnya akan mengirimkan SMS di HP user pemilik rumah, untuk mengetahui kondisi pintu atau jendela.dalam Pengkabelanya kondisi RX wavecom dihubungkan dengan TX mikrokontroller begitu pula sebaliknya.berikut adalah program untuk mengirimkan sms ke no hp tujuan include mega8535.h include delay.h Standard InputOutput functions include stdio.h Declare your global variables here void mainvoid { Declare your local variables here InputOutput Ports initialization Port A initialization Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTA=0x00; DDRA=0x00; Port B initialization Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00; DDRB=0x00; Port C initialization Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00; DDRC=0x00; Port D initialization Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00; DDRD=0x00; void sms_init { printfATE0; putchar0x0D;ENTER whilegetchar=K{}; whilegetchar=0x0A{}; delay_ms500; } sms_init; while 1 { printfAT+CMGF=1; menyeting modem GSM ke mode text putchar13; mengirim 1 karakter CR enter printfAT+CMGS=; perintah untuk mengirim sms putchar; mengirim karakter ‘ ” ’ printf085760946582; no HP yg dituju putchar; putchar13; kode ascii untuk enterCR printftes kirim sms; putchar26; } } Jika program dijalankan, maka mikro akan memerintahkan modul gsm untuk mengirim pesan yang berisi karakter “tes kirim sms”.

4.5 Program Code-Vision AVR