TINJAUAN PUSATAKA METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN PENDAHULUAN

SPESIFIKASI TUGAS iv LEMBARAN EVALUASI SEMINAR SKRIPSI vi KATA PENGANTAR vii ABSTRAK ix DAFTAR ISI x DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR TABEL xiii DAFTAR SIMBOL xiv BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1 1.2 Batasan masalah 1

1.3 Tujuan

2 1.4 Manfaat 2

1.5 Sistematika Penulisan

2

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Belt Conveyor

4 2.1.1 Kelebihan dan Kelemahan Belt Conveyor 5 2.1.1.1 Kelebihan belt conveyor 5 2.1.1.2 Kelemahan belt conveyor 6

2.1.2 Geometri Belt Conveyor

6 2.1.3 Komponen-Komponen Utama Pada Belt Conveyor 7 2.1.3.1 Belt 8 2.1.3.2 Idlers 11 2.1.3.3 Unit penggerak 14 2.1.3.4 Pengencang Belt take up 17 2.1.3.5 Penekuk Belt 17 2.1.3.6 Conveyor Frame 18 2.1.3.7 Komponen-komponen Pendukung 19 Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Perhitungan Belt Conveyor

19 2.1.4.1 Data Awal Perhitungan 19 2.1.4.2 Lebar Belt 19 2.1.4.3 Penentuan Tahanan Gerak Belt 22 2.1.4.4 Penentuan Daya Motor Penggerak 24 2.2 Ukuran Butir Pasir 24 2.2.1 Definisi Pasir 24 2.2.2 Karakteristik Material Pasir 25 2.2.3 Berat Volume Pasir dan Hubungan-hubungannya 31

2.2.4 Analisis Ukuran Butiran pasir

33 2.2.4.1 Pasir Berbutir Kasar 34 2.2.4.2 Pasir Berbutir Halus 35 2.3 Tingkat Kelembaban Pasir 36 2.4 Kapasitas Transfer Pemindah Material Yang Bergerak Kontinu 36 2.4.1 Pengaruh Beban Terhadap laju 37 2.5 Pengatur Debit aliran Hopper 38

BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

40 3.2 Peralatan dan Bahan Pengujian 40 3.2.1 Perlatan Pengujian 40 3.2.2 Material Uji 45 3.3 Asumsi-Asumsi Yang Digunakan pada Pengujian 46 3.4 Variabel-variabel yang diukur 47 3.5 Prosedur Pengujian 47 3.6 Skematik Proses Pengambilan Data 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan Karakteristik Material Uji 51 4.2 Pengaruh Ukuran Butir Pasir Terhadap Performansi Belt Conveyor 52 4.3 Pengaruh Tingkat Kelembaban Pasir Terhadap Performansi Universitas Sumatera Utara Belt Conveyor 54

4.3.1 Pengaruh Tingkat Kelembaban Pasir Kasar

54 4.3.2 Pengaruh Tingkat Kelembaban Pasir Medium 56 4.3.3 Pengaruh Kelembaban Pasir Halus 59 4.4 Perbandingan Kondisi Kerja Efektif pada Berbagai Ukuran Butir dan Tingkat Kelembaban Pasir 61 4.5 Hubungan antara Ukuran Butir γ, Massa m, Massa Jenis ρ dan Kapasitas Transfer Q 64

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

65 5.2 Saran 65 DAFTAR PUSTAKA xv LAMPIRAN

A. Pasir kasar kering B. Pasir medium kering

C. Pasir halus kering D. Pasir kasar basah W

N = 12 E. Pasir kasar basah W N = 16 F. Pasir kasar basah W N = 18 G. Pasir medium basah W N = 12 H. Pasir medium basah W N = 16 I. Pasir medium basah W N = 18 J. Pasir halus basah W N = 12 K. Pasir halus basah W N = 16 L. Pasir halus basah W N = 18 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Geometri belt conveyor Gambar 2.2 Konstruksi konveyor sabuk Gambar 2.3 Penampang belt Gambar 2.4 Idler bagian atas Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Idler bagian bawah Gambar 2.6 Kontruksi roller Idler Gambar 2.7 Susunan Idler pada belt conveyor Gambar 2.8 Susunan puli pengegrak belt conveyor a dan b puli tunggal;c dan d sistem dua puli; e dan f menggunakan bagian penekan Gambar 2.9 Berbagai cara pengencangan sabukbelt Gambar 2.10 Pembeloken belt Gambar 2.11 Tumpukan bulk material diatas belt Gambar 2.12 Sudut Lilit Pada Puli Gambar 2.13 Dimensi Partikel Bulk Gambar 2.14 Container untuk menghitung berat bulk material aliran bebas Gambar 2.15 Angel Of Repose statik Gambar 2.16 Diagram fase pasir Gambar 2.17 Jenis besar butiran pasir Gambar 2.18 Analisis saringan pasir Sudut Lilit Pada Puli Gambar 2.19 Penampang Lintang Material pada Belt Coveyor Gambar 2.20 Hopper Gambar 2.21 Sudu Pencurah dan Poros Gambar 3.1 Prototype belt conveyor Gambar 3.2 Konstruksi Belt Conveyor Gambar 3.3 Screen Gambar 3.4 a Screen untuk butiran pasir kasar dengan no. mesh 16 b Screen untuk butiran pasir sedang dengan no. mesh 36 c Screen untuk butiran pasir halus dengan no. mesh 64 Gambar 3.5 Slide Regulator Gambar 3.6 Tachometer Digital Gambar 3.7 Timbangan Digital Gambar 3.8 Stopwatch Gambar 3.9 Pasir kasar dengan nomor mesh 16 Gambar 3.10 Pasir medium dengan nomor mesh 36 Gambar 3.11 Pasir halus dengan nomor mesh 64 Gambar 4.1 Gelas Ukur Pasir Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Hubungan kapasitas angkut Q belt conveyer dengan kecepatan belt V pada berbagai ukuran butir pasir kering dalam grafik titik. Gambar 4.3 Hubungan kapasitas angkut Q belt conveyor dengan kecepatan beltV pada berbagai ukuran butir pasir kering dalam grafik batangan Gambar 4.4 Pengaruh tingkat kelembabankebasahan pasir kasar terhadap kapasitas transfer belt conveyor pada dalam grafik titik. Gambar 4.5 Pengaruh tingkat kelembabankebasahan pasir kasar terhadap kapasitas transfer belt conveyor pada dalam grafik batangan. Gambar 4.6 Pengaruh tingkat kelembabankebasahan pasir medium terhadap kapasitas transfer belt conveyor pada dalam grafik titik. Gambar 4.7 Pengaruh tingkat kelembabankebasahan pasir medium terhadap kapasitas transfer belt conveyor dalam grafik batangan. Gambar 4.8 Pengaruh tingkat kelembabankebasahan pasir halus terhadap kapasitas transfer belt conveyor dalam grafik titk Gambar 4.9 Pengaruh tingkat kelembabankebasahan pasir halus terhadap kapasitas transfer belt conveyor dalam grafik batangan. Gambar 4.10 Kondisi kerja efektif berbagai jenis ukuran butir dan tingkat kelembabankebasahan pasir. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sudut kemiringan maksimum yang diizinkan pada geometri conveyor untuk beberapa jenis material. Tabel 2.2 Jumlah lapisan belt yang disarankan. Tabel 2.3 Tebal cover yang disarankan pada belt tekstil berlapis karet untuk beban tumpukan dan beban satuan. Tabel 2.4 Faktor keamanan sesuai dengan jumlah lapisan belt Tabel 2.5 Hubungan antara diameter roller idler dengan lebar belt Tabel 2.6 Jarak maksimum idler pada belt conveyor Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7 Harga koefisien gesek μ dan e μα Tabel 2.8 Kecepatan belt yang direkomendasikan Tabel 2.9 Faktor tahanan untuk rolling hearing Tabel 2.10 Pengelompokan bulk material menurut ukuran partikelnya. Tabel 2.11 Distribusi bulk material berdasarkan berat. Tabel 2.12 Berat bulk, angle of repose dan faktor gesekan bulk material Tabel 2.13 Tabel berat jenis tanah Tabel 2.14 Standar ukuran saringan Tabel 3.1 Batas-batas ukuran butir Tabel 4.1 Data pengujian pengaruh ukuran butir pasir Tabel 4.2 Data pengujian kelembaban pasir kasar. Tabel 4.3 Data pengujian kelembaban pasir medium Tabel 4.4 Data pengujian kelembaban pasir halus Tabel 4.5 Data pengujian kondisi kerja yang paling efektif pada berbagai jenis ukuran butir dan tingkat kelembaban pasir. Tabel 4.6 Hubungan Ukuran Butir γ, Massa m,Massa Jenis ρ dan Kapasitas Transfer Q Universitas Sumatera Utara DAFTAR SIMBOL Simbol Arti Satuan A Luas penampang m 2 a Ukuran butir rata-rata Mm α Sudut Lilit o B Lebar Belt Mm B Sudut kemiringan geo metri belt konveyor o b Lebar Tumpukan Material Mm C Jarak Sumbu Poros Mm C 1 Faktor Frekuensi D Diameter Idler Mm d Diameter Poros Mm δ Tabel Belt e Epsilon, 2,718 F Gaya N f Koefesien Gesekan Dinamik f o Koefesien Gesekan Statik G p Berat Bagian Idler Yang Berotasi Kg H Beda Ketinggian M t Tinggi Tumpukan Material Mm i Jumlah Lapisan Belt j Jumlah Lapisan Idler K Faktor Sudut Lilit k Faktor Keamanan k i Faktor Numerik k p Faktor Proposional L Panjang Sistem M L 1,2 Umur Bantalan Jam I Panjang Jarak idler Mm n Putaran Rpm Q Kapasitas tonjam P Beban Kg ρ Sudut gesekan dinamik o S Gaya Tarik Belt Kg T Torsi Kg.mm Θ Kemiringan Idler o σ Tegangan Normal Kgmm 2 τ Tegangan Geser Ф Angel of repose material o Ф dyn Angel of repose dinamik o ψ Efisiensi Pembebanan V Laju Volume m 3 jam v Kecepatan Belt mdt W Tahanan Gerak Kg ω Koefisien Tahanan Belt γ Berat Jenis tonm 3 z 1 Jumlah Gigi Pada Sprocket Motor Hopper Z 2 Jumlah Gigi Pada Sprocket Poros Sudut Curah Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Pabrik pembuatan tiang beton yang menggunakan belt conveyor sebagai alat transportasi material yang berbentuk bulk. Material pasir adalah salah satu contoh material bulk, yang diangkut dengan belt conveyor untuk proses mix bahan baku dari beton seperti kerikil, semen, agregat dan lain-lain. Penggunaan belt conveyor ini akan meningkatkan efisiensi kerja dari pabrik pembuatan beton. Performansi belt conveyor tersebut perlu diidentifikasian secara baik dan benar. Identifikasi dilakukan dengan beban material transfer berupa pasir. Yang akan diamati adalah pengaruh ukuran butiran dan tingkat kelembaban material pasir 12 , 16 , dan 18 terhadap kecepatan dan kapasitas transfer belt conveyor. Dari pengujian di PT.WIKA BETON Medan, didapatkan kapasitas transfer terbesar adalah material pasir kasar kering dengan besar kapasitas transfer tertinggi 2,083 tonjam pada kecepatan belt 1,514 mdt dan putaran hopper 942,3 rpm. Sedangkan kapasitas transfer terendah didapatkan pada pengangkutan material pasir halus basah, kelembaban 18 dengan kapasitas transfer 0,472 tonjam pada kecepatan belt 0,498 mdt dan putaran hopper 866,3 rpm. Namun diproleh juga dari hasil penelitian ini, bahwa kondisi kerja yang paling efeketif pada setiap ukuran butir dan tingkat kelembaban pasir beton adalah untuk variasi ukuran butir, kondisi kerja belt conveyor yang paling efektif dan efisien adalah pada material pasir kasar ukuran 1,3 mm, yang lembab, pada tingkat kelembaban pasir 16 , untuk material pasir medium ukuran 0,3 mm yang lembab, adalah pada tingkat kelembaban pasir 12 , untuk material pasir halus ukuran 0,13 mm yang lembab, adalah pada tingkat kelembaban pasir 12 . Kata kunci : Belt Conveyor ; ukuran butir pasir ; tingkat kelembaban ; kapasitas transfer ; hopper Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belt conveyor adalah suatu alat pemindah bahan yang berbasis teknologi tinggi di sebagian besar industri yang sedang berkembang di negara Indonesia. Hampir 90 industri menengah ke atas menggunakan belt conveyor sebagai alat transportasi berbagai material dalam lingkungan industri tersebut. Material yang diangkut mulai dari raw material hingga hasil produksi, termasuk memindahkan material antar work stasion. Dengan menggunakan belt conveyor, perusahaan mampu menghemat biaya produksi yang sangat tinggi, serta meningkatkan laju produksi dengan kecepatan yang signifikan dan stabil. Namun, dalam penggunaannya sehari-hari di lokasi pabrikindustri, putaran hopper, kapasitas transfer dan kecepatan belt conveyor ternyata banyak dipengaruhi oleh jenis beban yang diberikan, dan hal ini masih kurang terindikasi oleh pengawasan kerja yang baik, sehingga tidak diketahui kinerjanya yang efektif sebenarnya. Berdasarkan fenomena yang terjadi tersebut, diperlukan suatu pembelajaran khusus untuk mengidentifikasi kerja belt conveyor. Oleh sebab itu, disini penulis sangat tertarik untuk melakukan studipenelitian yang mengkaji tentang performansi belt conveyor yang bekerja untuk memindahkan beban tumpukan bulk material berupa pasir beton yang dipakai dalam campuran pembuatan tiang beton, agar dapat dipakai sebagai acuan dalam analisis dan perancangan belt conveyor di masa depan.

1.2 Batasan masalah

StudiPenelitian ini dilakukan untuk menghitung performansi pada belt conveyor yang digunakan sebagai alat pemindah material pasir dengan variasi ukuran butir pasir dalam satuan mesh, dan kelembaban butiran pasir beton. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui adanya hubungan performansi belt conveyor dengan pembebanan material pasir yang divariasikan berdasarkan ukuran butir dan kelembabannya 2. Untuk mengetahui kemampuan mesin belt conveyor untuk memindahkan beban dengan kecepatan yang maksimum dalam beberapa variasi beban yang diberikan. 3. Untuk mendapatkan kondisi kerja belt conveyor yang paling efektif dan efisien untuk pekerjaan yang bersifat kontinu dalam berbagai varisai ukuran butir dan tingkat kelembaban pasir. 4. Untuk mengetahui pengaruh Kelembaban pasir terhadap putaran hopper n, kecepatan belt V dan kapsitas belt Q.

1.4 Manfaat

1. Dapat memperoleh variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja belt conveyor. 2. Dapat mengetahui tentang beberapa elemen-elemen yang berperan penting dalam pekerjaan yang dilakukan belt conveyor. 3. Dapat menentukan kondisi kerja belt conveyor yang paling aman dan sesuai untuk berbagai variasi pekerjaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas dalam penyusunan skripsi ini maka diperlukan sistematika yang jelas. Adapun sistematika yang digunakan adalah : Bab I adalah pendahuluan yang menjelaskan tentang studi kasus dan pemecahan masalah yang berisi antara lain : Latar belakang, Batasan masalah, Tujuan, Manfaat, dan Sistematika Penulisan. Bab II adalah Tinjauan Pustaka yang berisi dasar teori dari Belt Conve yor, Material Pasir, dan Perhitungan Belt Conveyor, yang dikaji dalam memecahkan dan menganalisis permasalahan tersebut. Bab III adalah Metodologi Penelitian yang berisi Tempat dan Waktu Penelitian, Peralatan dan Bahan Pengujian, Asumsi-Asumsi Yang Digunakan pada Universitas Sumatera Utara Pengujiaan, Variabel-variabel yang diukur, Prosedur Pengujian, dan Skematik Proses Pengambilan Data tersebut. Bab IV adalah Hasil dan Pembahasan yang berisi Hasil Pembahasan Karakteristik Material Uji, Pengaruh Ukuran Butir Pasir Terhadap Performansi Belt Conveyor, Pengaruh Tingkat Kelembaban Pasir Terhadap Performansi Belt Conveyor dan Perbandingan Kondisi Kerja Efektif pada Berbagai Ukuran Butir dan Tingkat Kelembaban Pasir. Bab V adalah Kesimpulan dan Saran yang berisi kesimpulan dari analisa yang dilakukan terhadap permasalahan serta saran mengenai sistem yang selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA