secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebtkan contohnya, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. c Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi real sebenarnya. Aplikasi
ini dapat diartikan aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. d Analisa adalah suatu
kemampuan untuk menjabarkan materi atau subjek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan berkaitan satu sama lain. e
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis
ini suatu kemampuan untuk menyusun formulasi- formulasi yang ada. f Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
B. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah cara untuk menghindarimencegah terjadinya pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga kehamilan tidak terjadi Depkes,
2003. Adapun tujuan pelayanan kontrasepsi adalah untuk memberikan dukungan dan
pemantapan penerimaan gagasan keluarga berencana yaitu dihayatinya NKBBS dan penurunan angka kelahiran yang bermakna Hartnto, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik adalah: 1 Aman tidak berbahaya; 2 Dapat diandalkan; 3 Sederhana; 4 Murah; 5 Dapat
diterima orang banyak; 6 Pemakaian jangka panjang. Pada dasarnya, cara kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan antara sel telur
ovum dengan sel mani sperma. Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri maupun bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur, kedua
menahan masuknya sperma ke dalam saluran kelamin wanita dan ketiga adalah mencegah terjadinya nidasi Hartanto, 2004.
C. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntikan yang beredar di Indonesia ada 2 dua macam yaitu DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat yang lazim disebut Depo Provera, NET ON
Noritesteron oenathate yang lazim disebut NORISTERAT. Depo Provera sebagai kontrasepsi suntikan diberikan dengan dosis 150 mg3 cc, sedangkan Noristerat dengan
dosis 200 mg1 cc. 1. Jenis kontrasepsi suntik, terdiri 2 bagian yaitu a suntikan kombinasi. Jenis
suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5mg
estradiol sipionat yang diberikan injeksi I. M. Sebulan sekali cyclofem dan 50
mg neretindronenantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi I. M sebulan sekali. Dapat dilihat dari segi 1 Cara kerja, yaitu menekan ovulasi,
membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endometrium dengan implantasi terganggu, dan menghambat
traportasi gamet oleh tuba.
Universitas Sumatera Utara
2 Efektivitas. Sangat efektif 0,1 – 0,4 kehamilan per100 perempuan selama tahun pertama penggunaan. 3 Keuntungan, yaitu : tidak berpengaruh terhadap
hubungan suami istri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, dan jangka panjang. 4 Efek Samping, yaitu : terjadi perubahan pola haid; mual, sakit kepala, nyeri
payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah Suntikan kedua atau ketiga; ketergantungan klien terhadap perlawanan kesehatan. Klien harus
kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan; penambahan berat badan; tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B, atau infeksi virus HIV; dan yang boleh menggunakan Suntikan Kombinasi.
5 Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi, yaitu Usia Reproduksi; telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak; ingin menadapatkan
kontrasepsi dengan efektivitas tinggi; menyusui ASI paskapersalinan 6 bulan; paskapersalinan dan tidak menyusui; dan haid teratur.
6 Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi, yaitu : hamil atau diduga hamil; menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan; pendarahan
Pervaginam tanpa tahu apa penyebabnya; penyakit hati akut; usia diatas usia 35 tahun yang merokok; keganasan payudara; danRiwayat penyakit jantung, stroke,
atau dengan tekanan darah tinggi Saifuddin, 2003. b
Suntikan progestin.
Tersedia dalam dua jenis yaitu Depo Medroksiprogesteronasetat DMPA, mengandung 150 mg DMPA yang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik I.M, Depo neretisteron enantat Depo Noristerat yang mengandung 200 mg noretindron enantat diberikan
setiap 2 bulan sekali dengan cara disuntik I.M. Dapat dilihat dari cara 1 cara
Universitas Sumatera Utara
kerja, yaitu : mencegah ovulasi; mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma; dan menjadikan selaput lender
rahim tipis dan atrofi. b
Efektifitas kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. c Keuntungan, yaitu: sangat efektif, pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada
hubungan suami istri, tidak berpengaruh pada produksi ASI, membantu mancegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, menurunkan krisis
anemia bulan sabit sickle cell, dan mencecegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
c Efek samping sering ditemukan gangguan haid seperti, pendarahan waktu haid, pendarahan tidak teratur atau pendarahan bercak spotting; klien sangat
tergantung pada sarana pelayanan kesehatan; permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering; tidak menjamin perlindungan terhadap
infeksi menular seksual, hepatitis B, infeksi virus HIV. d Yang boleh menggunakan suntikan progestin, yaitu usia reproduksi;
nulipara dan yang telah memiliki anak; menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi; menyusui dan membutuhkan
kontrasepsi sesuai; setelah melahirkan dan tidak menyusui; dan setelah abortus atau keguguran.
Universitas Sumatera Utara
e Yang tidak boleh menggunakan suntikan progestin, yaitu: hamil atau
dicurigai hamil; pendarahan pervaginaam yang belum jelas penyebabnya; tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid; menderita kanker payu dara atau
riwayat kanker payu dara, dan diabetes militus disertai komplikasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN