Dari gambar 4.1 dapat dilihat terjadi penurunan kapasitas untuk masing- masing penutupan katup. Penutupan katup makin besar mengakibatkan terjadinya
penurunan kapasitas. Hal ini dapat dilihat terhadap penutupan katup 20 terjadi penurunan kapasitas sebesar 2,816 , penutupan katup 40 , penurunan kapasitas
sebesar 19,014 , penutupan katup 60 penurunan kapasitas sebesar 21,126 , dan penutupan katup 80 penurunan kapasitas sebesar 40,845 . Dari informasi
diatas diketahui bahwa terjadi penurunan kapasitas seiring dengan penutupan katup.
4.2 Hubungan antara Variasi penutupan katup dengan kecepatan aliran
fluida
Gambar 4.2 Hubungan antara Variasi penutupan katup dengan kecepatan
aliran fluida
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hubungan antara Variasi penutupan katup dengan bilangan
Reynold
Gambar 4.3 Hubungan antara Variasi penutupan katup dengan bilangan Reynold
4.4 Hubungan kecepatan aliran dengan bilangan Reynold
Gambar 4.4 Hubungan kecepatan aliran dengan bilangan Reynold
Dari gambar 4.2, 4.3, dan 4.4 dapat dilihat bahwa penutupan katup pengurangan kapasitas mengakibatkan terjadinya peningkatan bilangan reynold
dan kecepatan aliran. Dimana hasil pengujian terbukti bahwa bilangan reynold
Universitas Sumatera Utara
berbanding lurus dengan kecepatan aliran. Artinya bilangan reynold meningkat terus seiring dengan bertambahnya kecepatan aliran dan perubahan kapasitas.
Hasil perhitungan kecepatan aliran menunjukkan bahwa kecepatan aliran tertinggi sebesar 0.245787 ms dan bilangan reynold 14836.03. pada kondisi penutupan
katup 80 menunjukkan bilangan reynold meningkat jika kecepatan ditambah. Peningkatan kecepatan ini membuat suatu fluida cenderung menjadi aliran
turbulensi.
4.5 Karakteristik Pola Aliran
Pola aliran pada sistem pipa terjadi karena adanya penyempitan saluran atau turbulensi aliran dan ketika fluida melewati pipa, sambungan dan belokan
elbow. Pada penelitian ini karakteristik pola aliran tahap pengamatan awal
dilakukan menggunakan kamera digital. Pengamatan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tipe aliran dalam pipa dengan menvariasikan gate valve suction
open valve 100 , close valve 20, close valve 40, close valve 60, close valve 80 dan yang kemudian dicatat debit aliran untuk menghitung kecepatan aliran
pada masing-masing kondisi pengujian. Pada penelitian ini, pengamatan terhadap jenis dan pola aliran dapat
dilakukan dengan 2 metode yaitu Visualisasi dan Perhitungan Reynolds Number
4.5.1 Visualisasi pola aliran
Visualisasi pola aliran pada penelitian ini menggunakan air yang mengalir dalam pipa sebagai media visualisasi. Penggunaan aliran fluida air dilakukan
karena cara ini cukup mudah dan sederhana, tetapi dapat memberi hasil yang cukup baik. Dengan menggunakan pipa transparan pipa acrylic fluida air dalam
pipa dapat diamati dengan mudah titik stagnasi, daerah saparasi dan besar gelembung. Mekanisme pola aliran yang terjadi pada kelima variasi penutupan
katup dapat diamati secara langsung dan direkam dengan kamera digital seperti gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Hubungan antara Variasi bukaan katup dengan pola aliran