2. Ibu sehat, cantik, ceria
Ibu yang menyususi setelah melahirkan zat oxytoxinnya akan bertambah sehingga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setelah melahirkan.
Menyusui setelah melahirkan dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang dan mengurangi kemungkinan menderita osteoporosis keropos tulang setelah
masa menopause. Menurut statistik, menyusui juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara dalam masa menopause.
3. Meringankan beban pengeluaran keluarga
ASI tersedia secara alamiah. Minum ASI bisa menghemat pengeluaran tambahan tiap bulan untuk membeli susu, tidak perlu beli botol susu, dan alat untuk
mensterilkan. Bayi yang minum ASI daya tahan tubuhnya lebih kuat dan jarang menimbulkan efek alergi pada tubuh sehingga jarang sakit dan mengurangi
pengeluaran biaya pengobatan. 4.
Menyayangi bumi, menyukseskan perlindungan alam ASI bersuhu alami, segar, dan bebas bakteri, sehingga tak perlu dipanaskan dan
disteril serta bisa mengurangi pemborosan bahan bakar. Meninggalkan susu bubuk dan menggunakan ASI bisa menghemat banyak sampah botol dan kaleng
susu yang dibuang. Selain itu jika setiap wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI selama 1 tahun, tentunya akan menghemat banyak
pembalut wanita.
J. Hal – hal penting saat merawat bayi dengan ASI
Ada beberapa hal yang bisa dicermati orangtua berkaitan dengan upaya merawat bayi agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal, yaitu :
1. Letakkan bayi di dada saat lahir
Bayi akan mencari puting ibu sesaat lahir dan diletakkan di dada. Pada waktu itu pula bayi akan menyedot ASI meski ASI belum keluar. Bayi yang tidak menyedot
ASI dalam 30 menit pertama setelah lahir kapasitas menyusunnya akan turun. 2.
Tidak membuang ASI pertama yang keluar Warna kuning yang keluar dari ASI pertama kali tidak boleh dibuang. ASI yang
disebut kolostrum ini mengandung protein dan zat kekebalan tubuh antibodi yang akan melindungi bayi sehingga lebih kuat menghadapi penyakit.
Universitas Sumatera Utara
3. Tidak ada ASI basi
Tak seperti susu formula, ASI tidak pernah basi. Ibu yang karena sesuatu hal tidak bisa menyusui bayinya dalam beberapa waktu, tak perlu ragu untuk menyusui
bayinya lagi. Kualitas ASI yang diberikan pada saat itu sama baiknya seperti yang keluar pertama kali.
4. Bayi yang diberi ASI lebih mudah lapar
Sifat ASI yang mudah dicerna membuat bayi lebih cepat lapar. Bayi yang mendapat ASI akan minum lebih sering sekitar 1-3 jam sekali. Jangan memberikan
makanan padat sebelum waktunya menimbulkan sumbatan pada usus yang bisa berakibaat fatal. Sistem pencernaan bayi belum sempurna hingga ia berusia 4 bulan.
5. Tidak merebus ASI yang disimpan
ASI yang masuk lemari pendingin atau freezer bisa bertahan antara 2 minggu hingga 4 bulan. Pada suhu kamar, ASI bertahan selama 4-8 jam, sedangkan dalam
lemari pendingin bertahan sekitar 24-48 jam. Pemberian ASI dilakukan dengan metode first in first out. ASI yang masuk
lemari pendingin atau freezer terlebih dulu, dan ASI jangan dipanaskan dengan pemanas atau microwave karena zat yang terkandung dalam ASI bisa rusak.
6. Bayi Menangis
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Bayi menangis tak melulu karena lapar, bisa jadi karena popoknya
basah akibat pipis atau buang air besar, bisa juga karena posisi saat menyusu yang tidak benar sehingga tidak memperoleh ASI dalam jumlah yang tepat.
Tangisan bayi juga bisa menjadi pertanda ia sakit. Pada bulan 2-3 bulan pertama, misalnya : bayi sering menderita kolik atau sakit perut yang tidak diketahui
penyebabnya. Biasanya gejala itu berkurang setelah usia 3 bulan. Bisa pula tangisan itu karena demam. Kalau itu terjadi, segera bawa bayi ke dokter Ronald, 2011.
K. Volume Produksi ASI