Muhammad Dimas Arhadiansyah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 10.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel VC adalah sebesar Rp 221.388.803.100,-
Maka, biaya produksi total, = Biaya Tetap FC + Biaya Variabel VC = Rp 60.259.503.650,- + Rp 221.388.803.100,-
= Rp 281.648.306.800,-
10.3 Total Penjualan Total Sales
Penjualan diperoleh dari hasil penjualan produk adalah sebesar Rp 366.084.175.100,-, Maka laba atas penjualan adalah sebesar Rp 84.435.868.350,-
10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh: 1.
Laba sebelum pajak bruto = Rp 84.435.868.350,-
2. Pajak penghasilan PPh
= Rp 25.313.260.500,- 3.
Laba setelah pajak netto = Rp 59.122.607.850,-
10.5 Analisa Aspek Ekonomi
10.5.1 Profit Margin PM
Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan.
PM = penjualan
total pajak
sebelum Laba
× 100
PM = 100
5.100,- 366.084.17
.900,- 85.253.894
x = 23,06
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 23,06 maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.
10.5.2 Break Even Point BEP
Muhammad Dimas Arhadiansyah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 10.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
untung dan tidak rugi.
BEP = Variabel
Biaya Penjualan
Total Tetap
Biaya −
× 100
BEP = 100
3.100,- 221.388.80
- 5.100,-
366.084.17 .650,-
60.259.503 x
= 41,65 Nilai penjualan pada titik BEP = 41,65 x HPT
= 41,65 x Rp. 16.728.355.550,- = Rp. 6.966.652.688,-
Dari data feasibilities, Timmerhaus, 1991 : -
BEP ≤ 50 , pabrik layak feasible
- BEP
≥ 70 , pabrik kurang layak infeasible. Dari perhitungan diperoleh BEP = 41,08
, maka pra rancangan pabrik ini layak.
10.5.3 Return on Investment ROI
Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih.
ROI = Investasi
Modal Total
pajak setelah
Laba × 100
ROI = 100
1.600,- 233.285.67
.850,- 59.122.607
x = 25,34
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal
tersebut adalah: •
ROI ≤ 15 resiko pengembalian modal rendah.
• 15
≤ ROI ≤ 45 resiko pengembalian modal rata-rata.
Muhammad Dimas Arhadiansyah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 10.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
• ROI
≥ 45 resiko pengembalian modal tinggi. Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 25,34 ; sehingga pabrik
yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.
10.5.4 Pay Out Time POT