Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
BAB IV ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA
LOCAL AREA NETWORK LAN
4.1 Umum
Switch Ethernet telah dikembangkan untuk mengurangi tubrukan antar-frame yang terjadi di dalam jaringan dan untuk memperbaiki throughput. Dengan
menggunakan teknik switching, komputer tidak lagi berbagi medium transmisi dalam mengirimkan datanya. Switch Ethernet bekerja secara store and forward untuk
mengirimkan data-data dari satu user ke user yang lainnya berdasarkan alamat MAC yang dituju. Dengan menggunakan fungsi store and forward data tidak diteruskan
untuk dikirim, melainkan disimpan dahulu di switch sampai data yang lain telah diterima dan diperiksa apakah terjadi kerusakan atau tidak. Dalam Tugas Akhir ini,
akan dianalisis kinerja jaringan Switch Ethernet dengan menggunakan standarisasi Fast Ethernet jenis 100Base-Tx.
Setelah mendapatkan persamaan-persamaan yang menyatakan kinerja dari jaringan Switch Ethernet di bab 3, maka dalam bab ini akan dilakukan analisis
terhadap kinerja jaringan untuk mendapatkan besarnya delay end-to-end dari jaringan Switch Ethernet dan bagaimana pengaruhnya dengan jumlah frame yang
ditransmisikan. Proses analisis juga akan dilakukan dengan cara menganalisis kinerja untuk laju pelayanan frame yang berbeda.
Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
4.2 Parameter Kinerja Delay end-to-end Frame
Dari model sistem yang telah dibuat pada bab 3, yaitu pada Gambar 3.7, maka dapat diperoleh parameter kinerja yang akan dianalisis, yaitu :
a. Waktu pemrosesan frame di workstation.
b. Waktu propagasi frame.
c. Waktu transmisi frame.
d. Waktu yang dibutuhkan frame dalam antrian.
e. Waktu pelayanan frame.
f. Waktu delay end to end.
4.3 Parameter Sistem
Dalam proses analisis diperlukan beberapa parameter awal yang digunakan sebagai dasar perhitungan. Untuk menganalisis kinerja delay end to end dari suatu
frame pada jaringan Switch Ethernet, maka terlebih dahulu dibuat beberapa asumsi yang akan digunakan dalam analisis ini, yaitu :
a. Switch Ethernet memiliki 12 port yang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu tiga
segmen LAN Ethernet, yang menggunakan Fast Ethernet tipe 100Base-Tx dengan kecepatan 100 Mbps, dan memiliki 4 station per segmen dengan
panjang kabel 15 meter per station. b.
Panjang frame pada tiap segmen Ethernet minimal sebesar 576 bit 72 byte dan maksimalnya adalah 12240 bit 1530 byte, sudah termasuk bit-bit
preamble[11].
Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
c. Panjang frame pada tiap segmen diasumsikan rata-rata 1250 byteframe, dan
jumlah bit tambahan 25 byteframe yang diasumsikan untuk panjang header dan tailer, sehingga menjadi 1275 byteframe.
d. Laju pelayanan rata-rata frame diasumsikan sebesar 15000 framedetik dan
30000 framedetik, serta waktu pengamatan diasumsikan selama 20 detik. e.
Switch Ethernet menggunakan topologi star dengan sistem antrian MM1, yaitu sistem antrian yang memiliki satu server dan satu buffer sebagai tempat
antrian frame, dimana buffer pada sistem ini diasumsikan memiliki kapasitas
tak berhingga untuk menampung frame-frame yang ditransmisikan.
4.4 Aktifitas Jaringan