Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
4.5.1 Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet dengan Laju Pelayanan Frame
µ = 15000 framedetik
Dengan mengasumsikan laju pelayanan frame sebesar 15000 framedetik, maka waktu pemrosesan 1 frame dalam bit pada workstation dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 3.2, yaitu :
8 1275
15000 8
25 ×
× ×
=
proc
T
= 0,13 × 10
-5
detik Dengan menggunakan persamaan 3.3, maka waktu propagasi dari ujung
kanal pengirim ke penerima pada model jaringan ini dapat dihitung, yaitu :
∑
=
× =
2 1
8
10 2
15
c prop
T = 0,015
× 10
-5
detik Panjang frame yang telah ditetapkan sebelumnya adalah 1275 byte dan
kapasitas jalur koneksi switch dengan Protokol Ethernet adalah 100 Mbps. Sehingga, waktu yang diperlukan untuk mengirimkan semua bit data dari ujung kanal pengirim
ke penerima dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 3.4, yaitu :
6
10 100
8 1275
⋅ ×
=
trans
T
= 10,2 × 10
-5
detik Sehingga, waktu transmisi total dari pengirim ke switch dan dari switch ke
penerima adalah :
5 5
5 2
1
10 4
, 20
10 2
, 10
10 2
, 10
− −
− =
× =
× +
× =
∑
c trans
T detik
Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
1. Untuk Pengiriman 30000 frame
a. Pengiriman 30000 frame selama 20 detik waktu pengamatan dapat dilakukan dengan mengalirkan frame dari satu segmen ke segmen yang lain. Sehingga,
laju rata-rata kedatangan frame di switch untuk diteruskan ke jaringan tersebut dapat diperoleh dari persamaan 3.6, yaitu :
1500 20
30000 = =
λ
framedetik b. Dari hasil di atas, dapat dilihat bahwa laju rata-rata pelayanan melebihi laju
kedatangan. Namun, kadangkala laju kedatangan data melampaui kapasitas switch untuk melayani frame tersebut. Dalam situasi ini, antrian harus
dialokasikan pada switch sehingga dapat menerima frame. Model ini dapat diasumsikan sebagai model antrian single-channel dan single-phase atau
dalam model MM1. Dengan mengasumsikan laju pelayanan rata-rata frame sebesar 15000 framedetik, maka pemanfaatan fasilitas layanan atau utility
sistem dalam model ini dapat diperoleh dari persamaan 3.5, yaitu : 1
, 15000
1500 = =
ρ
c. Hasil di atas menunjukkan bahwa dengan laju pelayanan switch sebesar
15000 framedetik, maka kapasitas switch yang digunakan kira-kira hanya 10 dari kapasitas maksimumnya. Probabilitas bahwa server kosong dapat
diperoleh dari persamaan 3.7, yaitu : 1
, 1
− =
ρ = 0,9
Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
Jadi, kemungkinan tidak adanya frame dalam server pada switch adalah kira- kira 90.
d. Untuk model antrian MM1, jumlah frame rata-rata yang terdapat di dalam
sistem dapat diperoleh dari persamaan 3.8, yaitu :
1 ,
1 1
, −
=
sistem
N
= 0,11 frame
e. Dalam menganalisa kinerja suatu sistem, maka dilakukan perhitungan waktu
untuk mengetahui lama waktu pelayanan dan lama frame mengantri di dalam sistem tersebut, maka waktu rata-rata yang dihabiskan frame dalam sistem
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 3.9, yaitu :
1500 11
, =
sistem
t = 7,33
× 10
-5
detik f. Waktu pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani frame
melintasi jaringan. Dengan mengasumsikan laju pelayanan rata-rata frame sebesar 15000 framedetik, maka waktu yang dibutuhkan server untuk
melayani frame dapat diperoleh dari persamaan 3.10, yaitu :
5
10 67
, 6
15000 1
−
× =
=
service
t detik
Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
f. Waktu yang dialami frame dalam antrian di buffer pada sistem dapat
diperoleh dari persamaan 3.11, yaitu :
5 5
10 67
, 6
10 33
, 7
− −
⋅ −
⋅ =
queue
t
= 0,66 × 10
-5
detik
g. Sehingga delay end-to-end dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
3.12, yaitu : Delay end-to-end
5 5
5 -5
10 13
, 2
10 33
, 7
10 4
, 20
10 015
0,
− −
−
⋅ ×
+ ⋅
+ ⋅
+ ⋅
= = 28,0
× 10
-5
detik
2. Untuk pengiriman 150000 frame
a. Laju rata-rata kedatangan frame :
7500 20
150000 = =
λ
framedetik b.
Pemanfaatan fasilitas layanan utulity sistem :
5 ,
15000 7500 =
=
ρ
c. Hasil di atas menunjukkan bahwa dengan laju pelayanan switch sebesar
15000 framedetik, maka kapasitas switch yang digunakan kira-kira hanya 50 dari kapasitas maksimumnya. Maka, probabilitas bahwa server kosong
adalah : 5
, 1
− =
ρ = 0,5
Jadi, kemungkinan tidak adanya frame dalam switch adalah kira-kira 50.
Ami Farina : Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network LAN, 2010.
d. Jumlah frame rata-rata yang terdapat di dalam sistem :
5 ,
1 5
, −
=
sistem
N
= 1 frame
e. Waktu rata-rata frame dalam sistem, adalah :
7500 1
=
sistem
t = 13,3
× 10
-5
detik f.
Waktu yang dialami frame dalam antrian, adalah :
5 5
10 67
, 6
10 30
, 13
− −
× −
× =
queue
t
= 6,63 × 10
-5
detik g.
Sehingga, delay end-to-end sejak bit pertama dikirim sampai bit terakhir diterima adalah :
Delay end-to-end
5 5
5 -5
10 13
, 2
10 3
, 13
10 4
, 20
10 015
0,
− −
−
⋅ ×
+ ⋅
+ ⋅
+ ⋅
= = 33,9
× 10
-5
detik
4.5.2 Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet dengan Laju