Produksi Analisis Program Perjalanan 3 Wanita Di Trans TV

BAB II LANDASAN TEORI

A. Produksi

Tahap pelaksanaan produksi suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standart operation procedure SOP, seperti berikut: 1. Pra-produksi ide, perencanaan, dan persiapan. 2. Produksi pelaksanaan. 3. Pasca produksi penyelesaian dan penayangan. 11

1. Pra Produksi Perencanaan dan Persiapan

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagaian pekerjaan dan produksi yang di rencanakan sudah beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian seperti berikut: a. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta 11 Sutisno P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan: Skenario Televisi dan Radio, Jakarta: PT Grasindo: 1993. Cet ke-1, h. 44 - 46 penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskahsesudah riset. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja time schedule, penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat dan secara hati-hati dan teliti. c. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik di selesaikan menurut jangka waktu kerja time schedule yang sudah ditetapkan. Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang yang begitu percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal- hal yang sifatnya pemikiran diatas kertas. Dalam produksi program televisi, hal itu dapat berakibat kegagalan. 12

2. Produksi

Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaa produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba 12 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Yogyakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997, cet. Ke-1 h. 20 mewujudkan apa yang di rencanakan dalam kertas dan tulisan shooting scripti menjadi gambar susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shot yang akan diambil didalam adengan scene. Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shot dan time code pada akhir pengambilan adegan. Kode waktu time code adalah nomor pada pita. Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses editing. Biasanya hasil shooting dikontrol setiap malam di akhir shooting hari itu untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. Semua adegan didalam naskah selesai diambil, maka hasil gambar asli original material or row footage dibuat catatannya loging untuk kemudian masuk dalam proses post production yaitu editing. 13

3. Pasca Produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama yaitu editing off line, editing on line, and mixing. a. Editing Off Line 13 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Yogyakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997, cet. Ke-1 h. 20 Setelah shooting selesai, script boy or girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di dalam logging time code nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar dan hasil pengambilan setiap shot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing off line dengan copy video VHS supaya lebih murah sesuai dengan gagasan yang ada dalam synopsis dan treatment. Sesudah hasil editing off line dirasa pas dan memuaskan barulah editing script. Naskah editing ini sudah di lengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Didalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor. Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat edting on line. Kaset VHS hasil editing off line dipergunakan sebagai pedoman oleh editor. b. Editing On Line Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan scene dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap, proses berlanjut denga mixing 14 c. Mixing 14 Ibid, h. 22-24 Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga sudah direkam. Dimasukkan kedalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect , suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagaian yang penting dalam post production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview tak ada lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan. Penayangan program di stasiun televisi di batasi oleh frame waktu. Oleh karena itu, dalam screeting hal ini juga perlu diperhatikan. Apabila program ternyata melebihi frame waktu yang disediakan, harus dipotong di tempat yang tidak mengganggu kontinuitas program. 15

C. Evaluasi Program Televisi