Kesetimbangan Energi PERHITUNGAN TERMODINAMIKA

Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. Keadaan titik 10 kondisi ideal : P 10 = 0,1 bar h f = 191,83 kJkg dan h fg = 2392,8 kJkg X kualitas uap = 0,83 Maka : h 10 = h f + x . h fg = 191,83 + 0,83 x 2392,8 kJkg = 2177,854 kJkg Keadaan titik 10 ′ kondisi aktual : P 10 ′ = 0,1 bar T = 85 T = 10 5 10 5 h h h h − − h 10 ′ = h 5 ′ – [ T . h 5 ′ – h 10 ] = 2836,86 kJkg – [ 0,85 . 2836,86 – 2177,854 kJkg ] = 2276,7 kJkg

3.3. Kesetimbangan Energi

Laju aliran massa uap dapat diperoleh dari hukum kesetimbangan kalor, di mana : Q uap = Q gas 3.3.1. Kesetimbangan energi pada sistem uap tekanan tinggi HP Q uap = Q gas u m . h 9 – h 7 = g m . h a – h c Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. a c 9 8 7 HP eva HP sup b Gambar 3.4. Diagram Analisa Kesetimbangan Energi pada Uap Tekanan Tinggi Keterangan gambar 3.4. : a = gas buang masuk HP superheater c = gas buang melewati HP evaporator Titik 7 – 8 = Kondisi pada HP evaporator Titik 8 – 9 = Kondisi pada HP superheater Kondisi titik c gas buang melewati HP evaporator : T c = T 8 + 35 o C = 287,35 + 35 o C = 322,35 o C h c = 323,86 kJkg h enthalpi gas buang diambil dari tabel sifat – sifat udara atau dapat diperoleh pada kalkulator sifat gas buang di www.hrsgdesign.co dengan memasukkan temperatur yang diperoleh dari hasil perencanaan dan massa kandungan gas buang dalam dari hasil survei yaitu : m N 2 = 72,442 O 2 = 15,175 CO 2 = 5,337 H 2 O = 5,833 AR = 1,211 SO 2 = - Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. Kondisi titik a gas buang masuk melewati superheater : T a = 565,7 o C h a = 596,36 kJkg Maka laju aliran uap tekanan tinggi HP dapat diperoleh sebesar : u m . = 7 9 . h h h h m c a − − = kg kJ kg kJ s kg 79 , 1274 212 , 3554 86 , 323 36 , 596 9 , 565 − − = 67,65 kgs a. HP superheater Uap panas lanjut yang dihasilkan HP superheater, yaitu pada tekanan 71,57 bar dan temperatur 530,7 o C. Maka kalor yang diserap pada HP superheater adalah : Q uap = u m . h 9 – h 8 = 67,65 kgs . 3554,212 – 2769,88 kJkg = 53060,06 kJs = 53060,06 kW Dengan demikian jumlah kalor yang harus disediakan gas buang Q gas adalah sebesar 53060,06 kW. Q gas = g m . h in – h out 53060,06 kW = 565,9 kgs . 596,36 kJkg – h out h out = 502,59 kJkg T out = 483,36 o C Maka temperatur gas buang keluar HP superheater adalah 483,36 o C dan gas buang akan masuk ke HP evaporator. Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. b. HP evaporator Pada tekanan 71,57 bar, dari tabel sifat uap jenuh diperoleh temperatur air mendidih pada 287,32 o C. Air akan mengalami penguapan pada HP evaporator. Besarnya kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan air adalah : Q uap = u m . h 8 – h 7 = 67,65 kgs . 2769,88 – 1274,79 kJkg = 101142,83 kW Dengan demikian jumlah kalor yang harus disediakan gas buang Q gas adalah sebesar 101142,83 kW. Q gas = g m . h in – h out 101142,83 kW = 565,9 kgs . 502,59 kJkg – h out h out = 323,86 kJkg T out = 322,34 o C Maka temperatur gas buang keluar HP evaporator adalah 322,34 o C dan gas buang akan masuk ke HP ekonomiser. c. HP ekonomiser Air yang masuk ke HP ekonomiser adalah air yang telah dipanaskan dari pemanas awal kondensat condensate preheater atau CPH kemudian dipompakan hingga tekanan 71,57 bar kemudian dipanaskan di HP ekonomiser hingga suhu 287,35 o C. Jumlah kalor yang dibutuhkan yaitu : Q uap = u m . h 7 – h 6 = 67,65 kgs . 1274,79 – 659,97 kJkg = 41592,573 kW Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. Dengan demikian jumlah kalor yang harus disediakan gas buang Q gas adalah sebesar 41592,573 kW. Q gas = g m . h in – h out 41592,573 kW = 565,9 kgs . 323,86 kJkg – h out h out = 250,35 kJkg T out = 254,47 o C Maka temperatur gas buang keluar HP ekonomiser adalah 254,47 o C dan gas buang akan masuk ke LP superheater. 3.3.2. Kesetimbangan energi pada sistem uap tekanan rendah LP Q uap = Q gas u m . h 5 – h 3 = g m . h d – h f d f 5 4 3 LP eva LP sup e Gambar 3.5. Diagram Analisa Kesetimbangan Energi pada Uap Tekanan Rendah Keterangan gambar 3.4. : d = gas buang masuk melewati LP superheater f = gas buang melewati LP evaporator Titik 3 – 4 = Kondisi pada LP evaporator Titik 4 – 5 = Kondisi pada LP superheater Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. Kondisi titik f gas buang melewati LP evaporator dengan pinch point yang diambil adalah 16,5 o C : T f = T 3 + 16,5 o C = 164,9 + 16,5 o C = 181,4 o C h f = 172,42 kJkg Kondisi titik d gas buang masuk LP superheater : T d = 254,47 o C h d = 250,35 kJkg Maka laju aliran uap tekanan rendah LP dapat diperoleh sebesar : u m . = 3 5 . h h h h m f d − − = kg kJ kg kJ s kg 22 , 697 24 , 2844 42 , 172 35 , 250 9 , 565 − − = 20,54 kgs a. LP superheater Uap panas lanjut yang dihasilkan LP superheater, yaitu pada tekanan 7 bar dan temperatur 200 o C. Maka kalor yang diserap pada LP superheater adalah : Q uap = u m . h 5 – h 4 = 20,54 kgs . 2844,224 – 2763,5 kJkg = 1658,07 kW Dengan demikian jumlah kalor yang harus disediakan gas buang Q gas adalah sebesar 1658,07 kW. Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. Q gas = g m . h in – h out 1658,07 kW = 565,9 kgs . 250,35 kJkg – h out h out = 247,95 kJkg T out = 252,24 o C Maka temperatur gas buang keluar LP superheater adalah 252,24 o C dan gas buang akan masuk ke LP evaporator. b. LP evaporator Pada tekanan 7 bar, dari tabel sifat uap jenuh diperoleh temperatur air mendidih pada 164,9 o C. Air akan mengalami penguapan pada LP evaporator. Besarnya kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan air adalah : Q uap = u m . h 4 – h 3 = 20,54 kgs . 2763,5 – 697,22 kJkg = 42441,39 kW Dengan demikian jumlah kalor yang harus disediakan gas buang Q gas adalah sebesar 42441,39 kW. Q gas = g m . h in – h out 42441,39 kW = 565,9 kgs . 247,95 kJkg – h out h out = 172,43 kJkg T out = 181,4 o C Maka temperatur gas buang keluar LP evaporator adalah 181,4 o C dan gas buang akan masuk ke pemanas awal kondensat condensate preheater atau CPH. Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. c. Condensate Preheater CPH Air yang masuk ke Condensate Preheater CPH adalah uap air buangan turbin uap yang telah dikondensasikan di kondensor kemudian air tersebut dipompakan hingga tekanan 7 bar kemudian dipanaskan di CPH hingga suhu 164,9 o C. Jumlah kalor yang dibutuhkan yaitu : Q uap = u m . h 3 – h 2 = 67,65 + 20,54 kgs x 697,22 – 192,527 kJkg = 44508,875 kW Dengan demikian jumlah kalor yang harus disediakan gas buang Q gas adalah sebesar 41077 kW. Q gas = g m . h in – h out 44508,875 kW = 565,9 kgs . 172,43 kJkg – h out h out = 93,778 kJkg T out = 107 o C Maka temperatur gas buang keluar CPH adalah 107 o C dan gas buang akan dibuang melalui cerobong. Rahmad Sugiharto : Perancangan Heat Recovery Steam Generator HRSG Dengan Sistem Tekanan Uap Dua Tingkat Kapasitas Daya Pembangkitan 77 MW, 2010. 1 2 3 4 8 9 5 10 S kJkg.K T o C 7 HP LP 6 a b c d e f g Gambar 3.6. Diagram Kesetimbangan Energi Uap dan Gas Buang

3.4. Spesifikasi HRSG yang Direncanakan