Jaminan Kredit Modal Kerja Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

II. Jaminan Kredit Modal Kerja

Sebagai salah satu syarat pemberian kredit modal kerja, maka PT. Bank Rakyat Indonesia meminta jaminan dari debitur. Jaminan yang diminta secara garis besar terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Jaminan utama, yaitu berupa harta kekayaan yang terdiri dari benda bergerak dan ataupun tidak bergerak dan atau hak sesuai dengan tujuan pembiayaan kredit modal kerja yang diberikan. Jaminan ini dapat berupa aktiva tetap maupun aktiva lancar milik debitur dan tidak termasuk milik pihak ketiga. Jaminan ini harus benar-benar dapat dikuasai serta diyakini kebenaran status pemiliknya. Jaminan utama dari kredit modal kerja, misalnya: kredit modal kerja untuk produksi barang adalah semua persediaan barang dan piutang dagang milik debitur, sesuai dengan tujuan pembiayaan kredit yang diberikan. 2. Jaminan tambahan, yaitu semua jaminan berupa barang atau hak yang dapat diterima sebagai tambahan dari jaminan utama. Jaminan tambahan ini dapat berupa aktiva tetap atau aktiva lancar, baik milik sendiri maupun milik pihak ketiga yang diserahkan untuk menjamin kredit modal kerja yang diberikan kepada debitur. Universitas Sumatera Utara

III. Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Unit Berastagi menerapkan serangkaian prosedur dalam mengelola dananya di bidang perkreditan untuk usaha memelihara dan meningkatkan probability dan safety saat melepaskan dananya. Hal ini diharapkan menjadi pedoman kerja, serta menjadi acuan dan motivator bagi pegawai dalam menjalankan tugas-tugasnya. Berikut ini merupakan gambar langkah-langkah prosedur pemberian kredit modal kerja yang dilakukan oleh BRI Unit Berastagi: Universitas Sumatera Utara Prosedur Pemberian Fasilitas Kredit Debitur Mantri Ka. Unit Teller Deskman Berkas Administrasi Kredit Formulir Permohonan Kredit Periksa agunan dan usaha Formulir Pemeriksaan Mengisi formulir pemeriksaan Formulir Pemeriksaan diberkaskan Verifikasi berkas dan persetujuan kredit Debitur datang Realisasi Kredit Pencairan dana Gambar 4.2 Skema Prosedur Pemberian Fasilitas Kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Unit Berastagi Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk. Unit Berastagi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa prosedur pemberian kredit modal kerja pada BRI Unit Berastagi adalah sebagai berikut:

1. Permohonan Kredit

Debitur mengajukan permohonan kredit secara tertulis. Setiap berkas-berkas permohonan kredit yang diajukan debitur biasanya berisikan hal-hal berikut ini: a. Memberikan pas photo berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 1 lembar, fotokopi KTP debitur suami istri jika sudah berkeluarga, Kartu Keluarga, Surat Tanda Terima Setoran STTS Pajak tahun berjalan, serta menunjukkan aslinya. b. Memberikan Surat Keterangan Berusaha, Surat Keterangan Berkelakuan Baik atas nama debitur yang dibuat oleh Kepala Desa. c. Memberikan surat asli agunan debitur. d. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan kredit yang disediakan oleh BRI secara benar dan lengkap oleh debitur yang bersangkutan. e. Memberikan nomor telepon atau handphone yang bisa dihubungi jika kredit sudah bisa dicairkan. Universitas Sumatera Utara

2. Penyelidikan dan Analisa Kredit

Sebagai tindak lanjut dari permohonan kredit tersebut, Kepala Unit menginstruksikan mantri untuk melakukan pengecekan lapangan guna mengetahui bagaimana keadaan calon debitur. Kegiatan penyelidikan ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur. b. Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan oleh debitur, baik data intern maupun data ekstern. c. Pemeriksaan atas kebenaran informasi harta dan kewajiban, serta laba yang diperoleh debitur pada saat pengajuan permohonan kredit. d. Penyusunan laporan yang diperlukan mengenai hasil-hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan. e. Pengisian formulir-formulir pemeriksaan yang ada di BRI sesuai dengan klasifikasi kredit yang akan diberikan. Berikut ini akan disajikan contoh laporan keuangan beserta analisa yang dilakukan oleh pihak bank dalam permohonan kredit modal kerja baru yang diisi pada formulir Model 70b KUPEDES, yaitu: Laporan Penilaian Sehubungan Dengan Permohonan Kredit Umum Pedesaan KUPEDES Serta Hasil Pemeriksaan Di Lapangan Universitas Sumatera Utara No. SKPP : 600307 Nama pemohon : Dasril SE Tanggal : 01Maret 2007 Alamat : Jl. PerwiraGg. gundaling NIPCIF : 2977 Status nasabah : baru I. Informasi Dasar - Besar pinjaman : Rp 30.000.000 - Jangka waktuu pinjaman : 24 bulanbulanan - Usaha pokok yang akan dibiayai : daging ayam potong - Alamat usaha : pusat pasar Berastagi - Bentuk usaha yang dijalankan : perorangan - Jumlah tenaga kerja : 3 orang - Informasi karakter ymp : baik II. Aspek Manajemen - Pendidikan : ymp tamatan S1 - Mulai usaha pengalaman usaha : sejak tahun 2001 - CatatanAdministrasi usaha : Ada, namun masih sederhana III. Aspek TeknisProduksi Peralatan usaha yang ada serta : kios tempat berusaha, timbangan, kondisinya kandang ayam, kalkulator, kompor, pisau, dengan kondisi baik. Universitas Sumatera Utara IV. Aspek Pemasaran - Daerah pemasaran : Berastagi sekitarnya - Kemungkinan perluasan : masih dapat diperluas pemasaran - Sistem pemasaran : tunai dan kredit V. Aspek Keuangan - Biaya yang dibutuhkan : Rp 54.136.250,- - Jumlah biaya sendiri : Rp 24.100.000,- - Jumlah kredit yang dibutuhkan : Rp 30.036.250,- - Perhitungan labarugi saat ini : U.D Potong Ayam Dasril Laporan LabaRugi Posisi Februari 2007 Pendapatan : Omzet penjualan Rp 58.700.000,- Pengeluaran : Harga pokok pembelian Rp 48.490.000 Upah tenaga kerja Rp 3.000.000 Listrik, telepon, air Rp 350.000 Pajakretribusi Rp 150.000 Bi. Rumah tangga Rp 2.500.000 Universitas Sumatera Utara Lain-lain Rp 2.000.000 Jumlah pengeluaran Rp 56. 490.000,- Jumlah laba Rp 2.210.000,- - Perkiraan Neraca per 01 Maret 2007: U.D Potong Ayam Dasril Laporan LabaRugi Posisi Februari 2007 Aktiva Lancar : Passiva : Kas Rp 1.000.000 hutang jk. pendek Rp 24.500.000 Piutang 39.500.000 hutang jk panjang - Persediaan barang 8.100.000 Jlh aktiva lancar Rp 48.600.000 Jumlah hutang Rp 24.500.000 Aktiva tetap : Modal : Tanahbangunan Rp 100.000.000 Modal sendiri Rp 124.100.000 Peralatan usaha - Lainnya - Jlh aktiva tetap Rp 100.000.000 Jumlah aktiva Rp 148.600.000 Jumlah passiva Rp 148.600.000 - Proyeksi perkiraan kenaikan omzet yang direncanakan : 15 - Berdasarkan proyeksi kenaikan omzet usaha di atas, maka : a. proyeksi laba rugi Rp 2.541.500,- b. proyeksi penjualan Rp 67.505.000,- Universitas Sumatera Utara c. proyeksi pengeluaran Rp 64.963.500,- repayment capacity RPC = 75 x proyeksi laba rugi = 75 x 2.541.500 = Rp 1.906.125 - Perhitungan yang diperlukan : a. Jumlah hari untuk menjual persediaan = persediaan barang Rp 8.100.000 x 30 hari = x 30 hari harga pokok pembelian Rp 48.490.000 = 5 hari b. Jumlah hari penjualan dalam piutang = piutang Rp 39.500.000 x 30 hari = = 20 hari penjualan Rp 58 700 000 c. Modal kerja yang mengendap secara terus-menerus = 25 25 x proyeksi pengeluaran = x Rp 64.963.000 30 30 = Rp 54.136.250 d. Modal kerja yang dimiliki saat ini = Jumlah aktiva lancar – hutang jangka pendek = Rp 48.600.000 – Rp 24.500.000 = Rp 24.100.000 e. Modal kerja yang dapat diberikan = c – d Rp 54.136.250 – Rp 24.100.000 = Rp 30.036.250 Dibulatkan menjadi Rp 30.000.000 Universitas Sumatera Utara - Jenis dan nilai agunan : tanah dan bangunan sesuai SHM No. 919 dan 920 kel. Gundaling I tgl 24-07-2002. an Dasril, SE. Jenis Agunan Nilai Likuiditas Tanah Rp 40.000.000 Bangunan Rp 35.000.000 Jumlah agunan Rp 75.000.000 Jika mantri menilai bahwa permohonan kredit modal kerja layak diproses lebih lanjut, maka formulir-formulir pemeriksaan yang telah diisi beserta kelengkapan data debitur lainnya diberikan kepada deskman untuk dilakukan pemberkasan sebagai tahap dokumentasi awal yaitu registrasi permohonan kredit.

3. Keputusan atas Permohonan Kredit

Setelah dilakukan penyelidikan dan analisa kredit serta dianggap telah memenuhi syarat, maka akan segera dilaporkan kepada kepala unit dalam bentuk berkas pinjaman yang tersusun di dalam map, untuk mengetahui apakah permohonan kredit tersebut akan disetujui atau tidak. Dalam hal ini, pejabat yang berwenang akan memberikan tiga keputusan atas permohonan kredit yang diajukan debitur, yaitu: a. Disetujui oleh bank. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini, bank mengabulkan sebagian atau keseluruhan permohonan kredit dari calon debitur atau debitur. b. Dipertimbangkan lebih lanjut oleh bank. Dalam hal ini bank belum dapat memberikan jawaban yang pasti atas keputusan pimpinan dalam mempertimbangkan permohonan kredit yang diajukan debitur. c. Ditolak oleh bank. Dalam hal ini bank akan menolak permohonan kredit yang diajukan debitur karena mungkin tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan bank setelah dilakukan penyelidikan dan analisa kredit. Jika permohonan kredit disetujui, adapun pihak yang berwenang untuk memutuskan kredit adalah: a. Pinjaman sampai dengan Rp. 30 juta diputus oleh kepala unit. b. Pinjaman mulai dari Rp. 30 juta s.d. Rp. 50 juta diputus oleh Asisten Manager Bisnis Mikro. c. Pinjaman di atas Rp. 50 juta diputus oleh Pimpinan Cabang.

4. Negosiasi

Apabila pihak berwenang pemutus kredit telah menyetujui permohonan debitur maka akan dilakukan negosiasi antara bank dan pihak Universitas Sumatera Utara debitur. Negosiasi ini berisi tentang suatu permasalahan kredit yang terjadi antara pihak bank dengan pemohon dalam rangka mencapai kesepakatan mengenai jumlah kredit yang disetujui bank, serta kelengkapan dokumen yang masih harus dipenuhi debitur.

5. Realisasi Permohonan Kredit

Pada tahap realisasi kredit, deskman dan teller memiliki fungsi pengawasan yang sangat penting, yaitu: a. Deskman 1 Melakukan konfirmasi kepada debitur bahwa kredit disetujui dan memberikan jadwal realisasi kredit, 2 Pada saat nasabah datang, deskman mempersiapkan kelengkapan realisasi kredit, seperti: Surat Pengakuan Hutang SPH, model SU syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit, slip setoran biaya realisasi kredit biaya percetakan, legalisasi surat pengakuan hutang, biaya surat kuasa membebankan hak tanggungan jika pinjaman di atas Rp. 25 juta, biaya akta kuasa menjual jika pinjaman di atas Rp. 50 juta. Slip setoran dibuat rangkap 2 dua, untuk nasabah dan dokumentasi. Kuitansi pinjaman dibuat rangkap 3 tiga: nasabah, bukti kas, dan dokumentasi. Kemudian deskman Universitas Sumatera Utara memberikan penjelasan dan ditangatangani oleh debitur bahwasanya setuju atas isi SPH dan jumlah biaya yang harus dibayarkan. 3 Setelah proses penandatanganan, dilakukan proses entry data kredit debitur di sistem BRI BRInets untuk mendapatkan nomor rekening pinjaman pada user deskman. 4 Selanjutnya untuk proses pencairan kredit di teller, rekening pinjaman debitur harus diverifikasi akhir dan di-approve terlebih dahulu melalui sistem BRI BRInets dengan user mantri dan kepala unit beserta dengan penandatanganan kuitansi pinjaman oleh kepala unit. 5 Setelah rekening pinjaman di-approve dan ditandatangani oleh kepala unit, maka deskman harus mencetak data statis pinjaman debitur, kemudian mengecek kebenaran data tersebut. b. Teller 1 Melakukan pencairan kredit debitur dengan membandingkan antara kuitansi pinjaman dengan data yang muncul di sistem, apabila Universitas Sumatera Utara sudah sesuai, teller memvalidasi kuitansi tersebut secara rangkap 3 tiga. 2 Proses selanjutnya, teller melakukan perhitungan dan memberikan sejumlah uang sebesar kredit yang dicairkan kepada debitur beserta dengan kuitansi pinjaman untuk nasabah. Setelah proses pemberian sejumlah uang kepada debitur, maka proses realisasi permohonan kredit sudah selesai. 6. Dokumentasi Pada tahap ini disebut juga dokumentasi akhir, deskman melakukan penatausahaan terhadap berkas pinjaman. Adapun yang harus dilakukan deskman pada tahap ini: a. Melengkapi Register Surat Keterangan Permohonan Pinjaman SKPP b. Menyusun berkas pinjaman debitur c. Mempersiapkan SPH untuk dilegalisasikan ke notaris d. Menyimpan berkas pinjaman

IV. Pengawasan Pemberian Kredit Modal Kerja