2.1.2 Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktifitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan jasmani. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara keseluruhan.
Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, akan
tetapi juga aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual.
Tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori yaitu :
1 Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh
seseorang physical fitness, 2 Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna, 3 Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir
dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang penjas ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya
pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa. 4 Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri Adang Suherman 2000 : 22-23.
2.1.3 Pelaksanaan Pendidikan Jasmani
Bagan di bawah ini menunjukan cakupan tujuan ideal pendidikan jasmani yang pelaksanaanya dilandaskan pada pendekatan pengajaran yang berorientasi
pada taraf perkembangan dan pertumbuhan anak.
Gambar 1. Pelaksanaan penjasorkes di sekolah. Pengembangan domain psikomotor yang mencakup aspek kesegaran
jasmani dan perkembangan perseptual-motorik menegaskan bahwa upaya pendidikan jasmani berlangsung melalui gerak atau aktifitas jasmani sebagai
perantara untuk tujuan yang bersifat mendidik, dan sekaligus untuk tujuan yang bersifat pembentukan serta pembinaan keterampilan itu sendiri.
Kesegaran jasmani merupakan sebuah topik penting dari domain psikomotor yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologik organ
tubuh. Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah sistem misalnya, sistem
peredaran darah dan sistem pernafasan, sistem metabolisme.
Afektif
Konsep Diri
Intelegensia emosional watak
Penalaran pembuatan keputusan
Pengetahuan tentang penjas, olahraga dan kesehatan
Kesegaran jasmani
psikomotor Praktik pengajaran berorientasi
pada karakteristik perkembangan dan pertubuhan anak
Kognitif
Pendidikan Jasmani
Perseptual Motorik
Perkembangan perseptual-motorik terjadi melalui proses kemampuan seseorang untuk meneerima rangsang dari luar dan rangsang itu kemudian
diolah dan diprogram sampai kemudian tercipta respons berupa aksi yang selaras dengan rangsang. Dampak langsung dari aktifitas jasmani yang
merangsang kemampuan dan kecepatan proses persepsi dan aksi itu adalah perkembangan kepekaaan sistem saraf.
Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Aspek
kognitif dalam pendidikan jasmani tidak saja menyangkut pengusaan pengetahuan yang berkaitan dengan landasan ilmiah pendidikan jasmani dan
olahraga serta kegiatan pengisisan waktu luang, sama halnya pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan.
Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat
yang perlu dikembangkan, namun lebih, di antaranya adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainya seperti intelegensia emosional dan watak Rusli
Lutan 2000 : 4-6 .
2.1.4 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah