2.3.4 Tinjauan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Tembakan Penalti pada Hockey
Hockey merupakan olahraga yang membutuhkan kekuatan dan keakuratan pada saat melakukan pukulan. Diatas dijabarkan power lengan memberikan sumbangan
dalam kekuatan, kecepatan dan juga keakuratan dalam melakukan tembakan penalti. Akan tetapi dalam hockey kekuatan otot tungkai juga berpengaruh pada
saat melakukan gerakan push dan flick. Yaitu terhadap ketepatan arah jalannya bola. Selain itu, kekuatan otot tungkai berperan memperkuat kuda-kuda saat akan
melakukan tembakan penalti. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kekuatan otot tungkai terhadap keberhasilan melakukan tembakan penalti.
2.4 Kerangka Berfikir
Kemampuan Tembakan Penalti
Power Lengan Kekuatan
Tungkai Fleksibilitas
Pergelangan Tangan
Kekuatan Genggaman
Penentu cepat lambatnya laju
bola ke arah gawang
Memberikan kekuatan dalam
memegang stik Mengarahkan
bola ke sasaran gawang
Memberikan keseimbangan
kaki saat melakukan
kuda-kuda
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Suharsimi Arikunto, 2006:71.
Berdasarkan pada landasan teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Power otot lengan, kekuatan genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai memberikan sumbangan terhadap kemampuan
tembakan penalti pada hockey. 2 Power otot lengan memberikan sumbangan terbesar dibanding kekuatan
genggaman, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan tembakan penalti pada hockey.
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mulai suatu penelitian, yaitu mengenai langkah
– langkah yang ditempuh sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penelitian. Untuk mengurangi dan menghindari kesalahan yang mungkin
terjadi diadakan pemisah tentang langkah – langkah untuk menentukan obyek
penelitian, antara lain :
3.1.1 Populasi
Populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah keseluruhan subyek penelitian 2006 : 130. Dan apabila seseorang tersebut ingin meneliti semua yang
ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Adapun populasi penelitian ini yang digunakan adalah anggota UKM Hockey
UNNES yang berjumlah 16 orang
3.1.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2006 : 131. Adapun sampel penelitian adalah Anggota UKM Hockey
UNNES. Maka untuk penelitian peneliti menggunakan teknik total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel. Hal ini berdasarkan pendapat Suharsimi
Arikunto 2006 : 134 yang mengatakan bahwa apabila subyek lebih dari 100 dapat diambil 10-15 atau 20-25. Akan tetapi apabila sampel kurang dari 100
lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,