UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 96% DAUN CERMAI (Phyllanthus acidus L) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH MENCIT HIPERURISEMIA

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

7.1. Latar Belakang

Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi purin yang secara alami ditemukan didalam aliran darah (Schwinghammer et al., 2009; Longe et al., 2002). Pembentukan asam urat dipengaruhi oleh suatu enzim xanthine oxidase yang dapat mengubah hypoxanthine menjadi xanthine dan selanjutnya menjadi asam urat (Tjay & Rahardja, 2008), terdapat dua istilah yang sering digunakan pada asam urat yaitu hyperurisemia dan gout.

Hiperurisemia merupakan kondisi asimtomatik yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi kadar asam urat yang lebih dari 7,0 mg/dl (Schwinghammer et al., 2009) yang disebabkan karena tubuh memproduksi asam urat terlalu banyak atau ginjal tidak efisien untuk melakukan penyaringan asam urat keluar dari darah dan mengekskresikannya melalui urin (Longe et al., 2002) dengan komplikasi akhir berupa tophi (deposito urat) (Schwinghammer et al., 2009) sedangkan gout merupakan penyakit metabolik yang dihasilkan oleh hiperurisemia (Lullmann et al., 2005). Kebanyakan pasien hiperurisemia yang disertai gout timbul karena terjadinya penurunan ekskresi asam urat (underexcretion) (Brunton et al., 2006) yang ditandai dengan ekskresi asam urat kurang dari 600 mg setiap 24 jam (Burns et al., 2008; Schwinghammer et al., 2009).

Pada pasien gout sekitar 10% sampai 25% mengalami komplikasi berupa nefrolitiasis asam urat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasien nefrolitiasis asam urat diantaranya ekskresi urin yang berlebihan, keasaman pada urin dan urin dengan konsentrasi yang pekat (Schwinghammer et al., 2009). Pada kasus yang berat, batu asam urat juga dapat menyebabkan neprophaty dan gagal ginjal (Burns et al., 2008).

Terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk gout adalah dengan cara modifikasi terhadap gaya hidup yaitu memberikan saran kepada pasien untuk menurunkan berat badan, menghentikan konsumsi alkohol dan diet rendah purin (Dincer et al., 2002; Murugaiyah, 2008). Selain itu pasien dianjurkan untuk


(2)

2

banyak minum air putih (minimal 2 liter sehari), membatasi asupan alkohol (bir), menghindari stress fisik dan mental dan menghentikan penggunaan diuretika golongan tiazid (Tjay & Rahardja, 2007).

Pada terapi farmakologi gout dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi serangan akut menggunakan obat golongan NSAIDs, kolkisin dan kortikosteroid dan terapi untuk gout kronis yang berfungsi menurunkan produksi asam urat menggunakan allopurinol dan obat golongan urikosurik seperti probenecid dan benzobromarone (Lullmann et al., 2005; Burns et al., 2008). Pada dasarnya terapi farmakologi gout memiliki beberapa efek samping yang serius, sehingga banyak usaha yang dilakukan untuk menemukan alternatif yang lebih aman dari obat-obatan tersebut terutama sumber-sumber yang berasal dari alam (Haidari et al., 2008).

Sebagai alternatif pengobatan asam urat adalah menggunakan pengobatan tradisional dengan cara memanfaatkan tanaman asli Indonesia yang digunakan untuk terapi hiperurisemia diantaranya adalah daun sidaguri (Sida rhombifolia L) yang ekstrak flavonoidnya dapat menginhibisi sampai 55% dikarenakan adanya kandungan alkaloid rhombiffolina sebagai penghambat enzim xanthine oxidase (Iswantini et al., 2009), daun seledri (Apium graveolens L) dengan daya menginhibisi 85.44% enzim xanthine oxidase (Iswantini et al., 2012), daun salam (Eugenia polyanta) yang mampu menurunkan kadar asam urat maksimal sebesar 112,75% (Ariyanti et al., 2007) serta kombinasi tempuyung dan meniran juga mempunyai aktivitas terhadap enzim xanthine osksidase (Wardani, 2008).

Tanaman asli Indonesia tersebut mempunyai indikasi untuk mengatasi asam urat dikarenakan adanya kandungan senyawa flavonoid yang cukup tinggi sehingga aman digunakan dan mudah diperoleh untuk pencegahan pembentukan asam urat dalam tubuh. Penelitian lain juga mengatakan bahwa flavonoid memiliki multi bioaktivitas seperti antihiperurisemia, antiinflamasi dan aktivitas antioksidan dengan cara menangkap radikal superoxide (Zhang et al., 2007; Cos et al., 1998). Flavonoid seperti quercetin, quercetin-4’-glucoside dan quercetin-3,

4’-diglucoside dalam bawang putih dilaporkan mampu menghambat xanthin oxidase (Haidari et al., 2008). Kemudian, flavonoid seperti antosianin, chlorogenic acid, asam galat, p-coumaric acis dan quercetin dari tumbuhan Tart


(3)

3

cherry (Prunus cerasus) juga mampu menurunkan kadar asam urat (Haidari et al., 2009). Wardani (2008) juga menyatakan bahwa tanaman meniran (Phyllanthus niruri. L) merupakan tanaman obat yang mempunyai efektifitas sebagai anti hiperurisemia sebesar 53,73% dalam 0,004 gram ekstrak kental.

Berdasarkan pendekatan secara kemotaksonomi, tanaman dari famili yang sama biasanya mensisntesis senyawa yang sama dikarenakan adanya persamaan kelas enzim dan juga adanya persamaan jalur biosintesis (Kang et al., 2013), sehingga tanaman yang mempunyai famili yang sama kemungkinan besar mempunyai kandungan zat dan mempunyai aktivitas yang sama juga.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Tang & Sekaran (2011) menyatakan bahwa ekstrak genus Phyllanthus dilaporkan mempunyai efek farmakologi seperti aktivitas antivirus hepatitis B, aktivitas antibakteri, anti hepatotoksik dan sifat hipoglikemia sedangkan kandungan flavonoid dalam ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L) sendiri dapat menginhibisi enzim xanthine oxidase yang berperan pada jalur pembentukan asam urat dikarenakan adanya kandungan flavonoid seperti quersetin, rutin dan leukodelfinidin (Wardani, 2008). Oleh karena meniran (Phyllanthus niruri L) dan cermai (Phyllanthus acidus L) mempunyai genus yang sama yaitu Phyllanthus, maka diduga cermai (Phyllanthus acidus L) juga mempunyai aktivitas sebagai anti hiperurisemia seperti halnya meniran (Phyllanthus niruri L).

1.2. Rumusan Masalah

Apakah ekstrak etanol 96% cermai (Phyllanthus acidus L) mempunyai aktivitas menurunkan kadar asam urat dalam darah pada mencit hiperurisemia?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Menentukan aktivitas penurunan kadar asam urat darah mencit hiperurisemia dari ekstrak etanol 96% (Phyllanthus acidus L)

2. Menentukan dosis yang efektif dalam darah pada mencit hiperurisemia dari ekstrak etanol 96% cermai (Phyllanthus acidus L)


(4)

4 1.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pendekatan kemotaksonomi, ekstrak daun cermai (Phyllanthus acidus L) diharapkan mempunyai aktivitas menurunkan kadar asam urat dalam darah mencit hiperurisemia.

1.5. Manfaat Penelitian

Diperolehnya suatu tumbuhan obat Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan obat tradisional yang berkhasiat sebagai antihiperurisemia yang aman dan potensial, yaitu ekstrak etanol 96% cermai (Phyllanthus acidus L).


(5)

SKRIPSI

TITI

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 96% DAUN

CERMAI

(Phyllanthus acidus L)

TERHADAP

PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH

MENCIT HIPERURISEMIA

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(6)

ii

Lembar Pengesahan

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 96% DAUN

CERMAI (

Phyllanthus acidus L

) TERHADAP

PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH

MENCIT HIPERURISEMIA

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang 2014

Oleh

TITI NIM : 09040091

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc.,Apt


(7)

iii

Lembar Pengujian

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 96% DAUN

CERMAI (

Phyllanthus acidus L

) TERHADAP

PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH

MENCIT HIPERURISEMIA

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 25 Maret 2014

Oleh: Titi 09040091

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc.,Apt

NIP UMM: 11407040448 NIP UMM: 11413110522

Penguji III Penguji IV

Siti Rofida, S,Si, M.farm. Apt Arina Swastika Maulita, S.farm. Apt


(8)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Cermai (Phyllanthus acidus L) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit Hiperurisemia

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar serjana farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran selam aproses pengerjaan tugas akhir ini

2. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku pembimbing I yang bersedia mendengar keluh-kesah peneliti, dengan sabar membimbing, memberi saran, memberikan nasehat yang sangat berguna untuk penulis, juga dorongan semangat selama penelitian hingga tersusunya tugas akhir ini

3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc., Apt selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing, memberi saran dan masukan, juga semangat selama penelitian hingga tersusunnya tugas akhir ini

4. Ibu Siti Rofida, S.Si, M.Farm., Apt dan Ibu Arina Swastika Maulit, S.Farm.,Apt selaku penguji yang telah memberikan saran dan memberikan masukan selama peneliti menyelesaikan tugas skripsi

5. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program sarjana

6. Ketua Program Studi Farmasi Ibu Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc., Apt yang dengan senantiasa dan sabar memberikan bimbingan dan semangat untuk menjadi lebih baik lagi dalam menimba ilmu


(9)

v

7. Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Desy Andari , yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium

8. Ibu Siti Rofida, S.Si, M.Farm., Apt selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama masa pendidikan

9. Ayahanda dan ibunda, terima kasih atas segala dukungan moral, materil serta doa yang sangat berarti buat ananda selama ini

10. Mas Riky dan Wulan, terima kasih atas doa, motivasi, perhatiannya yang banyak membantu selama proses penelitian ini berlangsung

11. Mas Miftah selaku laboran, terima kasih atas semua bantuan waktu dan tenaga selama penyelesaian tugas akhir ini

12. Teman-teman seperjuangan, terima kasih telah memberi semangat dan dukungan khususnya Myrna, Fitri arini, Ilma, mba Icis, Novita (opiet), Getar danuramanda, kak yheyhen, kak Peby, Eky, terima kasih atas segala kebersamaan dikala suka dan duka, dan saling memberi semangat dikala putus asa, menemani dan saling membantu satu sama lain selama ini

13. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang 2009, tempat bertukar pikiran dan candaan, semoga kita semua menjadi calon apoteker terbaik di masyarakat

14. Semua pihak yang telah memberi bantuan kepada peneliti langsung maupun tidak langsungdalam menyelesaikan tugas akhir ini

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat diharapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umunya.

Malang, 25 Maret 2014


(10)

vi

RINGKASAN

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Cermai (

Phyllanthus

acidus L

) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit

Hiperurisemia

Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi purin yang secara alami ditemukan didalam aliran darah (Schwinghammer et al., 2009; Longe et al., 2002). Pembentukan asam urat dipengaruhi oleh suatu enzim xanthine oxidase yang dapat mengubah hypoxanthine menjadi xanthine dan selanjutnya menjadi asam urat (Tjay & Rahardja, 2008).

Hiperurisemia merupakan kondisi asimtomatik yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi kadar asam urat yang lebih dari 7,0 mg/dl (Schwinghammer et al., 2009) yang disebabkan karena tubuh memproduksi asam urat terlalu banyak atau ginjal tidak efisien untuk melakukan penyaringan asam urat keluar dari darah dan mengekskresikannya melalui urin (Longe et al., 2002), sedangkan gout merupakan penyakit metabolik yang dihasilkan oleh hiperurisemia (Lullmann et al., 2005). Kebanyakan pasien hiperurisemia yang disertai gout timbul karena terjadinya penurunan ekskresi asam urat (underexcretion) (Brunton et al., 2006) yang ditandai dengan ekskresi asam urat kurang dari 600 mg setiap 24 jam (Burns et al., 2008; Schwinghammer et al., 2009).

Terapi farmakologi gout dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi serangan akut menggunakan obat golongan NSAIDs, kolkisin dan kortikosteroid dan terapi untuk gout kronis yang berfungsi menurunkan produksi asam urat menggunakan allopurinol dan obat golongan urikosurik seperti probenecid dan benzobromarone (Lullmann et al., 2005; Burns et al., 2008).

Pada dasarnya terapi farmakologi gout memiliki beberapa efek samping yang serius, sehingga banyak usaha yang dilakukan untuk menemukan alternatif yang lebih aman dari obat-obatan tersebut terutama sumber-sumber yang berasal dari alam (Haidari et al., 2008). Kandungan flavonoid dalam ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L) sendiri dapat menginhibisi enzim xanthine oxidase yang berperan pada jalur pembentukan asam urat dikarenakan adanya kandungan flavonoid seperti quersetin, rutin dan leukodelfinidin (Wardani, 2008). Berdasarkan prinsip studi kemotaksonomi maka diduga cermai (Phyllanthus acidus L) juga mempunyai aktivitas sebagai anti hiperurisemia seperti halnya meniran (Phyllanthus niruri L).

Pada penelitian ini, mencit dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 3 kelompok variasi dosis dan 2 kelompok kontrol yaitu kontrol positif dan kontrol negatif dimana pada tiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok uji I (4 mg/20 g BB), kelompok uji II (16 mg/20 g BB) , dan kelompok uji III (64 mg/20 g BB) adalah kelompok variasi dosis, kelompok kontrol positif adalah kontrol pembanding yang diberikan allopurinol dengan dosis 0,26 mg/20 g BB , karena merupakan obat sintetik dengan waktu paruh (1-2 jam) yang umum digunakan untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita gout. Allopurinol dapat menurunkan kadar asam urat melalui mekanisme kerja urikostatik yaitu menghambat pembentukan asam urat, sehingga produksi asam urat yang


(11)

vii

dihasilkan berkurang, sedangkan kelompok kontrol negatif diberikan CMC-Na 0,5% untuk mengetahui peningkatan kadar asam urat darah mencit setelah diinduksi dengan kalium oksonat.

Pembuatan ekstrak etanol 96% daun cermai dilakukan dengan cara ekstraksi dingin, yaitu maserasi untuk mencegah rusaknya kandungan senyawa yang terkandung didalamnya, terutama senyawa flavonoid yang tidak tahan terhadap pemanasan tinggi. Pelarut etanol dipilih karena memiliki polaritas yang sama dengan flavonoid. Selain itu, pemilihan etanol 96% sebagai pelarut dikarenakan etanol 96% dapat menghasilkan ekstrak yang lebih kental dan lebih murni sehingga mempermudah proses identifikasi (Utami, 2012).

Sebelum dilakukan uji aktivitas terhadap ekstrak etanol 96% daun cermai (Phyllanthus acidus L) , perlu dilakukan skrining fitokimia ekstrak yang bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak etanol 96% daun cermai. Berdasarkan hasil skrining fitokimia yang dilakukan, ekstrak etanol 96% daun cermai memiliki kandungan senyawa berupa flavonoid. Hal ini menandakan bahwa daun cermai berpotensi sebagai penurun kadar asam urat melalui aktivitas flavonoid sebagai penghambat enzim xanthine oxidase.

Ekstrak etanol 96% dibuat dalam bentuk suspensi yang kemudian diberikan secara peroral pada mencit yang satu jam sebelumnya telah diinduksi kalium oksonat 7 mg/20 g BB secara intraperitoneal. Sedangkan pengambilan sampel darah pada hewan coba dilakukan pada manit ke-0 yaitu sebelum induksi kalium oksonat, menit ke-60 dan 120 setelah induksi kalium oksonat. Pengukuran kadar asam urat tersebut dilakukan dengan metode Easy touch GCU meter.

Data kadar asam urat yang didapat, kemudian dianalisis secara statistik. Data tersebut sebelumnya diuji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov untuk melihat apakah tiap kelompok terditribusi normal atau tidak. Hasil menunjukkan bahwa data kadar asam urat mencit pada tiap kelompok terdistribusi normal yang ditandai dengan nilai signifikan yang > 0,05.

Hasil uji Homogenitas Varians menurut Levene’s dilakukan untuk

mengetahui kesamaan varian dari data kadar asam urat mencit pada tiap kelompok. Hasil menunjukkan nilai signifikan adalah 0.080 yang berarti data kadar asam urat mencit di tiap kelompok bervariasi homogen karena didapatkan nilai signifikasi yang > 0,05.

Data hasil pengukuran kadar asam urat (Tabel V.4) yang didapatkan dari masing-masing kelompok uji selanjutnya diuji menggunakan metode ANOVA One way pada tabel V.4, diketahui bahwa didapat harga Significant figure sebesar 0,000 (α< 0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok uji. Selanjutnya untuk melihat perbedaan yang bermakna dari setiap kelompok pengujian dilanjutkan dengan uji post hoc test HSD.

Hasil pengujian post hoc menggunakan HSD (Honestly Significant Difference) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol positif dan kontrol negatif dengan angka signifikasi 0,000 (α< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat. Kelompok uji yaitu kelompok uji I (dosis 4 mg/20 g BB) terdapat perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif dan kontrol negatif, sehingga dapat disimpulkan kelompok uji I mempunyai aktivitas penurunan kadar asam urat tetapi tetapi efektifitasnya tidak seperti hal nya kontrol positif sedangkan kelompok uji II (16 mg/20 g BB) dan kelompok uji III (64 mg/20 g BB) tidak terdapat perbedaan yang


(12)

viii

bermakna terhadap kontrol positif tetapi terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kontrol negatif, hal ini menunjukkan bahwa kelompok uji II dan kelompok uji III mempunyai aktivitas penurunan kadar asam urat.

Efektifitas penurunan kadar asam urat pada kelompok kontrol positif (allopurinol) mempunyai kemampuan urat terbesar hingga 91,60%, sedangkan efektifitas kedua dimiliki oleh kelompok uji III sebesar 75,23% selanjutnya kelompok uji II sebesar 70,73% dan kelompok uji I sebesar 34,67% . Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa kelompok uji I memiliki nilai efektifitas rendah dalam menurunkan kadar asam urat. Hal ini mungkin terjadi karena dosis yang diberikan terlalu kecil sehingga senyawa aktif yang diduga berkhasiat, belum cukup menurunkan kadar asam urat dalam darah mencit. sehingga dapat disimpulkam bahwa antara kelompok uji yang paling baik menurunkan kadar asam urat adalah kelompok uji II kemudian diikuti kelompok uji III.


(13)

ix

ABSTRACT

Activity of 96% Ethanol Extract of Cermai (

Phyllanthus acidus L

)

Leaves On Decreasing Uric Acid Blood Levels in Hyperuricemic

Mice

Cermai (Phyllanthus acidus L) were the plants that have same family with meniran (Phyllanthus niruri L) is Phyllanthus sp. Based on chemotaxonomic, the plants of the same family usually sinthesize compounds of similar classes due to the presence of similar classes of enzymes and hence similar biosynthetic pathways. As it is known that meniran a plants empirically used for decreasing uric acid levels. Hence the aim of this study was to determine the activity of 96% ethanolic extract of cermai leaves observed by decrease of blood uric acid levels of hyperuricemic mice such as meniran of plants. Phytochemical screening of

96% ethanolic extrract of cermai leaves showed that it’s contain flavonoid

compounds that have activity reduce uric acid levels by inhibiting xanthine oxidase enzymes as a cause hyperuricemic. Twenty five male white mice of Balb/c strain weight 20-30 grams were non-randomly divided into five groups, the positive control groups (Allopurinol 0,26 mg/20 g BB), the negative control groups (CMC-Na 0,5% 0,5 ml/30 g BB) and the three goups of test substance fed 96% ethanolic extract of cermai leaves with dose 4 mg/20 g BB, 16 mg/20 g BB and 64 mg/20 g BB. Hyperuricemic condition in all groups induced by potassium oxonatte 7 mg/20 g BB of mice via intraperitoneal. The examination decrease of uric acid in blood activity had been carried out by experimental method using the tool of measuring (Easy touch) to mice. The result showed that 96% ethanolic extract of cermai leaves can reduce uric acid levels of mice (α<0,05) with effectiveness of 70,73 % for dose 16 mg/20 g BB and 75,23 % for dose 64 mg/20 g BB.


(14)

x

ABSTRAK

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Cermai (

Phyllanthus

acidus L

) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit

Hiperurisemia

Cermai (Phyllanthus acidus L) adalah tanaman yang mempunyai persamaan famili dengan meniran (Phyllanthus niruri L) yaitu Phyllanthus sp. Berdasarkan studi kemotaksonomi, tanaman dari famili yang sama biasanya mensintesis senyawa yang sama diakarenakan adanya persamaan kelas enzim dan juga adanya persamaan jalur biosintesis. Seperti yang kita ketahui bahwa meniran merupakan tanaman yang secara empiris telah digunakan untuk menurunkan kadar asam urat. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pemberian ekstrak etanol 96% daun cermai terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit hiperurisemia seperti halnya tanaman meniran. Skrining fitokimia ekstrak etanol 96% daun cermai menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid yang mempunyai aktivitas menurunkan kadar asam urat darah dengan cara menginhibisi enzim xanthine oxidase sebagai penyebab hiperurisemia. Sebanyak 25 ekor mencit jantan galur Balb/c dengan berat 20-30 gram dibagi secara tidak acak kedalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol positif (Allopurinol 0,26 mg/20 g BB), kelompok kontrol negatif (CMC-Na 0,5% 0,5 ml/30 g BB) and 3 kelompok uji yang diberi ekstrak etanol 96% daun cermai dengan dosis berturut-turut yaitu 4 mg/20 g BB, 16 mg/20 g BB dan 64 mg/20 g BB. Kondisi hiperurisemia pada semua kelompok diinduksi kalium oksonat 7 mg/20 g BB secara intraperitoneal. Pengujian aktivitas penurunan kadar asam urat dalam darah dilakukan secara eksperimental menggunakan alat pengukur kadar asam urat (Easy touch) terhadap mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun cermai dapat menurunkan kadar asam urat mencit (α<0,05) dengan efektifitas penurunan kadar asam urat darah sebesar 70,73% untuk dosis 16 mg/20 g BB dan 75,23% untuk dosis 64 mg/20 g BB


(15)

xi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Asam Urat ... 5

2.1.1. Pembentukan Asam Urat ... 5

2.1.2. Degradasi Asam Urat ... 7

2.1.3. Ekskresi Asam Urat ... 7

2.2. Hiperurisemia ... 8

2.3. Terapi ... 8

2.3.1. Terapi Serangan Akut ... 9

2.3.2. Terapi Penurunan Kadar Asam Urat ... 10

2.4. Phyllanthus acidus L ... 13

2.4.1. Klasifikasi Tumbuhan ... 13

2.4.2. Nama Daerah dari Phyllanthus acidus L ... 13

2.4.3. Deskripsi Tumbuhan ... 14

2.4.4. Kandungan Utama ... 14

2.4.5. Khasiat Tumbuhan ... 15

2.5. Senyawa Yang Mempunyai Aktivitas Sebagai Anti Hiperurisemia ... 16


(16)

xii

2.5.1. Alkaloid ... 16

2.5.2. Flavonoid ... 17

2.6. Kemotaksonomi ... 20

2.7. Kalium Oksonat ... 20

2.8. Easy Touch® Uric Acid Meter ... 21

2.8.1. Spesifikasi Easy Touch® Uric Acid Meter ... 21

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 22

3.1. Uraian Kerangka Konseptual ... 22

3.2. Skema Kerangka Konseptual ... 24

BAB IV METODE PENELITIAN ... 25

4.1. Waktu dan Tempat Penelitian ... . 25

4.2. Alat Penelitian ... 25

4.3. Bahan Penelitian ... 25

4.3.1. Bahan Uji ... 25

4.3.2. Bahan Kimia ... 25

4.3.3. Hewan Uji ... 25

4.4. Skema Penelitian ... 26

4.5. Rancangan Penelitian ... . 27

4.5.1. Desain Penelitian ... 27

4.5.2. Variabel Penelitian ... 27

4.5.3. Sampel Penelitian ... 27

4.5.4. Persiapan Hewan Uji ... 28

4.5.5. Persiapan Ekstrak Uji ... 28

4.5.6. Persiapan Induktor (Kalium Oksonat) ... 30

4.5.7. Persiapan Kontrol Positif (Allopurinol) ... 31

4.5.8. Persiapan Kontrol Negatif (CMC-Na 0,5 %) ... 33

4.6. Pelaksanaan Penelitian ... 33

4.6.1. Pengambilan Sampel Darah Mencit ... 34

4.6.2. Pengukuran Kadar Asam Urat Mencit ... 34

4.6.3. Efektifitas Penurunan Kadar Asam Urat ... 35

4.7. Analisis Data ... 35


(17)

xiii

5.1. Hasil Ekstraksi Simplisia Daun Cermai Kering ... 36

5.2. Hasil Skrining Fitokimia ... 36

5.2.1. Uji Flavonoid ... 36

5.3. Data Hasil Pengukuran Kadar Asam Urat ... 37

5.4. Analisis Data Hasil Penelitian ... 40

BAB VI PEMBAHASAN ... 42

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

7.1. Kesimpulan ... 49

7.2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... . 50


(18)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1. Flavonoid yang dapat menginhibisi enzim xanthine oxidase ... 19

II.2. Pendekatan kemotaksonomi ... 20

IV.1. Perlakuan Hewan Coba Pada Pelaksanaan Penelitian ... 34

V.1. Hasil Ekstraksi Simplisia Daun Cermai Kering ... 36

V.2. Organoleptik Ekstrak Kental Daun Cemai ... 36

V.3. Hasil Skrining Fitokimia Uji Flavonoid ... 37

V.4. Hasil Pengukuran Kadar Kadar Asam Urat dari Masing-Masing Kelompok ... 38

V.5. Efektifitas Penurunan Kadar Asam Urat ... 39

V.6. Hasil Analisis Data ANOVA One Way ... 40

V.7. Hasil Analisis Data HSD sebagai post hoc test ... 41


(19)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Asam urat ... . 5

2.2. Skema sintesis asam urat ... 6

2.3. Degradasi asam urat ... 7

2.4. Mekanisme allopurinol ... 10

2.5. Mekanisme rasburicase ... 12

2.6. Phyllanthus acidus L ... 13

2.7. Struktur umum flavonoid ... 17

2.8. Struktur umum flavonoid ... 18

2.9. Kalium oksonat ... 21

3.1. Skema kerangka konseptual ... 24

4.1. Skema penelitian ... 26

5.1. Ekstrak kental daun cermai ... 36

5.2. Hasil skrining fitokimia uji flavonoid ... 37


(20)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 55

2. Surat Pernyataan ... 56

3. Cermai (Phyllanthus acidus L) ... 57

4. Determinasi Tanaman Cermai (Phyllanthus acidus L) ... 58

5. Penentuan Dosis Ekstrak Etanol 96% Daun Cermai (Phyllanthus acidus L) ... 59

6. Tabel konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia ... 60

7. Volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada beberapa hewan uji ... 61

8. Konversi Dosis dan Pembuatan Larutan kalium oksonat ... 62

9. Konversi Dosis dan Pembuatan Suspensi Allopurinol ... 63

10. Perhitungan Dosis Kontrol Negatif (CMC-Na 0,5%) ... 64

11. Alat ukur Easy touch® ... 65

12. Persiapan Kelompok Kontrol dan Kelompok Uji ... 66

13. Uji Normalitas Kolmogorov-Sminov Terhadap Data Kadar Asam Urat ... 67

14. Uji Homogenitas (Levene’s Test) Terhadap Data Kadar Asam Urat 68

15. Uji Anova Two Way Terhadap Kadar Asam Urat Darah Mencit ... 69

16. Uji Post hoc LSD (Least Significant Difference) Terhadap Seluruh Kelompok ... 70

17. Kalium Oksonat ... 71

18. Induksi Kalium Oksonat Secara Intrperitoneal ... 72

19. Pemberian Ekstrak Uji Daun Cermai Secara Peroral ... 73


(21)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal., 2008. Analytical, Bioactivity and Stability Studies on Strobilanthes crispus L. Bremek and Sonchus arvensis L. Extracts. Malaysia: Tesis University of Sains.

Alldred, A., 2005. Gout Pharmacological management. Hospital Pharmacist, Vol. 12, pp. 395-400.

Ariyanti, R., Wahyuningtyas, N., Wahyuni, A.F., 2007. Pengaruh pemberian infusa daun salam (Eugenia polyantha wight) terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit putih jantan yang diinduksi dengan potassium oksonat, Pharmacon, Vol. 8 No. 2, pp. 56-63.

Astuti, D., 2011. Efek Antihiperurisemia Kombinasi Ekstrak Air Kelopak Rosella (Hibiscus sabdariffa L) dan Akar Tanaman Akar Kucing (Acalypha indica L) pada Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Kalium Oksonat. Depok: Skripsi Program Studi Ekstensi Farmasi.

Brunton, L.L., Lazo, J.S., Parker, K.L, 2006. Goodman & Gilman’s the

Pharmacological Basis of Therapeutics, 11th ed, New York: McGraw-Hill, pp. 53-73.

Burns, M.A., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M., Rotschafer, J.C., Dipiro, J.T., 2008. Pharmacotherapy Principles & Practice, America: McGraw-Hill., pp. 891-898.

Cammalleri, L. & Malaguarnera, M., 2007. Rasburicase represent a new tool for hyperuricemia in tumor lysis syndrome and gout. International Journal of Medical Sciene., Vol. 4 No. 2, pp.83-93.

Cheson, B.D & Dutcher, B.S., 2005. Managing malignancy-associated hyperuricemia with rasburicase. The Journal of Supportive Oncology, Vol. 3 No.2, pp.117-124.

Choi, H.K., Mount, D.B & Reginato, A.M., 2005. Review : Pathogenesis of gout, American College of Physicians. Annalas of Internal Medicine, Vol. 143 No.7, pp. 499-516.

Cos, P., Ying, L., Calomme, M., Hu, J.P., Cimanga, K., Poel, B.V., Pieters, L., Vlietinck, A.J., Berghe, D.V., 1998. Structure-activity relationship and classification of flavonoids as inhibitors of xanthine oxidase and superoxide scavengers. Journal National Product., Vol. 61, pp. 71-76.


(22)

xviii

Devi, S.S., & Paul, S.B., 2011. An Overview on Cicca acida (Phyllanthus acidus L). Bilogical and Environmental Sciences, Vol. 7 No. 1, pp. 156-160. Dincer, H.E., Dincer, A.P., Levinson, D.J., 2002. Asymptomatic hyperuricemia:

To treat or not to treat. Cleveland Clinic Journal of Medicine., Vol. 69 No. 8, pp. 594-608.

Feig, D.I., Mazzali, M., Kang, D.H., Nakagawa, T., Price, K., Kannelis, J., Johnson, R.J., 2006. Serum Uric Acid: A Risk Factor and a Target for Treatment ?. Journal America Soc Nephrol., Vol.17, pp. S69 – S73. Haidari, F., Rashidi, M.R., Keshavarz, S.A., Mahboob, S.A., Eshraghian, M.R.,

Shahi, M.M., 2008. Effect of onion on serum uric acid levels and hepatic xanthine dehydrogenase/xanthine oxidase activities in hyperuricemic rats. Pakistan journal of biological sciences., Vol. 11 No. 14, pp. 1784-2008.

Haidari, F., Shahi, M., Keshavarz, S.A., Rashidi, M.R., 2009. Inhibitory effects of tart cherry (Prunus cerasus) juice on xanthine oxidoreductase activity and its hypouricemic and antioxidant effects on rats. Mal. J. Nutr., Vol.15 No.1, pp. 53-64.

Harbone, J.B., 1987. Metode fitokimia penuntun cara modern menganalisis tumbuhan (terjemahan), 2nd ed, Bandung: Institue Teknologi Bandung. Hidayat, R., 2009. Gout dan Hiperurisemia, Divisi Reumatologi Departemen

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Vol. 22. No.1.

ITIS.gov, 2013. Integrated Taxonomic Information System, Phyllanthus acidusL(Skeels),http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt?search_topic=TS N&search_value=28366, Diakses tanggal 25 september 2013

Iswantini, D., Darusman, L.K., Hidayat, R., 2009. Indonesian sidaguri (Sida rhombifolia L) as antigout and inhibition kinetics of flavonoid crude extract on the activity of xanthine oxidase. Journal of biological sciences., Vol. 9 No. 5, pp. 504-508.

Iswantini, D., Nadinah., Darusman, D.K., Trivadila., 2012. Inhibition kinetics of Apium graveolens L ethanol extract and its fraction on the activity of xanthine oxidase and its active compound. Journal of biological sciences., Vol. 12 No.1, pp. 51-56.

Jin, M., Yang, F., Yang, I., Yin, Y., Luo, H.W., Yang, X.F., 2012. Uric acid, Hyperuricemia and vascular diseases. National Institutes of Health, Vol. 17, pp. 656-669.


(23)

xix

Kang, F.N., Lifongo,L.L., Mbaze, L.M., Ekwelle, N., Owono, L.C., Magnassan, E., Judson, P.N., Sippl, W., Efange S.M., 2013. Cameroonian medicinal plants: a bioactivity versus ethnobotanical survey and chemotaxonomic classification. Biomed Central Complementary and alternative medicine, Vol. 13 No.147, pp. 1-18.

Katzung, B.G., 2007. Basic & Clinical Pharmacology. Tenth Edition. United States.

Kurdi, A., 2010. Cara mengolah dan manfaatnya bagi kesehatan. Tanjung. Longe, J.L., Blanchfield, D.S., 2002. The Gale Encyclopedia of Medicine, Vol.

3, America: Gale Group, pp. 1476-1481.

Lullmann, H., Mohr, K., Hein, L., Bieger, D., 2005. Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed, America: Thieme, pp. 326-327.

Meena, M.C. & Patni, V., 2008. Isolation and Identification of Flavonoid

“Quercetin” from Citrullus colocynthis (Linn.) Schard. Asian journal., Vol. 22 No. 1, pp. 137-142.

Mo, S.F., Zhou, F., Lv, Y.Z., Hu, Q.H., Zhang, D.M., Kong, L.D., 2007. Hypouricemic action of selected flavonoids in mice: structure-activity relationships. Pharmaceutical society of japan, Vol. 30 No. 8, pp. 1551-1556.

Murugaiyah, L., 2008. Phytochemical, Pharmacological and Pharmacokinetic Studies of Phyllanthus niruri Linn. Lignans as Potential Antihyperuricemic Agents. Malaysia: Tesis University of Sains Malaysia.

Nagao, A., Ceki, M., Kobayashi, H., 1999. Inhibition of Xanthine Oxidase by Flavonoids. Biosci Biotechnol Biochem, vol. 63 no. 10, pp. 1787-1790. Nasrul, E., & Sofitri., 2012. Hiperurisemia pada Pra Diabetes. Jurnal Kesehatan

Andalas., Vol. 1, No. 2, pp. 86-91.

Nirmawati, K., 2010. Efek Ekstrak Daun Cermai (Phyllanthus acidus L) terhadap Kematian Larva Anopheles aconitus In vitro. Surakarta: Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Oliveira, E.P. & Burini, R.C., 2012. High plasma uric acid concentration: causes and consequences. Diabetology & Metabolic Syndrome Biomed Central, Vol. 4 No. 12, pp. 1-7.


(24)

xx

Pietta, P.G., 2000. Flavonoids as Antioxidants. Journal of natural products., Vol. 63 No. 7, pp. 1035-1042.

Pinheiro, P.F. & Justino, G.C., 2012. Structural Analysis of Flavonoids and Related Compounds – A Review of Spectroscopic Applications.

Rahmah, S.A., Suharti, Subandi, 2013. Uji Antibakteri dan Daya Inhibisi Ekstrak Kulit Manggis (Garcina mangostana L) Terhadap Aktivitas Xanthine Oxidase Yang Diisolasi dari Air Susu Sapi Segar.

Retnowati, K., 2009. Pengaruh Infusa Akar Tempuyung (Sonchus arvensis) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah.

Sangi, M., M.R.J. Runtuwene, H.E.I. Simbala, V.M.A. Makang, 2008. Analisa Fitokimia Tumbuhan Obat di Minahasa Utara. Chem.Prog. Vol. 1 No. 1, pp: 47-53

Schwinghammer, T.L., Wells, B.G., Dipiro, J.T., Dipiro, C.V., 2009.

Pharmacotherapy Handbook,7th ed, New York: McGraw Hill., pp. 1-8. Smith, R.G., 2009. The Diagnosis and Treatment of Gout, US Pharmacist. Vol.

34 No. 5, pp. 40-47.

Spanou, C., Veskoukis, A.S., Karasioti, T., Kontou, M., Angelis, A., Aligiannis, N., Skaltsounis, A.L., Kouretas, D., 2012. Flavonoid Glycosides Isolated from Unique Legume Plant Extracts as Novel Inhibitors of Xanthine Oxidase. Plos one, Vol. 7 No.3, pp. 1-7.

Sousa, M., Ousingsawat, J., Seitz, R., Puntheeranurak, S., Regalado, A., Scmidt, T., Jansakul, C., Amaral, M.G., Schreiber, R., Kunzelmann, K., 2007. An Extract from the Medicinal Plant Phyllanthus acidus L and Its Isolated Compounds Induce Airway Chloride Secretion: A Potential Tratment for Cystic Fibrosis. Molecular pharmacology, Vol. 71 No. 1 pp. 366-376. Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.P., Kusnandar.,

2008. ISO Farmakoterapi, Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Sweetman, S.C., 2009. Martindale 36 The Complete Drug Reference. London: The Pharmaceuetical Press.

Syukri, M., 2007. Asam urat dan hiperurisemia, Majalah Kedokteran Nusantara. Vol. 40 No. 1, pp. 52-56.

Tjay, T.H. & Rahardja, K., 2007. Obat-obat Penting: khasiat, penggunaan dan efek sampingnya, 6th ed, Elex Media Computindo, Jakarta: Gramedia.


(25)

xxi

Tang, Y.Q, Sakaran, S.D., 2011. Evaluation of Phylanthus, for its Anti-Cancer properties, Prostate cancer from Bench to Beside, pp. 305-320.

Usuda, N., Hayashi, S., Fujiwara, S., Noguchi, T., Nagata, T., Rao, M.S., Alvares, K., Reddy, J.K., Yeldandi, A.V., 1994. Uric acid degrading enzymes, urate oxidase and allantoinase, are associated with different subcellular organelles in frog liver and kidney. Journal of Cell Science., Vol. 107, pp. 1073-1081.

Utami, P.W., 2012. Efek Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb) Schlecter) terhadap Kadar Asam Urat Darah Tikus yang Dinduksi Kalium Oksonat. Depok: Skripsi Program Studi Farmasi.

Vogt, B., 2005. Urate oxidase (Rasburicase) for treatment of severe tophacceous gout. Nephrology Dialysis Transplantation, Vol. 20 No.2, pp. 431-433.

Wadekar, J., Sawant, R., Naik, R., Bankar, A., 2012. Anthelmintic and antibacterial potential of Sonchus arvensis leaves, International journal of pharmaceutical frontier research., Vol. 2 No. 2, pp. 50-55.

Watanabe, S., Kimura, Y., Shindo, K., Fukui, T., 2006. Effect of Human Placenta Extract on Potassium Oxonate- Induced Elevation of Blood Uric Acid Concentration. Journal of Health Science, Vol. 52 No. 6, pp. 738-742. Wardani, C.G., 2008. Potensi Ekstrak Tempuyung dan Meniran Sebagai Anti

Asam Urat: Aktivitas Inhibisinya Terhadap Xanthin Oksidase. Bogor:


(1)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 55

2. Surat Pernyataan ... 56

3. Cermai (Phyllanthus acidus L) ... 57

4. Determinasi Tanaman Cermai (Phyllanthus acidus L) ... 58

5. Penentuan Dosis Ekstrak Etanol 96% Daun Cermai (Phyllanthus acidus L) ... 59

6. Tabel konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia ... 60

7. Volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada beberapa hewan uji ... 61

8. Konversi Dosis dan Pembuatan Larutan kalium oksonat ... 62

9. Konversi Dosis dan Pembuatan Suspensi Allopurinol ... 63

10. Perhitungan Dosis Kontrol Negatif (CMC-Na 0,5%) ... 64

11. Alat ukur Easy touch® ... 65

12. Persiapan Kelompok Kontrol dan Kelompok Uji ... 66

13. Uji Normalitas Kolmogorov-Sminov Terhadap Data Kadar Asam Urat ... 67

14. Uji Homogenitas (Levene’s Test) Terhadap Data Kadar Asam Urat 68

15. Uji Anova Two Way Terhadap Kadar Asam Urat Darah Mencit ... 69

16. Uji Post hoc LSD (Least Significant Difference) Terhadap Seluruh Kelompok ... 70

17. Kalium Oksonat ... 71

18. Induksi Kalium Oksonat Secara Intrperitoneal ... 72

19. Pemberian Ekstrak Uji Daun Cermai Secara Peroral ... 73


(2)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal., 2008. Analytical, Bioactivity and Stability Studies on Strobilanthes crispus L. Bremek and Sonchus arvensis L. Extracts. Malaysia: Tesis University of Sains.

Alldred, A., 2005. Gout Pharmacological management. Hospital Pharmacist, Vol. 12, pp. 395-400.

Ariyanti, R., Wahyuningtyas, N., Wahyuni, A.F., 2007. Pengaruh pemberian infusa daun salam (Eugenia polyantha wight) terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit putih jantan yang diinduksi dengan potassium oksonat, Pharmacon, Vol. 8 No. 2, pp. 56-63.

Astuti, D., 2011. Efek Antihiperurisemia Kombinasi Ekstrak Air Kelopak Rosella (Hibiscus sabdariffa L) dan Akar Tanaman Akar Kucing (Acalypha indica L) pada Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Kalium Oksonat. Depok: Skripsi Program Studi Ekstensi Farmasi.

Brunton, L.L., Lazo, J.S., Parker, K.L, 2006. Goodman & Gilman’s the Pharmacological Basis of Therapeutics, 11th ed, New York: McGraw-Hill, pp. 53-73.

Burns, M.A., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M., Rotschafer, J.C., Dipiro, J.T., 2008. Pharmacotherapy Principles & Practice, America: McGraw-Hill., pp. 891-898.

Cammalleri, L. & Malaguarnera, M., 2007. Rasburicase represent a new tool for hyperuricemia in tumor lysis syndrome and gout. International Journal of Medical Sciene., Vol. 4 No. 2, pp.83-93.

Cheson, B.D & Dutcher, B.S., 2005. Managing malignancy-associated hyperuricemia with rasburicase. The Journal of Supportive Oncology, Vol. 3 No.2, pp.117-124.

Choi, H.K., Mount, D.B & Reginato, A.M., 2005. Review : Pathogenesis of gout, American College of Physicians. Annalas of Internal Medicine, Vol. 143 No.7, pp. 499-516.

Cos, P., Ying, L., Calomme, M., Hu, J.P., Cimanga, K., Poel, B.V., Pieters, L., Vlietinck, A.J., Berghe, D.V., 1998. Structure-activity relationship and classification of flavonoids as inhibitors of xanthine oxidase and superoxide scavengers. Journal National Product., Vol. 61, pp. 71-76.


(3)

xviii

Devi, S.S., & Paul, S.B., 2011. An Overview on Cicca acida (Phyllanthus acidus L). Bilogical and Environmental Sciences, Vol. 7 No. 1, pp. 156-160. Dincer, H.E., Dincer, A.P., Levinson, D.J., 2002. Asymptomatic hyperuricemia:

To treat or not to treat. Cleveland Clinic Journal of Medicine., Vol. 69 No. 8, pp. 594-608.

Feig, D.I., Mazzali, M., Kang, D.H., Nakagawa, T., Price, K., Kannelis, J., Johnson, R.J., 2006. Serum Uric Acid: A Risk Factor and a Target for Treatment ?. Journal America Soc Nephrol., Vol.17, pp. S69 – S73. Haidari, F., Rashidi, M.R., Keshavarz, S.A., Mahboob, S.A., Eshraghian, M.R.,

Shahi, M.M., 2008. Effect of onion on serum uric acid levels and hepatic xanthine dehydrogenase/xanthine oxidase activities in hyperuricemic rats. Pakistan journal of biological sciences., Vol. 11 No. 14, pp. 1784-2008.

Haidari, F., Shahi, M., Keshavarz, S.A., Rashidi, M.R., 2009. Inhibitory effects of tart cherry (Prunus cerasus) juice on xanthine oxidoreductase activity and its hypouricemic and antioxidant effects on rats. Mal. J. Nutr., Vol.15 No.1, pp. 53-64.

Harbone, J.B., 1987. Metode fitokimia penuntun cara modern menganalisis tumbuhan (terjemahan), 2nd ed, Bandung: Institue Teknologi Bandung. Hidayat, R., 2009. Gout dan Hiperurisemia, Divisi Reumatologi Departemen

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Vol. 22. No.1.

ITIS.gov, 2013. Integrated Taxonomic Information System, Phyllanthus acidusL(Skeels),http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt?search_topic=TS N&search_value=28366, Diakses tanggal 25 september 2013

Iswantini, D., Darusman, L.K., Hidayat, R., 2009. Indonesian sidaguri (Sida rhombifolia L) as antigout and inhibition kinetics of flavonoid crude extract on the activity of xanthine oxidase. Journal of biological sciences., Vol. 9 No. 5, pp. 504-508.

Iswantini, D., Nadinah., Darusman, D.K., Trivadila., 2012. Inhibition kinetics of Apium graveolens L ethanol extract and its fraction on the activity of xanthine oxidase and its active compound. Journal of biological sciences., Vol. 12 No.1, pp. 51-56.

Jin, M., Yang, F., Yang, I., Yin, Y., Luo, H.W., Yang, X.F., 2012. Uric acid, Hyperuricemia and vascular diseases. National Institutes of Health, Vol. 17, pp. 656-669.


(4)

xix

Kang, F.N., Lifongo,L.L., Mbaze, L.M., Ekwelle, N., Owono, L.C., Magnassan, E., Judson, P.N., Sippl, W., Efange S.M., 2013. Cameroonian medicinal plants: a bioactivity versus ethnobotanical survey and chemotaxonomic classification. Biomed Central Complementary and alternative medicine, Vol. 13 No.147, pp. 1-18.

Katzung, B.G., 2007. Basic & Clinical Pharmacology. Tenth Edition. United States.

Kurdi, A., 2010. Cara mengolah dan manfaatnya bagi kesehatan. Tanjung.

Longe, J.L., Blanchfield, D.S., 2002. The Gale Encyclopedia of Medicine, Vol. 3, America: Gale Group, pp. 1476-1481.

Lullmann, H., Mohr, K., Hein, L., Bieger, D., 2005. Color Atlas of Pharmacology, 3rd ed, America: Thieme, pp. 326-327.

Meena, M.C. & Patni, V., 2008. Isolation and Identification of Flavonoid

“Quercetin” from Citrullus colocynthis (Linn.) Schard. Asian journal., Vol. 22 No. 1, pp. 137-142.

Mo, S.F., Zhou, F., Lv, Y.Z., Hu, Q.H., Zhang, D.M., Kong, L.D., 2007. Hypouricemic action of selected flavonoids in mice: structure-activity relationships. Pharmaceutical society of japan, Vol. 30 No. 8, pp. 1551-1556.

Murugaiyah, L., 2008. Phytochemical, Pharmacological and Pharmacokinetic Studies of Phyllanthus niruri Linn. Lignans as Potential Antihyperuricemic Agents. Malaysia: Tesis University of Sains Malaysia.

Nagao, A., Ceki, M., Kobayashi, H., 1999. Inhibition of Xanthine Oxidase by Flavonoids. Biosci Biotechnol Biochem, vol. 63 no. 10, pp. 1787-1790.

Nasrul, E., & Sofitri., 2012. Hiperurisemia pada Pra Diabetes. Jurnal Kesehatan Andalas., Vol. 1, No. 2, pp. 86-91.

Nirmawati, K., 2010. Efek Ekstrak Daun Cermai (Phyllanthus acidus L) terhadap Kematian Larva Anopheles aconitus In vitro. Surakarta: Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Oliveira, E.P. & Burini, R.C., 2012. High plasma uric acid concentration: causes and consequences. Diabetology & Metabolic Syndrome Biomed Central, Vol. 4 No. 12, pp. 1-7.


(5)

xx

Pietta, P.G., 2000. Flavonoids as Antioxidants. Journal of natural products., Vol. 63 No. 7, pp. 1035-1042.

Pinheiro, P.F. & Justino, G.C., 2012. Structural Analysis of Flavonoids and Related Compounds – A Review of Spectroscopic Applications.

Rahmah, S.A., Suharti, Subandi, 2013. Uji Antibakteri dan Daya Inhibisi Ekstrak Kulit Manggis (Garcina mangostana L) Terhadap Aktivitas Xanthine Oxidase Yang Diisolasi dari Air Susu Sapi Segar.

Retnowati, K., 2009. Pengaruh Infusa Akar Tempuyung (Sonchus arvensis) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah.

Sangi, M., M.R.J. Runtuwene, H.E.I. Simbala, V.M.A. Makang, 2008. Analisa Fitokimia Tumbuhan Obat di Minahasa Utara. Chem.Prog. Vol. 1 No. 1, pp: 47-53

Schwinghammer, T.L., Wells, B.G., Dipiro, J.T., Dipiro, C.V., 2009. Pharmacotherapy Handbook, 7th ed, New York: McGraw Hill., pp. 1-8. Smith, R.G., 2009. The Diagnosis and Treatment of Gout, US Pharmacist. Vol.

34 No. 5, pp. 40-47.

Spanou, C., Veskoukis, A.S., Karasioti, T., Kontou, M., Angelis, A., Aligiannis, N., Skaltsounis, A.L., Kouretas, D., 2012. Flavonoid Glycosides Isolated from Unique Legume Plant Extracts as Novel Inhibitors of Xanthine Oxidase. Plos one, Vol. 7 No.3, pp. 1-7.

Sousa, M., Ousingsawat, J., Seitz, R., Puntheeranurak, S., Regalado, A., Scmidt, T., Jansakul, C., Amaral, M.G., Schreiber, R., Kunzelmann, K., 2007. An Extract from the Medicinal Plant Phyllanthus acidus L and Its Isolated Compounds Induce Airway Chloride Secretion: A Potential Tratment for Cystic Fibrosis. Molecular pharmacology, Vol. 71 No. 1 pp. 366-376.

Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.P., Kusnandar., 2008. ISO Farmakoterapi, Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Sweetman, S.C., 2009. Martindale 36 The Complete Drug Reference. London: The Pharmaceuetical Press.

Syukri, M., 2007. Asam urat dan hiperurisemia, Majalah Kedokteran Nusantara. Vol. 40 No. 1, pp. 52-56.

Tjay, T.H. & Rahardja, K., 2007. Obat-obat Penting: khasiat, penggunaan dan efek sampingnya, 6th ed, Elex Media Computindo, Jakarta: Gramedia.


(6)

xxi

Tang, Y.Q, Sakaran, S.D., 2011. Evaluation of Phylanthus, for its Anti-Cancer properties, Prostate cancer from Bench to Beside, pp. 305-320.

Usuda, N., Hayashi, S., Fujiwara, S., Noguchi, T., Nagata, T., Rao, M.S., Alvares, K., Reddy, J.K., Yeldandi, A.V., 1994. Uric acid degrading enzymes, urate oxidase and allantoinase, are associated with different subcellular organelles in frog liver and kidney. Journal of Cell Science., Vol. 107, pp. 1073-1081.

Utami, P.W., 2012. Efek Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb) Schlecter) terhadap Kadar Asam Urat Darah Tikus yang Dinduksi Kalium Oksonat. Depok: Skripsi Program Studi Farmasi.

Vogt, B., 2005. Urate oxidase (Rasburicase) for treatment of severe tophacceous gout. Nephrology Dialysis Transplantation, Vol. 20 No.2, pp. 431-433.

Wadekar, J., Sawant, R., Naik, R., Bankar, A., 2012. Anthelmintic and antibacterial potential of Sonchus arvensis leaves, International journal of pharmaceutical frontier research., Vol. 2 No. 2, pp. 50-55.

Watanabe, S., Kimura, Y., Shindo, K., Fukui, T., 2006. Effect of Human Placenta Extract on Potassium Oxonate- Induced Elevation of Blood Uric Acid Concentration. Journal of Health Science, Vol. 52 No. 6, pp. 738-742.

Wardani, C.G., 2008. Potensi Ekstrak Tempuyung dan Meniran Sebagai Anti Asam Urat: Aktivitas Inhibisinya Terhadap Xanthin Oksidase. Bogor: Skripsi Institut Pertanian Bogor.