b. Pengujian Berat Satuan Ijuk
Dari pemeriksaan barat satuan serat ijuk yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berat jenis serat ijuk 0,210. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada lampiran 6. Tabel 4.7. Data Pengujian Berat Satuan Ijuk
No Keterangan
Sampel 1
Volume piknometer V cm
3
1000 2
Berat piknometer W1 gram 111,50
3 Berat piknometer + ijuk W2 gram
321,45 0,210 gramcm
3
5. Genteng Beton
a. Pengujian Kuat Lentur
Pengujian beban lentur benda uji genteng beton dilakukan pada umur 28 hari dengan jumlah benda uji 3 buah untuk masing-masing
variabel penambahan serat ijuk dan pengurangan pasir 0; 2,5; 5 dan 7,5. Data hasil pengujian beban lentur genteng beton dapat
dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Pengujian Beban Lentur Genteng Beton Serat Ijuk
Campuran Pc : Ps
Persentase Benda
Uji Tebal
Genteng mm
Berat Genteng
gr Kuat
Lentur kg
Rata –
rata kg
Rata –
rata berat
kg
1 : 3 A1
10 4415
140 140,00
4410 A2
10 4410
135 A3
10 4405
145 2,5,
B1 10
4330 140
141,76 4327,67
B2 10
4325 145
B3 10
4328 140
5 C1
10 4225
145 143,33
4230 C2
10 4235
140 C3
10 4230
145
7,5 D1
10 4110
145 146,67
4110 D2
10 4105
150 D4
10 4115
145
Gambar 4.3. Grafik pengujian kuat lentur genteng beton serat ijuk
b. Pengujian Rembesan Air impermeabilitas
Pengujian rembesan air impermeabilitas benda uji genteng beton dilakukan pada umur 28 hari dengan jumlah benda uji 3 buah
untuk masing-masing variabel penambahan serat ijuk dan pengurangan pasir 0; 2,5; 5 dan 7,5. Data hasil pengujian rembesan air
impermeabilitas genteng beton dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Pengujian Impermeabilitas Genteng Beton Serat Ijuk.
Campuran Persentase
Genteng ke Benda Uji
Hasil
1 : 3 1
A1 Tidak rembes
2 A2
Tidak rembes 3
A3 Tidak rembes
2,5 1
B1 Tidak rembes
2 B2
Tidak rembes 3
B3 Tidak rembes
5 1
C1 Tidak rembes
2 C2
Tidak rembes 3
C3 Tidak rembes
140,00 141,67
143,33 146,67
136,00 138,00
140,00 142,00
144,00 146,00
148,00
0,00 2,50
5,00 7,50
Kuat L
entur kg
Persentase
7,5 1
D1 Tidak rembes
2 D2
Tidak rembes 3
D3 Tidak rembes
c. Pengujian Penyerapan Air porositas
Pengujian penyerapan air porositas benda uji genteng beton dilakukan pada umur 28 hari dengan jumlah benda uji 3 buah untuk
masing-masing variabel penambahan serat ijuk dan pengurangan pasir 0; 2,5; 5 dan 7,5. Data hasil pengujian penyerapan air
porositas genteng beton dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Pengujian Porositas Genteng Beton Serat Ijuk
Campuran Persentase
Genteng ke
Benda uji
Berat basah
kg Berat
kering oven kg
Porositas Rata-
rata
1 : 3 1
A1 4720
4415 6,91
7,14 2
A2 4725
4410 7,14
3 A3
4730 4405
7,38 2,5
1 B1
4680 4330
8,08 7,93
2 B2
4675 4325
8,09 3
B3 4658
4328 7,62
5 1
C1 4575
4225 8,28
8,39 2
C2 4585
4235 8,26
3 C3
4595 4230
8,63 7,5
1 D1
4470 4110
8,76 9,21
2 D2
4490 4105
9,38 3
D4 4495
4105 9,23
Gambar 4.4. Grafik pengujian porositas genteng beton serat ijuk
B. Pembahasan
1. Pasir
a. Pengujian Gradasi Pasir
Hasil pengujian gradasi pasir dapat dilihat pada lampiran 1. Menurut peraturan SK-SNI-T-15-1990-03, kekasaran pasir dapat
dibagi menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu: pasir kasar zona 1, pasir agak kasar zona 2, pasir agak halus zona 3, dan pasir
halus zona 4. Berdasarkan pada pembagian gradasi tersebut, maka pasir muntilan yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam
zona 2, yaitu pasir agak kasar seperti pada grafik 4.1.
b. Pengujian Berat Jenis Pasir
Hasil pengujian berat jenis pasir didapatkan sebesar 2,62 lampiran 3. Sehingga pasir yang digunakan dalam penelitian ini
tergolong sebagai agregat normal, karena berat jenisnya antara 2 – 2,7.
7,14 7,93
8,39 9,21
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00 7,00
8,00 9,00
10,00
0,00 2,50
5,00 7,50
Persentase P
o ro
si tas