Pengertian Data Prototype Pengujian Software

dirilis pada tangggal 22 oktober 2008. Beberapa uraian versi android seperti dibawah ini: 1. Android versi 1.1 Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search pencarian suara, pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 Cupcake

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK Software Development Kit dengan versi 1.5 Cupcake. Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

3. Android versi 1.6 Donut

Donut versi 1.6 dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus pada kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan pada CDMA EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine. Kemampuan dial kontak teknologi text to change speech tidak tersedia pada semua ponsel.

4. Android versi 2.02.1 Eclair

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.02.1 Eclair, perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML 5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi Mobile terbaik killer apps-aplikasi unggulan. Kompetisi ini berhadiah 25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

5. Android versi 2.2 Froyo: Frozen Yoghurt

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 Froyo diluncurkan. Perubahan- perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

6. Android versi 2.3 Gingerbread

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 Gingerbread diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan gaming, peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka User Interface didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost , dukungan kemampuan Near Field Communication NFC, dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android versi 3.0 Honeycomb

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras hardware untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.

8. Android versi 4.0 Ice Cream Sandwich

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

9. Android versi 4.1 Jelly Bean

Akan segera dirilis tahun 2012 ini. Android Jelly Bean ini diperuntukkan untuk komputer tablet dan memungkinkan untuk digunakan pada sistem operasi PC atau Komputer. Sehingga rumornya kemunculan Android Jelly Bean ini untuk menyaingi rilis terbaru Windows 8 yang juga akan segera dirilis. Karena kita ketahui bersama perbincangan versi Android sebelumnya yaitu Android Ice Cream Sandwhich pun masih hangat di telinga.

2.5.3 Linux Kernel

Android dibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad , WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC Interprocess Communication untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan.

2.5.4 Tinjauan Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat pendukung yang penulis pergunakan adalah bahasa pmrograman Java, Eclipse.

2.5.4.1 JAVA

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi ke dalam p-code bytecode dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java JVM. Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umumnon-spesifik general purpose, dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal mungkin. Gambar 2.4 Logo Java Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, java dikenal pula dengan slogannya, Tulis sekali, jalankan di mana pun. Saat ini java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.

2.5.4.2 Sejarah perkembangan Java

Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh touch screen, seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai 7 Star Seven. Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto. Perusahaan baru ini bertambah maju, jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer. Mereka menjadikan perambah browser Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java. Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995. Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja bapak java, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi Java. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji kopi tubruk kesukaan Gosling. Konon kopi ini berasal dari Pulau Jawa. Jadi nama bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java.

2.5.4.3 Eclipse IDE

Eclipse adalah sebuat komunitas proyek open source yang difokuskan pada membangun sebuah platform pengembangan yang dapat diperluas, runtime dan kerangka aplikasi untuk membangun, menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh daur hidup perangkat lunak. Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek open source. Proyek-proyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 kategori : 1. Enterprise Development 2. Embedded and Device Development 3. Rich Client Platform 4. Rich Internet Applications 5. Application Frameworks 6. Application Lifecycle Management ALM 7. Service Oriented Architecture SOA Komunitas Eclipse juga didukung oleh ekosistem besar dan dinamis dari penyedia solusi teknologi informasi utama, start-up inovatif, universitas dan lembaga penelitian, dan individu yang memperluas, mendukung, dan melengkapi platform Eclipse.

2.5.4.4 Software Development Kit SDK

Software Development Kit SDK adalah suatu kit atau library dari bahasa pemrograman untuk pengembangan atau pembangunan suatu perangkat lunak dan biasanya SDK terdiri dari kumpulan tools yang dibutuhkan. Misalnya bahasa pemrograman java, mempunyai SDK yang berisi suatu library yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi berbasis java.

2.5.4.5 Java Development Kit JDK

Java Development Kit JDK adalah sekumpulan perangkat lunak yang dapat kamu gunakan untuk mengembangkan perangkat lunak yang berbasis Java, Sedangkan JRE adalah sebuah implementasi dari Java Virtual Machine yang benar-benar digunakan untuk menjalankan program java.Biasanya, setiap JDK berisi satu atau lebih JRE dan berbagai alat pengembangan lain seperti sumber kompiler java, bundling, debuggers, development libraries dan lain sebagainya. Perbedaan JDK dengan SDK Software Development Kit yaitu JDK adalah sebuah SDK tetapi sebuah SDK tidak harus menjadi sebuah JDK.

2.5.4.6 ADT

Android Development Tools ADT adalah plugin untuk Eclipse Intergrated Development Environment IDE yang dirancang untuk memberikan lingkungan yang terpadu di mana untuk membangun aplikasi android. ADT memperluas kemampuan Eclipse untuk membiarkan para developer lebih cepat dalam membuat proyek baru Android, membuat aplikasi UI, menambahkan komponen berdasarkan Android Framework API, debug aplikasi dalam pengunaan Android SDK, dan membuat file APK untuk mendistribusikan aplikasi. Mengembangkan aplikasi di Eclipse dengan ADT sangat dianjurkan dan merupakan cara tercepat untuk memulai membuat aplikasi android, karena banyak kemudahan-kemudahan sebagai tools yang terintegrasi seperti, custom XML editor, dan debug panel ouput. Selain itu ADT memberikan dorongan luar biasa dalam mengembangkan aplikasi Android.

2.6 Rambu-rambu Lalu lintas

Seharusnya setiap pengguna jalan seperti pengendara kendaraan dan pejalan kaki mengetahui dan peduli dengan rambu-rambu peraturan lalu-lintas yang menjadi tanda-tanda peraturan lalin di tempat itu. Berikut adalah beberapa jenis rambu-rambu lalu lintas dan pengertiannya 2.6.1 Pengertian Rambu-rambu Rambu-rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat danatau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang reflektif memantulkan cahaya, sehingga pengendara akan selalu di pandu dalam perjalanan. Setiap negara pasti memiliki rambu-rambu lalu lintas yang sama seperti negara-negara lain.ada pun juga setiap negara memiliki rambu-rambu umum yang hanya di berlakukan di negara tersebut. akan tetapi semua rambu-rambu bertujuan sama yaitu memberikan informasi kepada hak pengguna jalan.

2.6.2 Jenis Rambu

2.6.2.1 Rambu Peringatan

Rambu Peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan; Ketentuan tentang rambu peringatan: 1. Rambu peringatan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat berbahaya di bagian jalan didepannya. 2. Rambu peringatan ditempatkan sekurang-kurangnya pada jarak 50 meter atau pada jarak tertentu sebelum tempat bahaya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas, cuaca dan keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geometris, permukaan jalan, dan kecepatan rencana jalan. 3. Rambu peringatan dapat dilengkapi dengan papan tambahan. 4. Jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya, dapat dinyatakan dengan papan tambahan apabila jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya tersebut tidak dapat diduga oleh pemakai jalan dan tidak sesuai dengan keadaan biasa. 5. Rambu peringatan dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara rambu dengan awal bagian jalan yang berbahaya dinyatakan dengan papan tambahan 6. Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam. 7. Rambu peringatan adanya jembatan angkat atau persilangan sebidang dengan rel kereta api. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi. Gambar 2.5 Rambu Perngatan

2.6.2.2 Rambu Larangan

Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan; Ketentuan tentang rambu larangan: 1. Rambu larangan digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan. 2. Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan dimulai. 3. Rambu larangan dapat dilengkapi dengan papan tambahan. 4. Untuk memberikan petunjuk pendahuluan pada pemakai jalan dapat ditempatkan rambu petunjuk lain pada jarak yang layak sebelum titik larangan dimulai. 5. Warna dasar rambu larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. Gambar 2.6 Rambu Larangan

2.6.2.3 Rambu Perintah

Rambu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan; Ketentuan tentang rambu perintah: 1. Rambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan. 2. Rambu perintah wajib ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai. 3. Rambu perintah dapat dilengkapi dengan papan tambahan. 4. Untuk memberikan petunjuk pendahuluan pada pemakai jalan dapat ditempatkan rambu petunjuk pada jarak yang layak sebelum titik kewajiban dimulai. 5. Warna dasar rambu perintah berwarna biru dengan lambang atau tulisan berwarna putih serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah Gambar 2.7 Rambu Perintah

2.6.2.4 Rambu Petunjuk

Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan; Ketentuan tentang rambu petunjuk: 1. Rambu petunjuk digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan. 2. Rambu petunjuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai daya guna sebesar-besarnya dengan memperhatikan keadaan jalan dan kondisi lalu lintas. 3. Untuk menyatakan jarak dapat digunakan papan tambahan atau dicantumkan pada rambu itu sendiri. 4. Rambu petunjuk dapat diulangi dengan ketentuan jarak antara rambu dan objek yang dinyatakan pada rambu tersebut dapat dinyatakan dengan papan tambahan. 5. Rambu petunjuk yang menyatakan tempat fasilitas umum, batas wilayah suatu daerah, situasi jalan, dan rambu berupa kata-kata serta tempat khusus dinyatakan dengan warna dasar biru. 6. Rambu petunjuk pendahulu jurusan rambu petunjuk jurusan dan rambu penegas jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan antara lain kota, daerah wilayah serta rambu yang menyatakan nama jalan di nyatakan dengan warna dasar hijau dengan lambang danatau tulisan warna putih. 7. Khusus rambu petunjuk jurusan kawasan dan objek wisata dinyatakan dengan warna dasar coklat dengan lambang danatau tulisan warna putih. Gambar 2.8 Rambu Petunjuk

2.6.2.5 Papan Tambahan

Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu, dengan ketentuan: 1. Papan tambahan digunakan untuk memuat keterangan yang diperlukan untuk menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu, jarak-jarak dan jenis kendaraan tertentu ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas. 2. Papan tambahan menggunakan warna dasar putih dengan tulisan dan bingkai berwarna hitam. 3. Papan tambahan tidak boleh menyatakan suatu keterangan yang tidak berkaitan dengan rambunya sendiri. Gambar 2.9 Rambu Tambahan

2.6.3 Penempatan Rambu

2.6.3.1 Penempatan Rambu Peringatan

1. Rambu peringatan wajib ditempatkan pada jarak 80 meter atau pada jarak tertentu sebelum tempat bahaya dengan memperhatikan lalu-lintas, cuaca dan keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geometris dan permukaan jalan agar mempunyai daya guna sebesar-besarnya. 2. Jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya, dapat dinyatakan dengan papan tambahan apabila jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya tersebut tidak dapat diduga oleh pemakai jalan dan tidak sesuai dengan keadaan biasa. 3. Rambu peringatan ditempatkan pada sisi jalan dengan jarak minimal: a. 350m untuk jalan raya dengan kecepatan melebih i80kmjam. b. 160m untuk jalan raya kecepatan minimal 60kmjam dan tidak melebihi dari 80kmjam. c. 80 m untuk jalan raya dengan kecepatan tidak melebihi 60 kmjam. 4. Rambu peringatan li dan lj ditempatkan pada sisi jalan di mana dimulai dan sampai akan berakhirnya radius tikungan dengan jarak antara masing rambu- rambu tersebut maksimal 4 meter. 5. Untuk rambu peringatan no 22a dan 22b jarak penempatannya diukur dari rel kereta api yang terdekat paling tepi. 6. Rambu peringatan adanya suatu bahaya dapat diulang penempatannya dengan menambahkan rambu peringatanmenyatakan jarak no. 24a, 24b, dan 24c dibawahnya atau dengan rambu papan tambahan.

2.6.3.2 Penempatan Rambu Larangan

1. Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimana larangan itu dimulai, kecuali : a. Rambu No. le, 4a dan 4b ditempatkan pada sisi jalan Atau pada bagian jalan dimana berlakunya rambu tersebut. b. Rambu No. lla, dan llb ditempatkan pada bagian jalan dimana berlakunya rambu yang bersangkutan berakhir. c. Rambu No. llc ditempatkan pada bagian alan dimana berlakunya semua rambu yang sebelumnya ada berakhir. 2. Jika dianggap perlu rambu larangan dapat diulang penempatan nya sebelum titik dimana larangan itu dimulaidengan menempatkan papan tambahan dibawah rambu dimaksud dengan jarak minimal : a. 350 m untuk jalan raya dengan kecepatan melebihi 80 kmjam. b. 160 m untuk jalan raya dengan kecepatan minimal 60 kmjam dan tidak melebihi dari 80 kmjam. c. 80 m untuk jalan raya dengan kecepatan tidak melebihi 60 kmjam. 33 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Sebagian Besar objek penelitian bertepatan di Dinas Perhubungan yang terletak di jalan Sukabumi No.1 Bandung . Adapun penjelasan mengenai objek penelitian adalah sebagai berikut :

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sesuai dengan peraturan undang-undang nomor 11 tahun 1950 tentang peebentukan jawa baratberita negara republik indonesia tanggal 4 juli 1950 juga undang nomor 20 tahun 1950 tentang pemerintahan Jakarta Raya lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950. Nomor 31, tambahan lembaran lembaran negara republik Indonesia Nomor 15, perlu adanya dinas yang mengtur dan mengelola masalah perhubungan baik darat, laut ataupun udara maka dibentuk dinas pewrhubungan yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana perhubungan khusunnya daerah jawa barat. Pada Umumnya keberadaan sebuah organisasi tidak akan selalu tetap, melainkan selalu dinamisberubah sesuai tuntutan perubahan jaman, baik dalam hal bentuk strukturnya, orang yang duduk didalamnya, sampai kedalam hal misi dan visinya. Itu semua dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sebagai objek penelitian merupakan sebuah Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, termasuk sebuah organisasi yang dinamis, karena keberadaannya merupakan hasil perubahan likuidasi dari 2 dua organisasi yang menangani masalah transportasi di Jawa Barat, yaitu organisasi instansi vertikal yang bernama Kantor Wilayah X Departemen Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan organisasi instansi Daerah yang bernama Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan DLLAJ Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Masing-masing institusi tersebut dalam perjalanannya telah mengalami beberapa kali perubahan dan akhirnya dengan diberlakukannya otonomi Daerah melalui UU No. 22 Tahun 1999, Instansi vertikal Kantor Wilayah X Departemen Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Instansi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat di likuidasi menjadi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Perda Provinsi Jawa Barat No. 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat yang kemudian Strukturnya disempurnakan dengan Perda No. 5 tahun 2002 tentang Perubahan atas Perda Provinsi Jawa Barat No. 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat. Sejalan dengan perkembangan isu politik dan pemerintahan, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang isinya berupa panduan pembentukan organisasi perangkat daerah bagi Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota yang disesuaikan dengan potensi dan beban kerja yang dimiliki masing-masing daerah. Oleh Karena itu Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ikut berubah dengan mengacu pada peraturan tersebut dan khusus Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah nomor 21 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat dan mulai berlaku efektif per Januari 2009.

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi perusahaan sebagai berikut :

3.1.2.1 Visi

1. Andal. Kata andal diartikan sebagai tangguh, dapat dipercaya atau

terjamin kesanggupannya. Dengan demikian kata Andal dalam Visi , DISHUB Jabar adalah menciptakan suatu sistem transportasi yang tangguh, dapat dipercaya dan terjamin kesanggupannya dalam perencanaan kebijakan, pelaksanaan, pengendalian, dan pelayanan transportasi pada masyarakat di regional Jawa Barat.

2. Terpadu. Kata terpadu mengandung pengertian telah terjadi penyatuan

yang kompak dan harmonis atau dengan kata lain telah disatukan dan dileburkan dengan sempurna. Dengan demikian kata terpadu dalam Visi DISHUB JABAR mengandung pengertian terciptanya satu kesatuan sarana prasarana transportasi atau terjadi interkoneksi moda yang memudahkan pergerakan barang dan orang dari satu tempat ke tempat lainnya dan terintegrasi dengan pihak-pihak atau kepentingan lainnya di dalam regional Jawa Barat.

3.1.2.2 Misi

1. Mewujudkan Sumberdaya manusia perhubungan yang berkualiatas.

2. Mewujudkan perencanaan, pelaksanaaan dan pengadlan Transportasi yang terpadu. 3. Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana Transportasi yang memadai dan ramah lingkungan. 4. Mewujudkan sistem pelayanan Transportasi yang prima. 5. Mewujudkan pengelolaan Transportasi yang Transparan dan Akuntable.

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dishub Prov Jabar

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan Pasal 4 huruf i Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No.15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Propinsi Jawa Barat, Dinas Perhubungan mempunyai struktur organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas a. Kepala Dinas : Bertanggung jawab menyusun rencana kerja perusahaan yang dipimpinnya b. Wakil Kepala Dinas : Membantu kinerja kepala dinas 2. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Kepegawaian : Bagian mengurus kepegawaian perusahaan b. Sub Bagian Keuangan : Bagian mengurus keuangan perusahaan c. Sub Bagian Umum : Mengurus bagian umum perusahhan 3. Sub Dinas Bina Program, membawahkan :Seksi Data dan Informasi : a. Seksi Penyusunan Program : Bagian mengurus penyusunan program perusahaan b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan : Bagian mengurus evaluasi dan laporan perusahaan 4. Sub Dinas Angkutan, membawahkan : 1. Seksi Angkutan Darat : Bagian kepengurusan khusus darat 2. Seksi Angkutan Laut : Bagian kepengurusan khusus laut 3. Seksi Angkutan Udara : Bagian kepengurusan udara 5. Sub Dinas Lalu Lintas, membawahkan : a. Seksi Lalu Lintas Darat ;Seksi Lalu Lintas Laut b. Seksi Lalu Lintas Udara 6. Sub Dinas Pengendalian, membawahkan : a. Seksi Pengendalian Angkutan b. Seksi Pengendalian Sarana c. Seksi Pengendalian Lalu Lintas 7. Sub Dinas Sarana dan Prasarana, membawahkan

3.2 Metode Penelitian

Untuk melakukan pemelitian yang baik harus adanya suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi untuk melakukan suatu penelitian. Metode penelitian yang peneliti gunakan disini adalah Metode Deskriptif dan Metode Action. 1. Metode Deskriptif Metode ini merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Metode ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menangani rumusan masalah yang pertama yaitu mengenai edukasi rambu-rambu lalu lintas.

2. Metode

Action. Metode Action ini merupakan metode penelitian yang berupa tindakan dan manipulasi data dalam penelitian. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menangani Rumusan masalah kedua dan ketiga yaitu mengenai Perancangan aplikasi rambu-rambu lalu lintas android dan juga mengenai Pengujian terhadap aplikasi.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian untuk perancangan Aplikasi Mobile ini sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian menurut Moh. Nazir 2003:84 memaparkan bahwa desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dari definisi di atas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian untuk merancang Aplikasi Mobile merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan perancangan sistem berupa Aplikasi Mobile sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis dan metode pengumpulan data primer dan data sekunder yang penulis gunakan saat melakukan penelitian di Dinas Perhubungan adalah :

3.2.2.1 Sumber Data Primer Wawancara, Observasi

Data primer merupakan data yang didapat secara langsung dari sumber- sumber, baik individu maupun kelompok bagian dari objek penelitian seperti hasil dari Observasi langsung pada objek yang diteliti dalam hal ini yaitu data yang didapat dari Dinas Perhubungan. a. Observasi Dalam hal ini penyusun melakukan pengamatan dan peninjauan langsung pada Dinas Perhubungan yang berada di jalan Sukabumi No.1 Bandung. Untuk mendapatkan data secara umum tentang Rambu-rambu Lalu lintas.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder dokumentasi

Metode ini dilakukan untuk pengumpulan data dengan cara dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Seperti yang penulis lakukan adalah mengumpulkan data produk dan data penyusunan laporan yang diperoleh dari dokumentasi seperti : data produk, data promosi, profil, visi dan misi, struktur organisasi, dan rencana kegiatan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem dapat dikatakan sebagai langkah awal yang dibuat sebelum melakukan pada tahap metode pengembangan sistem. Itu terlihat dari setiap permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang ada, untuk dipecahkan dan menjadikan langkah-langkah pengembangan menjadi suatu sistem informasi yang baru. Dari pendekatan sistem dapat dilakukan pengembangan sistem untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode Object Oriented Programming yaitu merupakan pemrograman yang berorientasikan kepada objek, dimana semua data dan fungsi dibungkus dalam class-class atau object-object. Setiap object dapat menerima pesan, memproses data, mengirim, menyimpan dan memanipulasi data. Beberapa object berinteraksi dengan saling memberikan informasi satu terhadap yang lainnya. Masing-masing object harus berisikan informasi mengenai dirinya sendiri dan dapat dihubungkan dengan object yang lain.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metoda pengembangan sistem yang dipakai untuk Merancang Aplikasi Edukasi Rambu-rambu Lalu lintas Berbasis Mobile Android, penulis menggunakan Metode Prototype, metode ini merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Menurut Pressman 2010:43 Evolutionary models are iterative, they are characterized in a manner that enables you to develop increasingly more complete versions of the software. In the paragraphs that follow, I present two common evulutionary process models Prototyping. Metode prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Metode ini dikatakan revolusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi yang lama SDLC. Bisa dikatakan bahwa metode ini merupakan metode waterfall yang dilakukan secara berulang-ulang. Gambar 3.2 Prototyping Paradigma Sumber : Pressman 2010:43 Sasaran Prototype secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Mengurangi waktu sebelum pemakai user melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem. b. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai user kepada pengembang sistem developer. c. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai user dengan kesalahan yang lebih sedikit. d. Meningkatkan pemahaman pengembang sistem developer dan pemakai user terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem. e. Menjadikan keterlibatan pemakai user sangat berarti dalam analisis dan desain sistem. Comunication Quick Plan Modeling Construction of Prototype Deployment Delivery Feedback Metode Prototype mempunyai kelebihan sebagai berikut : 1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif. 2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik. 3. Mempersingkat waktu pengembangan. 4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai. 5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan. Metode Model Prototype mempunyai kekurangan sebagai berikut : 1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh - sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap Prototype. 2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan Prototype. 3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji. 4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan Prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif. 5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi. Adapun tahapan proses penelitian yang dilakukan oleh penulis diuraikan sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan

Pada tahapan ini penulis melakukan studi terlebih dahulu pada perusahan, dimana penulis melakukan penelitian, serta mempelajari dari sistem yang telah ada dan mempelajari masalah – masalah yang dihadapi oleh instansi.

2. Rumusan Masalah

Setelah mempelajari sistem yang ada dan menentukan masalah yang dihadapi, maka pada tahapan ini masalah – masalah tersebut dirumuskan sehingga dapat mempermudah proses pemecahan masalah.

3. Tujuan Penelitian

Pada tahap ini penulis menentukan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah diketahui.

4. Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan analisis sistem dan perancangan sistem yang akan dikembangkan. Serta menjelaskan proses pengembangkan sistem, dasar basis data, konsep data, diagram hubungan entitas dan teori - teori yang mendukung perancangan sistem yang dibuat dengan bantuan sumber – sumber pustaka, dan sumber lain.

5. Pengembangan Model Sistem Informasi

Dalam pengembangan model sistem informasi ini, penulis menggunakan model Prototype. Metode ini meliputi identifikasi kebutuhan, pembuatan Prototype , pengujian Prototype, perbaikan Prototype, dan pengembangan.

6. Implementasi Sistem

Setelah sistem informasi dibuat berdasarkan tahapan Prototype, selanjutnya sistem tersebut bisa diimplementasikan, pada perusahaan tempat penulis melakukan penelitian.

7. Evaluasi Sistem

Tahap selanjutnya penulis melakukan evaluasi sistem terhadap sistem yang telah diimplementasikan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Use Case Diagram

Miftakhul Huda 2010:138 menyatakan use case menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem apa fungsinya. Yang mempresentasikan sebuah interaksi antar aktor dengan sistem sebuah pekerjaan. Misalnya menambah datamembuat laporan. Aktor adalah sebuah entitas manusia mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain Sebuah use case dapat di include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi dan fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviornya sendiri.

2. Activity Diagram

Miftakhul Huda 2010:142 diagram ini menggambarkan berbagai aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, mulai titik awal, melalui kondisi yang mungkin terjadi, kemudian sampai pada titik akhir. Diagram ini juga mampu menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Diagram ini tidak menggambarkan proses-proses dan jalur

3. Sequence Diagram

Miftakhul Huda 2010:143 diagram ini menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang digunakan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertical waktu dan dimensi horizontal objek yang terkait. Biasanya digunakan untuk menggambarkan sekenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

4. Class Diagram

Miftakhul Huda 2010 : 138 Class adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut dan layananfungsional metodefungsi. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain, seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Kelas memiliki tiga hal pokok yaitu : Nama, Atribut, dan Metode.

5. Component Diagram

Miftakhul Huda 2010:145 Diagram ini menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen peranti lunak, termasuk ketergantungan. Diantaranya modul berisi kode, binary, library, exccutable .

6. Deployment Diagram

Miftahkul Huda 2010:145 deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dibentuk dan didistribusikan dalam infrastruktur sistem. Dimana komponen akan terletak pada mesin, server, client dan hal lain yang bersifat fisik. Diagram tersebut menunjukan implementasi fisik di lapangan, yang terdiri atas sebuah mesin server dan dua buah client yang berinteraksi sebagai terminal dari server. Fungsi server akan melakukan kendali dan manajemen yang bersifat global, sedangkan client akan digunakan untuk melayani transaksi tertentu saja.

3.3 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas Sistem Informasi yang dibangun dan mempresentasikan dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Jenis pengujian Black Box.pada dasarnya sasaran pengujian adalah mengungkap kesalahan. Sasaran – sasaran pengujian menyatakan sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian yaitu : 1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. 2. Test Case yang baik adalah tes yang mempunyai propabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya 49 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan sesuai dengan kegunaan dan tujuannya. Sistem aplikasi ini di beri nama “Aplikasi Edukasi Rambu-rambu Lalulintas Berbasis Mobile Android ”.

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan.

4.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan penelitian di lapangan, masyarakat masih belum memahami akan arti rambu-rambu lalu lintas, dan tingkat kecelakan yang terjadi dijalan raya masih tinggi. Maka dari itu penulis berfikir bagaimana membuat sebuah aplikasi dengan memanfaatkan gadget mobile android yang ada. Oleh sebab itu, solusi yang di tawarkan adalah dengan membangun aplikasi edukasi rambu-rambu lalu lintas berbasis android, Sehingga diharapkan angka kecelakan di jalan raya dapat berkurang. Pemilihan Android sebagai platform dasar agar dapat menjalankan semua fitur aplikasi secara lengkap menggantikan mobile browser. Tren gadget di indonesia juga saat ini tengah meroket baik smartphone ataupun tablet yang berbasis android, hal ini dapat menjadi sebuah solusi dari permasalahan yang terjadi, masyarakat lebih dapat memahami arti penting dari rambu-rambu lalu lintas dari aplikasi edukasi ini. Menurut situs www.satlantasjepara.com201104rambu-bahay-2.html edukasi rambu-rambu lalu lintas yang sedang berjalan sebagai berikut.

4.1.1.1 Use Case Diagram Yang Berjalan

Diagram Use Case Yang Berjalan merupakan bagian tertinggi dari fungsionalitas yang dimiliki sistem yang akan menggambarkan bagaimana seseorang atau aktor akan menggunakan dan memanfaatkan sistem. Diagram ini juga mendeskripsikan apa yang akan dilakukan oleh sistem. use case terdiri dari tiga bagian yaitu definisi aktor, definisi use case, dan sekenario use case. Gambar 4.1 menunjukan interaksi antara user dan sistem. sistem terdiri dari aplikasi yang saling berinteraksi dimana user dapat menjalankan semua menu yang ada pada sistem. Gambar 4.1 Use Case Diagram yang berjalan Definisi Actor Bisa dibuat dalam bentuk table berikut: Tabel 4.1 Definisi Actor No Actor Deskripsi 1 User User dapat menjalankan semua menu yang ada, menu Rambu Rambu, Marka dan Tips Berkendara Definisi Use case Bisa dibuat dalam bentuk table berikut: Tabel 4.2 Definisi Use Case No Usecase Deskripsi 1 Rambu Rambu Sistem menampilkan 5 menu yaitu, Rambu Larangan, Rambu Perintah, RambuPetunjuk, Rambu Papan tambahan, Rambu Pringatan. Setiap menu menampilkan gambar rambu sesuai kategori beserta pengertiannya. System User Rambu Rambu Marka Tips Berkendara No UseCase Deskripsi 2 Marka Sistem menampilkan text edukasi tentang marka jalan yang terdiri dari : Marka Membujur, Marka Melintang, Marka Serong 3 Tips Berkendara Sistem menampilkan Tips cara berkendara yang baik dan benar Skenario Use Case No Use Case : 01 Nama Use Case : Rambu Rambu Skenario : Tabel 4.3 Skenario Use Case Rambu Rambu Aktor Reaksi Sistem 1.Memilih menu Mengenal arti Rambu-rambu Lalulintas. 2.Sistem menampilkan 5 menu kategori Rambu Lalulintas. 3.Memilih salah satu jenis kategori. 4.Sistem menampilkan kategori yang di pilih. No Use Case : 02 Nama Use Case : Marka Skenario : Tabel 4.4 Skenario Use Case Marka Aktor Reaksi Sistem 1.Memilih menu Marka Jalan 2.Sistem menampilkan text Marka