40 yang diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan dan administrator
progam. Perbedaan pendekatan evaluasi formal dengan evaluasi semu adalah bahwa evaluasi formal menggunakan undang-undang, dokumen-dokumen,
program, dan wawancara dengan pembuat kebijakan dan administrator untuk mengidentifikasikan, mendefinisikan, dan menspesifikasikan tujuan dan target
kebijakan. Kelayakan dari tujuan dan target yang diumumkan secara formal tersebut tidak ditanyakan.
Evaluasi formal terbagi kedalam dua tipe: 1. Evaluasi Sumatif.
Yang menjadi fokus penelitiannya adalah tujuan pelaksanaan program, kebijakan atau produk intervensi, sehingga output yang diperoleh berupa penilaian
umum terhadap keefektipan program dan penilaian kondisi-kondisi yang dapat membuat program tersebut menjadi efektip.
2. Evaluasi Formatif. Tujuannnya yaitu untuk menilai kinerja program kebijakan dan
sejenisnnya yang sedang berlangsung dan memfokuskan pada kekuatan dan kelemahannnya secara spesifik. Output yang dihasilkan adalah rekomendasi untuk
meningkatkan kinerja program pada tahap selanjutnya. Evaluasi formal juga dibagi berdasarkan kontrol langsung dan tidak
langsung, evaluator dapat memanipulasi secara langsung tingkat pengeluran, campuran program, atau karakteristik kelompok sasaran. Sedangkan kontorl tidak
langsung, masukan dan proses kebijakan tidak dapat dimanipulasi secara langsung.
c. Evaluasi Keputusan Teori
Perbedaan pendekatan evaluasi ini dengan evaluasi semu dan evaluasi formal adalah bahwa evaluasi keputusan teoritis berusaha memunculkan dan
memuat eksplisit tujuan dan target dari pelaku kebiajakan baik yang tersembunyi maupun yang dinyataan.
2.6 Kajian Teoritik Persepsi Masyarakat
Menurut Robbins 1995 persepsi adalah suatu porses dimana individu mengorganisasikan dan meninterfretasikan kesan-kesan sensori mereka untuk
41 memberi makna lingkungannnya. Selain itu menurut kamus tata ruang Ditjen
Cipta karya Depertemen Pekerjaan Umum 1997 mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan atau pengertian yang terbentuk langsung dari suatu peristiwa
atau pembicaraan tapi dapat juga pengertian yang terbentuk lewat proses yang diperoleh melalui pancaindra.
Persepsi adalah cara pandang seseorang melihat dirinya sendiri, orang lain, hubungan-hubungan dan situasi yang dia hadapi. Persepsi mempunyai pengaruh
yang dalam prilaku manusia. Jika seseorang mensikapi sesuatu dengan cara tertentu, walaupun itu tidak benar, dalam pikirannya cara pandang itulah yang
mendasari segala prilakunya Weeks,1992. Persepsi seseorang terdiri dari beberapa sumber:
1. Proses pembelajaran formal dan informal dalam keluarga dan sistem pendidikan masyarakat.
2. Tekanan sosial dan sistem penghargaan sosial yang kadang-kadang memaksa dan mendorong seseorang untuk menerima dan mengabaikan
persepsi-persepsi dan pola-pola yang mendominasi masyarakat. 3. Proses penyerapan berangsur-angsur dari pola-pola dominan yang ada
dalam lingkungannnya dimana proses itu terinternalisasi secara gradual dalam alam bawah sadarnnya.
4. Keinginan, kepentingan dan tujuan tertentu yang menjadi ketetapan dan mengakar kuat dalam pikiran seseorang dimana dia mensikapi sesuatu
hanya dengan cara membenarkan keinginan atau tujuan tersebut. 5. Cara seseorang menafsirkan refleksi-refleksi pengalaman yang mengisi
hidupnnya.
42
BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PDAM
KOTA MANGGAR
Pembahasan pada Bab III akan menjelaskan gambaran umum wilayah penelitian yang terdiri dari kondisi umum Kabupaten Belitung Timur dan kondisi
umum Kota Manggar. Identifikasi pelayanan PDAM Kota Manggar terdiri dari gambaran umum water induk PDAM Kota Manggar, kondisi eksisting pelayanan
PDAM Kota Manggar, karakteristik pelanggan PDAM, dan identifikasi pelayanan PDAM Kota Manggar.
3.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian
3.1.1 Kondisi Umum Kabupaten Belitung Timur 1.
Letak Geografis dan Luas Wilayah
Kabupaten Belitung Timur terletak di Pulau Belitung yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2004 dengan ibukota Manggar
merupakan satu kesatuan wilayah daratan dengan Kabupaten Belitung Induk yang dipisahkan oleh wilayah daratan dan terletak di Pulau Belitung. Secara geografis
Kabupaten Belitung Timur terletak antara 107
o
45’ BT sampai 108
o
18’ BT dan 02
o
30’ LS sampai 03
o
15’ LS dengan luas daratan mencapai 250.691 Ha atau kurang lebih 2.506,91 km
2
. Batas-batas wilayah Kabupaten Belitung Timur sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan - Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Belitung
Kabupaten Belitung Timur merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 91 buah pulau besar dan kecil. Terdiri dari 4 kecamatan dan 30 desa. Ke empat
kecamatan tersebut adalah: Kecamatan Manggar, Kecamatan Kelapa Kampit, Kecamatan Gantung, dan Kecamatan Dendang.
Adapun luas wilayah keseluruhan Kecamatan yang ada di Kabupaten Belitung Timur adalah: