1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut. 1.
Bagaimanakah perencanaan
pembelajaran tari
bedana di
SMA Muhammadiyah 2 Metro?
2. Bagaimanakah
pelaksanaan pembelajaran
tari bedana
di SMA
Muhammadiyah 2 Metro? 3.
Bagaimanakah hasil pembelajaran tari bedana di SMA Muhammadiyah 2 Metro?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dijelaskan tujuan penelitian ini yaitu: 1.
Mendeskripsikan perencanaan
pembelajaran tari
bedana di
SMA Muhammadiyah 2 Metro.
2. Mendeskripsikan
pelaksanaan pembelajaran
tari bedana
di SMA
Muhammadiyah 2 Metro. 3.
Mendeskripsikan hasil pembelajaran tari bedana di SMA Muhammadiyah 2 Metro.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat, yaitu manfaat praktis. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan gambaran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses
pembelajaran, terutama bagi guru tentang bagaimana pembelajaran yang di terapkan selama ini.
2. Mahasiswa pendidikan seni tari diharapkan dapat memanfaatkan hasil
penelitian ini sebagai bahan pengetahuan tentang pembelajaran tari bedana di SMA Muhammadiyah 2 Metro.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian mencakup subjek penelitian sasaran dan objek penelitian masalah ini yaitu:
1. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X IPA 1 di SMA
Muhammadiyah 2 Metro. 2.
Objek penelitiannya adalah Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran tari bedana di SMA Muhammadiyah 2 Metro.
1.6 Waktu Penelitian
Tabel 1.1 penelitian ini adalah tahun ajaran 20152016.
No Uraian Kegiatan
Waktu Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus
1 Menyusun proposal
2 Menyusun instrumen
3 Pelaksanaan penelitian
4 Pengelolahan data
5 Menyusun laporan hasil
penelitian 6
Seminar penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Belajar adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modificasion or streng thening of behavior through experiencing. Menurut pengertian ini, belajar adalah
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan, melaikan perubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengetahuan lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh
pengetahuan, belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya Hamalik, 2011:36.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga labolatorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur,
fotografi, slide, dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari
ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.
Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang saja. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah, karena diwarnai oleh organisasi dan
interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan peserta didik Hamalik, 2011 : 57.
2.2 Metode Pembelajaran