Catu Daya DASAR TEORI

40 x̄ = �1+�2+�3+⋯+� dimana, x̄ = nilai rata-rata �1 + �2 + �3 + ⋯ + � = pembacaan yang dilakukan n = jumlah pembacaan Skala kesalahan = � �� − Xrata −rata +Xrata −rata −Xmin 2 Deviasi rata - rata : adalah suatu indikasi ketepatan instrumen - instrumen yang digunakan untuk pengukuran. Instrumen-instrumen yang ketepatannya tinggi, akan menghasilkan deviasi rata - rata yang rendah antara pembacaan-pembacaan. Deviasi rata-rata adalah penjumlahan nilai-nilai mutlak dari deviasi-deviasi dibagi dengan jumlah pembacaan. Jadi, deviasi rata-rata, dapat dinyatakan sebagai berikut : | d 1 | + | d 2 | + | d 3 | + ------ + | d N | ∑ d N D = ------------------------------------------------------------- = -------- N N Dimana d 1 = x 1 - x̄, .... d N = xn - x̄

2.12 Catu Daya

Catu daya merupakan hal terpenting dalam perancangan sebuah barang elektronik. Penentuan catu daya sendiri dapat dilihat dari beberapa faktor, diantaranya adalah tegangan, arus dan teknologi baterai. Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut. 41 a Tegangan Setiap komponen elektronik yang digunakan tentu memiliki tegangan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tegangan tertinggi yang dibutuhkan dari suatu komponen pendukung barang elektronik yang akan dibuat sangat menentukan nilai dari tegangan catu daya itu sendiri. b Arus Arus sendiri memiliki peran yang terpenting dalam pemilihan suatu catu daya. Hal ini dikarenakan dengan melihat kapasitas dari arus yang dimiliki suatu catu daya, dapat diketahui daya tahan dari catu daya itu sendiri. Dimana semakin besar arus yang dimiliki maka akan semakin lama dayatahan dari catu daya tersebut. c Teknologi Baterai Teknologi yang ada pada sebuah baterai saat ini sudah makin hebat. Dari mulai yang hanya satu kali pemakaian saja sampai yang bisa diisi ulang. Untuk baterai isi ulang sendiri ada beberapa jenis dari mulai baterai yang harus diisi ulang apabila sudah kosong dan ada pula baterai yang harus diisi apabila tegangan baterai ada di level tertentu. Untuk jenisnya sendiri ada beberapa macam seperti: litium polimer LiPo, NI-CD, alkaline, lead acid yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. 42

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN

Pemilihan jenis komponen dalam perancangan dan pembuatan suatu perangkat elektronik mutlak dilakukan karena berdampak langsung pada tingkat efisiensi dan efektifitas perangkat yang dibuat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya kualitas bahan, tingkat kecepatan dan keakuratan saat komponen bekerja, bentuk serta ukuran dimensi komponen, sampai budget pengeluaran dana yang digunakan.

3.1 Pemilihan Sensor Gas

Sensor yang digunakan untuk mendekteksi keberadaan gas sulfur dioksida SO 2 adalah sensor MQ-136. Sensor MQ-136 memiliki kesensitivitasan dalam mengenali gas Sn � 2 . Sensor gas MQ-136 memiliki tingkat senitivitas tinggi terhadap gas SO 2 dan juga dapat mengenali gas lain yang mengandung sulfur. Ketika target SO 2 ada maka konduktifitas sensor akan semakin tinggi sebanding dengan meningkatnya konsentrasi gas. Gambar 3.1 Sensor MQ-136

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Alat Pengukur Panjang Jalan Menggunakan Sensor Optocoupler Berbasis Mikrokontroler Atmega8

7 86 46

Analisis Kadar Gas Sulfur Dioksida (SO2) di Udara Ambien pada Industri Makanan Ringan yang Menggunakan Briket Batubara dan Keluhan Saluran Pernafasan pada Masyarakat di Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

10 100 106

Rancang bangun warning monitoring gas sulfur dioksida (SO2) di Gunung Tangkuban Perahu Via SMS gateway berbasis mikrokontroler menggunakan sensor MQ-136

0 8 1

Rancang Bangun Sistem Monitoring Level Tangki BBM dengan Sensor Ultrasonik Via Smartphone Android Berbasis Mikrokontroler ATmega8

4 17 64

Rancang Bangun Sistem Monitoring Level Tangki BBM dengan Sensor Ultrasonik Via Smartphone Android Berbasis Mikrokontroler ATmega8

0 0 13

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI

1 5 6

Rancang Bangun Sistem Monitoring Konsentrasi Gas Karbon Dioksida (CO2) Sebagai Emisi Gas Buang Menggunakan Sensor MG 811 Berbasis STM32F4 Discovery - ITS Repository

0 0 133

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KONSENTRASI GAS NITROGEN OKSIDA ( NOx ) SEBAGAI EMISI GAS BUANG MENGGUNAKAN SENSOR GAS MQ – 135 BERBASIS MIKROKONTROLLER STM32F4 DISCOVERY

0 0 122

Rancang Bangun Sistem Monitoring Emisi Kadar Gas Sulfur Dioksida Menggunakan Sensor Mq-136 Berbasis Mikrokontroler STM32F4 Discovery - ITS Repository

0 0 123

Rancang Bangun Sistem Monitoring Konsentrasi Gas Karbon Monoksida (Co) Sebagai Emisi Gas Buang Menggunakan Sensor Gas Mq-7 Berbasis Mikrokontroler STM32f4 Discovery - ITS Repository

0 0 141