Visi dan Misi Gambaran Umum Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat

menjadi 1satu Sekretariat dan 4 empat Bidang yaitu : Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, Bidang Mineral Geologi dan Air, Bidang Panas Bumi dan Migas dan Bidang Bina Usaha dan Kerjasama sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat.

3.2.1 Visi dan Misi

Dalam mendukung visi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Barat sebagai perangkat daerah menetapkan visi yang berkaitan dengan pengelolaan energi, sebagai berikut: Visi: “ Terwujudnya Kemandirian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Kesejahteraan Masyarakat Guna Mendukung Jawa Barat Sebagai Provinsi Termaju ” Misi: Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2103 adalah : 1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengelola energi dan sumberdaya mineral yang profesional, berkapasitas moral dan intelektual. 2. Meningkatkan investasi, kesempatan kerja dan pendapatan daerah dari sektor energi dan sumberdaya mineral. 3. Meningkatkan peran para pelaku bidang energi dan sumberdaya mineral terhadap kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. 4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan energi dan sumberdaya mineral. 5. Meningkatkan upaya konservasi lingkungan dan perlindungan masyarakat dari kejadian bencana alam. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat yang saat ini berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 576 Bandung, pertama kali dibentuk pada Tahun 1978 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4DP040DP1978 dan kelembagaannya diatur denganPeraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5DP040DP1978. Awalnya Dinas ini berdiri dengan nama“ Dinas Pertambangan Daerah Propinsi Jawa Barat”. Peraturan Daerah ini baru dapat dilakukan pada Tahun 1986 setelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1986 Tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Pertambangan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I. Salah satu faktor yang mendorong terbitnya Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1986 tersebut adalah kenyataan semakin meluasnya penambangan di daerah terutama untuk jenis bahan galian golongan C yang telah menyebabkan peningkatan intensitas kerusakan serta gangguan terhadap kemampuan dan fungsi lingkungan, sehingga peran Pemerintah Daerah perlu lebih dipertegas dalam pengaturan dan pengendaliannya, melalui penyerahan urusan. Karena Peraturan Daerah yang ditetapkan pada Tahun 1978 tersebut dinilai sudah tidak sesuai lagi pada saat pengesahan PP Tersebut, maka pada Tahun 1988 dilakukan pencabutan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5DP040DP1978 yang diganti dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 1988 Tentang Perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja, dengan susunan organisasi terdiri dari : 1 Satu Bagian Tata Usaha; 4 Empat Sub Dinas Yaitu Sub Dinas Konservasi, Sub Dinas Pengusahaan Pertambangan, Sub Dinas Bina Program, Sub Dinas Teknik Pertambangan serta ditambah dengan pembentukan 7 Tujuh cabang dinas yang meliputi : cabang Dinas I Serang, cabang Dinas II Bogor, cabang Dinas III Sukabumi, cabang Dinas IV Cirebon, cabang Dinas V Purwakarta, cabang Dinas VI Bandung, cabang Dinas VII Tasikmalaya. Pada Tahun 2000 Seiring Dengan Bergulirnya Otonomi Daerah dilakukan perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja SOTK Dinas Pertambangan, dengan nama dinasnya berubah menjadi “Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat” dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 Tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, yang meliputi : 1 Satu Bagian Tata Usaha; 5 Lima Sub Dinas yaitu Sub Dinas Bina Program, Sub Dinas Eksplorasi dan Pemetaan, Sub Dinas Bina Usaha, Sub Dinas Bina dan Sub Dinas Konservasi dan Pengendalian. Selain perangkat tersebut diatas, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat mempunyai perangkat Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2002 yang terdiri dari 5 Lima Balai Yaitu : Balai Konservasi dan Pemanfaatan Sumberdaya Pertambangan dan Energi Wilayah I Cianjur, Balai Konservasi dan Pemanfaatan Sumberdaya Pertambangan dan Energi Wilayah II Purwakarta, Balai Konservasi dan Pemanfaatan Sumberdaya Pertambangan dan Energi Wilayah III Tasikmalaya, Balai Konservasi dan Pemanfaatan Sumberdaya Pertambangan dan Energi Wilayah IV Cirebon serta Balai Penelitian Pertambangan dan Energi. Selain itu keberadaan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat merupakan konsekuensi dari diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2002Tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom. Seiring dengan bergulirnya Otonomi Daerah dan meluasnya bidang pekerjaan serta mengikuti Struktur Organisasi Tata Kerja SOTK pusat yaitu Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral maka pada Tahun 2009 dilakukan kembali perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat, dengan nama dinasnya berubah menjadi “Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat” Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 42 Tahun 2009 tentangTugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, yang meliputi : A. 1 Satu Jabatan Fungsional Japung Arsiparis; B. yang terdiri dari 3 Tiga Sub Bagian yaitu : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Program; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; C. 4 Empat Bidang yang terdiri dari : 1. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi dengan membawahi 3 Tiga seksi Yaitu: a. Seksi Sumberdaya Energi dan Pemanfaatan ABT; b. Seksi Pengembangan Infrastruktur; c. Seksi Konservasi dan Pengendalian Energi. 2. Bidang Mineral, Geologi dan Air Tanah dengan membawahi 3 Tiga seksi Yaitu: a. Seksi Kegeologian; b. Seksi Eksplorasi dan Eksploitasi; c. Seksi Konservasi dan Pengendalian. 3. Bidang Panas Bumi dan Migas dengan membawahi 3 Tiga seksi yaitu : a. Seksi Pengelolaan Hulu; b. Seksi Teknik dan Lingkungan; c. Seksi Pengelolaan Hilir. 4. Bidang Bina Usaha dan Kerjasama dengan membawahi 3 Tiga seksi yaitu : a. Seksi Bina Usaha dan Produksi; b. Seksi Data dan Informasi; c. Seksi Kerjasama dan Promosi. Dengan dilakukannya kembali perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat” maka perangkat Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD berubah menjadi Unit Pelaksana Teknis UPT, yang terdiri dari : UPT I Cianjur, UPT II Purwakarta, UPT III Bandung, UPT IV Tasikmalaya, UPT V Cirebon dan UPT Pengujian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat. 3.2.2 Gambaran Organisasi dan Struktur Organisasi 3.2.2.1 Gambaran Organisasi