ANALISIS HUBUNGAN TIPE KOPING KOGNITIF DENGAN TINGKAT STRESS PADA PERAWAT DI UNIT GAWAT DARURAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Koping merupakan tindakan mengubah kognitif secara konstan dan usaha
tingkah laku untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal yang dinilai
membebani atau melebihi sumber daya yang dimiliki oleh individu (Lazarus &
Folkman, 1984 dalam Nasir & Muhith, 2009 : 93). Terbentuknya mekanisme
koping dapat diperoleh melalui proses belajar (Nursalam & Kurniawati, 2007 :
25). Pada saat seseorang mengalami stress, mereka akan menggunakan koping
tertentu untuk mengatur emosi mereka (van der Veek, Kraaij & Garnefski, 2009
: 295). Terdapat berbagai tipe koping dalam koping kognitif. Koping kognitif
diartikan sebagai usaha kognitif untuk mengelola suatu kejadian yang
menimbulkan rangsangan emosi (Legerstee et.al, 2011 : 320). Tipe koping
kognitif dibedakan menjadi sembilan, yaitu Self-blame, Other-blame, Rumination,
Catastrophizing, Putting Into Perspective, Positive Refocusing, Positive Reappraisal,
Acceptance dan Planning (Garnefski & Kraaij, 2006a : 1660).
Koping kognitif dapat dipahami sebagai emotion regulation (pengaturan
emosi) melalui pemikiran (kognisi) (Garnefski & Kraaij, 2006a : 1659). Koping
kognitif berfokus pada penurunan dampak negatif dalam menanggapi situasi
yang bersifat stress. Koping kognitif dianggap sebagai mediator dan moderator

dari hubungan antara stress dan kesehatan psikologi (Legerstee et. al, 2010 : 143).
Koping ini mempunyai hubungan yang erat dengan kehidupan manusia dan

1

2

dapat membantu seseorang untuk mengelola emosi mereka (Garnefski & Kraaij,
2006a : 1659-1660).
Koping dapat membantu individu untuk menyelesaikan masalah yang
menimbulkan stress (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011 : 2). Koping dapat
dipakai oleh perawat sebagai salah satu metode menyelesaikan masalah yang
menimbulkan stress khususnya bagi perawat unit gawat darurat yang mempunyai
tingkat stress yang tinggi (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011 : 2 & Oman,
McLain & Scheetz, 2008 : 57). Tingkat stress yang tinggi ini dikaitkan dengan
banyaknya stressor yang dirasakan oleh perawat unit gawat darurat itu sendiri.
Stressor yang biasanya dirasakan oleh perawat unit gawat darurat diantaranya
adalah (1) jumlah pasien yang tidak terduga; (2) menghadapi perubahan situasi
pasien yang cepat dan keadaan traumatik, seperti kematian mendadak; (3)
masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik; (4) beban kerja; (5) dituntut

untuk berurusan dengan pasien dan keluarga pasien serta menangani keluhan
mereka; (6) terinfeksi penyakit resiko kesehatan dan keselamatan kerja; (7)
kurangnya dukungan dari rekan kerja; (8) tidak adanya dokter dokter yang jaga di
ruang emergensi dan (9) kurangnya peralatan (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011
: 1-2).
Gholamzadeh, Sharif dan Rad (2011) menemukan bahwa perawat unit
gawat darurat mempunyai tingkat stress yang sangat tinggi diukur menggunakan
kuesioner Nursing Stress Scale. Utomo dan Sulastri (2009) juga menemukan bahwa
43,8% responden (N=16 orang) mengalami stress kerja ringan dan 56,9%
respoden mengalami stress kerja sedang. Selain itu, Haryanti, Aini dan
Purwaningsih (2013) juga menemukan bahwa sebanyak 82,8% perawat UGD

3

(N=29 responden) mengalami stress kerja sedang dan 17,2% perawat mengalami
stress ringan.
Gholamzadeh, Sharif dan Rad (2011) menemukan koping yang biasanya
dipakai oleh perawat unit gawat darurat adalah self-controlling, positive reappraisal dan
accepting responsibility. Rante (2013) mendapatkan adanya perbedaan antara laki-laki
dan perempuan dalam pemilihan koping yang digunakan untuk menurunkan

stress. Perawat laki-laki biasanya menggunakan emotional focused coping sedangkan
perawat perempuan biasanya menggunakan problem focused coping, tetapi saat
perawat perempuan mengalami kelelahan emosional dan terlarut dalam dalam
perasaan maka mereka akan menggunakan emotional focused coping sebagai koping
mereka.
Untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress pada perawat unit
gawat darurat, perawat dapat menggunakan berbagai tipe koping. Dari beberapa
tipe koping yang ada perawat dapat memilih salah satu tipe koping untuk
menghadapi masalahnya. Setiap orang berbeda dalam menentukan koping yang
akan mereka gunakan (Gholamzadeh, Sharif & Rad, 2011 : 2). Tipe-tipe koping
kognitif dapat dipilih sebagai cara untuk menghadapi masalah yang menimbulkan
stress. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa koping kognitif dianggap
sebagai mediator dan moderator dari hubungan antara stress dan kesehatan
psikologis dan dapat membantu seseorang untuk mengelola emosi mereka
(Garnefski & Kraaij, 2006a : 1659-1660 dan Legerstee et.al, 2010 : 143).
Dari hasil wawancara ditemukan beberapa keadaan yang dapat membuat
perawat unit gawat darurat merasa stress diantaranya adalah (1) pada saat pasien
dengan prioritas 1 datang bersamaan; (2) jumlah pasien yang overload dan kamar
rawat inap penuh sehingga pasien tidak dapat dipindahkan; (3) pasien dengan


4

multiple trauma; (4) mengurus prosedur pasien PBJS yang rumit; dan (5)
menghadapi keluhan dari pasien dan keluarga.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan banyak stressor yang dirasakan
oleh perawat unit gawat darurat yang menyebabkan tingkat stressnya tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Gholamzadeh, Sharif dan Rad (2011) dan Utomo
& Sulastri (2009) menyatakan bahwa perawat unit gawat darurat mempunyai
tingkat stress yang tinggi. Tingkat stress yang tinggi dapat mempengaruhi
penampilan kerja dan daya konsentrasi perawat (Oman, McLain & Scheetz, 2008
: 57). Berdasarkan Gholamzadeh, Sharif dan Rad (2011) dan Rante (2013) ada
berbagai tipe koping yang digunakan perawat unit gawat darurat untuk
menurunkan stress yang mereka rasakan. Penelitian ini akan meneliti tentang
hubungan tipe koping kognitif dengan tingkat stress yang dirasakan oleh perawat
unit gawat darurat. Di Malang, penelitian dengan tujuan tersebut belum pernah
dilakukan sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan dengan judul “analisis
hubungan tipe koping kognitif dengan tingkat stress pada perawat unit gawat
darurat”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, rumusan masalah yang dapat
diambil adalah bagaimana tingkat stress yang dirasakan perawat unit gawat
darurat dan tipe koping kognitif yang dipakai oleh perawat unit gawat darurat.

5

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tipe koping kognitif dengan tingkat stress
pada perawat di ruang unit gawat darurat.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,
usia dan lama bekerja di UGD.
2. Mengidentifikasi tipe koping kognitif yang digunakan oleh perawat
unit gawat darurat.
3. Mengidentifkasi tingkat stress yang dirasakan oleh perawat unit gawat
darurat.
4. Menganalisis hubungan tipe koping kognitif dengan tingakt stress
pada perawat unit gawat darurat.


1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan serta dapat mengaplikasikan koping kognitif untuk
menghadapi masalah yang menimbulkan stress.
1.4.2 Bagi Pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi pendidikan
keperawatan tentang hubungan tipe koping kognitif dengan tingkat
stress.

6

1.4.3 Bagi Perawat
Penelitian dapat dijadikan perawat sebagai bahan informasi tentang
bagaimana koping untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress
dan informasi tentang tipe koping kognitif ini dapat diberikan sebagai
bahan edukasi kepada pasien sebagai informasi koping untuk
menghadapi masalah yang menimbulkan stress yang dirasakan pasien.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang koping kognitif dan tingkat
stress pada perawat unit gawat darurat penurunan stress.

1.5. Keaslian Penelitian
1. Danang Prasetyo dan Sulastri (2009) dengan judul penelitian hubungan stress
kerja dengan adaptasi pada perawat di instalasi gawat darurat RSUD Panda
Arang Boyolali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik
stress, deskripsi stress dan adaptasi perawat, hubungan antara stress kerja dan
adaptasi perawat di instalasi gawat darurat RSUD Panda Arang Boyolali.
2. Tsukasa Kato (2014) dengan judul penelitian coping with interpersonal stress and
psychological distress at work: comparison of hospital nursing staff and salespeople.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon koping perawat
dibandingkan dengan orang yang bekerja di industri lain dan mempunyai
tingkat stress yang tinggi serta membandingkan koping dan distress psikologi
perawat dengan orang bekerja di department store. Dalam kekurangan penelitian
ini disebutkan bahwa koping perawat mungkin berbeda berdasarkan kultur
dimana dia berdiam. Penelitian ini dilakukan pada perawat di Jepang sehingga

7


penelitian ini dapat dilakukan di Indonesia khususnya di Malang karena kultur
Jepang dengan kultur Indonesia mempunyai perbedaan.
3. Sakinah Gholamzadeh, Sharif dan Rad et. al (2011) dengan judul penelitian
source of occupational stress and coping strategies among nurse who work in admission and
Emergency Department of hospital related to Shiraz University of Medical Sciences.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi stressor pekerjaan dan
koping perawat yang bekerja di unit gawat darurat. Hal yang perlu ditekankan
dalam penelitian ini adalah bahwa stressor utama pada perawat unit gawat
darurat adalah berkaitan dengan masalah lingkungan fisik dan koping yang
paling banyak digunakan oleh perawat unit gawat darurat adalah koping selfcontrolling dan positive reappraisal. Penelitian ini dilakukan di Iran dan di
Indonesia khususnya Malang belum ada yang meneliti sehingga penelitian
perlu dilakukan di daerah Malang.
Dari hasil beberapa penelitian di atas, ada beberapa hal yang bisa dijadikan
acuan dalam pelaksanaan penelitian ini, diantaranya adalah.
1. Tempat
Dua penelitian di atas (nomor 2 dan 3) dilakukan di luar negeri, yaitu Jepang
dan Iran sedangkan penelitian nomor 1 dilakukan di Boyolali.
2. Tujuan
a. Tujuan penelitian nomor 1 adalah untuk mengetahui adanya hubungan
antara stress kerja dengan adaptasi perawat.

b. Penelitian nomor 2 bertujuan untuk membandingkan koping yang
dipakai oleh perawat dengan orang yang bekerja di bidang lain.

8

c. Tujuan penelitian nomor 3 adalah menginvestigasi stressor yang di dapat
perawat di unit gawat darurat dan koping yang dipakai oleh perawat
tersebut.
Penelitian berbeda dari penelitian sebelumnya karena penelitian ini akan dilakukan di
daerah Malang dan mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan tipe koping
kognitif dengan tingkat stress pada perawat unit gawat darurat. Dari beberapa hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan.

ANALISIS HUBUNGAN TIPE KOPING KOGNITIF DENGAN
TINGKAT STRESS PADA PERAWAT DI UNIT GAWAT
DARURAT

SKRIPSI

Oleh :

FARAHUL JANNAH
201110420311008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i

ANALISIS HUBUNGAN TIPE KOPING KOGNITIF DENGAN
TINGKAT STRESS PADA PERAWAT DI UNIT GAWAT
DARURAT

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

FARAHUL JANNAH
201110420311008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014/2015

ii

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Tipe Koping
Kognitif dengan Tingkat Stress Pada Perawat Di Unit Gawat Darurat”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1.

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus selaku Dosen
Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.

2.

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Edi Purwanto, S.Kep., Ns., M.Ng., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya proposal ini.

5.

Teman-teman PSIK 2011 dan semua pihak yang telah membantu
penyelesaian proposal skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan

dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak

iv

kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.

Malang, Mei 2015

Penulis

v

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .................................................................................................................. i
Lembar Persetujuan ........................................................................................................ ii
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ...............................................................................iii
Kata Pengantar ...............................................................................................................iv
Intisari ..............................................................................................................................vi
Abstract...........................................................................................................................vii
Daftar Isi ....................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ....................................................................................................................xi
Daftar Gambar ..............................................................................................................xii
Daftar Lampiran ...........................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum...............................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus..............................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................5
1.4.1 Bagi Peneliti ...................................................................................5
1.4.2 Bagi Pendidikan ............................................................................5
1.4.3 Bagi Perawat ..................................................................................6
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya..............................................................6
1.5 Keaslian Penelitian ..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Tipe Koping Kognitif ..............................................................9
2.1.1 Strategi Koping .............................................................................9
2.1.2 Tipe Koping Kognitif ............................................................... 10
2.1.2.1 Self-Blame ..................................................................... 11
2.1.2.2 Acceptance.................................................................... 12
2.1.2.3 Rumination ................................................................... 13
2.1.2.4 Positive Refocusing ..................................................... 14
2.1.2.5 Planning......................................................................... 14
2.1.2.6 Positive Reappraisal ..................................................... 15
a. Pengertian Positive Reappraisal ............................ 15
b. Respon Tubuh Terhadap Pikiran ......................... 15
c. Positive Reappraisal sebagai Strategi Koping ..... 16
2.1.2.7 Putting Into Perspective ............................................. 18
2.1.2.8 Catastrophizing ............................................................ 18
2.1.2.9 Other-Blame ................................................................. 19
2.2 Konsep Stress pada Perawat............................................................... 20
2.2.1 Pengertian Stress........................................................................ 20
2.2.2 Stress Kerja ................................................................................. 20
2.2.3 Stress Kerja pada Perawat ........................................................ 22
2.3 Hubungan antara Stress dan Strategi Koping .................................. 24
vi

2.3.1 Faktor Pemicu Stress ................................................................ 25
2.3.2 Appraisal ..................................................................................... 26
2.3.3 Koping ........................................................................................ 28
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 30
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 31
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian .................................................................................. 32
4.2 Kerangka Kerja..................................................................................... 32
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 34
4.3.1 Populasi ....................................................................................... 34
4.3.2 Sampel ......................................................................................... 34
4.3.3 Teknik Sampling ........................................................................ 34
4.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 35
4.4.1 Variabel Independent................................................................ 35
4.4.2 Variabel Dependent .................................................................. 35
4.5 Definisi Operasional ............................................................................ 35
4.6 Tempat Penelitian ................................................................................ 38
4.7 Waktu Penelitian .................................................................................. 38
4.8 Instrumen Penelitian............................................................................ 38
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................. 40
4.10 Analisis dan Pengolahan Data ............................................................ 41
4.10.1 Analisis Univariat .................................................................... 41
4.10.2 Analisis Bivariat....................................................................... 41
4.11 Etika Penelitian..................................................................................... 42
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
5.1 Identifikasi Karakteristik Sampel ....................................................... 43
5.2 Identifikasi Tipe Koping Kognitif yang Digunakan Oleh Perawat
Unit Gawat Darurat ............................................................................. 44
5.3 Identifikasi Tingkat Stress Pada Perawat Unit Gawat Darurat ..... 45
5.4 Analisa Normalitas Data ..................................................................... 46
5.5 Analisis Hubungan Tipe Koping Kognitif dengan Tingkat Stress
Pada Perawat Unit Gawat Darurat .................................................... 46
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden
6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......... 47
6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................... 48
6.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Di
Unit Gawat Darurat .................................................................. 48
6.2 Tipe Koping Kognitif yang Digunakan Oleh Perawat Unit Gawat
Darurat................................................................................................... 49
6.3 Tingkat Stress Pada Perawat Unit Gawat Darurat .......................... 50
6.4 Hubungan Tipe Koping Kognitif dengan Tingkat Stress Pada
Perawat Unit Gawat Darurat .............................................................. 51
6.5 Implikasi Keperawatan ........................................................................ 52
6.6 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 53

vii

BAB VII KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 55
7.2 Saran ....................................................................................................... 55
7.2.1 Bagi Keperawatan...................................................................... 55
7.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................... 56
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 57
Lampiran........................................................................................................................ 63

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Definisi Operasional ................................................................................... 36
Tabel 4.2 Sistem Penilaian Kuesioner The Workplace Stress Scale ............................ 39
Tabel 4.3 Interpretasi Kuesioner The Workplace Stress Scale .................................... 39
Tabel 4.4 Interpretasi Hasil Uji Korelasi Pearson ................................................... 40
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karaktersitik Responden Pada
Perawat Unit Gawat di Rumah Sakit Wava Husada, Rumah Sakit
Islam Malang UNISMA dan Rumah Sakit Tk II dr. Seopraoen
Malang Pada Tanggal 9 Maret – 1 April 2015 (N=45) ........................ 43
Tabel 5.2 Tipe Koping Kognitif yang Digunakan Oleh Perawat Unit Gawat
Darurat di Rumah Sakit Wava Husada, Rumah Sakit Islam
Malang UNISMA dan Rumah Sakit Tk II dr. Seopraoen Malang Pada
Tanggal 9 Maret – 1 April 2015 (N=45) ................................................ 45
Tabel 5.3 Tingkat Stress Perawat Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Wava
Husada, Rumah Sakit Islam Malang UNISMA dan Rumah Sakit
Tk II dr. Seopraoen Malang Tahun 2015............................................... 45
Tabel 5.4 Analisa Normalitas Data ............................................................................ 46
Tabel 5.5 Hasil Uji Korelasi Pearson ......................................................................... 46

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep................................................................................... 30
Gambar 4.1 Hubungan antara Tipe Koping Kognitif dengan Tingkat Stress .... 32
Gambar 4.2 Kerangka Kerja ....................................................................................... 33

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10

Permohonan Menjadi Responden
Informed Consent
Kuesioner The Workplace Stress Scale
Kuesioner The Cognitive Emotion Regulation Questionnaire
Tabulasi Data Variabel Tipe Koping Kognitif
Tabulasi Data Variabel Tingkat Stress
Hasil Uji Normalitas Data
Hasil Uji Korelasi Pearson
Surat Telah Menyelesaikan Penelitian di Rumah Sakit Wava Husada
Surat Telah Menyelesaikan Penelitian di Rumah Sakit Islam Malang
UNISMA
Lampiran 11 Surat Telah Menyelesaikan Penelitian di Rumah Sakit Tk.II
dr.Seopraoen
Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi

xi

DAFTAR PUSTAKA
Aldao, A., & Nolen-Hoeksema, S. (2010). Specificity of Cognitive Emotion
Regulation Strategies: A Transdiagnostic Examination. Behaviour Research and
Therapy, 48(10), 974-983
Araújo-Soares, V., McIntyre, T. & Sniehotta, F.F. (2009). Predicing Changes in
Physical Activity Among Adolescents: The Role of Self-Efficacy, Intention,
Action Planning and Coping Planning. Oxford Journal Health Education Research,
24(1), 128-139
Arnetz, B.B. & Ekman, R. (2006). Stress in Health and Disease. Weinheim: Wiley-VCH
Baumeister, R.F. & Vohs, K.D. (2007). Encyclopedia of Social Psychology. Thousand
Oaks, CA: SAGE Publications
Bennett, K.K., Compas, B.E., Beckjord, E., & Glinder, J.G. (2005). Self-Blame and
Distress Among Women With Newly Diagnosed Breast Cancer. Journal of
Behavioral Medicine, 28(4), 313-323
Bidlan, J.S. (2013). Occupational Stress Among Healthcare Professional. Indian
Journal of Health and Wellbeing, 4(8), 1558-1562
Borders, A., McAndrew, L.M., Quigley, K.S. & Chandler, H.K. (2012). Rumination
Moderates The Association Between PTSD and Depressive Symptoms and
Risky Behaviors in US Veteran. Journal of Traumatic Stress, 25(5), 583-586
Boyd, M.A. (2008). Psychiatric Nursing: Contemporary Nursing 4th Edition. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health | Lippincott Willams & Wilkins
Circenis, K. & Millere, I. (2012). Stress Related Work Environment Factors: Nurses
Survey Result. International Journal of Collaborative Research on Internal Medicine &
Public Health, 4(6), 1150-1157
Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Darity, W.A. (2008). International Encyclopedia of The Social Scienes 2nd Edition. Detroit:
Macmillan Reference USA
Dahlan, M.S. (2009). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat,
dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta:
Salemba Medika
Elfiky, I. (2014). Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman

xii

Extremera, N. & Rey, L. (2014). Health-Related Quality of Life and Cognitive
Emotion Regulation Strategies in The Unemployed: A Cross-Sectional
Survey. Health and Quality of Life Outcomes, 12(172), 1-9
Folkam, S. (2010). The Oxford Handbook of Stress, Health and Coping. Oxford:
Oxford University Press
Garland, E., Gaylord, S., & Park, J. (2009). The Role of Mindfulness in Positive
Reappraisal. National Institutes of Health Public Access, 5(1), 37-44
Garland, E.L., Gaylord. S.A., & Fredrickson, B.L. (2011). Positive Reappraisal
Mediates the Stress-Reductive Effects of Mindfulness: An Upward Spiral
Process. Springer Science+Business Media, 2(1), 59-67
Garnefski, N., Baan, N. & Kraaij, V. (2005). Psychological Distress and Cognitive
Emotion Regulation Strategies Among Farmers Who Fell Victim to The
Foot-and-Mouth Crisis. Personality and Individual Differences, 38(6), 1317-1327
Garnefski, N. & Kraaij, V. (2006a). Relationship Between Cognitive Emotion
Regulation Strategies and Depressive Symptoms: A Comparative Study of
Five Specific Samples. Personality and Individual Differences, 40(8), 1659-1669
Garnefski, N. & Kraaij, V. (2006b). Cognitive Emotion Regulation QuestionnaireDevelopment of a Short 18-item Version (CERQ-short). Personal and
Individual Differences, 41, 1045-1053
Garnefski, N., Grol, M., Kraaij, V. & Hamming, J.F. (2009). Cognitive Coping and
Goal Adjustment in People With Peripheral Arterial Disease: Relationships
With Depressive Symptoms. Patient Education and Counselling, 76(1), 132-137
Gatot, D.B & Adisasmito, W. (2005). Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan
dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Di Instalasi
Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon, Makara Journal of Health Research,
9(1), 1-8
Gholamzadeh, S., Sharif, F., & Rad, F.D. (2011). Source of Occupational and Coping
Strategies Among Nurse who Work in Admission and Emergency
Departments of Hospitals Related to Shiraz University of Medical Sciences.
Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 16(1), 41-46
Gross, J.J. (2014). Handbook of Emotion Regulation. New York: The Guilford Press
Haruyama, S. (2011). The Miracle of Endorphin: Sehat Mudah dan Praktis dengan Hormon
Kebahagian. Bandung: PT Mizan Pustaka

xiii

Haryanti, Aini, F., & Purwaningsih, P. (2013). Hubungan antara Beban Kerja dengan
Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Semarang.
Jurnal Managemen Keperawatan, 1(1), 48-56
Hidayat, A.Z. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika
Insel, P.M. & Roth, W.T. (2008). Core Concept in Health. New York: McGraw-Hill
Jamieson, J.P., Mendes, W.B., & Nock, M.K. (2012). Improving Acute Stress
Responses: The Power of Reappraisal. Association for Psychological Science,
20(10), 1-6
Jehangir, M., Kareem, N., Khan, A. & Jan, M.T. (2011). Effects of Job Satisfaction.
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 3(7), 453-465
Jones, G., Hocine, M., Salomon, J., Dab, W. & Temime, L. (2014). Demograpic and
Occupational Predictors of Stress and Fatigue Intensive-Care Registred
Nurses and Nurses’ Aides: A Cross-Sectional Study. International Journal of
Nursing Studies, 52(1), 250-259
Kavitha, G. (2009). Occupational Stress and Coping Strategies. New Delhi: Discovery
Publishing House PVT. LTD
Khan, A.P. (2006). The Encyclopedia of Stress and Stress-Related Diseases. New York: Facts
on File Inc
Khosia, M. (2006). Positive Affect and Coping with Stress. Journal of the Indian
Academy of Psychology, 32(3), 185-192
Koole, S.L. (2009). The Psychology of Emotion Regulation: An Integrative Review.
Psychology Press, 23(1), 4-41
Kuppens, P. & Van Mechelen, I. (2007). Interactional Appraisal Models For The
Anger Appraisal of Threatened Self-Esteem, Other-Blame and Frustration.
Psychology Press, 21(1), 56-77
Larson, L.L. (2004). Internal Auditors and Job Stress. Managerial Auditing Journal,
19(9), 1119-1130
Legerstee, J.S., Garnefski, N., Jellesma, F.C., Verhulst, F.C., & Utens, E.M.W.J.
(2010). Cognitive Coping and Childhood Anxiety Disorders. European Child
and Adolescents Psychiatry, 19(2), 143-150

xiv

Legerstee, J.S., Garnefski, N. Verhulst, F.C., & Utens, E.M.W.J. (2011). Cognitive
Coping in Anxiety-Disordered Adolescents. Journal of Adolescents, 34(2), 319326
Martin, R.C., & Dahlen, E.R. (2005). Cognitive Emotion Regulation in The
Prediction of Depression, Anxiety, Stress and Anger. Personality and Individual
Differences, 39(7), 1249-1260
Michael, T., Halligan, S.L., Clark, D.M. & Ehlers, A. (2007). Rumination
Posttraumatic Stress Disorder. Depression and Anxiety, 24(5), 307-317

in

Morrison, R. & O’Connor, R.C. (2005). Predicting Psychological Distress in College
Students: The Role of Rumination and Stress. Journal of Clinical Psychology,
61(4), 447-460
Nalaskowska, M. dan Cierpialkowska, L. (2014). Social And Psychological
Functioning Of Opiate Dependent Patients In Methadone Maintenance
Treatment – Longitudinal Research Report. Alcoholism and Drug Addiction,
27(3), 237-253
Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika
Nayab, R. & Kamal, A. (2010). Terrorism Catastrophizing Perceived Stress and
Death Anxiety Among University Students. Pakistan Journal of Social and
Clinical Psychology, 8(2), 132-144
Nursalam & Kurniawati N.D. (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Olshevski, J.L., Katz, D.A., & Knight, B.G. (2012). Stress Reduction for Caregivers.
London : Routledge
Oman, K.S., McLain, J.K., & Scheetz, L.J. (2008). Panduan Belajar Keperawatan
Emergensi. Jakarta: EGC
Pasca, R. & Wagner, S.L. (2011). Occupational Stress in Multicultural Workplace.
Journal of Immigrant and Minority Health, 13(4), 697-705
Peña, L.R., dan Pacheco, N.E. (2012). Physical-Verbal Aggression and Depression in
Adolescents: The Role of Cognitive Emotion Regulation Strategies.
Universitas Psychologica, 11(4), 1245-1254

xv

Pincus, D.B., Ehrenreich, J.T. & Mattis, S.G. (2008). Mastery of Anxiety and Panic for
Adolescents. New York: Oxford University Press
Pradiansyah, A. (2007). Cherish Every Moment. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Pratisti, W.D. & Prihartanti, N. (2012). Konsep Mawas Diri Suryomentaram dengan
Regulasi Emosi. Jurnal Penelitian Humaniora, 13(1), 16-29
Priyoto. (2014). Konsep Manajemen Stress. Yogyakarta: Nuha Medika
Purvanova, R.K. & Muros, J.P. (2010). Gender Differences in Burnout: A MetaAnalysis. Journal of Vocational Behavior, 77(2), 168-185
Rante, D.I. (2013). Pemilihan Strategi Penyelesaian Masalah Dalam Menghadapi
Kelelahan Emosional pada Perawat Bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit Umum Daerah AW. Syahranie Samarinda Ditinjau Dari Jenis
Kelamin. eJournal Psikologi, 1(2), 230-240
Robbins, G., Powers, D. & Burgess, S. (2009). A Wellness Way of Life. New York:
McGraw-Hill
Robbins, S.P. & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat
Schroevers, M., Kraaij, V. & Garnefski, N. (2007). Goal Disturbance, Cognitive
Coping Strategies and Psychological Adjustment To Different Types of
Stressful Life Event. Personality and Individual Differences, 43(2), 413-423
Shirey, M.R., McDaniel, A.M., Ebright, P.R., Fisher, M.L. & Doebbeling, B.N.
(2010). Understanding Nurse Manager Stress and Work Complexity. Journal of
Nursing Administration, 40(2), 82-91
Shivaprasad, A.H. (2013). Work Related Stress of Nurse. Journal of Psychiatric Nursing,
2(2), 33-72
Sufren & Natanael, Y. (2014). Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Ulfah, N. (2011). Tingkat Stress Kerja pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa
Daerah Propinsi Sumater Utara Tahun 2011. Skripsi tidak diterbitkan. Medan:
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Utomo, D.P., & Sulastri. (2009). Hubungan Stress Kerja dengan Adaptasi pada
Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Pandan Arang Boyolali. Publikasi
Ilmiah UMS, 2(3), 101-105

xvi

van der Veek, S.M.C., Kraaij, V., & Garnefski, N. (2009). Cognitive Coping Strategies
and Stress in Parents of Children With Down Syndrome: A Prospective
Study. Intellectual and Development Disabilities, 47(4), 295-306
Verhaeghen, P. & Hertzog, C. (2014). The Oxford Handbook of Emotion Social Cognition
and Problem Solving in Adulthood. New York: Oxford University Press
Wade, C., & Tavris, C. (2008). Psikologi Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Westermann, S., Boden, M.T., Gross, J.J., dan Linclon, T.M. (2013). Maladaptive
Cognitive Emotion Regulation Prospectively Predicts Subclinical Paranoia.
Cognitive Therapy Research, 37(4), 881-885
Yokuş, T., Yokuş, H. dan Kalaycioğlu, S.G. (2013). The Analysis of Cognitive
Emotion Regulation Skills of Pre-Service Music Teacher In Terms of
Different Variables. International Journal of New Trends in Arts, Sports & Science
Education, 2(1), 27-36
Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa (Edisi Revisi). Bandung: PT Refika Aditama

xvii