30
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Dari hasil pengukuran dan perhitungan, didapatkan nilai bulk density arang sekam
sebesar 15.324 kgml, nilai porositas arang sekam sebesar 46, nilai konduktivitas arang sekam sebesar 0.0719 WmK, dan nilai panas jenis arang sekam sebesar 7.942 kJkg
o
C. 2.
Sebaran suhu media tanam arang sekam di dalam polybag kecil lebih tinggi dibandingkan dengan sebaran suhu media tanam arang sekam di dalam polybag besar.
Hal ini disebabkan karena lubang pada polybag besar lebih banyak, sehingga sirkulasi udara lebih lancar.
3. Terdapat beberapa perbedaan pada sebaran suhu hasil simulasi dengan sebaran suhu
hasil pengukuran. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dari persamaan linier y = ax + b, nilai a sebesar 1.350 dan b sebesar 9.586. Nilai b yang sangat besar dipengaruhi oleh
homogenitas arang sekam saat pengukuran.
B. Saran
Agar hasil simulasi menjadi semakin akurat, sebaiknya dilakukan: 1.
Pengukuran nilai pressure drop arang sekam dengan menggunakan wind tunnel. Pada penelitian ini, nilai pressure drop arang sekam dihitung dengan menggunakan
pendekatan rumus Darcy Weisbach. 2.
Perlu dilakukan penelitian tersendiri mengenai volumetric heat exchange coefficient arang sekam.
31
DAFTAR PUSTAKA
Adirahardja I. 1992. Kinerja Penetes dan Rancangan Sistem Irigasi Tetes pada Lahan Pertanian di Desa Cikarawang Darmaga-Bogor. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Administratur Kebun Malabar. 2008. Pedoman SMKP ISO 22000:2005. PTPN VIII Kebun Teh
Malabar. Cengel Y A, Boles MA. 2003. Thermodynamics an Engineering Approach. McGraw-Hill. New York.
[Deptan] Departemen Pertanian. 2009. Sekam Padi Sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Rumah Tangga Petani. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Haryanto T Y. 2010. Simulasi Distribusi Suhu Larutan Nutrisi Pada Bedeng Tanaman Sistem NFT Nutrient Film Technique Dengan menggunakan CFD Computational Fluid
Dynamics. Skipsi. Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Tekologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Holman J P, Jassfi E. 1997. Pindah Panas. Erlangga. Jakarta Irzaman. 2010. Silikon Murni dari Sekam Padi. http:abarky.blogspot.com201012silikon-murni
dari-sekam-padi.html. [27 Januari 2011] Kreith F. 1994. Prinsip-prinsip Perpindahan Kalor. Erlangga. Jakarta
Ni’am AG . 2008. Simulasi Dispersi Gas Polutan SO
2
, H
2
S, dan CO dengan Menggunakan Program Computational Fluid Dynamics CFD. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. NN. 2011. Sekam. http:id.wikipedia.orgwikiSekam Sekam [ 15 Februari 2011]
Nurianingsih R. 2011. Analisis Pola Aliran dan Distribusi Suhu Udara pada Rumah Tanaman Standart Peak Menggunakan Computational Fluid Dynamics CFD. Skripsi. Departemen
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Nurminah M. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta
Pengaruhnya Terhadap Bahan yang Dikemas. http:repository.usu.ac.idbitstream. [22
Febuari 2011] Patappa A.2001. Rancang Bangun dan Unjuk Kinerja Sistem Kendali Otomatik On-Off untuk
Pengendalian Kelembaban Media Tanam Hidroponik Pada Budidaya Paprika Capsicum annum L. Var Grossum. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rest H. 2004. Hydroponic Food Production. Sixth Edition. New Jersey: Newconcept Press.
Ricardo 2009. Hydroponics Substrat. http:bscstlouis1.blogspot.com200905hidroponik-substrat-by ricardo.html. [28 Januari 2011]
Samodra I. Chen, J. 2008. Hydroponics.:ilhamsamodra.blogspot.com2008_03_01_archive. Html. [28 Januari 2011]
Sapei A. Kusmawati, I. 2003. Perubahan Pola Penyebaran Kadar Air Media Tanam Arang Sekam dan Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Ipomoea reptans Poir. pada Pemberian Air
Secara Terus Menerus dengan Irigasi Tetes. http:e-jurnal.perpustakaan.ipb.ac.id. [21 Febuari 2011]
Suhardiyanto H. 2009. Teknologi Rumah Tanaman untuk Iklim Tropika Basah. IPB Press. Dramaga. Bogor.
Suhardiyanto H. 2010 a. Hydroponics System. Slide kuliah 18 November 2010. Suhardiyanto H. 2010 b. Media Tanam Pada Sistem Hidroponik. Slide kuliah 16 Desember 2011.
Tuakia F. 2008. Dasar-dasar CFD Menggunakan Fluent.Informatika. Bandung. Versteeg H K. Malalasekera W. 1995. An Introduction to Computational Fluid Dynamics: The Finite
32
Volume Method. Harlow, Essex, England and Longman Scientific Technical. New York Wahhab A. 2010. Pemilihan Jenis Material Bedeng Nutrient Film Technique NFT dengan
Menggunakan Computational Fluid Dynamic CFD. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Wuryaningsih S. 2008. Media Tanam Tanaman Hias. http:www.kebonkembang.com. [28 Febuari
2011]
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 1. Hasil pengukuran bulk density arang sekam
Volume arang sekam
ml Massa total
gram Massa gelas ukur
gram Massa arang
sekam gram
Bulk density gramml
100 ml 136.06
120.06 16
0.01600 100 ml
134.67 120.93
13.74 0.01374
100 ml 135.61
120.93 14.68
0.01468 100 ml
136.45 120.93
15.52 0.01552
100 ml 137.60
120.92 16.68
0.01668
Rata-rata
136.078 120.754
15.324 0.015324
Pengolahan data: Ulangan 1
gramml Ulangan 2
gramml Ulangan 3
gramml Ulangan 4
gramml Ulangan 5
gramml
Rata-rata
gramml
35
Lampiran 2. Hasil pengukuran porositas arang sekam
Volume arang sekam kering ml
Volume air masuk ml
Porositas
500 250
50 500
235 47
500 235
47 300
120 40
Rata-rata 46
Pengolahan data: Ulangan 1
Ulangan 2 Ulangan 3
Ulangan 4 Rata-rata
36
Lampiran 3. Tabel hasil pengukuran konduktivitas panas arang sekam
Ulangan T0
o
C
o
C
o
C Heater
K WmK
1 27
14 35
0.5 0.0720
2 27
14 35
0.5 0.0722
3 27
14 35
0.5 0.0717
Rata-rata
27 14
35 0.5
0.0719
37
Lampiran 4. Hasil pengukuran panas jenis arang sekam A.
Ulangan 1
Tabel massa dan suhu bahan Ulangan 1.
Air dingin1
Air panas Arang
sekam Air
dingin2 m kg
0.05021 0.0503
0.00202 0.0501
T0
o
C
11.6 70.8
25.97 8.8
Tabel suhu air dingin dan air panas Ulangan 1. Tabel suhu air dingin dan sampel Ulangan 1.
ts T
o
C ts
T
o
C
14.9 10.2
5 16.1
5 11.7
10 16.6
10 12.1
15 17
15 12.2
20 17.3
20 12.6
25 17.4
25 12.8
30 17.6
30 13
35 17.7
35 13.3
40 17.8
40 13.4
45 17.9
45 13.7
50 41.1
50 13.8
55 41.2
55 13.9
60 40.9
60 14.6
65 40.4
65 14.7
70 40.2
70 14.8
75 39.9
75 14.9
80 39.8
80 15.1
85 39.6
85 15.1
90 39.4
90 15.4
95 39.3
95 15.5
100 39.2
Keterangan: 105
39.1 = Tw
110 39
= Te 115
38.8 120
38.7 125
38.5 130
38.5 135
38.4
38
Pengolahan data Uangan 1: 1.
Penentuan Cc
Mw Cpw Te - Tw =
Mwh Cpw Twh - Te + Cc Tc - Te 0.05021 x 4.2 41.1
– 17.9 =
0.05030 x 4.2 70.8 – 41.1 + Cc 17.9 – 41.1
4.8924624 =
6.274422 -23.2 Cc Cc
= 0.059567224 kJkg
o
C
2. Penentuan Cps
Mw Cpw Te – Tw
= Ms Cps Ts
–Te + Cc Tc – Te 0.05010 x 4.2 14.6
– 13.9 =
0.002002 x Cps 25.97 – 14.6 + 0.0592 13.9 – 14.6
0.147294 =
0.0229674 Cps - 0.041697057 Cps
= 8.228665713 kJkg
o
C
39
B. Ulangan 2