i PERENCANAAN ULANG BETON BERTULANG PADA BANGUNAN ATAS THE MALIOBORO HARITAGE HILL YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERHADAP KETAHANAN GEMPA BERDASARKAN SNI 1726:2012

(1)

i

PERENCANAAN ULANG BETON BERTULANG PADA BANGUNAN ATAS

THE MALIOBORO HARITAGE HILL YOGYAKARTA

DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERHADAP KETAHANAN GEMPA BERDASARKAN SNI 1726:2012

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik dalam Menyelesaikan

Program Sarjana Teknik

Oleh :

ELSYA AHYINUSTYANE 201110340311119

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

(3)

(4)

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan penguasa alam semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada seluruh hamba-Nya. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita, Nabi Muhammad Saw. Yang telah membimbing para umatnya menuju jalan yang diRidhoi Allah SWT.

Dan tak lupa kupersembahkan Karya Ilmiah ini kepada :

1. Ayah dan Mama tercinta, terkasih dan tersayang, atas segala do’a yang tulus ikhlas serta motivasi yang sangat baik sampai akhirnya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan, juga perjuangaanya selama ini sampai mendapatkan gelar Strata 1.

2. Kedua saudaraku Herda dan Galuh, dan Keluarga besar yang ada di Madiun Om, Tante, Alm. Kakung dan semuanya yang selalu memberikan semangat dan doa.

3. Sahabat - sahabatku yang selalu ada Suluh Sulistya, R.A. Nita, Rizka Mardana, Amalia Chaerunnisa, Mery Anggriani, Faris Rizal, Azizatul H. dan teman-teman seperjuanganku Yudatara, Agus Imam, Diza Ananta, Septian Danny, Arief R, yang telah membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini dari awal pembuatan proposal sampai sidang. 4. Sahabat dan teman-teman Teknik Sipil 2011, khususnya Teknik Sipil Kelas C semuanya yang selalu kompak dan pantang menyerah menghadapi tugas-tugas Teknik Sipil di kampus. Semoga kalian semua cepat menyusul lulus dan menjadi sarjana yang handal.


(5)

v

5. Teman – temanku KKN kelompok 39 serta teman kos Citra ayu M, Wiendy, Andini, Gendis, Putri, Rosa dan Hikma yang selalu menemani dalam penyusunan skripsi.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbill’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan limpahan nikmat keimanan, kesehatan, dan juga kesempatan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik, lancar dan tepat pada waktu nya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw. yang menuntun kita menuju jalan yang diridhoi-Nya.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mencapai derajat kesarjanaan.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Ir. Sudarman, MT., selaku Dekan Fakultas Teknik.

3. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil. 4. Bapak Ir. Erwin Rommel, MT., selaku dosen pembimbing I yang

selalu sabar memberikan bimbingan, masukan dan arahan yang berarti dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan senantiasa dengan kesabaran memberi nasehat dan saran dalam bimbingan yang sangat berarti bagi penulis


(7)

vii

5. Bapak Zamzami Septiropa, ST. MT, selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar memberikan bimbingan, masukan dan arahan yang berarti dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. Dan senantiasa dengan kesabaran memberi nasehat dan saran dalam bimbingan yang sangat berarti bagi penulis

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil yang dengan kesabarannya memberikasn ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan studi dan Tugas Akhir ini

7. Teman-teman Mahasiswa Teknik Sipil khususnya angkatan 2011 yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan Tugas Akhir ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Terima kasih atas bimbingan, saran dan petunjuk yang diberikan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Akhir kata Penyusun berharap agar tugas akhir ini dapat dijadikan bahan studi bagi siapa saja yang memerlukan dan bermanfaat bagi pembaca semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 01 November 2015


(8)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Masalah ... 4

1.5 Manfaat ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Umum ... 6

2.2 Beton Bertulang ... 6

2.3 Pembebanan Struktur ... 7

2.3.1 Beban Hidup ... 8


(9)

xi

2.3.2.1 Beban Berfaktor ... 9

2.4 Perencanaan Struktur ... 11

2.4.1 Perencanaan Plat ... 11

2.4.1.1 Struktur Plat Satu Arah ... 11

2.4.1.2 Struktur Plat Dua Arah ... 11

2.4.2 Balok ... 13

2.4.2.1 Rasio Penulangan Balok ... 14

2.4.3 Kolom ... 14

2.4.3.1 Kuat Beban Aksial Maksimum ... 17

2.4.4 Kuat Rancang ... 18

2.4.5 Batas dari tulangan komponen struktural ... 19

2.4.6 Lentur Biaksial ... 19

2.5 Sistem Rangka Pemikul Momen ... 21

2.5.1 Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus ... 22

2.5.2 Perencanaan sengkang pada Balok SRPMK... 24

2.5.3 Probable Momen Capacities (Mpr) ... 24

2.5.4 Gaya Geser Balok SRPMK ... 25

2.5.5 Pemutusan Tulangan Balok SRPMK ... 25

2.5.6 Kekuatan lentur minimum kolom pada SRPMK ... 26

2.6 Pengekangan (Confinement) ... 27

2.6.1 Tulangan Transversal ... 28

2.6.2 Spasi Tulangan Transversal ... 29


(10)

xii

2.7 Hubungan Balok Kolom pada SRPMK ... 30

2.8 Kategori Resiko Gempa dan Faktor Keutamaan Gempa ... 31

2.8.1 Kategori Resiko Gempa ... 31

2.8.2 Faktor Keutamaan Gempa ... 34

2.9 Klasifikasi Situs ... 34

2.10 Definisi Kelas Situs ... 35

2.11 Koefisien Situs (Fa) ... 37

2.12 Kecepatan Rata-Rata Gelombang Geser ... 38

2.13 Nilai-Nilai R, Cd, Ω0 Kombinasi Vertikal ... 39

2.14 Nilai-Nilai R, Cd, Ω0 Kombinasi Horisontal ... 40

2.15 Pengaruh Beban Gempa ... 41

2.16 Pengaruh Beban Gempa Horisontal ... 41

2.17 Pengaruh Beban Gempa Vertikal ... 41

2.18 Pemodelan Struktur ... 42

2.19 Geser Dasar Seismik ... 43

2.20 Koefisien Respon Seismik ... 43

2.21 Periode Fundamental Pendekatan ... 44

2.22 Distribusi Vertikal Gaya Gempa ... 45

2.23 Distribusi Horisontal Gempa ... 46

BAB III METODE PERENCANAAN ... 47

3.1 Lokasi Perencanaan ... 47

3.2 Pengumpulan Data ... 47

3.3 Data Perencanaan ... 48


(11)

xiii

BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR ... 51

4.1 Perencanaan Dimensi Struktur ... 51

4.1.1 Perencanaan dimensi Plat ... 51

4.1.2 Perencanaan dimensi Balok ... 52

4.1.3 Perencanaan dimensi Kolom ... 53

4.2 Perencanaan Pembebanan ... 53

4.2.1 Perhitungan pembebanan pada plat ... 53

4.3 Perhitungan Momen Plat ... 55

4.3.1 Penulangan Plat ... 57

4.4 Perhitungan Balok Anak ... 64

4.4.1 Pendistribusian pembebanan dari plat ke balok anak ... 64

4.4.2 Pembebanan Gravitasi ... 67

4.4.3 Penulangan Balok Anak ... 68

4.5 Perhitungan Balok Induk ... 77

4.5.1 Pendistribusian pembebanan dari plat ke balok induk ... 77

4.5.2 Pembebanan ... 82

4.5.3 Pembebanan Gravitasi pada Lantai ... 83

4.5.4 Pembebanan Gravitasi pada Atap ... 85

4.6 Perhitungan Beban Gempa ... 88

4.6.1 Berat Bangunan Basement ... 88

4.6.2 Berat Bangunan Lantai 1 ... 88

4.6.3 Berat Bangunan Lantai 2 ... 89

4.6.4 Berat Bangunan Lantai 3 ... 89


(12)

xiv

4.6.6 Berat Bangunan Lantai 5 ... 90

4.6.7 Berat Bangunan Lantai 6 ... 91

4.6.8 Berat Bangunan Lantai 7 ... 91

4.6.9 Berat Bangunan Lantai 8 ... 92

4.6.10 Berat Bangunan Atap ... 92

4.7 Analisis gaya Lateral Ekivalen ... 94

4.7.1 Kategori Resiko Gempa, Faktor Keutamaan Gempa dan Klasifikasi Situs ... 94

4.7.2 Parameter Kecepatan ... 94

4.7.3 Parameter Percepatan Spectral Desain ... 96

4.7.4 Kategori Desain Seismik ... 96

4.7.5 Periode Fundamental Pendekatan ... 96

4.7.6 Faktor Koefisien Modifikasi Respons, Kuat Lebih Sistem Pembesaran Defleksi ... 98

4.7.7 Koefisien Respons Seismik (Cs) dan Gaya Dasar Seismik (V) ... 98

4.7.8 Distribusi Beban Gempa Pada Struktur Bangunan ... 99

4.7.9 Koefisien Respons Seismik (Cs) dan Gaya Dasar Seismik (V) ... 98

4.8 Analisa Staadpro ... 102

4.9 Perencanaan Balok ... 106

4.9.1 Perencanaan Sengkang Pada Balok (Tumpuan) ... 112

4.9.2 Pemutusan Tulangan Utama Balok ... 116


(13)

xv

4.10.1 Perencanaan Sengkang Pada Kolom ... 125

4.10.2 Kuat Kolom untuk SRPMK ... 127

4.11Pengekangan Kolom ... 128

BAB V PENUTUP ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... 134 LAMPIRAN DATA


(14)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Reduksi Kekuatan ... 10

Tabel 2.2 Distribusi Momen Pada Pelat dua arah ... 12

Tabel 2.3 Faktor Panjang Efektif Kolom ... 17

Tabel 2.4 Kategori Resiko Gempa ... 31

Tabel 2.5 Faktor Keutamaan Gempa ... 34

Tabel 2.6 Kelas Situs... 35

Tabel 2.7 Koefisien Situs ... 37

Tabel 2.8 Faktor R, Cd, Ω0 Untuk sistem penahan gaya gempa (lanjutan)... 40

Tabel 2.9 Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x ... 44

Tabel 4.1 Distribusi Momen Pada Pelat dua Arah ... 55

Tabel 4.2 Distribusi Momen Pada Plat dimensi 5mx4m ... 56

Tabel 4.3 Penulangan Plat ... 59

Tabel 4.4 Distribusi Momen Pada Plat dimensi 4mx4m ... 60

Tabel 4.5 Penulangan Plat ... 61

Tabel 4.6 Distribusi Momen Pada Plat dimensi 5mx3m ... 62

Tabel 4.7 Penulangan Plat ... 62

Tabel 4.8 Distribusi Momen Pada Plat dimensi 4mx4m ... 63

Tabel 4.9 Penulangan Plat ... 63

Tabel 4.10 Penulangan Balok Anak Tumpuan ... 71

Tabel 4.11 Penulangan Balok Anak Lapangan ... 76

Tabel 4.12 Koefisien situs, Fv... 95


(15)

xvii

Tabel 4.14 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan

pada perioda pendek ... 96

Tabel 4.15 Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x ... 97

Tabel 4.16 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung ... 97

Tabel 4.17 Faktor R, Cd, Ω0 Untuk sistem penahan gaya gempa (lanjutan)...98

Tabel 4.18 Drift dan simpangan antar lantai ... 101

Tabel 4.19 Gaya Momen yang bekerja pada portal B1 ... 103

Tabel 4.20 Gaya Momen yang bekerja pada portal B2 ... 103

Tabel 4.21 Gaya Momen yang bekerja pada portal B3 ... 104

Tabel 4.22 Gaya Geser dan Normal yang bekerja pada portal B1 ... 104

Tabel 4.23 Gaya Geser dan Normal yang bekerja pada portal B2 ... 105

Tabel 4.24 Gaya Geser dan Normal yang bekerja pada portal B3 ... 105

Tabel 4.25 Penulangan Balok ... 109

Tabel 4.26 Penulangan Kolom ... 124

Tabel 4.27 Kuat Kolom ... 127


(16)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Distribusi Momen Statik Total Menjadi Momen Positif dan Negatif

... 12

Gambar 2.2 Distribusi Momen Pada Suatu Pelat Dalam ... 13

Gambar 2.3 Diagram Interaksi Kolom ... 21

Gambar 2.4 Probable Momen Capacities (Mpr) ... 24

Gambar 2.5 Gaya Geser Balok... 25

Gambar 2.6 Contoh-contoh sengkang tertutup saling tumpuk dan ilustrasi batasan pada spasi horizontal maximum batang tulangan longitudinal yang ditumpu ... 28

Gambar 2.7 Ss, Gempa maksimum yang dipertimbangan risiko-tertarget (MCER), kelas situs SB ... 37

Gambar 2.8 S1, Gempa maksimum yang dipertimbangan risiko-tertarget (MCER), kelas situs SB ... 38

Gambar 2.9 Spektrum respons Desain ... 42

Gambar 4.1 Distribusi Momen Statik Total Menjadi Momen Positif dan Negatif ... 55

Gambar 4.2 Distribusi Momen Pada Suatu Pelat Dalam ... 56

Gambar 4.3 Distribusi Momen plat ke balok anak ... 64

Gambar 4.4 Perataan beban segitiga eqivalen... 64

Gambar 4.5 Perataan beban segitiga eqivalen... 65

Gambar 4.6 Momen Balok Anak ... 68


(17)

xix

Gambar 4.8 Perataan beban segitiga eqivalen... 77

Gambar 4.9 Perataan beban segitiga eqivalen... 79

Gambar 4.10 Perataan beban segitiga eqivalen... 80

Gambar 4.11 Ss, Gempa maksimum yang dipertimbangan risiko-tertarget (MCER), kelas situs SB ... 94

Gambar 4.12 S1, Gempa maksimum yang dipertimbangan risiko-tertarget (MCER), kelas situs SB ... 95

Gambar 4.13 Penulangan Balok ... 108

Gambar 4.14 Kapasitas momen ujung balok ... 112

Gambar 4.15 Gaya geser pada balok... 113

Gambar 4.16 Penulangan Balok Ujung ... 117

Gambar 4.17 Kondisi Seimbang Kolom ... 120

Gambar 4.18 Penulangan Pengekangan Kolom Eksterior ... 129

Gambar 4.19 Penulangan Pengekangan Kolom Interior ... 130

Gambar 4.20 Detail Pengekangan Kolom ... 130


(18)

134

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 Departemen Pekerjaan Umum RI. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Direktorat Penyidikan Masalah Bangunan. 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983. Departemen Pekerjaan Umum : Bandung Liono, Sugito. 2011. Pendetailan Tulangan Struktur Beton Bertulang Tahan

Gempa Sesuai dengan SNI – 03 – 2847 – 2002, 7 (1) ; 1-97

McCORMAC, JACK C.2003. Desain Beton Bertulang. Erlangga: Jakarta. Purwono, Rachmat. 2005. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Sesuai SNI-1726 dan SNI-2847 terbaru. ITS press : Surabaya

Rusdianto, Yunan dan Septiropa, Zamzami. 2005. Analisa dan Perencanaan Beton Bertulang. Malang : UMM Press.

Schueller, Wolfgang. 2001. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi.PT Refika Aditama : Bandung

SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.

SNI 03 – 2847 - 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 1726:2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur

Bangunan Gedung dan Non Gedung.

SNI 1727:2013. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain


(19)

21

Sudarmoko. 1996. Perancangan Dan Analisis Kolom Beton Bertulang Berdasarkan SNI-03-2847-1992. KMTS FT UGM Press : Yogyakarta


(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan daerah rawan gempa tektonik karena dilewati jalur gempa Mediteranian dan Circum Pasifik. Jalur Circum Pasifik akan terjadi gempa-gempa dalam dan gempa-gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai dari Sulawesi, Filipina, Jepang, dan Kepulauan Hawai. Jalur Mediteranian memungkinkan terjadi gempa-gempa besar yang membentang dari benua Amerika, Eropa, Timur Tengah, India, Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.

Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif, karena tiga lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil lainnya saling bertemu di wilayah Indonesia dan membentuk jalur-jalur pertemuan lempeng yang kompleks (Bird, 2003). Keberadaan interaksi antar lempeng-lempeng ini menempatkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang sangat rawan terhadap gempa bumi (Milson et al., 1992).

Dalam merancang suatu bangunan diperlukan kekuatan penahan gempa yang harus aman, dengan pendukung seperti tiang pancang, pondasi, kolom dan balok.

Menurut SNI 1726: 2012 sistem struktur yang ada pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap, sedangkan beban lateral yang diakibatkan oleh gempa dipikul oleh rangka pemikul momen melalui mekanisme lentur. Tata cara gempa rencana menentukan pengaruh dalam


(21)

2

perencanaan dan evaluasi struktur pada bangunan gedung dan non gedung serta berbagai bagian dan peralatannya secara umum.

Bangunan The Malioboro Heritage Hill yang terletak di Jalan Ketandan no. 02, Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta. Bangunan ini dirancang dengan kekuatan penahan gempa yang terbilang cukup aman, walupun belum dilakukan analisa secara analitis namun dengan melihat struktur yang ada seperti tiang pancang, pondasi, kolom, dan balok dan plat menjadikan bangunan ini terbilang cukup kuat.

Dalam merencanakan suatu gedung bertingkat seorang perencana diharuskan memperhatikan letak geografis dari suatau Negara. Seorang perencana dituntut untuk menciptakan suatu konstruksi bangunan yang daktail, yaitu bangunan yang dapat menahan respon inelastik yang diakibatkan oleh beban gempa. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan cara perencanaan suatu struktur bangunan dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen.

Sistem rangka pemikul momen adalah sistem rangka ruang dalam mana komponen-komponen struktur dan join-join menahan gaya-gaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial.

Menurut SNI 03-2847-2013 sistem struktur dasar beton bertulang sebagai penahan beban lateral di akibatkan oleh gempa dipikul oleh rangka pemikul momen melalui mekanisme lentur.

Daerah yogyakarta adalah daerah yang sering mengalami gempa, hal tersebut disebabkan karena Yogyakarta termasuk wilayah yang dilewati lempeng eurasia sehingga yogyakarta sering mengalami gempa dan dalam merencanakan


(22)

3

sebuah konstruksi bangunan maka termasuk dalam sistem rangka pemikul momen khusus.

Dengan adanya sistem rangka pemikul momen ini diharapkan suatu bangunan dapat berperilaku daktail yang nantinya akan memencarkan energi gempa serta membatasi beban gempa yang masuk ke dalam struktur.

The Malioboro Heritage Hill dengan gaya arsitektur China didesign memiliki 10 lantai beserta atap dan parkiran di lantai basement.

Oleh sebab itu Penulis melalui tugas akhir ini mampu merencanakan ulang beton bertulang pada bangunan atas The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta yang mampu menghasilkan daya tahan lentur dan daya kuat tekan yang tinggi sehingga sangat efektif untuk daya tahan gempa tanpa mengalami keruntuhan. 1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat dijadikan acuan perencanaan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Berapa besar dimensi dan jumlah tulangan pada perencanaan ulang struktur beton bertulang pada bangunan atas The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen?

2. Bagaimana ketahanan bangunan terhadap beban gempa dan bagaimana detail penulangan dengan memakai sistem rangka pemikul momen pada bangunan The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta?


(23)

4

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut :

1. Perilaku bangunan yang ditinjau hanya struktur bagian atas saja termasuk dengan basement, sehingga perencanaan pondasi tidak dilakukan.

2. Menggunakan SNI 03-2847-2013 sebagai acuan tata cara perencanaan struktur beton untuk gedung

3. Menggunakan SNI 1726:2012 sebagai acuan terhadap perencanaan ketahanan gempa.

4. Tidak menghitung analisa biaya

5. Tidak dilakukan peninjauan masalah sosial ekonomi dan dampak terhadap lingkungan

6. Tidak menghitung dinding geser 1.4Tujuan Masalah

Tujuan dari studi tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui tentang berapa besar dimensi dan jumlah tulangan pada balok, kolom, dan plat yang dibutuhkan pada The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui tentang ketahanan bangunan The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta terhadap beban gempa dan untuk mengetahui detail penulangan dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus.


(24)

5

1.5Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari perencanaan ini dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa pada umumnya dan kepada peneliti khususnya dalam merencanakan penulangan plat, balok dan kolom pada bangunan bertingkat tinggi yang kuat seperti bangunan The Malioboro Haritage Hill Yogyakarta dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.


(1)

(2)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan daerah rawan gempa tektonik karena dilewati jalur gempa Mediteranian dan Circum Pasifik. Jalur Circum Pasifik akan terjadi gempa-gempa dalam dan gempa-gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai dari Sulawesi, Filipina, Jepang, dan Kepulauan Hawai. Jalur Mediteranian memungkinkan terjadi gempa-gempa besar yang membentang dari benua Amerika, Eropa, Timur Tengah, India, Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.

Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif, karena tiga lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil lainnya saling bertemu di wilayah Indonesia dan membentuk jalur-jalur pertemuan lempeng yang kompleks (Bird, 2003). Keberadaan interaksi antar lempeng-lempeng ini menempatkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang sangat rawan terhadap gempa bumi (Milson et al., 1992).

Dalam merancang suatu bangunan diperlukan kekuatan penahan gempa yang harus aman, dengan pendukung seperti tiang pancang, pondasi, kolom dan balok.

Menurut SNI 1726: 2012 sistem struktur yang ada pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap, sedangkan beban lateral yang diakibatkan oleh gempa dipikul oleh rangka pemikul momen melalui mekanisme lentur. Tata cara gempa rencana menentukan pengaruh dalam


(3)

perencanaan dan evaluasi struktur pada bangunan gedung dan non gedung serta berbagai bagian dan peralatannya secara umum.

Bangunan The Malioboro Heritage Hill yang terletak di Jalan Ketandan no. 02, Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta. Bangunan ini dirancang dengan kekuatan penahan gempa yang terbilang cukup aman, walupun belum dilakukan analisa secara analitis namun dengan melihat struktur yang ada seperti tiang pancang, pondasi, kolom, dan balok dan plat menjadikan bangunan ini terbilang cukup kuat.

Dalam merencanakan suatu gedung bertingkat seorang perencana diharuskan memperhatikan letak geografis dari suatau Negara. Seorang perencana dituntut untuk menciptakan suatu konstruksi bangunan yang daktail, yaitu bangunan yang dapat menahan respon inelastik yang diakibatkan oleh beban gempa. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan cara perencanaan suatu struktur bangunan dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen.

Sistem rangka pemikul momen adalah sistem rangka ruang dalam mana komponen-komponen struktur dan join-join menahan gaya-gaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial.

Menurut SNI 03-2847-2013 sistem struktur dasar beton bertulang sebagai penahan beban lateral di akibatkan oleh gempa dipikul oleh rangka pemikul momen melalui mekanisme lentur.

Daerah yogyakarta adalah daerah yang sering mengalami gempa, hal tersebut disebabkan karena Yogyakarta termasuk wilayah yang dilewati lempeng eurasia sehingga yogyakarta sering mengalami gempa dan dalam merencanakan


(4)

sebuah konstruksi bangunan maka termasuk dalam sistem rangka pemikul momen khusus.

Dengan adanya sistem rangka pemikul momen ini diharapkan suatu bangunan dapat berperilaku daktail yang nantinya akan memencarkan energi gempa serta membatasi beban gempa yang masuk ke dalam struktur.

The Malioboro Heritage Hill dengan gaya arsitektur China didesign memiliki 10 lantai beserta atap dan parkiran di lantai basement.

Oleh sebab itu Penulis melalui tugas akhir ini mampu merencanakan ulang beton bertulang pada bangunan atas The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta yang mampu menghasilkan daya tahan lentur dan daya kuat tekan yang tinggi sehingga sangat efektif untuk daya tahan gempa tanpa mengalami keruntuhan.

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat dijadikan acuan perencanaan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Berapa besar dimensi dan jumlah tulangan pada perencanaan ulang struktur beton bertulang pada bangunan atas The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen?

2. Bagaimana ketahanan bangunan terhadap beban gempa dan bagaimana detail penulangan dengan memakai sistem rangka pemikul momen pada bangunan The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta?


(5)

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut :

1. Perilaku bangunan yang ditinjau hanya struktur bagian atas saja termasuk dengan basement, sehingga perencanaan pondasi tidak dilakukan.

2. Menggunakan SNI 03-2847-2013 sebagai acuan tata cara perencanaan struktur beton untuk gedung

3. Menggunakan SNI 1726:2012 sebagai acuan terhadap perencanaan ketahanan gempa.

4. Tidak menghitung analisa biaya

5. Tidak dilakukan peninjauan masalah sosial ekonomi dan dampak terhadap lingkungan

6. Tidak menghitung dinding geser 1.4Tujuan Masalah

Tujuan dari studi tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui tentang berapa besar dimensi dan jumlah tulangan pada balok, kolom, dan plat yang dibutuhkan pada The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui tentang ketahanan bangunan The Malioboro Heritage Hill Yogyakarta terhadap beban gempa dan untuk mengetahui detail penulangan dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus.


(6)

1.5Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari perencanaan ini dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa pada umumnya dan kepada peneliti khususnya dalam merencanakan penulangan plat, balok dan kolom pada bangunan bertingkat tinggi yang kuat seperti bangunan The Malioboro Haritage Hill Yogyakarta dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.


Dokumen yang terkait

Studi Perbandingan Respon Bangunan Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Dengan Bangunan Yang Menggunakan Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik Dan Dengan Bangunan Yang Menggunakan Metalic Yielding Damper Akibat Beban Gempa.

2 79 180

Perencanaan Beberapa Tipe Jembatan Rangka Baja Dibandingkan Dengan Rangka Baja Australia pada Jembatan Tanjung Selamat Medan

26 189 121

Perbandingan Kapasitas Balok Beton Bertulang Antara Yang Menggunakan Semen Portland Pozzolan Dengan Semen Portland Tipe I (Kajian Eksperimental)

0 50 139

Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)

10 133 101

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI PADA WILAYAH GEMPA 5 MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) BERDASARKAN SNI 03-2847-2002 DAN SNI 03-1726-2002

1 4 130

Desain Tahan Gempa Gedung Struktur Beton Bertulang Penahan Momen Khusus Berdasarkan "Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002" dan "Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002".

1 1 18

Desain Tahan Gempa Struktur Beton Bertulang Penahan Momen Menengah Berdasarkan SNI Beton 03-2847-2002 dan SNI Gempa 03-1726-2002.

0 0 25

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON 03-2847-2002 DAN SNI GEMPA 03-1726-2002

0 0 14

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA BANGUNAN RUSUNAWA SUMUR WELUT SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

0 3 943

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG KOZKO CITRALAND DENGAN METODE STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

0 2 365