3.4.2.2. Pembutan Kurva Kalibrasi
Tahap  pertama  yaitu  pembuatan  larutan  standar  CdII  0;  1,0;  1,5  dan  2,0 ppm dengan cara mengambil  5 buah labu takar  100 mL, masing-masing diisi 0;
0,1; 0,15 dan 0,2 mL larutan induk Cd
2+
1000 ppm, kemudian ditambah aquades sampai tanda batas lalu dikocok hingga homogen. Pembuatan kurva kalibrasi ini
dapat dilakukan dengan cara mengukur absorbansi larutan standar pada berbagai variasi  konsentrasi  dengan  menggunakan  AAS  kemudian  dibuat  kurva  dengan
konsentrasi sebagai sumbu X dan absorbansi sebagai sumbu Y Ningsih, 2013.
3.4.2.3. Optimasi pH
Larutan kadmium 3 ppm sebanyak 10 mL dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan  pH  yang  berbeda  yaitu  4,  5,  6,  8,  dan  9.  pH  diatur  dengan  cara
menambahkan HNO
3
untuk suasana asam dan NH
3
untuk suasana basa. Larutan- larutan tersebut kemudian diukur absorbansinya sebagai absorbansi awal. Setelah
itu  sebanyak  0,01  gram  magnetit  yang  sudah  disintesis  dimasukkan  ke  dalam masing-masing  erlenmeyer.  Kemudian  masing-masing  larutan  dikocok  dengan
menggunakan orbital shaker dengan kecepatan 200 rpm selama 60 menit. Setelah itu  adsorben  dipisahkan  menggunakan  magnet  eksternal.  Larutan  akan  diukur
absorbansinya  dengan  AAS  untuk  menentukan  kadar  ion  logam  CdII  dalam larutan setelah adsorpsi Ningsih, 2013.
3.4.2.4. Optimasi Waktu Kontak
Larutan  kadmium  3  ppm  dimasukan  ke  dalam  erlenmeyer  masing-masing 10  mL  dengan  pH  optimum.  Kemudian  larutan-larutan  tersebut  diukur
absorbansinya sebagai absorbansi awal. Setelah itu sebanyak 0,01 gram magnetit
yang telah disintesis dimasukkan ke dalam masing-masing erlenmeyer. Kemudian masing-masing  larutan  dikocok  dengan  menggunakan  orbital  shaker  dengan
kecepatan  200  rpm  selama  10,  20,  30,  40,  50,  60  dan  120.  Setelah  itu  adsorben dipisahkan  menggunakan  magnet  eksternal.  Larutan  akan  diukur  absorbansinya
dengan  AAS  untuk  menentukan  kadar  ion  logam  CdII  dalam  larutan  setelah adsorpsi Ningsih, 2013.
3.4.2.5. Optimasi Konsentrasi Adsorbat
Pembuatan  larutan  sampel  dengan  cara  mengambil  5  buah  erlenmeyer, masing-masing diisi 10 mL larutan Cd lalu diatur variasi konsentrasinya 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 10, 15, dan 16  ppm dengan pH optimum. Setelah itu sebanyak 0,01 gram magnetit  yang  disintesis  dimasukkan  ke  dalam  masing-masing  erlenmeyer.
Kemudian  masing-masing  larutan  dikocok  dengan  menggunakan  orbital  shaker dengan kecepatan 200 rpm selama waktu optimum x menit. Setelah itu adsorben
dipisahkan  menggunakan  magnet  eksternal.  Larutan  akan  diukur  absorbansinya dengan  AAS  untuk  menentukan  kadar  ion  logam  CdII  dalam  larutan  setelah
adsorpsi Ningsih, 2013.