Instrumentasi Scanning Electron Microscopy SEM

berkelanjutan, sampel berupa padatan dimasukkan ke wadah cairan dan dicampur sampai penyebaran aliran suspensi sampel berupa padatan homogen dan penyebaran cairan dipompa melalui sel. Sampel berupa padatan lebih banyak mengabsorbsi sinar-X daripada cairan, oleh karena itu transmisi sinar-X dikurangi. Sejak pencampuran suspensi yang homogen, intensitas diasumsikan sebagai nilai konstan, Imin, untuk transmisi sinar-X dalam skala pengurangan yang penuh. Aliran pencampuran dihentikan dan penyebaran yang homogen dimulai untuk menyelesaikan pentransmisian intensitas sinar-X yang dimonitor pada depth - s. Selama proses sedimentasi, partikel yang besar menempati tempat pertama di bawah zona pengukuran dan pada akhirnya, semua partikel menempati level ini dan yang tertinggal hanya cairan yang bersih. Semakin banyak partikel besar yang menempati di bawah zona pengukuran dan tidak digantikan dengan ukuran partikel yang sama yang menempati dari atas, maka pelemahan sinar-X berkurang Webb, 2002. Gambar 11 . Diagram proses fraksinasi massa dalam sedigraf Webb, 2002.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia AnorganikFisik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Mei sampai Agustus 2016. Untuk identifikasi menggunakan Spektrofotometer IR dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada. Selain itu, analisis menggunakan instrumen PSA dan instrumen SEM dilakukan di UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini, yaitu alat-alat gelas yang sering digunakan di laboratorium, water bath, botol-botol plastik, pengaduk magnet, oven, neraca analitik merek Airshwoth AA-160, Spektrofotometer IR, Scanning Electron Microscopy SEM, serta Instrument Particle Size Analyzer PSA. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu CaCl 2 anhidrat, Na 2 CO 3 , akuades, kertas saring, serta senyawa ekstrak gambir dan ekstrak kemenyan putih dengan campuran antara kedua senyawa tersebut.

Dokumen yang terkait

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

STUDI PENGGUNAAN SENYAWA TDMACMKR DAN EKSTRAK GAMBIR SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE UNSEEDED EXPERIMENT

0 17 50

EFEK PENAMBAHAN SENYAWA EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE SEEDED EXPERIMENT

0 11 42

PENGARUH PENGGUNAAN KEMENYAN (Styrax benzoin dryand) SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3)

3 23 54

PENGARUH PENGGUNAAN KEMENYAN (Styrax benzoin dryand) SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM SULFAT (CaSO4)

8 27 54

EFEK PENAMBAHAN EKSTRAK GAMBIR ( Uncaria gambier Roxb), KEMENYAN PUTIH ( Styrx benzoin Dryand), DAN ADITIF GOLONGAN KARBOKSILAT SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3)

0 16 70

STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN CAMPURAN EKSTRAK GAMBIR, ASAM BENZOAT, DAN ASAM SITRAT SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEEDED EXPERIMENT

0 12 60

Pemanfaatan Kemenyan (Styrax Benzoin Dryand) Sebagai Green Inhibitor Pertumbuhan Kalsium Karbonat (CaCO3)

0 1 10

Deskripsi KOMPOSISI EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambier Roxb)DAN KEMENYAN (Styrax benzoin Dryand) SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT

0 0 12