bahwa penambahan lapisan pada permukaan papan menyebabkan perubahan nilai kerapatan papan.
Hasil sidik ragam terhadap kerapatan papan pada penelitian menunjukkan bahwa perlakuan contoh uji dengan bahan penolak air tidak berpengaruh nyata
terhadap nilai kerapatan papan Lampiran 5. Secara keseluruhan nilai kerapatan papan partikel yang dihasilkan telah memenuhi standar JIS A 5908 2003 yang
menyatakan bahwa nilai kerapatan papan partikel berkisar antara 0,4 - 0,90 grcm
3
JSA, 2003. Berdasarkan FAO 1996 nilai kerapatan yang dihasilkan termasuk dalam klasifikasi papan partikel berkerapatan sedang Medium Density
Particleboard, yaitu papan yang mempunyai kerapatan kurang dari 0,4-0,8 grcm
3
.
2. Pengembangan Tebal
Gambar 4 Pengembangan tebal papan partikel
Nilai pengembangan tebal PT papan yang dihasilkan pada penelitian ini disajikan pada Gambar 4. Nilai pengembangan tebal papan dihitung setiap dua
jam. Hasil pengukuran pengembangan tebal setelah 24 jam menunjukkan bahwa
5 10
15 20
25 30
35 40
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
P en
ge m
b an
gan T
eb al
Lama perendaman jam
KONTROL PARAFIN
SILICON WATERPROOF
MINYAK GORENG
Universitas Sumatera Utara
nilai pengembangan tebal papan partikel berkisar antara 13,23-37,31. Nilai pengembangan tebal papan yang tertinggi dan terendah masing-masing terdapat
pada kontrol yaitu sebesar 37,31 dan perlakuan papan dengan menggunakan waterproof yaitu sebesar 13,23.
Berdasarkan Gambar 4, tren menunjukkan bahwa papan yang diberi perlakuan bahan penolak air cenderung mengalami perbaikan nilai stabilitas
dimensi. Perlakuan papan dengan menggunakan waterproof menghasilkan stabilitas dimensi yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain, hal
ini ditunjukkan dengan kurva perubahan nilai pengembangan tebal setiap 2 jam yang relatif lebih datar bila dibandingkan dengan perlakuan lain dan kontrol. Hal
ini disebabkan oleh penghambatan absorbsi air dengan adanya waterproof yang melapisi atau menutup rongga papan partikel. Sebagaimana diketahui bahwa
fungsi dari waterproof adalah sebagai bahan pelapis anti bocor atau anti lembab. Antoni 2001 menyatakan bahwa waterproof berbahan dasar utama acrylic dan
semen, terdiri dari dua komponen yaitu bubuk dan cairan yang dicampur secara merata dimana pada saat kondisi basah akan membentuk pasta semen dan setelah
kering akan menjadi lembaran tipis yang kedap air dan kuat. Papan partikel dari bagase sorghum dengan menggunakan perekat urea
formaldehida UF memiliki nilai pengembangan tebal yang sangat tinggi Iswanto et al. 2012; Iswanto et al. 2013; Prabuningrum, 2015; Wulandhari 2015.
Hal ini disebabkan oleh nilai keteguhan rekat internal papan yang sangat rendah. Iswanto 2014 menyatakan bahwa korelasi antara PT dan internal bond IB
adalah negatif dimana semakin rendah IB akan menyebabkan nilai PT semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini, nilai pengembangan tebal untuk papan tanpa perlakuan kontrol relatif tinggi. Hal ini diduga karena bagase sorghum bersifat porus
sehingga memiliki daya serap air yang tinggi. Menurut Samad et al. 2005, pengembangan tebal mengikuti penyerapan air dan menyesuaikan pada volume air
yang terserap. Papan partikel dari bagase sorghum ini dibuat dengan menggunakan
perekat urea formaldehida UF. Perekat UF merupakan perekat yang memiliki kelemahan tidak tahan terhadap air. Maloney 1993 menyatakan bahwa
kelemahan utama perekat urea formaldehida adalah terjadinya kerusakan pada ikatannya yang disebabkan oleh air dan kelembapan. Menurut Youngquis 1999;
Irle dan Barbu 2010, kelemahan dari perekat UF diantaranya perekat ini tidak tahan cuaca, sehingga menjadi penghalang untuk penggunaan eksterior. Perekat
UF sensitif terhadap pengaruh asam dan basa serta penggunaan terbatas untuk interior, memiliki emisi formaldehida tinggi, daya tahan terhadap airnya rendah,
dan garis rekatnya rapuh Ruhendi et al. 2007. Hasil sidik ragam terhadap pengembangan tebal papan pada perendaman 2
jam menunjukkan bahwa perlakuan bahan penolak air tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pengembangan tebal papan. Sementara pada perendaman 24 jam
perlakuan bahan penolak air memberikan pengaruh yang nyata pada selang kepercayaan 95 terhadap nilai pengembangan tebal papan lampiran 5
Hasil uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test DMRT menunjukkan bahwa perlakuan waterproof berbeda nyata dengan perlakuan
lainnya dan kontrol. Secara keseluruhan nilai pengembangan tebal papan partikel
Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan tidak memenuhi standar JIS A 5908 2003 yang menyatakan bahwa nilai pengembangan tebal papan partikel maksimum adalah 12 .
3. Daya Serap Air