Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Investor Berinvestasi Pada Reksa Dana Syariah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN
INVESTOR BERINVESTASI PADA REKSA DANA
SYARIAH

DIKO SURYA NUGRAHA

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul berjudul Faktor-faktor
yang Memengaruhi Keputusan Investor Berinvestasi padaReksa Dana Syariah
adalah benar karya saya denganarahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015
Diko Surya Nugraha
NIM H54110056

ABSTRAK
DIKO SURYA NUGRAHA. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan
Investor Berinvestasi pada Reksa Dana Syariah. Dibimbing oleh IRFAN SYAUQI
BEIK.
Perkembangan reksa dana syariah terus meningkat setiap tahunnya, namun
pangsa pasar investasi reksa dana syariah masih sangat kecil apabila dibandingkan
dengan produk investasi lainnya ataupun dibandingkan dengan reksa dana
konvensional. Salah satu penyebab rendahnya pangsa pasar investasi reksa dana
syariah adalah keputusan investor untuk berinvestasi reksa dana syariah masih
kecil dibandingkan produk investasi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan investor berinvestasi
reksa dana syariah melalui 4 variabel, yaitu variabel informasi produk, risiko
investasi, pertimbangan prinsip syariah dan pertimbangan ekonomi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah PLS-SEM. Penelitian ini dilakukan pada

Bulan Maret-Juni 2015 dengan melakukan survei terhadap investor reksa dana
syariah di beberapa perusahaan sekuritas di Jakarta. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel pertimbangan ekonomi berpengaruh paling
signifikan dalam menentukan keputusan investor berinvestasi reksa dana syariah.
Hal ini menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan faktor ekonomi dalam
memilih produk investasi yang berarti investor sangat mengharapkan imbal hasil
yang baik dari produk investasi khusus nya reksa dana syariah.
Kata kunci: Investasi, Investor, Pasar Modal Syariah, Reksa Dana Syariah

ABSTRACT
DIKO SURYA NUGRAHA. Factors Influencing Decisions of Investors to Invest
on Islamic Mutual Fund. Guided by IRFAN SYAUQI BEIK.
The development of islamic mutual fund has increased annually, but the
islamic mutual fund market share is still very small when compared to other
investment products or than conventional mutual funds. One cause of the low
market share of Islamic mutual fund investment is investors decision to invest on
Islamic mutual funds are still small compared to other investment products. The
purpose of this study was to analyze the factors that influence investors to invest
Islamic mutual funds through four variables, variable of product information,
investment risk, consideration of Islamic principles and consideration of

economics. The method used in this study is the PLS-SEM. This research was
conducted from March to June 2015 by surveying the Islamic mutual fund
investors in several securities company in Jakarta. Results from this study showed
that the variables most strongly influence in determining investors to invest
Islamic mutual funds is consideration of economics. This shows that the Islamic
investor is considering about economics factor of investment product that means
investor hope a good returns from investment product especially Islamic mutual
funds.
Keywords: Investment, Investors, Islamic Capital Market, Islamic Mutual Funds

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KEPUTUSANINVESTOR BERINVESTASI PADA REKSA
DANA SYARIAH

DIKO SURYA NUGRAHA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada

Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi :Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Investor Berinvestasi
pada Reksa Dana Syariah
Nama
: Diko Surya Nugraha
NIM
: H54110056

Disetujui oleh

Dr. Irfan Syauqi Beik, S.P, M.Sc.Ec
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.A.Ec
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tidak lupa
shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya yang setia hingga akhir zaman. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 ini ialah
Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Investor Berinvestasi pada Reksa
Dana Syariah.
Penulis menyadari dalam proses penyusunan skripsi ini terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Pada
kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada:
Terima kasih penulis ucapkan juga kepada:

1. Bapak Dr Irfan Syauqi Beik SP, M.sc, E.c yang telah membimbing dan
memberikan kritik serta saran kepada penulisselama proses penyusunan
skripsi ini.
2. Bapak Syamsul Hidayat Pasaribu, SE., M.Si selaku dosen penguji dan Ibu
Ranti Wiliatsih SP, M.Si. selaku komisi pendidikan yang memberikan kritik
dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
3. Ayah, Ibu dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, motivasi
serta kasih sayang.
4. Teman satu bimbingan, Zara, Fajrin dan Caesar yang telah memberikan saran
dan menjadi teman berdiskusi selama penyusunan skripsi.
5. Teman-teman satu kontrakan Dody, Feber, Adi, Abi dan Shofi. Teman-teman
seperjuangan Ilmu Ekonomi 48 khususnya kepada Haekal, Afrial, Ziad,
Ridwan, Danar, Sarah dan Dhia.
6. Teman-teman satu divisi BEM FEM Prioritas dan teman-teman pada divisi
CER Hipotesa 2015 yang telah memberikan semangat dalam penyusunan
skripsi ini.
7. Pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Agustus 2015
Diko Surya Nugraha

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

3

Tujuan Penelitian

4

Manfaat Penelitian

4

Ruang Lingkup Penelitian

5


TINJAUAN PUSTAKA

5

Investasi

5

Faktor yang Memengaruhi Keputusan Investor dalam Berinvestasi

6

Reksa Dana Syariah

8

Nilai Aktiva Bersih (NAB)

11


Penelitian Terdahulu

11

Kerangka Pemikiran

12

METODE PENELITIAN

13

Jenis dan Sumber Data

13

Lokasi dan Waktu Penelitian

14


Metode Pengumpulan Data

14

Metode Pengolahan dan Analisis Data

14

Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan Partial Least Square 15
HASIL DAN PEMBAHASAN

18

Gambaran Umum Reksa Dana Syariah

18

Karakteristik Responden

20

Uji Reliabilitas dan Validitas

25

Analisis SEM-PLS

25

Uji validitas diskriminan

27

Uji reliabilitas

27

SIMPULAN DAN SARAN

29

Simpulan

29

Saran

30

DAFTAR PUSTAKA

30

RIWAYAT HIDUP

46

DAFTAR TABEL
1. Pangsa pasar produk investasi syariah di Indonesia tahun 2014
2. Perbandingan NAB Reksa Dana Syariah dengan Total Reksa Dana
3. Jumlah dan Total NAB Reksa Dana Syariah di Indonesia per Mei

2015
4. Variabel Penelitian
5. Hasil PLS Algorithm
6. Hasil Etimasi Path Coefficients

1
3
10
16
27
29

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Perkembangan NAB Reksa Dana Syariah di Indonesia
Kerangka Pemikiran
Model Awal Penelitian
Mekanisme Investasi Reksa Dana
Mekanisme Umum Pengelolaan Reksa Dana Syariah
KlasifikasiResponden Berdasarkan Jenis Kelamin
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
KlasifikasiResponden Berdasarkan Pendapatan
Klasifikasi Responden Sesuai Tempat Mengetahui Produk
Klasifikasi Responden yang Memiliki Reksa Dana Konvensional
Klasifikasi Responden yang Menganggap Reksa Dana Syariah Lebih
Baik
Klasifikasi Responden Sesuai Tempat Membeli Produk
Klasifikasi Responden Berdasarkan Alasan Membeli Produk
Klasifikasi Responden Berdasarkan Preferensi Risiko
Model Akhir Penelitian
Hasil Bootstrapping

2
13
16
19
19
20
21
21
22
22
23
23
23
24
24
25
26
28

DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
2. Tabel Hasil Cross Loadings
3. Lembar Kuisioner Penelitian

33
39
41

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang
sangat penting bagi perkembangan industri keuangan syariah. Diawali dengan
didirikannya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991, perkembangan
keuangan syariah juga berkembang ke sektor pasar modal Indonesia. Pasar modal
bertujuan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka untuk
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pasar modal syariah memiliki beberapa
produk investasi yaitu saham syariah, obligasi dan sukuk, reksa dana syariah, dan
asuransi syariah. Berikut adalah tabel pangsa pasar produk investasi syariah di
Indonesia pada tahun 2014.
Tabel 1 Pangsa pasar produk investasi syariah di Indonesia tahun 2014
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Produk Investasi Syariah
Perbankan Syariah
Asuransi Syariah
Saham Syariah
SBSN
Reksa Dana Syariah
Usaha Pembiayaan Syariah

Sumber : OJK (2014)

Total Asset (Rp triliun)
272.34
22.36
2 946.89*
208.4
11.16
23.29

* = Total nilai saham yang diperdagangkan

Salah satu instrumen penting dalam pasar modal syariah adalah reksadana
syariah yang diperkenalkan pertama kali oleh National Commercial Bank di
Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity dengan kapitalitas sebesar US$
150 juta. Reksadana syariahdi Indonesia sendiri diterbitkan pertama kali oleh PT.
Danareksa Investment Management (DIM) pada tahun 1997. Menurut UU Pasar
Modal No. 8 Tahun 1995, reksadana adalah wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Efek yang dimaksud adalah saham,
obligasi, dan surat berharga lainnya. Menurut Sutedi (2012), reksadana dirancang
sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan kuat untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki
waktu dan pengetahuan yang terbatas sedangkan makna umum dari reksa dana
syariah (Islamic Investment Fund) tidak jauh berbeda dengan makna Reksadana
pada umumnya. Perbedaan reksa dana konvensional dengan reksa dana syariah
terletak pada operasionalnya, dimana reksadana syariah menggunakan ketentuan
prinsip syariah seperti tidak adanya unsur riba, maysir, gharar maupun motif
spekulasi lainnya. Prinsip syariah di reksadana digunakan dalam bentuk akad
antara pemilik modal (rab al-mal) dengan Manajer Investasi (amil), pemilihan dan
pelaksanaan transaksi investasi, dan dalam penentuan pembagian hasil. Islamic
Investment Fund merupakan lembaga intermediaris yang membantu surplus unit
melakukan penempatan dan untuk diinvestasikan.

2

Rp. Milyar

Salah satu tujuan dari reksa dana syariah adalah memenuhi kebutuhan
kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan
cara yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius, serta sejalan
dengan prinsip-prinsip syariah, sedangkan tujuan secara luasnya adalah untuk
mendapatkan pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang dan memperoleh
pendapatan yang berkelanjutan kepada pemodal yang hendak mengikuti syariah
Islam.Hadirnya reksadana syariah meningkatkan sarana investasi yang berbasis
pada investor muslim.
Bapepam mulai berinisiatif untuk mewadahi keinginan investor muslim
dengan menghadirkan produknya yang bernama Danareksa Syariah. Selanjutnya,
Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT. Danareksa Investment
Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang
bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dana nya secara
syariah. Hadirnya index tersebut diharapkan dapat membantu para pemodal untuk
memilih saham-saham yang dapat dijadikan sarana investasi sesuai dengan prinsip
syariah. Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kalinya Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang
berkaitan langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSNMUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana
Syariah.
Semakin berkembangnya reksadana syariah menjadikan instrumen pasar
modal syariah lebih variatif dan lebih menjanjikan bagi para investor yang ingin
menginvestasikan modalnya di pasar modal syariah. Potensi besar Indonesia
sebagai negara muslim terbesar di dunia seharusnya menjadikan Indonesia sebagai
salah satu pusat pengembangan industri keuangan berbasis syariah termasuk pasar
modal di dunia. Berikut adalah diagram perkembangan nilai aktiva bersih reksa
dana syariah dari tahun ke tahun:
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tahun
NAB reksa…
Sumber : Direktorat Pasar Modal Syariah – Otoritas Jasa Keuangan

Gambar 1 Perkembangan NAB Reksa Dana Syariah di Indonesia
Melihat perkembangannya dari tahun ke tahun, reksadana syariah apabila
dibandingkan dengan industri reksa dana secara keseluruhan ukurannya masih
tergolong sangat kecil. Pada tahun 2003, jumlah reksadana syariah yang tercatat
baru berjumlah empat perusahaan dengan nilai aktiva bersih (NAB) sebesar 66.94
milyar rupiah (Tabel 2), sangat kecil apabila dibandingkan dengan total reksadana
yang ada yang berjumlah 186 perusahaan dengan nilai aktiva bersih sebesar

3
69.447 triliun rupiah (Tabel 2). Hingga Bulan Mei 2015, NAB reksadana syariah
tercatat sebesar 11 796 triliun rupiah (Tabel 2), atau tumbuh sebesar 17 522
persen dibandingkan dengan nilai NAB pada tahun 2003.
Tabel 2 Perbandingan NAB Reksa Dana Syariah dengan Total Reksa Dana
Tahun

Perbandingan NAB Reksa Dana (Rp Miliar)
Reksa Dana
Persentase
Total Reksa
Persentase Reksa
Syariah
Pertumbuhan
Dana
Dana Syariah terhadap
Total Reksa Dana
2003
66.94
00.00%
69 447.00
0.10%
2004
592.75
785.49%
104 037 00
0.57%
2005
559.10
-5.67%
29 405.73
1.90%
2006
723.40
29.38%
51 620.08
1.40%
2007
2 203.09
204.54%
92 190.63
2.39%
2008
1 814.80
-17.62%
74 065.81
2.45%
2009
4 629.22
155.08%
112 983.35
4.10%
2010
5 225.78
12.88%
149 087.37
3.51%
2011
5 564.79
6.48%
168 236.89
3.31%
2012
8 050.07
44.66%
212 592.04
3.79%
2013
9 432.19
17.9%
192 544.52
4.90%
2014
10 198.79
18.3%
233 510.23
4.37%
2015
11 796.36
15.66%
266 738.50
4.42%
Sumber : Direktorat Pasar Modal Syariah OJK (2015), data diolah

Perkembangan reksadana syariah tidak terlepas dari berbagai macam faktor
yang memengaruhinya. Perubahan yang terjadi pada faktor–faktor tersebut dapat
memengaruhi perkembangan reksadana syariah baik secara positif maupun
negatif. Salah satu faktor yang berperan penting dalam perkembangan reksadana
syariah adalah faktor keputusan investor untuk berinvestasi pada reksa dana
syariah karena reksadana syariah sebagai salah satu alternatif investasi tentu
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan dari
produk reksa dana syariah akan menjadi pertimbangan investor dalam menetapkan
alternatif investasi yang akan dipilihnya. Faktor-faktor yang memengaruhi
keputusan investor berinvestasi reksadana syariah sangat penting untuk diteliti
agar dapat mengetahui lebih dalam kebutuhan dan harapan dari para investor
terhadap produk investasi reksa dana syariah sehingga dari penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan minat dari para investor untuk berinvestasi reksa
dana syariah.

Perumusan Masalah
Reksadanasyariah sebagai salah satu alternatif investasi memiliki banyak
kelebihan yaitu kemampuan reksadana syariah untuk melibatkan masyarakat yang
memiliki modal kecil dalam berinvestasi, yang perlu didukung agar semakin
banyak masyarakat yang ingin berinvestasi pada pasar modal syariah melalui
reksa dana syariah. Reksa dana syariah juga memiliki beberapa keunggulan lain
yaitu kesesuaiannya dengan prinsip syariah yang membuat citra produk investasi
ini semakin baik dan menawarkan alternatif lain bagi investor khususnya investor

4
muslim serta tingkat return yang cenderung selalu meningkat dan stabil karena
berdasarkan akad bagi hasil.
Dari latar belakang di atas dapat diketahui bahwa reksadana syariah
memiliki banyak keunggulan dibandingkan sarana investasi lainnya, tetapi pangsa
pasar investasi nya masih sedikit dibandingkan dengan produk investasi lainnya.
Selain pangsa pasar,total NAB reksa dana syariah masih sangat sedikit jika
dibandingkan dengan reksadana konvensional. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, salah satunya adalah kecenderungan investor dalam memilih produk
investasi, khususnya reksa dana syariah.
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk upaya dari pengembangan
terhadap penelitian reksa dana syariah, dengan melakukan analisis faktor-faktor
yang memengaruhi investor dalam memilih reksa dana syariah sebagai produk
investasi dengan menggunakan empat variabel yaitu informasi produk (IP), risiko
investasi (RI), pertimbangan prinsip syariah (PPS) dan pertimbangan ekonomi
(PE). Rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh variabel informasi produk, risiko investasi,
pertimbangan prinsip syariah dan pertimbangan ekonomi dalam berinvestasi
reksa dana syariah ?
2. Variabel apakah yang paling memengaruhi minat investor berinvestasi reksa
dana syariah ?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi pengaruh variabel informasi produk, risiko investasi,
pertimbangan prinsip syariah dan pertimbangan ekonomi terhadap keputusan
investor dalam berinvestasi pada reksa dana syariah.
2. Mengidentifikasi variabel yang paling memengaruhi minat investor dalam
berinvestasi pada reksa dana syariah.
.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Masyarakat/Investor
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan sebagai referensi
mengenai alternatif produk investasi yang berbasis syariah pada instrumen
selain perbankan syariah.
2. Perusahaan pengelola reksa dana syariah
Sebagai masukan bagi Manajer Investasi untuk mengetahui faktor-faktor
yang paling berpengaruh secara signifikan memengaruhi investor berinvestasi
reksa dana syariah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk
reksa dana syariah sehingga dapat meningkatkan minat investor untuk
berinvestasi reksa dana syariah.

5
3. Peneliti
Menambah pengetahuan baru dan memberikan motivasi untuk
mengembangkan produk pasar modal syariah, terutama reksa dana syariah.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada empat variabel. Empat
Variabel yang akan diteliti dari penelitian ini adalah variabel informasi produk,
tingkat risiko, pertimbangan prinsip syariah serta pertimbangan ekonomi dengan
menggunakan 33 indikator yang akan dijelaskan pada Tabel 4. Faktor-faktor
tersebut akan dianalisis kembali untuk melihat faktor dominan yang paling
memengaruhi keputusan investor berinvestasi pada reksa dana syariah serta
diharapkan dari penelitian ini akan menjadi masukan untuk perusahaan
sekuritasagar dapat meningkatkan kualitas produk reksa dana syariah untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan para investor. Penelitian ini juga hanya terbatas
pada Kota Jakarta. Daerah ini diambil dengan alasan untuk kemudahan
mendapatkan sampleinvestor yang akan diteliti. Alasan lain pemilihan Kota
Jakarta adalah karena kantor pusat perusahaan sekuritas yang menjadi Manajer
Investasi terbaik sepanjang tahun 2014 berada di Jakarta.

TINJAUAN PUSTAKA
Investasi
Pengertian dan Tujuan Investasi
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Aktivitas
investasi yang umumnya dilakukan adalah menginvestasikan sejumlah dana pada
aset riil (tanah, emas, mesin, bangunan) maupun aset finansial (deposito, saham,
obligasi). Menurut Tandelilin (2001), investasi merupakan komitmen atau
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Seorang investor
membeli sejumlah dana saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari
kenaikan harga ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang sebagai
imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara
lain yaitu :
1. Mendapat kehidupan yang lebih baik di masa mendatang
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha mempertahankan
tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa
mendatang.
2. Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek lain
dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau harta
miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

6
3. Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat
mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas
perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang usaha
tertentu.
Investasi menurut Perspektif Syariah
Terdapat perbedaan antara konsep investasi dalam konvensional dengan
konsep investasi dalam Islam. Agama Islam mengajarkan untuk tidak berbuat
buruk kepada sesama dan saling peduli. Islam mengajarkan pada pemilik harta
untuk mengembangkan hartanya dan melarang adanya penimbunan harta karena
harta tersebut dibutuhkan oleh masyarakat untuk menggerakkan aktivitas
perekonomian, pembangunan ataupun membiayai proyek yang bermanfaat
(Qardhawi 2000). Prinsip investasi dalam Islam menurut Htay et al. (2013) adalah
investasi yang berbasis pada konsep bagi hasil. Konsep bagi hasil mengharuskan
pihak-pihak yang terlibat dalam investasi tersebut menerima keuntungan maupun
kerugian bersama-sama secara adil.
Investasi yang sesuai syariah harus digunakan pada bisnis yang sesuai
dengan syariah Islam yaitu investasi yang tidak mengandung unsur riba, maysir
dan gharar di dalamnya dan tidak untuk mendapatkan keuntungan semata.
Investasi yang sesuai syariah tidak hanya mencakup salurannya saja, akan tetapi
juga akad yang digunakan oleh pihak yang terkait harus sesuai dengan syariah
Islam dan diketahui secara jelas oleh semua pihak yang terlibat.
Faktor yang Memengaruhi Keputusan Investor dalam Berinvestasi
Informasi Produk
Informasi produk investasi dapat diberikan kepada investor dalam bentuk
yang beragam seperti brosur, iklan di media cetak, iklan di media elektronik,
prospektus, ataupun dengan menyelenggarakan seminar atau talkshow yang
khusus untuk membahas produk investasi tersebut. Sarah (2014) menjelaskan
ketersediaan informasi yang cukup akan dapat memberikan keuntungan bagi
produk investasi karena melalui informasi, investor dapat mengetahui kelebihan
produk investasi dan kemudian dapat melakukan transaksi jual-beli. Informasi
yang didapat oleh investor ataupun calon investor dapat mempengaruhi keputusan
investor terhadap produk investasi tersebut. Informasi juga dapat membentuk
opini investor terhadap suatu produk investasi. Kedua hal inilah yang
menyebabkan informasi menjadi komponen penting bagi suatu produk terutama
dalam hal pemasaran.
Prinsip Islam mengajarkan penjual untuk memberikan informasi mengenai
suatu produk dengan jujur, serta melarang perbuatan berdusta, dan
mempermainkan kualitas. Informasi yang diberikan pihak penjual kepada pembeli
pun harus bersifat transparan, dalam artian tidak menyembunyikan sesuatu.
Rasulullah SAW selalu menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam melakukan
transaksi dengan orang lain. Hadits riwayat Al-Quzwani mengatakan Rasulullah
SAW bersabda:
“Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang aib, kecuali ia
menjelaskan aibnya” (HR Al-Quzwani).

7

Tingkat Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya kegagalan dalam meraih keuntungan
yang diperkirakan dalam sebuah investasi, atau dapat pula dinyatakan dengan
kemungkinan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan tidak akan kembali
pada investor. Pada umumnya investor menghindari risiko pada tingkat
keuntungan yang sama. Artinya, jika diberikan pilihan antara 2 jenis investasi
yang memiliki tingkat risiko yang berbeda namun dengan tingkat keuntungan
yang sama, mayoritas investor akan memilih investasi dengan risiko yang
terendah, namun investor memiliki persepsi berbeda dengan tingkatan yang
berbeda pula dalam menoleransi risiko dalam investasi (Hoban et al. 1990).
Risiko berinvestasi dalam konsep umum mengacu pada ketidakpastian
tingkat keuntungan. Ketidakpastian pada tingkat keuntungan dalam Islam bukan
merupakan konsekuensi berinvestasi dan bukan merupakan bagian dari gharar
ataupun maysir (bentuk perjudian). Pengertian maysir tidak hanya terbatas pada
perjudian saja, namun juga termasuk di dalamnya transaksi yang bersifat
spekulatif. Transaksi spekulatif terjadi saat investor memanfaatkan ketidakpastian
di pasar modal untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Cara pemanfaatan
ketidakpastian inilah yang dilarang dalam Islam. Ketidakpastian dan risiko dalam
muamalah membuat Islam menawarkan prinsip khusus yaitu prinsip bagi hasil
yang dinilai adil dalam menghadapi risiko yang dihadapi oleh pihak yang terlibat
investasi tersebut. Prinsip bagi hasil yang diterapkan oleh syariah membenarkan
sesorang dalam mendapat keuntungan atas pengeluaran modal dan kesanggupan
mengambil risiko yang telah dilakukan.
Pertimbangan Prinsip Syariah
Aspek agama merupakan dalam berinvestasi turut berpengaruh terhadap
pertimbangan investor. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam
menyebabkan produk investasi syariah di Indonesia dapat berkembang dengan
baik. Prinsip dan peraturan agama dapat membatasi investor dalam memilih
produk investasi tertentu, karena tidak sedikit investor yang mencari produk
investasi syariah walaupun tidak semua investor mengutamakan aspek syariah.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan investasi
agar sesuai dengan prinsip syariah, menurut Huda dan Nasution (2007) prinsip
tersebut adalah:
1. Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan harus
menghindari transaksi yang dzalim
2. Uang berfungsi sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan daya beli
suatu barang, bukan merupakan komoditas perdagangan
3. Transaksi yang dilakukan harus bersifat transparan
4. Risiko harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak melebih kemampuan
menanggung risiko
5. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen islami.
Perintah Allah untuk berbuat adil dan larangan berbuat keji terhadap sesama
terdapat dalam firman Allah, yaitu :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berbuat adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan...” (QS. An-Nahl [16]:90).

8

Pertimbangan Ekonomi
Investor yang melakukan kegiatan investasi melalui reksa dana pada
umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh hasil yang menarik dan optimal
dalam jangka panjang namun tetap memberikan pendapatan yang memadai
melalui investasi pada efek yang bersifat ekuitas, obligasi atau efek yang bersifat
utang lainnya dan instrumen pasar uang yang sesuai dengan Syariah Islam
(Anshori, 2008). Biasanya seorang investor akan melakukan riset sebelum
memutuskan untuk melakukan investasi, seperti dengan mempelajari laporan
keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, track record atau portofolio, keadaan
perekonomian, risiko, ulasan tentang keuangan dan keadaan perekonomian yang
dipublikasikan di media, dan lain-lain riset ini dilakukan dengan tujuan supaya
investasi yang dilakukan dapat memberikan tambahan kekayaan.
Reksa dana syariah juga mempermudah investor untuk melakukan
investasi di pasar modal. Kemudahan investasi tercermin dari kemudahan
pelayanan administrasi dalam pembelian maupun penjualan kembali unit
penyertaan. Kemudahan juga diperoleh investor dalam melakukan reinvestment
pendapatan yang diperolehnya sehingga unit penyertaannya dapat terus bertambah.
Keputusan Berinvestasi
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan di masa depan (Halim, 2005),
sehingga dalam melakukan keputusan investasi, investor memerlukan informasiinformasi yang merupakan faktor-faktor penting sebagai dasar untuk menentukan
pilihan investasi. Informasi yang ada kemudian membentuk suatu model
pengambilan keputusan yang berupa kriteria penilaian investasi untuk
memungkinkan investor memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi
yang tersedia. Perkembangan investasi membuat perilaku keuangan sangat
berperan dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berinvestasi.
Pengambilan keputusan keuangan untuk kegiatan investasi, akan sangat
dipengaruhi oleh informasi yang didapat dan pengetahuan investor tentang
investasi.
Konsep mengenai investor yang rasional dalam teori pengambilan
keputusan bermakna bahwa dalam mengambil keputusan, tindakan yang dipilih
adalah tindakan yang akan menghasilkan utilitas tertinggi (Puspitaningtyas, 2012).
Investor yang rasional akan melakukan analisis dalam proses pengambilan
keputusan investasi. Analisis yang dilakukan antara lain dengan mempelajari
laporan keuangan perusahaan, track record suatu produk investasi dan
mengevaluasi kinerja dari suatu perusahaan.
Reksa Dana Syariah
Pengertian Reksa Dana Syariah
Menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa
dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.
Portofolio efek adalah kumpulan (kombinasi) sekuritas, surat berharga atau efek,

9
atau instrumen yang dikelola. Sedangkan reksa dana syariah menurut Fatwa MUI
No. 20/DSN-MUI/IV/2001 adalah reksa dana yang beroperasi menurut prinsip
syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta
(sahib al-mal/rabb al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil sahib al-mal,
maupun antara manajer investasi sebagai wakil sahib al-mal dengan pengguna
investasisehingga reksa dana syariah tidak akan menginvestasikan dananya pada
obligasi dari perusahaan yang pengelolaannya atau menghasilkan produk yang
tidak sesuai dengan syariat Islam. Umumnya reksa dana syariah mengalokasikan
modal ke efek syariah. Fatwa MUI No.40/DSN-MUI/X/2003 menjelaskan bahwa
efek syariah adalah efek yang sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangandi bidang pasar modal adalah surat berharga yang akad, pengelolaan
perusahaannya, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah.
Salah satu tujuan reksa dana syariah adalah memenuhi kebutuhan kelompok
investor yang ingin memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan cara yang
bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara agama serta sejalan dengan
prinsip-prinsip syariah. Perbedaan Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana
Konvensional, di antaranya (Firdaus dkk, 2005) :
1. Mempunyai Dewan Syariah yang bertugas memberikan arahan kegiatan
Manajer Investasi (MI) agar senantiasa sesuai dengan syariah Islam. Jenis
Usaha (Tidak Bertentangan dengan Syariah Islam).
2. Hubungan antara investor dan perusahaan didasarkan pada sistem mudharabah,
dimana satu pihak menyediakan 100 persen modal (investor), sedangkan satu
pihak lagi sebagai pengelola (Manajer Investasi).
3. Kegiatan usaha atau investasinya diarahkan pada hal-hal yang tidak
bertentangan dengah syariah Islam.
Beberapa isitilah yang sering muncul dalam reksa dana syariah antara lain:
a. Portofolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki secara bersamaan
(kolektif) oleh para pemodal dalam reksa dana.
b. Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah.
c. Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada
publik.
d. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
e. Mudharabah/qirad adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang
memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi
antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua
pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al mal sepanjang tidak ada
kelalaian dari mudharib/pengelola.
f. Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran
umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
g. Bank Kustodian adalah pihak yang kegiatan usahanya memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima dividen, hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

10

Jenis Investasi Reksa Dana Syariah
Berdasarkan jenisnya investasi reksadana terbagi menjadi empat kategori,
yaitu (Huda dan Nasution, 2008) :
1. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund/MMF)
Reksa dana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100
persen pada efek pasar uang, yaitu efek-efek utang yang berjangka kurang dari
satu tahun. Umumnya instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini
meliputi deposito, SBI, obligasi, serta efek utang lainnya dengan jatuh tempo
kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan
tingkat risiko paling rendah dan cocok untuk investor yang ingin
menginvestasikan dananya dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds/FIF)
Reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolio yang dikelola ke dalam
efek bersifat utang, seperti obligasi dan surat utang lainnya, sedangkan 20
persen dari dana yang dikelola dapat diinvestasikan pada instrumen lainnya.
Reksadana jenis ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari reksadana
pasar uang dengan tujuan investasi untuk menghasilkan return yang stabil.
3. Reksa Dana Saham (Equity Fund/EF)
Reksadana saham merupakan reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolio yang dikelola ke dalam efek
bersifat ekuitas (saham), sedangkan 20 persen dari dana yang dikelola dapat
diinvestasikan pada instrumen lainnya. Reksadana jenis ini memiliki risiko
yang paling tinggi dibandingkan reksadana jenis lain. Berbeda dengan efek
pendapatan tetap seperti deposito atau obligasi, dimana investor lebih
berorientasi pada pendapatan bunga. Efek saham umumnya memberikan
potensi hasil yang lebih tinggi berupa capitalgain melalui pertumbuhan hargaharga saham. Efek saham juga memberikan hasil lain berupa dividen.
4. Reksa Dana Campuran (Balance fund/BF)
Tidak seperti MMF/FIF, dan EF yang memiliki batasan alokasi investasi yang
boleh dilakukan, reksadana campuran dapat melakukan investasinya baik pada
efek utang maupun pada ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Reksadana
campuran dapat diartikan reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas
dan efek utang yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk dalam ketegori
FIF.
Pada November 2014, Indonesia sudah memiliki sebanyak 80 reksa dana
syariah dimana 18 di antaranya adalah reksa dana campuran, 23 reksa dana
saham, 18 reksa dana terproteksi, 11 reksa dana pendapatan tetap, 8 reksa dana
pasar uang, 1 reksa dana ETF, dan 1 reksa dana indeks. Berikut adalah tabel daftar
reksa dana yang ada di Indonesia beserta rincian NAB-nya:
Tabel 3 Jumlah dan Total NAB Reksa Dana Syariah di Indonesia per Mei 2015
No.

Jenis Reksa Dana Syariah

1
2

Indeks
Pasar uang

Jumlah Reksa
Dana Syariah
1
8

Total NAB (Rp
Miliar)
172.98
885.20

11
3
4
5
6
7

Pendapatan tetap
ETF
Terproteksi
Campuran
Saham
Total

11
1
18
18
23
80

594.96
568.56
1 433.98
1 868.49
6 272.53
11 796.37

Sumber: Direktorat Pasar Modal Syariah – Otoritas Jasa Keuangan

Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Kinerja investasi pengelolaan portofolio reksa dana tercermin dari Nilai
Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV). Baik tidaknya kinerja investasi
portofolio yang dikelola oleh Manajer Investasi dipengaruhi oleh kebijakan dan
strategi investasi yang dijalankan oleh Manajer Investasi yang bersangkutan. NAB
reksa dana terbuka per saham dihitung setiap hari dan diumumkan kepada
masyarakat, sedangkan NAB reksa dana tertutup dihitung cukup hanya sekali
seminggu. Perhitungan NAB reksa dana telah memasukkan semua biaya
pengelolaan investasi oleh Manajer Investasi (investment management fee), biaya
Bank Kustodian, biaya akuntan publik dan biaya-biaya lainnya, sehingga nilai
investasi yang dimiliki oleh investor adalah NAB yang diumumkan oleh Bank
Kustodian setiap hari dikurangi biaya-biaya pembebanan lainnya. NAB reksa
dana pada suatu periode dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai
berikut :
Total Nilai Aktiva Bersih pada periode tertentu :
Total NAB = Nilai Aktiva – Total Kewajiban
Nilai Aktiva Bersih per Unit :
NAB per Unit =

Total Nilai Aktiva Bersih
Total Unit Penyertaan

saham Diterbitkan

Di mana :
Total NAB
= Jumlah Nilai Aktiva Bersih pada periode tertentu
NAB per Unit = Nilai Aktiva Bersih per saham atau unit penyertaan
pada periode tertentu.
Penelitian Terdahulu
Mahastanti (2011) melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang
Dipertimbangkan Investor dalam melakukan investasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif frekuensi dan
tabel silang (Crosstab). Analisis crosstab bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubunganantara karakteristik investor terhadap keputusan investasi.
Analisis frekuensidilakukan untuk mengetahui seberapa sering jawaban kelompok
responden untuk setiapvariabel. Hasil penelitian ini bahwa faktor yang banyak
dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi adalahNeutral Information,

12
Accounting Information, dan aspek demografi juga mempengaruhikeputusan
investasi investor.
Kean (2008) melakukan penelitian dengan judul Factors Affecting People
Investing Mutual Fund in Malaysia : An Application of The Theory of Planned
Behavior. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor dan
analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel keinginan,
sikap, tindakan masa lalu dan norma subjektif berpengaruh positif dalam
mempengaruhi investor berinvestasi reksa dana.
Rosyidah (2011) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Minat Beli Nasabah terhadap Reksa Dana Syariah pada
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan menggunakan metode analisis
regresi, uji parsial, uji simultan dan uji asumsi klasik. Hasilnya adalah Variabel
kebutuhan sosial mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap minat beli
nasabah reksa dana syariah Bank Mandiri cabang Semarang. Variabel budaya,
sosial, psikologi, dan pribadi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
minat beli nasabah reksa dana syariah di Bank Syariah Mandiri cabang Semarang.
Tim Kajian Minat Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal
Bapepam LK (2011) juga melakukan penelitian dengan judul Kajian Minat
Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal dengan menggunakan metode
Analisis kuantitatif dengan metode deskriptif dengan menggunakan software
SPSS 16. Penelitian ini membagi responden ke dalam 2 kelompok yaitu investor
perorangan dan investor individu. Hasilnya adalah Faktor yang paling
menentukan tidak berminatnya investor individu pada efek syariah tersebut adalah
kurangnya edukasi dan sosialisasi mengenai efek syariah di pasar modal. Bagi
investor individu yang berminat pada efek syariah, terdapat dua faktor yang paling
mempengaruhi minat pada efek syariah. Pertama adalah adanya kesan positif
terhadap efek syariah sebagai investasi yang beretika dan bermoral. Kedua adalah
kondisi ekonomi, di mana efek syariah dianggap lebih bisa bertahan pada saat
krisis.
Kerangka Pemikiran
Setiap tahun, NAB reksa dana syariah hampir selalu meningkat, akan tetapi
hal ini tidak menghilangkan kesenjangan yang masih terbilang cukup besar
dengan total reksa dana yang ada di Indonesia serta pangsa pasarnya pada pasar
investasi di Indonesia masih sangat sedikit apabila dibandingkan dengan produk
investasi lain seperti saham dan obligasi. Hal ini disebabkan karena masih
sedikitnya investor yang berinvestasi pada reksa dana syariah. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan investor
berinvestasi reksa dana syariah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
untuk investor dalam memilih alternatif investasi sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan investor terhadap produk reksa dana syariah yang diharapkan dapat
meningkatkan jumlah investor reksa dana syariah.

13
.Kesenjangan pertumbuhan reksa dana syariah
dengan reksa dana konvensional di Indonesia

Jumlah investor reksa dana syariah masih sedikit
dibandingkan dengan investor reksa dana
konvensional

Faktor-faktor yang memengaruhi investor
berinvestasi reksa dana syariah

Karakteristik
Responden

Informasi
Produk

Risiko
Investasi

PertimbanganPri Pertimbangan
nsipSyariah
Ekonomi

Peningkatan minat investor dan persentase
NAB reksa dana syariah secara signifikan
Gambar 2 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer melalui survei dari masyarakat Kota Jakarta yang memiliki
investasi di perusahaan reksa dana syariah yang tersebar di seluruh Jakarta. Data
diperoleh dari pengisian kuisioner yang telah disediakan baik dalam bentuk
kuisioner kertas maupun kuisioner online untuk mengetahui faktor dominan yang
memengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi reksa dana syariah. Data
sekunder diperoleh dari laporan tahunan nilai aktiva bersih seluruh perusahaan
sekuritas serta data pangsa produk investasi di Indonesia dari OJK untuk
mendukung penelitian ini.

14
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan terhadapinvestor reksa dana syariah di perusahaan
sekuritas yang tersebar di Jakarta. Pemilihan lokasi didasarkan pada banyaknya
perusahaan sekuritas yang tersebar di Jakarta dimana perusahaan-perusahaan
tersebut merupakan Manajer Investasi terbaik di Indonesia sepanjang tahun 2014
serta mempertimbangkan semua kantor pusat perusahaan sekuritas yang banyak
tersebar di Jakarta sehingga memudahkan penelitian serta lokasi dipilih dengan
alasan kemudahan mendapatkan sample responden investor reksa dana syariah.
Waktu penelitian berlangsung pada bulan Maret-Juni 2015.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
responden investor reksa dana syariah. Pengertian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpulan data pokok (Singarimbun 1989). Kuisioner terdiri dari 33 indikator
yang disusun atas pertanyaan dengan sifat tertutup dan terbuka, serta
menggunakan skala likert yang terbagi menjadi 5 pilihan pada tingkat berbeda.
Kuisioner disebarkan kepada investor yang sudah mempunyai investasi ataupun
baru menanamkan investasi reksa dana syariah dan disebarkan secara online agar
dapat memudahkan menambah jumlah responden serta transaksi reksa dana
syariah yang lebih sering menggunakan internet daripada transaksi secara tatap
muka. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.
Peneliti memilih responden berdasarkan ketersediaan dan kemudahan mengakses
responden (Kumar 2005). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden.
Menurut Ghozali (2014) hal ini sesuai dengan karakteristik alat analisis yang
digunakan yaitu Sctructural Equation Modelling (SEM) untuk menguji teori yang
lemah dan data yang lemah seperti jumlah sampel yang kecil.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,
yaitu analisis deskriptif untuk menganalisis karakteristik responden dan Partial
Least Square Sctructural Equation Modelling (PLS SEM) untuk menganalisis
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pengolahan
data dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengukur kekonsistenan atau
keandalan suatu kuisioner dalam mengukur suatu variabel penelitian. Kuisioner
dinyatakan reliabel jika jawaban yang diberikan responden konsisten atau stabil
(Ghozali 2005). Uji ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 30 dengan
indikator yang diukur sebanyak 33 butir dengan bantuan SPSS 20. Pada uji
validitas dengan menggunakan SPSS, menurut Ghozali (2005) suatu variabel
dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60.

15
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan atau kesahan suatu
kuisioner. Kuisioner dinyatakan sudah valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu mengukur variabel yang akan diukur kuisioner tersebut. Uji validitas
dengan menggunakan SPSS dilakukan dengan cara melihat masing-masing
indikator terhadap total skor variabel yang terdapat pada kolom Correlated ItemTotal Correlation. Nilai yang dibutuhkan untuk menyatakan suatu kuisioner sudah
valid adalah nilai Correlated Item-Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel, sedangkan nilai r-tabel untuk jumlah responden sebanyak 30 adalah sebesar
0.361 pada taraf kesalahan 5% (Ghozali 2005).
Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu statistik hasil penelitian sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis atau membuat kesimpulan secara umum. Adanya analisis
deskriptif memungkinkan peneliti untuk menyajikan data yang telah diproses
secara komunikatif dan lengkap (Sugiyono 2011). Peneliti menggunakan analisis
deskriptif untuk menggambarkan karakteristik umum responden dalam bentuk
persentase.
Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan Partial Least Square
Structrual Equation Modelling (SEM) dapat diartikan sebagai
perkumpulan persamaan yang merangkum hubungan antara variabel laten,
variabel manifes dan variabel error(Latan 2012). Analisis SEM ini dilakukan
dengan menggabungkan dua jenis analisis yaitu analisis faktor dan analisis jalur.
Menurut Latan (2012) penggunaan analisis SEM memungkinkan peneliti untuk
membangun model penelitian yang terdiri dari beberapa variabel, meneliti
variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung, menguji kesalahan
pengukuran variabel manifes, dan mengkonfirmasi teori sesuai data penelitian.
Jenis SEM yang digunakan dalam penelitian ini adalah PLS (Partial Least
Square) SEM dengan menggunakan bantuan SmartPLS 3.0. Menurut Ghozali
(2014), PLS disebut sebagai soft modelling, soft dalam hal ini berarti tidak
didasarkan banyak asumsi dan jumlah sampel yang dibutuhkan tidak besar. PLS
dapat digunakan untuk mendapatkan variabel laten dalam tujuan prediksi dan
untuk mengembangkan suatu teori. PLS SEM merupakan pendekatan SEM secara
variance, yaitu tipe SEM yang dalam model strukturalnya tidak memerlukan
korelasi antara indikator maupun variabel laten dan tidak mensyaratkan adanya
faktor error. Penggunaan PLS SEM dapat mengidentifikasi variabel independen
yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen, selain itu metode PLS SEM
memungkinkan penelitian yang menggunakan banyak indikator dan model yang
kompleks. Model PLS SEM terdiri dari dua sub model, yaitu model pengukuran
atau outer model dan model struktural atau inner model. Model SEM penelitian
ini dapat dilihat pada Gambar 3, sedangkan variabel-variabel yang diteliti dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

16

Sumber : Sarah (2014)

Gambar 3 Model Awal Penelitian
Tabel 4 Variabel Penelitian
Variabel Laten
Indikator
Independen
Iklan di media
Seminar/talkshow yang pernah
diikuti
Rekomendasi dari orang lain
IP (Informasi
Isu tentang produk
Produk)
Track record produk
Kemudahan
mendapat
informasi
Mengetahui dan memahami
produk investasi ini
Penilaian reksa dana syariah
sebagai produk investasi yang
rendah risiko gagal bayar
Likuiditas reksa dana syariah
RI (Risiko
Investasi)
Besaran imbalan dibanding
inflasi
Biaya investasi yang rendah
Tingkat risiko yang rendah
Penilaian produk reksa dana
syariah sebagai produk syariah
Pertimbangan terhadap unsur
riba
PPS
(Pertimbangan
Kecenderungan
membeli
Prinsip Syariah)
produk investasi yang halal
Ketertarikan terhadap bunga
Keutamaan kehalalan hasil
investasi

Sumber

Sarah (2014)

Sarah (2014)
dan Noel Capon
(1996)

Sarah (2014)

17

PE
(Pertimbangan
Ekonomi)

Keinginan
mengembangkan
investasi syariah
Kesesuaian syariah
dalam
memilih investasi
Ada perasaan rugi setelah
membeli produk
Total
biaya
yang harus
dikeluarkan memberatkan
Biaya
yang
dikeluarkan
terhadap manfaat yang didapat
Kemudahan
syarat
dan
prosedur pembelian
Imbal hasil yang kompetitif
Perasaan
senang
terhadap
keunikan produk
Perasaan bangga memiliki
produk investasi

Sarah (2014)

Dependen

KI (Keputusan
Investor)

Reksa dana syariah merupakan
produk investasi yang menarik
Keinginan
untuk
kembali
menjadi investor
Keinginan
untuk
mereferensikan produk kepada
orang lain
Keinginan mencari informasi
Kepuasan terhadap imbalan
Citra
perusahaan
sebagai
Manajer investasi
Perasaan puas terhadap produk
investasi

Sarah (2014)

Terdapat 3 jenis uji yang dilakukan pada model pengukuran dalam SEM
dengan indikator refleksi, yaitu :
1.Uji validitas konvergen
Uji validitas konvergen dapat dilakukan degan melihat nilai loading factor
tiap indikator. Tiap indikator dikatakan valid jika loading factor bernilai >0.6 bagi
penelitian yang bertujuan untuk pengembangan. Jika terdapat indikator yang tidak
memenuhi uji ini, maka indikator tersebu